NovelToon NovelToon
Cinta Karang Samudra

Cinta Karang Samudra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Misteri
Popularitas:295
Nilai: 5
Nama Author: bidadari

- Jati diri ? -
"Lex,rose kalian adik -kaka !"
"Apa dia sungguh rose?"
"Yap dia rose!"
"Bukan ...aku bukan rose ..aku zenny!"
"Dek kamu kenal pak jaya?"
"Tidak bang aku tak kenal !"



-Cinta atau berbelas kasih?-

"Kenapa Abang menginginkan ku ,menikah dengan Abang?"
"Karna Abang cinta kamu!"
"Aku tak percaya !"
"Abang akan membuat mu percaya akan cinta Abang!"
"Aku butuh bukti!"
"Abang akan tunjukkan!"
"Aku tunggu!"
"Abang siap membuktikan!"




_Cinta karang samudra _

"Kalau cinta itu tak seindah karang
Di samudra! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 16 "Rasa aneh"

Pelukkan itu, melepas segala asa mereka. irsyad menepuk punggung sang gadis. Seolah mentransfer nya. Kekuatan membuat kepala gadis itu menyebul dari pelukkan irsyad . Ia tersenyum hangat ke irsyad.

"Dah. Sana turun abang ngga bisa. Antar ku masuk karna abang ada kerjaan ya sayang" Ucap irsyad hanya di angguki oleh sang istri. Irsyad mengulurkan tangannya ke sang istri. Dengan senang hati, zenny menyalami dan mencium punggung tangan sang suami yang harum, "aku turun dulu ya bang! " Pamit nya

" Tunggu sejenak! " Irsyad condong ke arah sang gadis lalu. Ia mencium puncak kepala sang. Gadis

"jadilah gadis pintar! Dan sholehah! "Bisiknya membuat zenny tersenyum , ia membuka pintu mobil lalu turun dari sana. Ia melangkah masuk ke gerbang sekolahnya namun mobil Irsyad. Masih terparkir di depan tersebut saat melihat punggung sang gadis sudah hilang. Irsyad baru menyalakan mesin mobil tersebut. dan melesat pergi jauh dari hidup nya--eh dari muka bumi eh canda dari sekolah tersebut,

Zenny melangkah kan kakinya. Ke kelasnya dengan terseok-seok, langkah nya berat sekali ia melihat sekeliling ia melirik ke setiap koridor yang sepi, ia segera mengeksepdiskan kakinya ke arah kelasnya, suara cempreng dari siswi -siswi terdengar --- mereka. Sedang pamer ponsel IPhone mereka,membuat zeeny acuh.

Ia segera melangkah ke arah, meja nya tetiba langkah nya terhenti. Ketika seorang gadis berambut panjang pirang. Menghentikan jalannya, "eh, lo anak baru di sekolah ini kan?"

"Ya memangnya kenapa? " Sahut zenny polos

Gadis itu terkekeh sebentar lalu, tangannya menggadah di hadapan. Zenny "lo, boleh duduk kalau lo kasih tunjuk ponsel lo itu! " Ia melirik zenny dari atas kebawah. Tatapan nya seolah menguliti zenny. "Mana , hp lo itu kalau hp lo bukan iPhone gue, sebagai ketua kelas! Yang bernama Aurelie ngga bakal ngebolehin lo masuk ke kelas ini! " Ucap gadis itu,

Zenny mengangguk pelan, ia mengambil ransel warna putih milik nya yang ia gendong sedari tadi di bahunya, lalu membuka resleting ransel tersebut, lalu ia merogoh ransel tersebut ia mengeluarkan. Dompet berwarna putih dan membuka kancing dompet tersebut.

Saat sedang, mengambil ponselnya yang di taruhnya. di dompetnya tak Sengaja--sebuah kartu jatuh di lantai. namun ia tidak sadar. Begitu pun aurel ,

"Ini ponsel aku! " Zenny menyerah kan ponselnya ke aurel dan menutup kembali dompetnya ia bergegas memasukkan. Dompet itu ke ranselnya aurel terbelalak saat melihat ponsel bercasing berwarna merah muda. Tersebut ada di tangannya.

