NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Niatnya ingin bertemu teman lama, Anne malah salah masuk kamar. Bukan bertemu teman malah bertemu lawan.

Sky dalam pengaruh obat merasa tenang saat seorang wanita masuk ke kamarnya. Ia pikir wanita ini telah di atur oleh asistennya untuk melepaskan hasratnya.

Anne memberontak saat Sky menarik dan menciumnya secara paksa. Tenaganya jelas tidak sebanding dengan pria ini. Sekuat tenaga memberontak pada akhirnya Anne hanya bisa pasrah. Kesuciannya diambil oleh orang yang sangat ia benci.

**
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Apa yang akan Sky lakukan saat tahu Anne hamil anaknya? Menikah atau ada opsi lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKY : Bukan ibuku lagi

"Ronal, kenapa kamu ingatkan sekarang pada Sky?" tanya Indira.

"Lebih cepat Sky menyelesaikan masalah dengan ibunya, itu akan lebih baik, Ma," jawab Ronal tenang. "Sky terlalu sering diam, menuruti permintaan Tante Sania sampai harus kehilangan wanita yang mulai dia cintai."

Ronal tahu betul sifat adiknya. Namun, kesalahpahaman di masa lalu antara Sky dan ibunya membuat Sky tumbuh menjadi pria pendiam, bahkan sungkan mengikuti kata hatinya sendiri.

"Aku harap setelah ini kamu bisa lebih berani dalam bertindak, Sky," batin Ronal, lalu melangkah mengikuti Sky.

Indira menatap suaminya lekat-lekat. "Pa, apa ini benar?"

Glenn menarik napas panjang sebelum menjawab. "Sebuah kesalahan yang dilakukan berulang-ulang, menurut Mama apa masih bisa dimaafkan? Papa rasa tidak. Apa yang sudah Sania dan Lilia lakukan pada keluarga kita—terutama pada Sky—mereka harus membayar semuanya sampai lunas. Bahkan kalau Sky ingin menghapus Sania dari hidupnya, Papa tidak akan keberatan."

Indira mengerutkan kening. "Kamu benar-benar tidak punya perasaan lagi pada Sania?" tanyanya hati-hati, seolah ingin memastikan.

"Sejak hari dia pergi meninggalkan kita, meninggalkan Sky yang masih bayi… aku sudah memutuskan untuk melupakannya," jawab Glenn mantap.

Indira masih menatap Glenn, seolah ingin memastikan bahwa setiap kata suaminya benar adanya. Ada keraguan kecil di hatinya, tapi sorot mata Glenn yang mantap membuatnya perlahan meyakini.

"Kalau begitu… kita harus berdiri di belakang Sky. Dia sudah terlalu lama menanggung semuanya sendirian," ucap Indira lirih namun tegas.

Glenn mengangguk. "Ya. Sudah saatnya dia berdiri sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai bayangan masa lalu."

Sementara itu, Ronal yang mengikuti Sky melihat langkah adiknya semakin cepat. Punggung Sky tampak tegang, seakan setiap detik membawa beban yang makin berat. Bagaimana tidak berat, yang akan dia hadapi adalah ibunya sendiri.

"Aku harap kau benar-benar siap, Sky," gumam Ronal pelan, matanya tak lepas dari sosok itu. "Karena setelah pintu ini terbuka, tidak akan ada jalan kembali. Tidak boleh lagi ada rasa kasihan."

Brakkk!

Pintu terbuka begitu keras hingga suara dentumannya memantul ke seluruh ruangan. Sania dan Lilia sontak terbangun dari tidurnya. Semalaman mereka tak bisa memejamkan mata—udara pengap, nyamuk yang tak henti-hentinya menggigit, serta lantai dingin tanpa alas membuat tubuh mereka pegal dan lemas.

"Sky... akhirnya kamu datang." Sania bergegas mendekat dengan wajah penuh harap. "Keluarkan ibu dari sini. Ibu tidak kuat berada di tempat ini."

"Kak, maafkan aku dan ibu..." Lilia menyusul dengan suara bergetar, matanya basah oleh tangis. "Kami terpaksa melakukan itu semua. Maafkan kami, kak." Ia bahkan nekat menggenggam tangan Sky erat-erat.

Namun dengan sorot mata tajam, Sky menghentakkan tangannya kasar. "Jangan pernah menyentuhku, wanita menjijikkan!"

Lilia terperanjat, tubuhnya bergetar ketakutan. Belum pernah ia mendengar suara Sky sekeras ini, begitu dingin dan menusuk.

"Kak..." bisiknya lirih.

"Aku bukan kakakmu!" bentak Sky, membuat Lilia mundur panik hingga berlindung di belakang Sania.

Sania mencoba mengendalikan keadaan. Air matanya jatuh ketika ia kembali meraih lengan Sky. "Sky, tolong maafkan ibu, Nak... Ibu tidak bermaksud membohongimu. Ibu hanya... ibu dan Lilia benar-benar di ujung tanduk. Kami tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu."

Sky terdiam sejenak, lalu tertawa miris. Suara tawanya terdengar lebih menakutkan daripada marahnya. "Hah... alasan. Selalu alasan. Jangan pikir aku akan percaya. Pada dasarnya, ibu memang sudah lupa siapa aku, sejak lama."

