NovelToon NovelToon
Laras: The Beginning Of Temptation

Laras: The Beginning Of Temptation

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pihak Ketiga / Keluarga / Konflik etika / Wanita Karir
Popularitas:894
Nilai: 5
Nama Author: Imen Firewood

Apa jadinya, ketika hubungan rumah tangga jauh dari rasa saling memperhatikan?

Apakah Laras akan mampu terus menahan jeritan-jeritan batin-nya yang selama ini ia pendam?

Simak keseruan konflik etika yang terjadi dirumah tangga Laras! Jangan lupa dukung karya baru ini, ya. See you~

Update: setiap hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imen Firewood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curhatan Maya

Beberapa waktu kemudian. Jam kerja Laras tidak seperti biasanya. Hari ini, waktu berjalan begitu cepat. Hingga saat ini, Laras, Dina, dan Maya tengah duduk bersama menikmati hidangan makan malam di sebuah restoran.

"Ada apaan, sih, May. Tumbenan lu ngajak keluar malam gini." -Laras

Dina tidak memperhatikan obrolan mereka berdua. Saat ini, ia hanya fokus menikmati hidangan yang telah di sediakan di hadapannya. Dan Dina merasa senang sekarang, ketika dapat bertemu kembali dengan Tante Maya.

"Nggak ada apa-apa La ... Sebenernya, gua cuma pengen cerita tentang temen gua ..." -Maya

"Temen, lu? ... Kenapa?" -Laras

Mereka berbincang sambil terus menikmati hidangan dengan santai. Di tambah sorot lampu berwarna kuning yang menghiasi sekeliling meja makan mereka. Karena mereka, memilih tempat yang tenang. Di samping pohon mini.

Laras sebelumnya tidak tahu. Bahwa Maya ingin bercerita soal ini. Laras mengira, kalau Maya ingin membahas masalah yang kemarin. Tentang dirinya yang telah di bodohi pria. Walaupun itu sudah sering terjadi kepada Maya.

Tapi kali ini, Maya ingin bercerita hal lain. Maya ingin menceritakan tentang pengalaman temannya yang sudah menikah, dan berselingkuh dengan pria lain. Entah apa yang mendorong Maya bercerita tentang ini.

Menurut Maya, Laras harus mengetahui hal ini. Tentang rusaknya hubungan rumah tangga ketika salah satu pasangannya berselingkuh. Maya terlihat menarik nafasnya sebelum bercerita.

"Iyaa ... Jadi, gin La. Gua pernah punya temen perempuan. Di itu udah punya suami. Punya anak juga satu kayak lu ..." -Maya

Laras pura-pura perduli. Setelah lima tahun berteman dengan Maya, ia tahu arah obrolan ini ingin kemana. Laras tahu bahwa Maya ingin memberinya nasehat. Tentang hubungan rumah tangga Laras dengan suaminya.

"Terus-terus?" -Laras

"Terus si temen gua ini ceritanya dapat kenalan seorang pria di kantornya." -Maya

"Beberapa bulan kerja bareng pria ini, temen gua jatuh suka dan mulau menjalin hubungan terlarang mereka ..." -Maya

"Yaa ... Lu paham, lah La, apa maksud gua. Gua cuma pengen sahabat gua satu-satunya ini, nggak kegoda ama pria manapun." -Maya

Setelah mendengar omongan Maya yang sudah Laras ketahui maksudnya. Laras tertawa pelan. Sedikit menunjukan senyumnya untuk membuat Maya tidak terlalu khawatir. Walau sebenarnya ada rahasia yang masih Laras sembunyikan.

"Hahah ... Paham May ... Tenang aja, gua juga tahu batasan. Yaa, mudah-mudahan aja gua nggak sama kaya cerita temen lu, ya?" -Laras

"Iyaa La. Awas aja lu, sampe ketahuan sama gua!" -Maya

Laras malah kembali tersenyum dan tertawa pelan melihat ekspresi Maya yang sangat cemas dengan kondisi hubungan rumah tangga Laras. Namun Laras, masih tetap dengan santai menikmati makanannya.

"Iyaa-iyaa ..." -Laras

Sebenarnya, masih ada segudang hal yang ingi Maya katakan untuk Laras. Melihat sekarang ada Dina bersama mereka, Maya tidak ingin terlalu menekan kondisi mental Laras. Setidaknya untuk saat ini.

Tiba-tiba, Laras langsung mengalihkan topik pembicaraan. Agar Maya, berhenti membicarakan soal masalah perselingkuhan temannya. Dan saat ini, makanan yang berada di hadapan mereka juga sudah habis di santap.

