NovelToon NovelToon
Suamiku Selingkuh Dengan Gadis SMP

Suamiku Selingkuh Dengan Gadis SMP

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Pelakor / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sansan Irawan

Anindita (40), seorang istri yang berdedikasi, menjalani kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna bersama Bima, suaminya, seorang insinyur. Namun, semua ilusi itu runtuh ketika ia mencium aroma sirih dan parfum vanila murahan yang melekat di pakaian suaminya.
Bima ternyata menjalin hubungan terlarang dengan Kinanti, seorang siswi SMP yang usianya jauh di bawahnya dan merupakan teman sekolah putra mereka. Pengkhianatan ini bukan hanya merusak pernikahan yang sudah berjalan delapan belas tahun, tetapi juga melukai harga diri Anindita secara telak, karena ia dibandingkan dengan seorang anak remaja.
Dipaksa berhadapan dengan kenyataan pahit ini, Anindita harus memilih: berjuang mempertahankan kehormatan keluarganya yang tercoreng, atau meninggalkan Bima dan memulai hidup baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansan Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Klien Lama

Ruangan Psikolog Forensik, Dr. Laksmana, terasa dingin dan steril. Bima duduk di kursi kulit gelap yang terasa seperti menjebaknya, di bawah tatapan tajam sang dokter. Dr. Laksmana, seorang wanita paruh baya dengan tatapan mata yang tenang namun menusuk, adalah perwakilan dari "independensi bersama" yang telah disetujui, meskipun Bima yakin ia adalah bidak catur Anindita.

"Selamat siang, Tuan Bima. Tes ini bukan untuk menghakimi," Dr. Laksmana memulai dengan suara lembut namun tanpa emosi. "Ini hanya untuk memahami kondisi emosi Anda demi kepentingan terbaik Rayhan."

Ujian itu dimulai dengan pertanyaan standar, lalu dengan cepat beralih ke area yang telah diprediksi Dani.

"Dalam rekaman video yang diserahkan oleh Nyonya Anindita, Anda tampak sangat tidak stabil dan agresif. Anda menangis dan berteriak di depan anak Anda. Bisakah Anda jelaskan reaksi emosional yang ekstrem itu?"

Bima menarik napas dalam, mengingat arahan Dani: akui, tapi alihkan narasi.

"Reaksi itu bukan ketidakstabilan, Dokter. Itu adalah keputusasaan murni seorang ayah yang melihat putranya disiksa secara emosional. Anak saya disarankan oleh ibunya untuk berpikir bahwa saya akan dipenjara," kata Bima, menahan diri untuk tidak meninggikan suara. "Saya akui, saya tidak sempurna. Saya berjuang melawan kecemasan, yang diperparah oleh tekanan pekerjaan dan kebohongan yang saya buat sendiri. Tapi setiap air mata itu adalah bukti bahwa saya peduli, bukan bukti bahwa saya gila. Saya bersedia terapi intensif, tapi saya tidak akan membiarkan Rayhan menjadi alat."

Dr. Laksmana mengangguk tipis, mencatat.

"Bagaimana dengan perselingkuhan dan penggelapan dana? Bukankah itu menunjukkan perilaku kompulsif dan tidak etis yang bisa membahayakan masa depan Rayhan?"

"Perselingkuhan itu adalah pelarian pengecut dari pernikahan yang dingin. Penggelapan itu adalah pilihan buruk yang didorong oleh keserakahan dan kebutuhan untuk membuktikan diri di saat saya merasa tidak dihargai. Saya melakukan hal buruk, Dokter. Tapi itu adalah tindakan yang bisa diperbaiki, bukan diagnosis permanen. Saya sudah menghadapi konsekuensinya—harta hilang, reputasi hancur. Saya datang ke sini karena satu-satunya hal yang ingin saya lindungi adalah Rayhan," Bima menyimpulkan, memasukkan semua penyesalan palsu dan tulus yang telah ia latih.

Retakan Kecil pada Jawaban

Selama dua jam, Bima berhasil mempertahankan perannya. Ia menunjukkan kerentanan yang terukur dan penyesalan yang fokus pada Rayhan. Dr. Laksmana tampak kesulitan mendapatkan reaksi ekstrem darinya.

Namun, di akhir sesi, Dr. Laksmana menjatuhkan pertanyaan tak terduga:

"Tuan Bima, dalam riwayat medis Anda, ada catatan tentang penggunaan rokok herbal sebagai alat bantu tidur. Karena rokok herbal ini tidak diatur ketat, kami perlu memastikan. Bisakah Anda mengonfirmasi bahwa Anda tidak pernah menggunakan zat lain—termasuk zat yang lebih kuat—untuk mengatasi kecemasan Anda di luar resep dokter?"

