NovelToon NovelToon
Not Young Papa

Not Young Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mafia
Popularitas:73k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Bukannya mendapat ucapan selamat dan pujian, karena telah berhasil menyelesaikan study nya. Kayvaran Cano Xavier malah langsung diberikan misi penting oleh papahnya untuk menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaan yang ada di Negara X, lebih tepatnya Kota Xennor. Akan tetapi, ini bukan masalah bisnis melainkan persaingan wilayah dengan beberapa klan mafia yang ada di sana.

Namun, bukan itu letak permasalahan utamanya untuk Kay. Melainkan sang adik Axelion Cano Xavier yang masih berusia 8 tahun yang diam-diam menyelinap naik ke pesawat yang akan mengantarnya ke Kota Xennor tanpa diketahui oleh siapapun. Kay menyadari keberadaan sang adik saat pesawat sudah hampir setengah perjalanan.

“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!”


Setibanya di perusahaan dia malah dikira sebagai karyawan biasa dan bahkan dibilang Papah muda karena Axel memanggilnya Papa?

Apakah Kay bisa menyelesaikan misinya sembari menjaga sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Kekacauan Kota Xennor

“Kita tunggu sampai kemarahan mereka sedikit mereda. Jika kita menghadapinya sekarang, maka bisa langsung pindah alam.”

Levi pun memahami maksud perkataan Noah agar mereka tidak lari setelah membuat masalah menjadi serumit ini. Akan tetapi, begitu istri mengetahui bahwa semua itu hanya kesalahpahaman sudah pasti Lucia, Mamah Zhia dan Ashlyn akan mengamuk padanya dan juga Noah.

Setidaknya biarkan ketiga wanita itu mengetahuinya lebih dulu dari Kay ataupun yang lainnya bahwa itu hanya sebuah kesalahpahaman. Lalu ketika situasi sudah mulai meda baru ‘lah Levi dan Noah menemuinya untuk mendapatkan hukuman tentunya. Itulah perkiraan yang Levi pikirkan dan Noah hanya menurut, mengikutinya saja.

...****************...

Di kantor Kepolisian Kota Xennor, Axlyn yang masih dalam masa skors nya mau tidak mau harus mendatangi tempat kerjanya itu untuk memberikan keterangan. Setelah mengalami sendiri betapa kejamnya para mafia dan gangster itu, akhirnya kepala detective yang hampir saja menjadi korban akhirnya berpihak pada Axlyn.

Begitu melihat Axlyn masuk, dia langsung memeluknya dan mengucapkan banyak terima kasih karena secara tidak langsung Axlyn telah menjadi penyelamat hidupnya dan juga beberapa pejabat lain.

“Axlyn, terima kasih sudah menyelamatkan kami semua! Berkat dirimu yang datang tepat waktu dan menggagalkan pertemuan itu, kami akhirnya bisa selamat dari kegilaan para mafia dan gangster itu,” ucap Dion Addison, Kepala detective sekaligus atasan Axlyn.

“Benar, Nona Axlyn! Kau sudah seperti malaikat penyelamat kami,” imbuh yang lainnya.

“Aaah, … tidak masalah! Tapi yang sebenarnya membantu kalian adalah Tuan Kay dan anak buahnya. Jika bukan karena mereka, aku pun sudah pasti mati bersama kalian,” ucap Axlyn yang harus mengakui bahwa semua itu memang karena Kay dan juga anak buahnya.

“Apa yang kau katakan memang benar, Namun, kau juga ikut berjasa dalam hal ini karena itula kami juga harus berterima kasih kepadamu.” Dion membenarkan apa yang Axlyn katakan, “Kau jangan khawatir, setelah ini aku pastikan masa skorsmu dibatalkan. Kita adalah warga tetap Kota Xennor, memang tidak seharusnya tunduk kepada mafia dan gangster yang merugikan masyarakat,” sambungnya.

“Kau benar, Tuan Dion! Kita harus mengusir atau membubarkan mereka secepatnya dari Kota Xennor. Sebelum kota ini benar-benar tidak terselamatkan lagi,” ujar salah satu pejabat yang disetujui oleh yang lainnya.