Ia terdiam, lalu membuka casing yang menutupi, badan ponsel tersebut ia membulat saat melihat ponsel tersebut "ini kan, IPhone 16 lo pakai, hp ini? " Tanya gadis itu membuat zenny mangut-mangut "ya emang, kenapa? "

"Oh ya by the way!.. Orang tua lo kerja apa? " Tanya aurel seraya mengembalikan. Ponsel zenny ke zenny yang langsung, menerimanya

"Ibu.. Bapak aku udah meninggal" Tutur zenny dengan suara sendu, "oh sorry, terus lo tinggal sama siapa? " Tanya aurel lagi

"Aku tinggal, sama abang aku.. "

"Oh.. Abang lo kerja, dimana jadi bagian apa? " Tanya aurel matanya menyelidik "memang nya kenapa? " Tanya balik zenny

"gue tanya tinggal jawab, lo ngga berhak melayangkan pertanyaan ke gue! Paham! " Tegas nya dengan nada suara tinggi

"Paham," Sahut zenny seraya mengangguk pelan "jadi abang lo kerjanya apa? "Tanya nya penasaran " Jadi kurir paket! " Jawab zenny asal ia tidak bisa menyebutkan Direktur utama di sebuah perusahaan yang ia tidak tahu perusahaan apa namanya,

"Oh.. Jadi lo dari kalangan bawah dong? , tinggal dimana? " Tanya aurel

"Aku, asal dari desa ikut abangku merantau! "

"Oh.. Yaudah lo jangan sekali-kali nya, pindah kursi di depan karna lo miskin! " Ia menunjuk ke arah zenny yang hanya mangut-mangut aurel menatap zenny sinis. Bahkan ia sengaja menyenggol bahu zenny-- matanya terbelalak saat kedua matanya bertumpuk pada sebuah benda yaitu, kartu yang tadi jatuh.

Zenny meletakkan ranselnya. di gantungan ransel yang ada di samping meja nya. Ia menatap ke sebelahnya yang dimana cowok-- itu sedang menggunakan headset ,

"Eh woi, ini blackcard! Punya siapa? "Teriak aurel matanya mengerjap semua. Orang yang berada di ruangan kelas tersebut semuanya tercengang melihat kartu itu ada di tangan aurel --

" black card woi.. Ngga ada yang punya? "Tanya aurel

" Setajirnya bokap gue, ngga pernah tuh pakai black card! "

"Sama ! "

Yang lain bergedik ngeri liat. Kartu mahal tersebut yang berada di tangan aurel. Zenny menghampas bobot tubunya. Matanya menatap black card tersebut namun ia acuh,

"Kalau, ngga ada yang ngakuin mending untuk gue aja! " Cakap aurel lalu. Menyimpan kartu tersebut di saku bajunya yang lain? Acuh dan berbisik satu sama lain!.. Cowok yang berada di sebelah zenny sama sekali tidak, acuh ia enggan meributkan perkara yang. unfaedah, Aurel bersorak riang, rezeki anak solehah dapat black card pagi-pagi ia segera duduk ke bangkunya yang ada di barisan terdepan,

*... *

Sial! Pagi ini aca terpaksa harus. Satu mobil dengan cowok judes dingin, seperti Alex ia beberapa kali melirik alex membuat alex yang menyadari hal itu melirik ke arahnya.

"Kenapa mbak aca. Melihat saya terus? Suka? .. Apa karna saya tampan? "Tanya alex dengan dingin dan percaya diri tapi tidak. Mengurangi ke narsisan yang sudah mendarah daging di tulangnya tersebut.

" Pak, alex memang tampan tapi,.. Serem! Zenny aja bilang ke saya kalau dia paling takut sama pak alex mukanya. Sebelas dua belas sama.. Malaikat maut! " Cetus aca tanpa aling-aling mengomentari sang bodyguard, Langsung di tatap dengan tatapan maut sang bodyguard tersebut , "tuh.baru di kata udah kaya gitu! " Cebir aca

"Mbak, aca bisa berhenti bicara? " Tanya alex "sip, saya bakal berhenti bicara! Ngga bicara lagi! " Sahut nya menutup mulutnya rapat.

