NovelToon NovelToon
AKU HANYA ISTRI WASIAT

AKU HANYA ISTRI WASIAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hare Ra

Aluna ditinggal mati suaminya dalam sebuah kecelakaan. Meninggalkan dia dengan bayi yang masih berada dalam kandungan. Dunianya hancur, di dunia ini dia hanya sebatang kara.
Demi menjaga warisan sang suami, ibu mertuanya memaksa adik iparnya, Adam, menikahi Aluna, padahal Adam memiliki kekasih yang bernama Laras.
Akankah Aluna dan Adam bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hare Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Tut!

Adam mematikan sambungan telepon dengan Bu Ratna. Dai menatap Aluna dengan pandangan yang cukup dalam. Tangannya masih menggenggam tangan Aluna.

“Aku tahu Mama sejak dulu memang tidak terlalu menyukaimu, sejak kamu sama Mas Arman. Tapi, aku tidak tahu kalau Mama terus menyakitimu. Aku minta maaf, aku lalai menjagamu,” ucap Adam.

Kiya yang melihat adegan itu seolah tahu kalau kedua orang tuanya sedang deep talk, dia segera merangsek masuk ke dalam pelukan Adam. Adam tidak menolaknya, dia memeluk Kiya dan mengecup kening putrinya cukup lama.

Aluna tersenyum lembut. “Aku gak sakit hati. Kamu tidak salah, Mas, kamu tidak perlu minta maaf.”

Adam menggeleng. “Tapi, aku merasa bersalah. Aku selama ini begitu cuek, dan ternyata Mama bukan hanya tidak menyukaimu dan terus menyakitimu.”

Aluna meraih tangan Adam yang sedang memegang Kiya, mungkin ini adalah pertama kalinya Aluna memegang Adam lebih dahulu. “Mas, jangan marah sama Mama. Aku gapapa, biarkan saja. Aku juga tidak sakit hati dengan semua yang Mama katakan. Jangan sampai kamu ribut dengan Mama hanya karena hal kecil seperti ini.”

Adam menatap Aluna, dia kembali dihujani rasa bersalah. Selama ini, dia telah menyakiti wanita yang begitu baik ini. Dia mengabaikan perasaannya asal jangan ada kesalahpahaman Bu Ratna dengan Adam.

“Mas, aku mohon. Lupakan saja apa yang Mas dengar hari ini.”

Akhirnya Adam mengangguk, meskipun dalam hati dia tidak yakin kalau bisa menahan diri nantinya saat bertemu sang ibu. Sekarang, Adam paham mengapa Arman membangun rumah yang cukup jauh jaraknya dari rumah orang tua mereka, karena memang istrinya tidak boleh dekat dengan ibunya.

Hari ini, Adam mengajak istri dan anaknya berbelanja ke sebuah mall. Aluna hanya mengekor Adam yang menggendong Kiya memilih berbagai macam pakaian dan mainan untuk anak perempuan.

“Apa Mas Adam baik-baik saja?” tanya Aluna pelan sambil melihat deretan gaun untuk anak perempuan.

“Apa?” tanya Adam yang sudah berada di belakangnya tanpa Aluna sadari.

Aluna tergagap. “Ah, nggak Mas.”

Wajah Aluna memerah dan pura-pura sibuk memilih baju untuk Kiya. Hatinya merutuki kenapa bisa dia tidak menyadari kehadiran Adam.

Sedangkan Adam hanya tersenyum, melihat Aluna salah tingkah rasanya begitu bahagia. Adam sudah seperti seorang pemuja rahasia saja.

Setelah sore harinya, mereka kembali ke rumah. Begitu banyak belanjaan yang dibelikan Adam untuk Aluna dan Kiya. Sepanjang perjalanan berkali-kali Aluna melirik Adam secara diam-diam, berbagai pertanyaan bersarang di kepalanya.

Adam tahu, tapi dia memilih diam.

“Kamu istirahat aja dulu, biar aku siapkan makan dulu ya,” ujar Adam sembari menurunkan semua belanjaan dari dalam mobil.

Kebetulan tadi mereka sudah membeli makanan, jadi malam ini Aluna tidak perlu memasak.

“Biar aku saja, Mas,” jawab Aluna.

Adam ingin membantah, akhirnya hanya mengangguk. Dia tidak ingin membuat Aluna semakin bingung. Jadi, memilih untuk menurut.

“Oh oke, Kiya biar aku saja yang memandikannya.”

Aluna yang baru saja hendak masuk ke dalam rumah sambil menggendong Kiya menghentikan langkahnya sejenak sebelum mengiyakan. “Iya, Mas.”

Sesampainya di dalam rumah, Aluna menghela nafas berat. Jujur saja, dia kebingungan. Pertanyaan yang sama sejak malam kemarin hingga saat ini belum ada jawabannya: Ada apa dengan Adam?

Keesokan harinya…

Adam bangun pagi-pagi sekali, bahkan sebelum Aluna terbangun dia sudah lebih dahulu bangun dan mandi.