"Oh, iyaa ... Abis ini, kita mau kemana?" -Laras

Mendengar pertanyaan seperti ini saja, lagi-lagi membuat Maya curiga. Laras seperti tidak ingin cepat-cepat pulang kerumahnya. Namun, untuk saat ini Maya tidak terlalu menghiraukannya.

"Hmm ... Bagaimana kalau kita nonton? Banyak film baru yang seru!" -Maya

Laras menoleh ke arah Dina. Menunggu persetujuan darinya untuk lanjut kumpul bersama mereka bertiga. Dengan wajah lugu dan manisnya, Dina tersenyum mengangguk ketika di tanya Laras.

"Gimana, sayang? ... Kamu mau?" -Laras

"Mau Bu ... Tante Maya juga ikut, kan?" -Dina

"Iyaa, dong ...!" -Maya

Sebelum mereka pergi. Maya terus mencubit pipi Dina karena selalu merasa gemas setiap kali melihat anak ini. Dan Dina, juga selalu merasa senang ketika bersama Tante Maya. Kemudian, mereka pun pergi meninggalkan restoran itu.

Mereka berjalan menuju tempat parkir. Laras masuk kedalam mobilnya, dan Maya juga masuk kedalam mobilnya. Mereka sekarang ingin menuju kebioskop tempat yang sering mereka kunjngi waktu masa-masa muda.

Beberapa waktu kemudian. Tiga puluh menit lamanya waktu yang di butuhkan untuk mereka bisa sampai ketempat nonton ini. Sebuah bioskop yang berukuran besar ketika mereka mulai memasuki area parkirnya.

Setibanya mereka di dalam loby. Mereka menuju tempat pemesanan tiket nonton. Dan mereka, memilih film bergenre romance. Walau Dina tidak mengerti, dengan adanya Laras dan Maya sudah membuat Dina merasa senang.

"Kita nonton film ini nggak apa-apa, yaa sayang?" -Maya

"Nggak apa-apa Tante ... Yang penting, Dina bisa makan popcorn!" -Dina

Mendengar ucapan Dina, membuat dua wanita berusia matang ini tertawa. Sebelum mereka benar-benar masuk ke dalam bioskop. Sorot cahaya berwarna biru menghiasi perjalanan mereka ketika mencari bangku.

Di depan layar yang sangat besar, kini mereka sudah duduk dan tengah bersiap menyaksikan film yang akan segera di putar. Dina sudah asik sendiri memakan popcorn yang sudah di belinya sebelum masuk kedalam.

Satu jam berlalu. Kini mereka bertiga telah selesai menonton film drama romance. Ketika keluar dari bioskop bersama kerumunan orang-orang, Maya menangis. Terharu dengan film yang baru saja mereka tonton.

"Huuu ... hiks! ..." -Maya

Laras yang berjalan di sebelah Maya kini merasa malu. Karena melihat Maya seperti anak kecil ketika air matanya menetes jatuh. Dengan mata yang sedikit bengkak, Maya berusaha menutupi itu.

"May ... Udah. Malu." -Laras

"Atuh gimana La, gua sedih banget kenapa mereka harus berpisah ..." -Maya

Isak tangis Maya di perhatikan oleh Dina yang merasa terheran. Saat ini, Dina malah terlihat seperti orang dewasa ketika melihat lama Maya.

"Kalah lu, ama Dina ..." Laras

"Yeeeu ... Dia, kan kaga ngerti!" -Maya

Selagi mereka asik berbincang sambil berjalan meributkan kesedihan Maya karena menonton film, kini di depan mereka ada sepasang kekasih yang bertengkar.

Plak!

Suara tamparan keras dari wanita itu mendarat tepat di pipi kanan pria yang sedang berusaha menahannya.

"Gausah sentuh-sentuh gua lagi!"

Perempuan yang mereka lihat itu merasa kecewa. Karena ia baru saja menemukan bukti bahwa pasangannya selingkuh. Lewat foto yang baru saja terkirim di ponsel wanita tersebut. Mereka bertiga menyaksikan peristiwa itu.

Peristiwa yang terjadi tepat ketika mereka hendak keluar dari area bioskop. Tangisan Maya kini sudah berhenti. Berbarengan dengan bunyi tamparan yang mengagetkannya.

"Maaf, Ay ... Aku bisa jelasin ..."

"Nggak butuh! Yang namanya penghianatan, tidak butuh penjelasan!"

Kalimat itu menjadi akhir. Ketika perempuan yang merasakan kekecewaan yang mendalam, pergi meninggalkan kekasihnya sendiri. Melihat hal itu, membuat Laras melamun beberapa detik. Membayangkan tentang kejadiannya.