Bima menelan ludah. Ia ingat bahwa Anindita pernah menemukan sebungkus pil tidur ilegal yang ia beli dari pasar gelap saat kecemasannya memuncak dua tahun lalu. Ia membuangnya, tetapi Anindita pasti menyimpannya sebagai kartu cadangan.

"Saya hanya menggunakan rokok herbal yang sudah saya tinggalkan, Dokter. Saya tidak pernah menggunakan zat ilegal apa pun," jawab Bima, mempertahankan kontak mata. Ini adalah kebohongan terakhirnya.

Kemunculan Konflik Baru: Klien Lama Anindita

Saat Bima keluar dari ruang tes, Dani Wijaya sudah menunggunya dengan wajah tegang—bukan karena Bima, melainkan karena hal lain.

"Bagaimana tesnya?" tanya Dani.

"Aku bertahan. Aku bermain sebagai ayah yang menyesal," kata Bima. "Tapi Anindita tahu tentang rokok herbal dan obat tidurku."

"Itu tidak masalah sekarang," potong Dani, menarik Bima menjauh. "Aku menemukan sesuatu di hard drive lama Anindita. Sesuatu yang lebih besar dari perselingkuhanmu atau bahkan penggelapanmu."

Dani menunjukkan layar laptopnya. Itu adalah laporan audit dari lima tahun lalu, dari perusahaan besar bernama 'Global Energi Indonesia' (GEI).

"Ingat klien yang Anindita hampir hancurkan lisensinya dulu? Klien yang dia manipulasi laporannya karena dendam pribadi?"

"Ya. GEI. Perusahaan energi besar itu."

"Aku menemukan lebih dari sekadar manipulasi laporan audit kecil," Dani menyeringai, matanya memancarkan kegembiraan seorang hacker yang berhasil. "Anindita menyembunyikan jejak bukti bahwa GEI terlibat dalam skema suap besar untuk memenangkan proyek pembangkit listrik senilai triliunan rupiah."

Bima terperangah. "Maksudmu, Anindita tidak hanya memanipulasi data; dia menutupi kejahatan korupsi?"

"Dia menutupi itu. Dan kemudian dia keluar dari perusahaan kami, membawa salinan soft file bukti ini bersamanya. Dia menggunakannya sebagai polis asuransi agar dia tidak pernah dipecat atau diseret ke dalam kasus itu. Anindita memiliki bukti yang bisa menjebloskan seluruh direksi GEI ke penjara."

Bima merasakan adrenalin baru. Tiba-tiba, perceraiannya bukan hanya tentang hak asuh. Anindita bukan hanya berurusan dengan Bima; dia berurusan dengan rahasia gelap korporat yang jauh lebih berbahaya.

"Kita bisa menggunakan ini untuk melawannya," kata Bima, nadanya penuh harapan.

"Tentu saja. Tapi Bima, ini adalah konflik baru yang sangat berbahaya," Dani memperingatkan. "Jika kita mengungkap bukti ini, Anindita akan hancur, tetapi GEI akan mengirim lebih dari sekadar pengacara untuk membungkam kita. Kita tidak lagi melawan seorang istri yang dendam. Kita akan melawan sebuah kartel energi."

Kini, Bima dihadapkan pada pilihan: menggunakan rahasia gelap ini untuk mengancam Anindita dan memenangkan hak asuh Rayhan, atau membiarkannya terkubur dan menghadapi kemungkinan kehilangan anaknya melalui proses hukum yang telah dimanipulasi istrinya.

1
Dewi Fuzi
kok jadi ngelantur ke mna" ? seru tp gak nyambung
Isranjono Jono
bima gendeng karena kesalahan mu anak jadi korban
Isranjono Jono
kok melebar kemana2 thor
Isranjono Jono
pelajaran untuk pedofil
Isranjono Jono
good job dita 👍👍
Isranjono Jono
ya tuhan ngeri aku bacanya pelajaran untuk para orang tua yang punya anak gadis
Isranjono Jono
waduh pedofil laki nya gaees🤭
kalea rizuky
looh anin meninggal apa gmana
kalea rizuky
kasian anin kehilangan anak harusnya jalang ini yg kehilangan anak kehilangan rahim sumpah benci liatnya q jalang kecil menjijikkan
kalea rizuky
sejauh itu jalang kecil sama Bima berhubung
kalea rizuky
makan itu selingkuh an mu kamu kira qm. akan bahagia Bima hahahah mimpi
kalea rizuky
kn bner jalang sok korban pdhl aslinya licik
kalea rizuky
jalang kecil lacur
kalea rizuky
suka liat cwek g menye2
kalea rizuky
gila si Bima
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!