Alex tersenyum tipis. Melihat gadis tersebut yang tanpa Ia sadari, manis juga lama kelamaan di lihati. Aca sibuk menatap gedung - gedung yang tampak asing, baginya. Matanya bergerak ke arah alex yang, sedang mengendarai mobil,

"Pak.. Alex sudah berapa tahun kerja di perusahaan abang irsyad sebagai, bodyguard?.. Udah lama? " Tanya aca benar bukan aca adalah salah satu. Makhluk yang susah diajak untuk tidak bicara sedetik,

"Ck! Katanya janji ngga bicara? " Sindir alex membuat aca terkekeh walau hanya sebentar"ya sudahlah, saya paling tidak bisa berhenti bicara! Jadi. Udah berapa lama? " Aca bersikukuh

alex memandang kaca jendela yang, menampilkan banyak para pengendara yang sedang hilir mudik , di jalanan raya tersebut. "Sudah lima tahun, " Singkatnya tak menoleh sedikit pun ke arah. Aca gadis itu membulat saat mendengarnya "lama, juga ya.. " Alex berdeham menjawab pertanyaan dari aca.

Seketika terlintas sebuah. Pertanyaan besar yang ingin ia tanyakan namun ia takut sang bodyguard yang seperti malaikat maut tersebut. Marah dan tidak suka di tanya oleh aca alex. Melirik ke gadis itu yanh bergeming sembari memainkan jemarinya,

"Kalau mbak aca sudah, lama temenan sama bu zenny? " Tanya alex penasaran

"Lama sekali, aku ingat waktu itu dia kelas empat sekolah dasar. Aku kelas satu sma rasanya senang. Memiliki teman yang berbeda usianya sepuluh tahun, " Tutur aca sembari tersenyum ke arah alex. Ia mengingat kala pertama kali bertemu dengan zenny. Dan akhrinya mereka berteman sampai detik ini,

"Oh.. Kalau mbak aca sama pak Irsyad temenan dari kelas berapa? " Tanya alex aca menggeleng "bang, irsyad dan mawar tetanggaan dia orang yang paling ramah! ... Kita temen kecil dari dulu ! " Aca menatap lurus mengingat masa kecilnya-- bersama irsyad, aris , zenny, mawar, lia dan dirinya mereka dulu adalah kawan baik sebelum akhirnya-- irsyad pergi merantau, begitu juga dengan aris

"Jadi, diantara kalian berlima siapa, yang usianya paling muda? " Tanya alex lagi matanya menyelidiki sang gadis tersebut "zenny sudah pasti, usianya empat belas tahun bulan ini! " Sahut aca

"Hah? Serius? " Aca mengangguk sebagai jawaban tersebut membuat alex. Terdiam "muda sekali, "

"Memang! "

"Kelahiran 2011 ya? " Tanya alex "ya kok pak alex tahu? " Aca berkerut kening "ya tahu lah! "

"Tapi zenny itu. Lahirnya akhir bulan November makanya dia . .. Masih muda "

"Oh.. " Alex menatap aca sekilas lalu ia berkata "kalau, kamu tanggal berapa? " Tanya alex membuat aca berkerut kening "tanggal berapa apanya? " Tanya aca balik

"Ulang tahunnya"

"Tanggal 2 Oktober! " Sahut aca Singkat, mulut alex membulat. Mendengar jawaban aca "kalau.. Pak alex sendiri? " Tanya aca "umur... Pak alex berapa tahun? " Imbuh aca yang masih bersikukuh

"tiga puluh empat tahun! " Mata aca sukses. Membulat saat mendengar jawaban alex yang super duper membuatnya hampir. Terpekik kaget "tigga.. Pulub empata tahun? Serius ? " Tanya aca sukses terkejut dengan apa yang di katakan alex. Alex hanya mengangguk

"Tapi, kok ngga kelihatan.. Tua ya pak alex! "

"Bisa, tidak usah panggil saya pak alex! " Ujar alex 'yaudah om alex! "

"Eh, emang katamu saya. Nikah sama tante mu! " Cebir alex pedasnya sebelas duabelas sama aca "Terus.mau nya apa pak alex? "

"Panggil saya abang, sama kaya. Anda panggil pak irsyad" Pinta alex matanya berbinar

"Ya sudah ya. Bang alex! "

"Okay! " Alex tersenyum tipis .