"Ibu tidak pernah lupa padamu!" Sania menangis semakin keras. "Kamu anak yang ibu lahirkan dengan bertaruh nyawa. Mana mungkin ibu bisa melupakanmu?"

Sky menatap tajam, matanya berkilat menahan amarah. "Kalau begitu, kenapa anak yang ibu lahirkan dengan bertaruh nyawa ini... ibu korbankan hanya demi menikahi anak kesayangan ibu itu?"

Kata-kata Sky bagai pisau yang menusuk, membuat Sania terdiam kaku. Wajahnya pucat pasi, sementara Lilia hanya bisa menggenggam erat ujung bajunya, gemetar karena takut menghadapi amarah Sky yang selama ini tak pernah mereka lihat.

"Jangan pernah kalian pikir aku tidak berani bertindak tegas pada kalian berdua." Suara Sky rendah, dingin, namun senyumnya justru terlihat mengerikan. Senyum yang sama sekali tak menunjukkan kebaikan.

Sania menelan ludah, wajahnya pucat pasi. "A-apa yang ingin kamu lakukan, Sky?" tanyanya dengan suara bergetar, ketakutan menelannya bulat-bulat.

"Bu... aku takut. Dia... dia sangat menyeramkan sekarang," bisik Lilia sambil memeluk erat lengan Sania. Tubuhnya gemetar tak terkendali.

Sky mendekat perlahan, tatapannya menusuk. "Gara-gara kalian... aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa menikah dengan wanitaku. Bahkan sekarang dia pergi—membawa calon anak kami... anakku yang sebentar lagi akan lahir!" suaranya pecah, penuh amarah dan kesedihan yang ditahan terlalu lama.

"A...anak?" Lilia tercekat, matanya membelalak tidak percaya. Namun, alih-alih bersimpati, bibirnya justru melengkung sinis. "Kak... kalau hanya anak, aku bisa memberikannya padamu! Lepaskan aku... aku bisa menggantikan wanita itu. Kamu mau berapa? Satu, dua, tiga... atau sebanyak apapun, aku bisa melahirkan untukmu."

Plakkk!

Suara tamparan menggema keras di gudang pengap itu. Lilia terhuyung ke samping, pipi kirinya memerah dalam sekejap.

Sky menatapnya dengan penuh jijik. "Atas dasar apa kau berani menawarkan dirimu melahirkan anakku?!"

"A-aku..." Lilia mencoba bersuara, namun suaranya tercekat di tenggorokan.

Sky mendekat, menunduk menatapnya tajam. "Seorang pelacur sepertimu... tidak pantas melahirkan anakku. Karena anakku hanya akan lahir dari rahim wanita baik-baik!"

Wajah Lilia seketika memerah—bukan karena tamparan, tapi karena malu dan terhina. Air matanya jatuh, sementara Sania hanya bisa terpaku, tubuhnya kaku seakan kehilangan tenaga.

"Sky, ibu akan merestui kamu bersama wanita pilihanmu. Tapi tolong lepaskan ibu." Dengan sedikit keberanian yang tersisa, Sania kembali mengatakan sebuah penawaran, suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca.

Tapi Sky hanya tertawa, tawanya dingin dan menusuk, membuat Sania semakin terperanjat.

"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Sania heran, berharap masih ada celah untuk menggapai hati putranya.

"Aku sudah tidak butuh restu apa pun. Mau ibu setuju atau tidak, itu tidak akan mengubah perasaanku padanya," jawab Sky datar, penuh penekanan.

"Sky, aku ini ibumu," Sania menekankan, merasa tidak terima karena semakin tidak dianggap.

Sky menatapnya tajam, seolah hendak memutuskan semua ikatan. "Kamu hanya orang yang telah melahirkanku. Bukan ibuku lagi."

1
yumi chan
thot jgn smpk sky ktmu anknya biarlh dia mndrtia...dn anne bhgia bersm denis dn anknya thor.
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
next
Cindy
lanjut
yumi chan
thor jgn smpk kluarga anne memaafkn kslhn sky...biarlh kluar sky ikut mnysl thor dn jgn smpk kluarga sky mnemukn tmot tingl.anne smpk ank anne bsr nanti
kalea rizuky
salah sendiri lu goblok Sky nurut emak lacurmu laki. plin plan
yumi chan
thor jgn ktmukn anne sm sky thor smpk ank anne bsr.
Cindy
lanjut
Cindy
next
Retno Harningsih
lanjut
yumi chan
thor jgn smpk sky bisa ktmu sm anne thor biarlh sky mndrira karna tidk bisa mliht anknya lg
Retno Harningsih
lanjut
kalea rizuky
salah sendiri Sky qm. goblok
yumi chan
good jod ronal ..aku suka caramu
Cindy
lanjut
kalea rizuky
Ronald lebih pinter dr sky
yumi chan
hhh dsr sky bdh..mdh2an anne sdh brngkt..tor jgn ktmukn sky dgn anne thor
kalea rizuky
telatt moga aja g ketemu laki. goblokk emang sky
kalea rizuky
cocok sampah kayak Sky ma emaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!