“Kamu mau pergi, Mas? Biar aku siapin sarapan dulu ya,” ujar Aluna saat dia membuka matanya melihat Adam sudah duduk santai di sofa dengan ponsel di tangannya.

Adam menoleh. “Kamu sudah bangun?”

“Iya, Mas. Aku siapin sarapan dulu ya.”

Adam menggeleng. “Aku gak mau kemana-mana, Aluna. Aku juga masih libur kok hari ini, gak perlu terburu-buru. Kita juga bisa beli Bi Samia dekat sekolahan kalau mau sarapan.”

Aluna mengucek matanya untuk memastikan kalau dia benar-benar sudah bangun. Adam benar-benar aneh, dan itu membuatnya merinding.

“Mas, kamu gapapa?” tanya Aluna, akhirnya keluar juga pertanyaan itu dari mulut Aluna.

Adam tertawa. “Aku gapapa, Aluna. Hari ini sampai besok aku masih libur. Hanya di rumah saja, tidak perlu sarapan buru-buru.”

“Oh.” Aluna menjawab singkat dan segera berlalu ke dapur.

Adam melirik sang istri dan menyunggingkan senyumannya. “Kiya sudah bangun?”

“Belum, Mas. Kesiangan dia kayaknya,” jawab Aluna yang sudah hampir tiba di dapur.

“Oke.”

Dari ruang tengah, Adam melihat ke arah dapur. Meskipun sudah dikatakan tidak perlu memasak sekarang, Aluna tetap ke dapur. Tujuan utamanya adalah memasak air, karena saat Kiya bangun dia pasti akan meminta susu. Aluna juga tetap menyiapkan beberapa bahan untuk masak sarapan.

“Kamu memang wanita yang hebat, Aluna,” ujar Adam.

Dari dapur juga, Aluna sesekali menatap Adam. Apalagi saat melihat Adam pun sudah mandi, mengenakan baju koko dan sarung. Aluna semakin merasa aneh. Jika itu Arman, dia tidak akan merasa aneh karena memang kebiasaannya. Tapi ini Adam.

“Mas Adam membuatku takut,” batin Aluna.

 “Ah sudahlah, bukankah itu bagus?” tanya Aluna pada dirinya sendiri.

Aluna hanya bisa bertanya dan menjawab sendiri setiap pertanyaan yang muncul di kepalanya. Dia hanya berusaha untuk berpikir positif.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, ketika shalat subuh Adam dengan penuh kesadarannya menjadi imam, memimpin shalat untuk istri dan anaknya. itu berhasil membuat Aluna meneteskan air matanya. Dia tidak pernah menyangka kalau akhirnya bisa shalat bersama Adam.

Kring! Kring!

Di pagi itu, ponsel adam kembali berdering. Adam hanya bisa menghela nafas berat, dia tahu itu adalah Laras.

“Kapan kamu kembali kesini?” tanya Laras tanpa basa basi ketika panggilan telah tersambung.

Dari Nada suaranya jelas sekali kalau dia benar-benar sedang emosi.

“Minggu depan,” jawab Adam.

“Aku tahu kamu masih cuti, pulanglah kesini hari ini!” bentak Laras.

“Aku tidak bisa.”

Aluna memilih membawa Kiya menjauh, menyiapkan sarapan diatas meja. Apalagi Kiya mulai rewel mau segera makan.

“Aku tidak mau mendengar alasan apapun lagi. Bisnis kamu itu hanya bisnis kecil di desa, kamu sudah dua hari disana. Seharusnya sudah selesai, aku tunggu hari ini!”

“Laras….”

“Kamu sengaja mau membuatku malu? Sudah dijadikan sebagai istri kedua, dan sehari setelah menikah aku langsung ditinggalkan.”

“Maaf Laras, aku benar-benar tidak bisa.”

“Kalau kamu tidak kembali hari ini, aku akan mati! Aku akan bunuh diri!” pekik Laras di ujung telepon dan terdengar suara barang-barang yang dibanting.

Adam melirik ke arah Aluna dan Kiya di dapur, rasanya begitu berat meninggalkan mereka. Belum cukup waktu yang dihabiskan beberapa hari ini untuk mereka. Tapi, bagaimana kalau Laras benar-benar nekat?

“Laras…”

“Jangan pernah datang ke penguburanku kalau kamu tidak datang hari ini!”

1
Iin Wahyuni
pusing aku kok lemah banget pemeran utamanya,tolong Thor bt pemeran utamanya aluna lebih tegas lagi SM suami dan keluarga nya jgn kyk gini Thor JD nggk berdebar bacanya,JD gregetan sorry Thor sblmnya menurut aku sih heee
Hare Ra: siap kak. terima kasih sudah mampir, setelah ini dia akan bangkit kak.
total 1 replies
Haris Saputra
Baper mode on. 😭💔
Hare Ra: Terima kasih kak sudah mampir..
total 1 replies
Alucard
Kagum banget! 😍
Hare Ra: Hai kak, terima kasih sudah mampir..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!