*... *

Bel pelajaran ke tiga. Baru saja berbunyi semua fokus pada.Satu benda yaitu buku paket zenny. Menguap pelan ia segera tutup dengan telapak tangannya. ia melirik ke sebelahnya rian yang sedang. Mencatat semua hal di bukunya. Tetiba menoleh ke dirinya, membuat mereka beradu pandangan nya.

"Eh! " Zenny segera, membuang muka ke arah lain. Agar pandangannya tidak beradu lagi dengan manik netral berwarna hitam legam milik rian, sementara rian tersenyum kecil ia kembali, melanjutkan catatan nya yang belum selesai.

Bel. Istirahat kedua, berbunyi nyaring membawa semua siswa dan siswi berhamburan. Pergi ke kantin zenny-- merapihkan alat tulisnya yang habis ia gunakan lalu ia taruh ke dalam. Ransel miliknya sementara rian hanya duduk di bangku ia bergeming matanya sibuk. Melihat zenny..

Zenny menghampas. Bobot tubuhnya di bangku nya lalu ia merogoh sakunya, mengambil benda pipih tersebut. Yang bergetar hebat. ada beberapa kali notifikasi

Sebuah pesan dari Irsyad ia langsung. Mengklik aplikasi whatsapp. dan membaca semua chat dari Irsyad.

🤍

"𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘦𝘧𝘰𝘯 𝘵𝘢𝘥𝘪,𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵!

𝘐𝘯𝘨𝘬𝘢𝘳 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪! 𝘚𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘭!

𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯, 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪 .. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘷𝘪𝘳𝘵𝘶𝘢𝘭!

𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯?

𝘉𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘣𝘢𝘳𝘶, 𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘱𝘰𝘯𝘴𝘦𝘭

𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘥𝘪. 𝘚𝘪𝘣𝘶𝘬 𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘵𝘶𝘨𝘢𝘴 𝘣𝘢𝘯𝘨!

𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘥𝘢𝘩?

𝘒𝘰𝘬 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘴𝘪𝘩? 𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘮 15.00

𝘒𝘰𝘬 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯? 𝘔𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵

𝘎𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢? 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯!

𝘠𝘢!

Rian menoleh ke zenny. Lalu ia membuka pembicaraan "lo udah, punya pacar? "Tanya nya membuat zenny mematikan ponselnya. Ia menoleh ke arah rian yang sedang. Bertanya kepadanya. Ia menggeleng cepat

'aku, ngga punya pacar "sahut zenny

" Oh terus lo, messenger sama ortu? "Tanya rian zenny menggeleng "aku yatim piatu! "

"Sorry, terus sama siapa.? "

"Abang, aku kenapa? " Sahut zenny polos "ngga-- lo ngga mau ke kantin? " Tanya rian "hmm.. Mau tapi nanti kamu sendiri? " Zenny berkerut kening "bareng, aja gimana? " Zenny mangut- mangut. Ia bangkit dari duduknya. begitu juga rian, mereka berjalan ke arah kantin

Yang dimana banyak sekali, mereka yang melirik zenny. membuat zenny tidak nyaman zenny dan rian memilih bangku yang di pojok biar tidak. Mendengar para senior mereka, yang sedang bergosip.

"Lo mau, pesan apa? " Tanya rian

"Aku, pesan sendiri saja, kamu mau aku pesananin sekalian aku bayar. "Sahut zenny

" Ngga usah! " Tolak rian lalu melangkah ke arah kedai somay,

Zenny bangkit dari duduknya ia pergi ke arah kedai, mie ayam sebenarnya ia tidak begitu lapar tapi ya sudah ia pesan saja tidak lupa. Ia pesan minumnya yaitu es jambu, setelah membayar ia kembali ke bangku nya lagi begitu juga rian. Matanya berkaca-kaca ia ingat dulu. Makan di kantin adalah impiannya dan ketiga teman nya. Mungkin bagi seberapa orang beruang. Adalah hal sepele namun bagi mereka yang berada di bawah. Untuk jajan saja susah sekali,

Tapi, sekarang dia ada diatas. dan bisa mencoba beberapa makanan yang dulu ia inginkan tapi-- semua itu rasanya ada yang kurang yaitu-- keluarga. Zenny jadi teringat sang nenek yang selalu bersama nya dan selalu berdoa agar cucunya bisa. Sekolah lagi membuat hatinya tergores luka masa lalu,