“Ouh, Axlyn! Kau cukup dekat dengan pemimpin dari perusahaan ASHLU X-Group, pria bernama Tuan Kayvaran itu, bukan? Bagaimana kalau kita meminta bantuan dia saja untuk memberantas para mafia dan gangster yang kini menguasai Kota Xennor,” bujuk Dion berniat mengajak kerjasama Kay dan anak buahnya.

Sebab mereka jelas tahu bahwa posisi dan kekuasaan yang mereka miliki saat ini tidak cukup untuk melawan para mafia itu. Namun, jika mereka bisa menjalin kerjasama dengan Kay dan anak buahnya, maka kemungkinan untuk berhasi akan sangat besar seperti yang Axlyn pikirkan selama ini.

“Sebelum kalian memintanya aku sudah melakukannya, tapi dia menolaknya dengan tegas. Aku bahkan berusaha mendekati anaknya, tapi siapa sangka dia masih memiliki istri,” jelas Axlyn memelankan suara pada kalimat terakhir yang dia ucapkan, sehingga terdengar seperti sebuah gumanan yang hanya dirinya yang bisa mendengarnya.

“Kalau begitu giliran kami yang akan mencobanya.” Salah satu pejabat kembali membuka suara.

“Benar, jika kau gagal menjalin kerjasama dengan mereka. Maka tidak ada salahnya kami yang akan mencobanya.” Hal itu pun di benarkan oleh Dion dan juga disetujui oleh yang lainnya.

“Gawat, Pak! Beberapa daerah terjadi perampokan dan tindakan anarkis seperti serangan random dan perusakan fasilitas umum.” Tiba-tiba salah satu rekan Axlyn datang dengan waja panik untuk menyampaikan laporan terkini.

“Apa? Ini pasti ulah mereka lagi!” Dion sudah bisa langsung menebaknya, menjadikan nyawanya dan juga beberapa pejabat sekaligus sudah cukup membuktikan bahwa para mafia dan gangster itu telah menguasai penuhnya kota Xennor.

“Tunggu apalagi cepat bersiap, kita harus semaksimal mungkin mengamankan keadaan dan juga menyelamatkan masyarakat biasa yang tidak terlibat dalam persaingan wilayah ini,” ujar Dion pada bawahannya.

“Axlyn, bisakah kau—”

“Mereka pasti sudah mengetahuinya lebih dulu dari kita. Aku akan ikut kalian membantu, untuk masalah semalam. Lebih baik jangan melaporkannya kepada yang di atas, karena sudah pasti mereka telah menerima banyak uang suap untuk membuat kita semua tetap diam dengan apa yang terjadi,” Axlyn bisa menebak apa yang ingin atasannya itu katakan.

“Baiklah, kalau begitu ayo kita pergi. Dan untuk kalian semua, lebih baik mulai mengumpulkan bukti dan berhati-hati dengan apapun yang ada di sekeliling kalian,” ujar Dion mengikuti arahan yang Axlyn katakan.

Tanpa buang waktu, mereka pun segera meninggalkan kantor polisi dan segera menuju ke sumber kekacauan yang terjadi. Karena menurut laporan terjadi tidak hanya di satu daerah, maka Dion dan Axlyn memutuskan untuk membagi kelompok sesuai jumlah tidak kekacauan yang terjadi.

...****************...

Sedangkan ditempat lain, Spencer sedang menyaksikan semua kekacauan yang dilakukan oleh anak buahnya melalui siaran langsung di televisi.

Dia terus tertawa senang melihat api yang berkobar melahap apapun yang dilaluinya, teriakan anarkis dan situasi menegangkan seolah menjadi hiburan yang sangat menarik di matanya. Dan sebentar lagi bisa dipastikan bahwa pertarungan yang menggairahkan jiwanya akan segera terjadi.

“Tuan, maaf menganggu waktu santai anda. Namun, Nyonya besar memaksa saya untuk mengatakan keberadaan anda yang sebenarnya saat ini,” ujar Maria yang kembali melaporkan pesan yang dikirimkan padanya.

