Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
surprise yang mengejutkan
Hampir 10 hari Marco berada di Singapura dan kini ia sudah mendapatkan hasil DNA yang ia lakukan secara diam-diam dan hasil nya menyatakan bahwa anak itu bukan darah daging Marco karena tidak ada kecocokan diantara mereka
Sedangkan hasil dari tes DNA yang di lakukan secara terang-terangan bersama Amanda menyatakan anak itu adalah anak biologis Marco, ketidak cocokan ini menjadi perseteruan antara Marco dan Amanda
Amanda terus mendesak agar Marco mengakui anak itu sesuai hasil tes yang ia miliki sedangkan Marco tetap kukuh bahwa anak itu bukan anaknya.
...
" hati-hati dijalan ya nak " ucap orang tua Marco saat mengantar Arinda ke Andara untuk menyusul Marco ke Singapura
" iya mah, mama dan papa ga bilang kan kalau aku mau ke Singapura? Aku mau kasih kejutan, karena aku yakin Marco pasti lelah menghadapi kasus yang seperti nya terus di perpanjang oleh Amanda. Mudah-mudahan dengan datangnya aku kesana Marco lebih merasa rileks " kata Arinda
" iya sayang, temanilah suamimu disana " kata mama Desy
Lalu Arinda pergi meninggalkan mertua nya menuju pesawat karena sudah di panggil
Beberapa jam kemudian Arinda tiba di Singapura, ia mencoba menghubungi Marco namun tak bisa, akhirnya Arinda menghubungi Moreno untuk menanyakan keberadaan Marco
Moreno menyuruh Arinda datang ke kantornya agar mencari Marco bersama dengan nya,dan tak berapa lama Arinda tiba
" hai Ren " sapa Arinda cipika-cipiki dengan adik iparnya
" hai... Apa kabar? " ucap Moreno
" baik, gimana apa sudah ada kabar dari Marco? " tanya Arinda
" belum, tapi tadi pagi dia bilang mau menemui pengacara nya untuk menekan Amanda agar mengakui kebenaran kasus ini, karena Marco sudah merasa sangat muak dengan masalah yang tak selesai-selesai " kata Moreno
" kasihan Marco pasti sangat pusing dan lelah " kata Arinda
" ya... Jangankan Marco aku pun merasa sangat pusing, mungkin ponsel nya lowbatt makanya ga bisa di hubungi " ujar Moreno
saat sedang mengobrol dengan Moreno ponsel Arinda menerima chat yang isi nya
" aku tau kamu sedang di Singapura, datanglah ke alamat ini jika kamu ingin tau kebenaran nya " isi chat tersebut
Arinda mencoba menghubungi nomor itu namun tak bisa di hubungi
" ayo aku antar ke alamat itu " kata Moreno
Arinda mengangguk dan mereka pergi menuju alamat yang di berikan
" kira-kira ini rumah siapa Ren? " tanya Arinda
" aku ga tau, kita buktikan saja nanti " kata Moreno
mobil Moreno terus melaju, ia sendiri penasaran apa yang sebenarnya terjadi dan apa maksud dari pesan itu
tak berapa lama mereka tiba di alamat tersebut, rumah bergaya klasik dan terlihat sepi
" ga ada orang, tapi ini mobil Marco " ucap Moreno
" ayo kita masuk Ren " ajak Arinda tak sabar
Lalu mereka masuk
" co... Marco... " panggil Moreno di selusuri rumah itu tapi tak ada orang satupun
Arinda dan Moreno memutuskan untuk naik ke lantai dua rumah itu
Dari salah satu ruangan terdengar suara seorang wanita yang sedang mendesah kenikmatan
" Ren disana " ujar Arinda menunjuk salah satu kamar
lalu mereka mendekati kamar tersebut
Arinda merasa tak sabar ingin tau siapa orang di dalam
Di buka pintu kamar tersebut dan ternyata...
