Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.
Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.
Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Untung...Ada Paman.
Bagian 34.
untung pada saat yang canggung itu terdengar sebuah suara yang bersahabat.
"Hahaha...Kenapa kalian berdiri di depan pintu, cepat berdiri di tempat yang benar agar keluarga tahu kalian sudah datang. Jangan nanti kalian bilang keluarga Singh tidak menyambut tamu. Nak mengapa kamu tidak mengajak teman temanmu masuk kedalam?"
Kata orang yang baru muncul tadi yang ternyata Tuan Daleb Shing. Kepala keluarga Singh.
Sebenarnya ia telah lama berdiri di sana sejak Rahul turun dari mobil.
Karena keberadaan pil kecantikan, Daleb Singh sangat menghargai Rahul dalam hatinya.
Namun saat tiba di depan pintu, ia melihat Ashraf mengacungkan jari kemuka Rahul.
Daleb Singh memutuskan berhenti sejenak, untuk melihat bagaimana Rahul mengatasi situasi itu, bagus juga untuk memahami watak anak itu.
Hasilnya membuatnya cukup terkejut, ketegasan Rahul jauh melebihi tuan muda arogan yang biasanya dia temui.
Sikap dan karakternya bisa di bilang mendominasi.
"Selamat sore Paman Singh!" Semua orang langsung menyapa dengan sopan ketika mereka melihat Daleb Singh muncul.
"Baik-baik...Ayo semuanya masuk!" Daleb Singh mengangguk sambil tersenyum.
Lalu ia berjalan kearah Ashraf dan menepuk bahunya dan berkata.
"Nak Ashraf, kamu makin berisi saja, bagaimana kabar Kakekmu?"
"Terimakasih atas perhatiannya paman Singh, Kakek dalam keadaan sehat!"
Kata Ashraf sambil tersenyum, saat ini iya sangat berterimakasih atas kemunculan paman Singh.
Ia langsung bisa menyelamatkan wajahnya di depan teman temannya.
"Bagus...Ayo kita masuk!" Kata Daleb Singh.
Setelah berkata begitu kemudian ia melangkah kearah Rahul mengulurkan tangannya dan berkata dengan tertawa lebar.
"Hahaha...Kau pasti Nak Rahul kan! Teman Putriku Pretty. Paman sudah lama ingin mengundangmu kerumah"
"Dan pada waktu itu kamu juga telah menyelamatkan putriku Pretty dari bahaya, keluarga kami belum sempat berterimakasih. Hari ini kamu harus minum beberapa cawan denganku"
Para tamu yang melihat itu mereka tidak bodoh dan paham mengapa kepala keluarga Singh bersikap begitu sopan kepada Rahul.
Sambil mengertakkan giginya Ashraf berjalan kearah Paman Singh dan berkata.
"Paman Singh, saya baru ingat bahwa tangan saya terkilir. kalau anda ada urusan silakan duluan, saya akan berkunjung lain waktu!"
Daleb Shing yang tengah berjabat tangan dengan Rahul bisa menebak isi hati Ashra.
Ia mengangguk sambil tersenyum membiarkan Ashraf pergi.
Dalam hati Ashraf mengumpat, dasar rubah tua licik dan masuk kedalam mobilnya.
Beberapa anak muda yang ikut bersama Ashraf pun mohon Pamit dan ikut pergi juga meninggalkan tempat tersebut.
Kini hanya tinggal Rahul dan paman Singh yang masih berjabat tangan.
Dalam hati Rahul merasa sangat terkejut.
Sosok Paman Singh bukanlah sosok asing di matanya, ia sering melihat di koran koran, di majalah dan di televisi.
Dia adalah pemimpin perusahan grup Singh yang bergerak di berbagai bidang.
Mulai dari otomotif, kecantikan, kosmetik, perhotelan, rumah makan, pakaian.
Grup Singh bahkan memiliki pabrik sendiri, kekuatan bisnis mereka luar biasa.
Yang tak pernah ia sangka bahwa Daleb Singh adalah Ayahnya pretty.
Akhirnya Rahul pun membalas sapaan.
"Terimakasih Paman Singh!" Ucap Rahul sambil tersenyum, kalimat itu mengandung makna tersendiri.
Baik, baiklah! Tidak perlu sopan begitu. Kamu telah menyelamatkan putriku pada waktu itu dan aku belum sempat mengucapkan terimakasih.
"Walaupun Pretty sendiri sudah mengucapkan terimakasih, Namun, aku sebagai Ayahnya berhak mengucapkannya, kebetulan bertemu disini"
"Ayo kita masuk kedalam, jangan berdiri di luar!"
Nantikan kisah jalan cerita ini pada episode selanjutnya bersambung.