“Abaikan saja, biarkan mereka mencari tahu sendiri.” Terlihat jelas Spencer merasa tidak senang dan memilih untuk mengabaikan pesan tersebut, “Lalu apakah kau sudah mendapat kabar tentangnya?” sambungnya.

“Iya, Tuan! Lukanya tidak terlalu dalam, tapi masih harus mendapatkan perawatan beberapa hari di rumah sakit,” jawab Maria menjelaskan tentang kondisi Kay.

“Maria, aku dengar dia membawa seorang anak berusia 8 tahun. Apakah kau bisa membawanya kemari sebentar, karena aku ingin bertemu langsung dengannya. Sudah lama sekali aku tidak bermain dengan anak kecil, bukan?”

Jelas sekali ada maksud tersembunyi dibalik kata-kata yang dia ucapkan. Bisa dikatakan secara tidak langsung Spencer ingin Maria menculik Axel tanpa menimbulkan keributan besar.

“Baik, Tuan! Saya akan segera melaksanakan perintah anda.” Maria menerima perintah itu dengan patuh.

“Tidak! Jangan kau, biarkan Nelson saja yang melakukannya. Tugasmu lenyapkan saja mereka yang berada disisinya saat ini. Aku ingin lihat, bagaimana dia bisa mengatasi masalah ini sekaligus.” Rupanya Spencer telah menyiapkan tugas khusus untuk Maria.

“Siap, Tuan!” sahut Maria mengerti, “Lalu bagaimana dengan detective wanita yang mengacaukan pertemuan malam itu? Apakah anda akan membiarkannya begitu saja, setalah anda mencari tahu informasi tentangnya,” sambungnya mengingatkan.

Bersambung ….

1
Mulaini
Semoga Luca lolos.
Dwi Rustiana
Felix g sadar umur bgt sie udah kakek2 jga inget encok kumat 🤭🤭🤭
wah hati2 papa Luca jangan sampai ketahuan
@pry😛
up yg byk kk
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣💪💪💪💪💪
@pry😛
keren... aq tgg gila ny xan sayg🤣🤣
@pry😛
hooih goooddd...next
septiana
dag dig dug duuaaarrr...kira Luca bakal ketauan ga ya..🤔 di tunggu aja kelanjutannya kak 💪
Suwastika
luca...km terlalu tamvan, nyamar jd apapn ttp tamvan 🤣🤣
Srie Handayantie
hahaha Axel sdg bertarung otak , kay sedang menyerbu musuh skrg giliran papanya lucaa yg lagi diincer, lolos gak yaaa 🤭
Rani R.i
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gk kebayang wajah mereka bertiga...baru kali ini harga diri papah ray jatuh di kota xennor🤣🤣🤣🤣🤣...coba masih rayden duluu sudah habis tuu kota xennor dlm hitungan detik🤣🤣🤣🤣😄
Fahmi Ardiansyah
Kay kmu pasti bisa menyelesaikan misi yg berbahaya itu.
Fahmi Ardiansyah
pasti kay sangat jengkel Krn di katakan apa muda 🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
ya sebagai seorang ibu pasti khawatir soal anaknya.
Fahmi Ardiansyah
😄😄😄😄 ngakak Thor lihat mereka ber2
Fahmi Ardiansyah
🤣🤣🤣mana bisa di masukkan LG kay adikmu itu udh besar bahkan sekecil apapun itu tetap gak bisa😄😄😄
Fahmi Ardiansyah
🤣🤣🤣🤣 sabar ya kayy
Fahmi Ardiansyah
ya pasti Luca mewarisi ke mampuan granpa n papanya yg sangat hebat n genius n gak di ragukan LG.
Fahmi Ardiansyah
oh jadi axelion adknya puca aku kira anaknya para bawahannya luca
Desyi Alawiyah
Pasti mereka mengenali, karena mungkin Luca udah beberapa kali datang ke kota itu...

Tapi kan, kali ini Luca lagi menyamar... Masa ada yang mengenali sih...
Desyi Alawiyah
Ya ampun 🤭🤭🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!