Story Of Love

Dalam perjalanan pulang, Rekha mengalami kejadian tak terduga. Ya, ban mobilnya kempes dan itu membuatnya kesal.

"Astaga, gimana ini coba?" gumam Rekha yang memikirkan nasibnya setelah ini. Tidak ada yang bisa dia hubungi.

"Mang Joni, ya gue harus telpon mang Joni!" gumam Rekha yang berusaha menghubungi supir pribadinya.

Namun, baru saja dia hendak menghubungi supirnya, ponsel Rekha habis baterai dan itu membuat benar-benar merasa sial.

"Ampun deh!" ucap Rekha.

Dia merasa dirinya mendapatkan kesialan berlapis. Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Akhirnya Rekha memilih untuk berusaha mengganti ban mobilnya sendiri. Dia berharap bisa melakukan hal ini.

"Astaga, berat banget sumpah!" ucapnya sambil mengeluh.

Mau menghubungi siapa jika sudah begini? Tidak ada yang bisa Rekha lakukan selain mengganti ban mobilnya sendiri.

Dalam perjalanan pulangnya, Gerry melihat ada seorang gadis yang sedang mengandung ban mobilnya. Awalnya dia merasa kasihan dengan gadis itu.

Tapi, ketika mengetahui jika gadis itu adalah Rekha, Gerry mengurungkan niatnya untuk membantu.

"Dih, sombong amat tuh orang!" ucap Rekha yang mengetahui ada sebuah mobil mewah yang melewatinya begitu saja. Padahal tadi sudah hampir berhenti.

Rekha kembali melanjutkan kegiatannya untuk mengganti ban mobilnya dengan kedua tangannya sendiri.

Sedangkan Gerry, entah mengapa dia merasa dirinya terlalu jahat karena tidak membantu gadis itu. Walau dia menyebalkan, tapi tetap saja itu mengkhianati hati nuraninya.

Akhirnya Gerry memutuskan untuk putar balik dan kembali menghampiri Rekha.

Merasa ada yang datang membuat Rekha sedikit tersenyum. Tapi, ketika melihat siapa yang turun dari mobil mewah itu membuat senyuman Rekha langsung luntur seketika.

"Eh, mau apa nih?" tanya Rekha saat posisinya di geser oleh Gerry.

Gerry tidak bicara apa pun. Dia langsung mengambil alih pekerjaan Rekha yang sempat tertunda tadi.

"Gak usah di bantuin, aku bisa sendiri!" ucap Rekha yang tidak ingin di bantu oleh orang sombong itu.

Dia berusaha menghentikan Gerry yang hendak membantunya.

"Jangan berpikir bahwa aku membantu kamu karena-"

"Oh tidak! Lebih baik aku gak usah di bantu sama kakak tau gak! Lagian aku gak butuh tuh yang namanya bantuan dari kakak!" potong Rekha begitu saja.

"Terus kamu maunya apa? Apa kamu mau terus seperti ini? Lihat, bahkan wajah kamu saja sudah seperti kepiting rebus karena terlalu lama di bawah sinar matahari." ucap Gerry pada Rekha.

"Mau aku kayak kepiting rebus kek, kayak udang rebus atau bahkan kerang rebus sekalipun itu bukan urusan kakak! Lagian kita gak sedekat itu untuk Kakak bisa bantu aku!" balas Rekha pada Gerry.

Sedangkan Gerry terus saja menatap ke arah Rekha. Menurutnya gadis ini sangat keras kepala. Niatnya hanya ingin membantu saja. Tapi kenapa gadis ini seperti tidak ingin di bantu olehnya.

"Udah aku bilang gak usah bantuin aku! Aku bisa sendiri, kak!"

Prang!

Gerry membanting kunci yang dia gunakan untuk membuka ban mobil milik Rekha, hingga membuat gadis itu terkejut.

"Pertama, gue bantuin Lo itu karena kasihan. Event itu elo atau orang lain gue akan tetap bantuin, karena itu pure dari hari nurani gue. Tapi kalau Lo gak bisa bilang terima kasih karena bantuan gue it's oke. Setidaknya jangan menyalah artikan kebaikan seseorang karena ego Lo sendiri, paham?" pungkas Gerry.

Dia meninggalkan Rekha begitu saja setelah mengatakan hal itu. Percuma saja dia membantu gadis yang tidak ingin di bantu ini. Terserah dia ingin melakukan apa dan setelah ini Gerry tidak akan mau peduli lagi dengannya walau mereka kembali di pertemukan dalam keadaan seperti ini lagu di kemudian hari.

***