"Kenapa diam aja? " Tanya rian membuyarkan lamunan zenny "ngga apa - apa! "

"Makan nanti. Dingin loh makanannya! "

"Ya.. "

"Drrtttt... "

Baru saja ia menyuap satu suapan. Ponselnya berdering hebat. Membuat nya harus mengambil ponselnya yang ada di saku baju seragam nya ia segera. Melihat siapa yang menelefonnya ternyata Irsyad ia video call. Zenny. Membuat zenny mendengus kesal

Ia takut. Rian ke risihan ia menoleh sebentar ke rian "kenapa? " Tanya rian yang tahu tatapan panik. dari wajah gadis itu

"Hmm.. Aku angkat ini ngga apa apakan? Abang aku telefon, "

"Angkat.aja abang lo pasti khawatir! "

"Hmm.. Makasih"

"Ya.. " Rian asik menyuap satu demi satu siomay milik nya. Zenny segera menggeser ikon telefon yang. Muncul pada layarnya.

Muncullah wajah irsyad yang tampan dan menawan membuat zenny salah tingkah,

"𝗔𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴, 𝗞𝗮𝗺𝘂 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴? " Tanya Irsyad saat mendengar suara gaduh. Orang ada yang tertawa ada yang. Memanggil nama seseorang ada yang sibuk memesan makanan

" 𝗪𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗯𝗮𝗻𝗴, 𝗮𝗸𝘂 𝗱𝗶 𝗞𝗮𝗻𝘁𝗶𝗻, 𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗸𝘂 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻!.. 𝗔𝗯𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻? " Sahut zenny ia menyandarkan ponselnya di botol saus agar. Irsyad bisa melihat dirinya makan " 𝗜𝗻𝗶 𝗮𝗯𝗮𝗻𝗴, 𝗺𝗮𝘂 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻! 𝗞𝗮𝗺𝘂 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻? " Irsyad mengarahkan kamera ponselnya ke sebuah. Mangkuk yang berisi soto mie. "𝗞𝗮𝗺𝘂 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻, 𝗮𝗽𝗮 𝗱𝗲𝗸? "Tanya irsyad "𝗺𝗶𝗲 𝗮𝘆𝗮𝗺, " Singkat zenny seraya menyuap mie ayam tersebut. Pandangan irsyad yang tadinya.. Mengarah ke zenny kini berganti-- saat ia melihat sosok wajah asing yang pernah ada di hidupnya. Satu siluet lelaki yang asik makan di sebelah zenny,

"𝗗𝗶𝗮, 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝗱𝗲𝗸?" Tanya irsyad penuh selidik ke arah zenny. "𝗧𝗲𝗺𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂, 𝗮𝗸𝘂 𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗻𝗮𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻" Zenny menoleh ke rian membuat rian yang sibuk main ponsel. Seraya makan tersebut menoleh ke arahnya. Kedua mata mereka bertemu-- membuat api cemburu makin membesar di kepala irsyad.

Tangan rian menyentuh bibir. Zenny yang dimana ada sebuah kecap yang tertinggal di sudut bibirnya. Membuat irsyad naik pitam yang menyaksikan tersebut. Zenny mengerjap cepat matanya ia langsung menoleh ke irsyad yang. Mukanya sudah berubah menjadi, hulk! Eh lebih sudah berubah menjadi malaikat maut,

"𝗕𝗮𝗿𝘂, 𝗱𝘂𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶.. 𝗦𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗲𝗯𝗮𝗿 𝗽𝗲𝘀𝗼𝗻𝗮 𝘆𝗮!.. " Sindir irsyad lalu tertawa sinis "𝗯𝗲𝘀𝗼𝗸-𝗯𝗲𝘀𝗼𝗸 𝗸𝗮𝘆𝗮𝗻𝘆𝗮. 𝗞𝗮𝗺𝘂 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀, 𝗮𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴𝗶𝗻! .. 𝗗𝗲𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗺𝗮𝘂 𝗽𝗲𝗿𝗸𝘂𝘁𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗰𝗮𝗯𝘂𝘁!" Kesal irsyad

"𝗘𝗵𝗺𝗺.. 𝗕𝗮𝗻𝗴 , 𝘀𝘁𝗼𝗽! 𝗗𝗲𝗵 𝗻𝗴𝗴𝗮 𝘂𝘀𝗮𝗵 𝗱𝗿𝗮𝗺𝗮. 𝗔𝗸𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗵 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵" Sahut zenny menundukkan kepalanya "bang, gue benar-benar ... Cuman mau bantu elap sisa kecap yang. Ada di bibir zenny doang bang sumpah!"

