NovelToon NovelToon
Anak Genius Milik Sang Milliarder

Anak Genius Milik Sang Milliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Ma... Ma... Papa atu mana? Tata Dindin, Papa atu ladi dipindam ama ante-ante dilang di pelempatan. Matana ndak ulang-ulang," Seru seorang gadis cilik bernama Rachel Helene R dengan mata bulat polosnya.

"Diam, Achel. Mama nanti nanis," seru Ronand Oliver R, yang merupakan kembaran dari Rachel.

Perpisahan antara sepasang manusia yang saling mencintai, membuat dua anak kembar kekurangan kasih sayang terutama dari sang ayah. Diusir oleh mertua karena mengandung bayi perempuan, padahal sang suami belum mengetahui kehamilannya. Tak disangka oleh perempuan bernama Chiara Jane itu jika ia melahirkan anak kembar dan salah satunya adalah laki-laki.

Akankah kedua anak kembar itu bisa kembali menyatukan kedua orangtuanya? Dengan otak cerdasnya, ia berusaha menghalangi orang-orang yang ingin kedua orangtuanya berpisah. Akankah Chiara mau untuk mempertemukan kembali si kembar dan ayahnya? Ikuti kisah si kembar yang lucu dan menyebalkan namun berotak genius hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kompetisi Robot

"Papa ngapain di sini? Siapa dia, Pa? Papa nikah lagi dan punya anak?" seru seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Mama Martha sambil menunjuk ke arah Rachel.

Mama Martha sedang mencari cemilan dan masker untuk menemani dirinya di rumah menonton drama. Namun saat ia mencari cemilan, dirinya tak sengaja menabrak seorang anak kecil. Tidak terlihat sama sekali badannya yang kecil, sehingga Mama Martha baru menyadari saat bocah itu menangis.

Namun yang lebih mengejutkan lagi adalah suaminya juga berada di sana. Terlihat akrab dengan anak kecil yang ditabraknya itu. Bahkan anak kecil yang tak lain adalah Rachel itu sampai meminta gendong dan mengadu pada sang suami karena dimarahinya.

"Bukan, Ma. Ngomong sembarangan kamu ini. Ini cucu kita," seru Papa Fabio memperkenalkan Rachel pada Mama Martha.

"Cucu? Cucu dari siapa? Oh... Kamu punya anak lain selain dari Mama dan dia sudah memberimu cucu begitu? Seharusnya kamu itu fokus sama Julian yang sampai saat ini belum kasih kita cucu," seru Mama Martha membuat perhatian beberapa pengunjung supermarket terarah pada drama keluarga itu.

"Astaga... Nanti kita bicarakan di luar. Malu Papa, banyak yang lihatin begini." gerutu Papa Fabio sambil menghela nafasnya kasar.

"Tutup mutana patek ini, Opa. Bial olang ndak liat muta Opa," celetuk Rachel sambil mengambil snack berukuran besar dan meletakkannya tepat pada wajah Papa Fabio. Bahkan Rachel sudah menghentikan drama menangisnya karena sibuk melihat perdebatan Papa Fabio dan Mama Martha.

"Dia sudah memanggilmu dengan panggilan Opa?" seru Mama Martha masih tak terima.

"Belicik tali kau, nenet dayung. Pucing pala Achel dengal teliatan cetal tayak petil ini," seru Rachel sambil menutup kedua telinganya.

"Lihat... Dia kurang ajar sama Mama, Pa. Ibunya pasti mendidiknya tidak benar," seru Mama Martha menyalahkan Chiara.

"Janan pelnah bawa-bawa Mamaku. Janan calahtan Mamaku," seru Ronand yang sedari tadi diam, namum memberontak ketika Mamanya dijelekkan.

Mama Martha yang sedari tadi fokus dengan Rachel dan Papa Fabio, tak menyadari kehadiran Ronand. Mendengar ada seorang anak kecil yang menegurnya, Mama Martha mengalihkan pandangannya. Matanya melotot saat melihat siapa orang yang ada di samping suaminya.

"Ju... Julian..." seru Mama Martha dengan tatapan shocknya.

"Pa... Julian jadi kecil," lanjutnya sambil menunjuk ke arah Ronand.

"Tu abang Onand, butan Dulian," seru Rachel yang tak suka kembarannya dikira oranglain.

"Dia Julian, bukan buah durian." seru Mama Martha tak terima.

"Woh... Itu abang atu, namana Onand. Capa juda yang ilang talo abang Onand buah dulian," seru Rachel juga tak terima.

"Ju..."

"Stop..." seru Papa Fabio yang pusing dengan perdebatan keduanya.

"Kita keluar dari sini. Papa pusing," lanjutnya yang langsung membawa Rachel dan Ronand pergi dari supermarket.

"Opa, dadanan Achel dimana itu?" seru Rachel yang merengek saat jajanannya malah ditinggal begitu saja.

"Nanti diambil sama orang-orang Opa," ucap Papa Fabio membuat Rachel mengerucutkan bibirnya kesal.

Mata Rachel terus memelototi Mama Martha yang berjalan di belakang mereka. Rachel kesal dengan Mama Martha, sesi belanjanya tak bisa diteruskan. Padahal ia masih ingin membeli banyak makanan untuk dia dan kembarannya. Sedangkan Ronand memilih berjalan di samping Papa Fabio dengan raut wajah datarnya. Ia menyembunyikan kekesalannya pada Mama Martha yang menyalahkan didikan Mamanya.

"Apa? Matam-matam cama Achel, atu buntus patek daun picang bial tayak lempel." ucap Rachel tanpa suara di balik punggung Papa Fabio.

"Papa... Itu dia ancam Mama," seru Mama Martha mengadu kelakuan Rachel.