Flashback on
" temui aku di alamat ini, aku ingin bicarakan tentang kebenaran nya, maafkan aku karena membuatmu pusing dengan masalah ini " kata Amanda dalam sambungan telepon
" aku sudah tak peduli Amanda, yang jelas aku ga akan pernah mengakui anak itu " kata Marco
" Marco please... Setelah ini aku ga akan ganggu hidupmu lagi " kata Amanda
" baiklah " kata Marco lalu pergi ke alamat yang di berikan Amanda
tiba di rumah itu Amanda menyuguhkan segelas kopi untuk Marco yang sudah di campuri obat perangsang dosis tinggi untuk menjebak Marco dan bodohnya Marco meminum kopi itu hingga membuatnya kehilangan kendali dan meniduri Amanda
Flashback off
" Marco.... !!! " teriak Arinda
Arinda syok melihat pemandangan yang sangat menjijikan dimana suaminya sedang menggagahi Amanda dengan tubuh keduanya dalam keadaan polos
Arinda hampir terjatuh namun Moreno menahan nya. Moreno pun tak sanggup berkata-kata pamandangan itu sangat memalukan dan Moreno tak habis fikir kenapa Marco bisa sebodoh itu.
" Marco hentikan !!! " teriak Reno
" buggghhh " satu pukulan di berika untuk sang Abang yang sedang tak sadar atas apa yang dilakukan
Marco tersungkur dengan tubuh yang masih polos
" memalukan lu bang!!! " ujar Moreno lalu membawa Arinda pergi
Marco sama sekali tak sadar dan tak peduli keberadaan Arinda di sana, obat yang di berikan Amanda sangat dahsyat mempengaruhi alam bawah sadar Marco hingga tak mengenali siapapun, yang ada di otaknya hanya menuntaskan hasrat nya
Arinda terus berlari dan Moreno mengejarnya
" Rin... Arinda " panggil Moreno
Dengan susah payah akhirnya Moreno meraih tangan Arinda
" hikhikhik... Aku ga kuat Ren " ujar Arinda terisak
" aku mengerti " Moreno memeluk sang ipar merasa iba atas apa yang di alami Arinda
" sakit Ren... Marco terlalu jahat " ujar Arinda
Moreno terus berusaha menenangkan Arinda.
" aku mau pulang sekarang juga " kata Arinda
" tapi Rin, aku ga bisa membiarkan kamu pulang ke Indonesia dalam kondisi emosional seperti ini " kata Moreno
" ga, aku mau pulang sekarang, please jangan halangi aku " kata Arinda
karena Arinda terus bersikeras akhirnya Moreno tak bisa lagi menahan nya dan siang itu juga Arinda terbang kembali ke Indonesia
Moreno hanya bisa mengantar Arinda sampai ke airport dan setelah Arinda pergi Moreno kembali menemui Marco dan kali ini ia mendatangi rumah itu seorang diri
apapun keadaan Marco ia akan menyeretnya pulang, Reno merasa sangat kesal dengan kelakuan Marco.
Tiba dirumah itu Moreno langsung masuk dan ada Amanda yang sedang duduk santai di ruang tamu
" mana Marco??? " tanya Moreno tanpa basa-basi
" ada, sia masih kelelahan " jawab Amanda
" perempuan murahan, sudah puas kamu menghancurkan keluarga ku? Terutama rumah tangga kakak ku? " marah Moreno
" kenapa marah sama aku? Kakakmu yang datang sendiri kesini dan meminta nya padaku " ujar Amanda
" dengar aku perempuan gila, aku akan buat kamu hancur sama seperti apa yang kamu lakukan saat ini kepada kakakku " ujar Moreno
Amanda hanya tersenyum konyol dan Moreno mencari Marco ke kamar lantai atas
Di lihatnya Marco masih tertidur, seperti nya efek obat itu sangat besar hingga Marco tak segera sadar. Entah obat apa dan berapa anyak dosis yang di berikan oleh Amanda
" co... Marco... " bentak Moreno namun Marco tak menggubris
Moreno akhirnya menarik tubuh sang kakak dan memapah nya keluar dan membawa nya pulang