"𝗘𝗵𝗺𝗺.... 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝘇𝗲𝗻𝗻𝘆 𝗮𝗯𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂 𝗻𝗮𝗻𝘁𝗶 𝗱𝗶 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵! " Dengan kesal irsyad. Mematikan sambungan video call mereka. Rian segera menoleh ke arah zenny " Maaf.. Ya zen karna gue abang lo salah paham! " Ucapnya penuh penyesalan ,

"Ngga aku yang salah, "

"Gue yang salah, udah stop! "

Tring! Sebuah notifikasi pesan. Dari irsyad muncul ia segera membalas nya.

🤍

"𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶! 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘩 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯. 𝘔𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘯𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨!

𝘕𝘢𝘴𝘪𝘣 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨!

𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘬𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘰𝘯𝘨!

𝘔𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘱𝘪𝘯!

𝘉𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘢𝘱𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘶? 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨.

𝘖𝘬𝘢𝘺!

𝘖𝘩 𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪 𝘫𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵 𝘢𝘭𝘦𝘹 𝘺𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴 𝘐𝘴𝘺𝘢.! 𝘕𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘬𝘶𝘥𝘢-𝘬𝘶𝘥𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘮𝘨 𝘺𝘢 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬

𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 ?

𝘔𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘱𝘪, 𝘺𝘢𝘶𝘥𝘢𝘩𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨. 𝘋𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘯?

𝘠𝘢 ban𝘨❤🤍🤎💞❣💔💝💖💘

𝘌𝘩 𝘴𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘯𝘤𝘦𝘵

𝘕𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 💕 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘨𝘢. 𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨,

𝘈𝘬𝘶..

𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘱𝘢? 𝘑𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘯?

𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢. 💓💞💖💝💗🤍❤🧡💚💛💛🖤💖💞🤍

𝘌𝘩 𝘬𝘦 𝘱𝘦𝘯𝘤𝘦𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨!

𝘕𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 sekali🤍💞💕💓

"Oh ya zen gue boleh minta nomor lo? " Tanya rian membuat zenny, melepaskan pandangannya dari layar ponselnya ke arah rian "biar.nanti kalau ada tugas gue gampang hubungin lo! " Imbuhnya

"Oh yaudah , masukin aja nomor kamu ke ponsel aku! " Sahut zenny seraya menyerahkan ponselnya ke ria

Rian menyambutnya dan ia memasukkan nomor ponselnya . Sebelum ia mengembalikan ponselnya. Ke zenny ia sempat melihat wallpaper layar utama , zenny yang dimana gadis. Itu sedang foto memakai piyama berwarna pink dengan --sosok lelaki tampan yang menggunakan piyama berwarna cream yang berada di sebelahnya..

"Itu abang, lo? "Tanya rian seraya mengembalikan ponsel zenny. Yang dimana zenny menerimanya " Ya itu abang aku! "

"Oh, ganteng ya pantes aja adeknya cakep! " Ups! Rian keceplosan lalu zenny berkerut kening"kamu ngomong apa tadi? "Tanya zenny

"Mhh.abang lo ganteng;" Pujinya zenny tersenyum melihat rian "oh ya, udah kamu simpan nomor kamu? "

"Yaudah namanya.. My future pakai 💖 " Sahut rian membuat gadis itu berkerut kening "future itu artinya sahabat dekat! " Kilah rian langsung diangguki zenny, yang tidak tahu artinya.

1
bidadari
Minasan ni gokai o nasaru koto no nai you ni, watashi no sakuhin o yorokonde moraeru to ureshii desu
🙏
ginevra
bagus
Dòng sông/suối đen
Ceritanya keren, teruslah menulis thor!
Izuku
Bikin baper nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!