"Diam, Mama." tegur Papa Fabio membuat Mama Martha komat-kamit menyumpahi Rachel.

"Opa, ndak pucing puna istli tayak dia? Danti istli caja, bial Achel yang calikan. Dijamin pilihan Achel itu cemok, cekci, dan lemah lembut tayak Achel," ucap Rachel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya saat memahami jika perempuan di belakangnya itu adalah istri dari Papa Fabio.

"Papa..." seru Mama Martha yang ternyata mendengar ucapan Rachel.

"Cupingna dimana-mana nih olangtua. Achel cudah nomong pelan tok macih bica dengal," gumam Rachel sambil melirik sekilas ke arah Mama Martha.

***

"Tigor... Anak-anak kemana?" tanya Chiara pada Bang Tigor yang baru saja kembali dari warung depan.

"Eh... Kak Chiara," ucap Bang Tigor sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Bang Tigor tampak canggung berbincang dengan Chiara. Apalagi ada seorang laki-laki yang sedari tadi menatapnya tajam. Bahkan melihat pakaian dari laki-laki di depannya ini saja, ia merasa minder. Chiara yang mengetahui jika Bang Tigor tampak kikuk pun langsung menyikut perut suaminya dengan siku tangan.

"Kenalkan ini Bang Tigor. Yang sering bantu aku dan anak-anak di Desa. Bahkan saat di sini pun, ini berkat bantuan Bang Tigor. Kost ini pun sewanya Bang Tigor yang bayar," ucap Chiara mengenalkan tetangganya itu.

"Julian," ucap Julian memperkenalkan diri dengan singkat.

"Terimakasih atas bantuanmu untuk anak dan istriku," lanjutnya yang seakan menekankan kata istri pada Bang Tigor.

"Maaf ya, Tigor. Suami kakak emang nggak bisa senyum. Dia lagi sariawan," ucap Chiara membuat Julian memelototkan matanya.

"Tidak apa, Kak. Ronand dan Rachel tadi dibawa pergi sama Opanya. Mereka mau ke mall, katanya." ucap Bang Tigor yang langsung menjawab pertanyaan dari Chiara.

"Oh ya, Kak. Besok jadinya anak-anak berangkat ke tempat kompetisinya bagaimana? Soalnya Tigor ada wawancara kerja, jadi nggak bisa antar." lanjutnya bertanya.

"Kompetisi? Kompetisi apa, sayang?" tanya Julian yang tak paham dengan arah pembicaraan mereka.

Chiara hanya bisa menepuk dahinya pelan mendengar pertanyaan Julian. Pasalnya ia belum memberitahu suaminya jika tujuan mereka datang ke kota ini karena Ronand ingin mengikuti kompetisi robot. Sedangkan Bang Tigor hanya menunggu bagaimana keputusan Chiara. Sekarang sudah ada suaminya, pasti akan lebih mudah aksesnya agar bisa sampai tempat kompetisi.

"Ronand ikut kompetisi robot yang diadakan sama perusahaan apa gitu. Iya kan, Tigor?" tanya Chiara yang sebenarnya tak terlalu mengerti dengan kompetisi itu.

"Kompetisi atur sistem data robot di perusahaan Juchi Tech," ucap Bang Tigor membenarkan.

"Apa? Jadi anak kecil yang mendaftar pakai gambar superman itu Ronand?" tanya Julian dengan tatapan terkejutnya dan dijawab anggukan kepala oleh Bang Tigor.

"Benar, Kak. Katanya biar kelihatan misterius dan menarik perhatian. Karena biasanya pendaftar dengan usia segitu pasti akan diremehkan," ucap Bang Tigor menjelaskan maksud dari penggunaan gambar itu.

"Kok kamu tahu?" tanya Chiara dengan tatapan bingungnya.

"Itu perusahaan milikku, sayang." jawab Julian membuat Chiara dan Bang Tigor menatapnya dengan raut wajah terkejut.

Chiara memang tahu jika Julian suka sekali dengan robot, game, dan yang berbau aplikasi atau sistem. Namun tak menyangka jika perusahaan yang dibangun oleh Julian dulu adalah Juchi Tech. Pasalnya waktu itu Julian hanya bilang akan mengembangkan game. Sedangkan Bang Tigor langsung bisa menyimpulkan darimana asal kecerdasan dari Ronand.

"Pantas saja Ronand bisa memperbaiki hp rusak. Bukan hanya hardware, tapi jika aplikasi dan softwarenya rusak juga bisa. Ternyata kecerdasan otaknya menurun dari Bapaknya," gumam Bang Tigor.

1
Ita Xiaomi
Papa Fabio dan Mama Martha lg ngintip ya?😁.
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣.
tia
di tunggu update nya thor
Penulis Eli: Nanti malam kak
total 1 replies
Adinda
lanjut thor
Adinda
kalau besar Achel jadi gadis bar bar 🤣
Adinda
🤣🤣🤣
Adinda
ayo Achel buat oma mu kalah debat🤣🤣🤣
Putri Laely
lanjut Thor
tia
achel masih kecil matre 😄😄
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣.
tia
semakin tegang dan konyol 🤣
Yuni Martopo
/Rose//Rose//Rose/
Agustina Amy
Bagus ceritany
saljutantaloe
duuhh gemes bgt deh sama rachel pengen tak iket bibir na
oma ada saingan tuh cucu super cerewet
kasian opa sakit kepala tuh
tia
ngakak berjamah 🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Berharap Bang Tigor dpt pekerjaan yg bagus.
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣. Achel nak dilawan.
Ita Xiaomi
Auto error Mama Martha😁.
Agustina Amy
asiik nich ma" martha pny tandingannya...
tia
ditunggu updatenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!