Kejadian-kejadian yang turut mengundang dirinya pada sirkel perselingkuhan yang nyata. Dalam rumah tangganya sendiri. Dan dalam, perasaan yang membuat Laras sering menahan nafas.

Setelah melihat itu, Maya sekilas tampak memperhatikan Laras. Namun tidak ada pertanyaan yang keluar dari mulut Maya. Hingga, kini mereka sudah berada di dalam area parkir mobil.

Maya membuka pintu mobil. Dan berkata terimakasih untuk hari ini. Maya senang bisa bermain bersama Laras dan Dina.

"Thank's yaa, untuk hari ini ..." -Maya

"Sama-sama May." -Laras

"Hati-hati di jalan ... Bye-bye Dina ..." -Maya

"Bye Tante Maya ..." -Dina

Ketika obrolan itu selesai. Kini mereka menaiki mobil pribadinya masing-masing. Untuk segera, kembali pada rumah yang telah menunggu mereka kembali pulang. Rumah Maya, tidak searah dengan Laras.

Hingga di sebuah perempatan lampu merah. Mereka harus berpisah. Sebuah klakson di bunyikan untuk Laras. Tanda dari Maya bahwa dirinya harus berpisah seraya terus mengemudi.

Selama di dalam perjalan Laras pulang. Laras melihat Dina dan memperhatikan anaknya yang belum juga tidur. Waktu sudah menunjukan pukul jam 10 malam.

"Gimana hari ini?" -Laras

"Apa Dina senang?"

"Senang Ibu ... Terimakasih, yaa ... Dina senang bisa bermain bersama Tante Maya." -Dina

Laras memberikan senyum cantiknya untuk Dina. Beberapa waktu kemudian, Dina pun perlahan terlelap dari tidurnya. Mungkin karena hari ini merupakan hari yang cukup melelahkan baginya.

Ketika Laras baru saja sampai di pertengahan jalan menuju rumah. Tiba-tiba saja ban mobil Laras kempes

Pess ...!

Suara seperti angin keluar mulai Laras rasakan ketika merasa tidak enak sewaktu mengemudi. Laras sudah mempunya firasat yang tidak enak. Di tambah, saat ini sudah hampir larut malam.

"Astaga ... Kenapa lagi ini mobil?" -Laras

Laras menepikan mobilnya di bahu jalan. Memeriksa dan mendapatkan ban belakang mobilnya yang sudah kempis. Laras menjadi bingung. Harus mencari bengkel dimana yang masih buka. Laras mencoba menghubungi, Maya, Mas Andi, juga Riko.

Namun, yang membalas hanya Andi dan Riko. Laras menjadi lebih bingung, harus menunjukan lokasinya kepada siapa. Takut mereka berdua malah bertemu disini. Di tempat Laras sedang menunggu pertolongan pada malam hari.

Tempat itu cukup sepi. Hanya ada beberapa baris pohon yang panjang menghiasi jalan. Serta lampu-lampu jalan yang masih menyalah. Kemudian, dengan kepercayaan dirinya, Laras memberikan lokasinya kepada Andi dan Riko.

Entah siapa dulu yang akan datang. Itu soal belakangan. Begitu menurut Laras yang sudah merasa panik karena di jalan itu sangat sepi. Laras hanya takut terjadi apa-apa kepada Dina yang sudah tidur di dalam mobilnya.

Hingga, ketika Laras meminta pertolongan kepada Andi dan Riko. Kedua jawaban mereka itu sama.

"Tunggu disana. Jangan kemana-mana!"

Bersambung ...

1
Nii
semangat Thor
Imenfirewood: Aaaa~ terims!
total 1 replies
𝙈𝙤𝙟𝙖_𝙠𝙤(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
wah ide bagus, aku si yes👍
𝙈𝙤𝙟𝙖_𝙠𝙤(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠): Sama-sama semangat kak
total 2 replies
Wida_Ast Jcy
keren Thor... saling dukung yuuk. baca 1bab tiap hari. dan like perbab yukk
HNP_FansSNSD/Army
Ceritanya bagus Kaka 💐💐💐. Jangan lupa mampir di novel aku, Professor & student Love through, & novel baru berjudul Tahta Dari Dosa.
HNP_FansSNSD/Army
terus ini nantinya gimana???
Imenfirewood: Nggak seru dong .. kalo di ceritain! hihi .. pokoknya bikin penasaran dah. Terimakasih yaa, sudah baca sampai sini ..
total 1 replies
HNP_FansSNSD/Army
aku usahain tekunin ya Thor.
Imenfirewood: Waah! ... Siapapun dan dimana 'pun kamu, terimakasih, yaa ... Senang dengarnya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!