NovelToon NovelToon
The Big Families 2

The Big Families 2

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia
Popularitas:225.2k
Nilai: 5
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Sekuel ke empat Terra The Best Mother, sekuel ke tiga Sang Pewaris, dan sekuel ke dua The Big Families.

Bagaimana kisah kelanjutan keluarga Dougher Young, Triatmodjo, Hovert Pratama, Sanz dan Dewangga.
Saksikan keseruan kisah pasukan berpopok dari new generasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEHEBOHAN

Kali ini seluruh keluarga berada di kediaman Andoro. Pria itu akan berulang tahun. Area dapur ramai karena para ibu yang memasak.

"Padahal di rumah, Te aja kan bisa, Besan!" protes Terra.

"Besan, rumah ini sudah lama kosong karena kami selalu menginap di rumahmu. Sesekali dong, rumah ini ramai juga!" sahut Luisa sedikit kesal dengan besannya itu.

"Itu benar, sayang. Kami-kami juga mau rumah kami disinggahi dan ramai. Menginaplah beberapa hari!" sambung Khasya menengahi.

Terra tak bisa melawan. Ia memang tak begitu suka tinggal lebih lama di tempat orang lain—walau itu keluarganya sendiri.

Di teras depan, semua anak bermain. Tentu berbeda dengan hunian Terra; Andoro tak punya teras belakang karena di sana hanya ada kolam renang. Anak-anak yang suka berlari tentu tak boleh bermain di sisi itu.

"Ini langsung kena sinar matahari, ya!" sahut Bart sambil menikmati kopi di teras.

"Benar, Grandpa. Hunian ini langsung menghadap matahari terbit!" sahut Andoro.

Sementara keluarga besar menikmati kebersamaan di rumah Andoro, kabar lain tengah berembus dari gedung pengadilan.

Penangkapan mendadak terhadap penggugat karena percobaan suap pada salah satu jaksa membuat suasana sidang mendadak berubah.

Seroja maju bersama pengacara Nanda. Semua menjadi berbeda sejak penangkapan itu.

"Sepertinya kasus ini ditutup karena pelapor tertangkap tangan hendak menyuap jaksa," ujar Hakim menatap dua pengacara di depannya.

"Saya selaku pengacara pelapor… menuruti kemauan sidang, Yang Mulia," jawab pria bertoga hitam itu, pasrah.

"Baiklah, silakan kembali," ujar Hakim tenang.

"Sidang rehat selama lima belas menit!"

Tok!

Palu diketuk. Seluruh hakim berdiri, diikuti para jaksa dan peserta sidang.

Sementara itu, di ruang tahanan, Lira datang menjenguk suaminya.

Ia menatap tak percaya pada pria yang dulu membuatnya melawan sang ayah. Pria yang membuat dirinya menyeret ayah kandungnya sendiri ke kursi pesakitan.

"Sayang, tolong aku! Aku dijebak!" seru Nanda dari balik jeruji.

"Dijebak?" Lira mendesis lirih.

"Iya sayang, aku dipaksa melakukan penyuapan itu… Aku—"

"Mas, cukup!" potong Lira, suaranya bergetar.

"Aku sudah tahu semuanya!"

"Lira?" Nanda bingung.

"Aku tahu semua yang kamu sembunyikan selama ini, Mas!" tekan Lira, matanya basah.

"Ternyata aku yang begitu bodoh, percaya padamu!"

Ia membuka dompet, mengeluarkan secarik surat dan sebuah foto.

"Aku dapat ini dari laci!" bisiknya serak. Air matanya akhirnya tumpah.

"Lira… aku bisa jelaskan! Itu bukan aku… itu adikku!" elak Nanda putus asa.

"Jangan bohong, Mas!" Lira membentak.

"Aku sudah menyuruh Pak Rendra menyelidiki. Dan ternyata benar—kamu sudah punya istri dan anak di kota lain!"

Nanda terdiam. Dunia seakan runtuh di matanya.

Kembali ke ruang sidang, Hakim memutuskan:

"Perkara ini dibatalkan karena pelapor kini menjadi terdakwa. Untuk itu, pelapor wajib membersihkan nama baik Bapak Danar Barata secara terbuka di media televisi dan cetak. Dengan ini, kasus ditutup!"

Tok!

Danar menarik napas panjang. Lega. Nama baiknya kembali bersih.

Semua mata kini tertuju pada Seroja—pengacara muda yang berhasil menegakkan keadilan tanpa cela.

Namanya bersinar.

Dan di antara tepukan tangan yang memenuhi ruang sidang, hanya satu yang ia ingat dalam diam: doa dan dukungan seluruh keluarga.

Di depan gedung pengadilan, Danar bersalaman dengan Seroja. Ia sangat terharu dan senang dibela oleh pengacara yang ditakuti oleh semua koruptor.

Di depan gedung pengadilan, Danar bersalaman dengan Seroja. Ia terharu sekaligus bangga, dibela oleh pengacara yang dikenal menakutkan bagi semua koruptor.

Waktu awal menunjuk Seroja, Danar sempat ragu. Tapi gadis di hadapannya itu langsung menyanggupi begitu berkas perkara diterima.

"Terima kasih, Nak. Kamu sudah percaya," ucap Danar haru.

"Sama-sama, Pak. Saya hanya menjalankan tugas," jawab Seroja tenang.

Tak lama, mobil keluarga berhenti di depan gedung. Lira turun, berlari mendekat, lalu bersimpuh mencium kaki ayahnya.

"Papi... maafin Lira... huuu... hiks... hiks..."

Danar langsung merangkul bahu putrinya dan memeluknya erat.

Seroja menatap haru, perlahan melangkah menjauh menuju bilik pengacara.

Beberapa wartawan segera mengerubunginya, namun para pengawal sigap membatasi.

"Nona Wu! Nona! Apa benar penangkapan pelapor ada kaitannya dengan keluarga Dougher Young?" tanya salah satu wartawan.

"Apa?" alis Seroja terangkat. Ia tak suka pertanyaan itu.

"Kami dengar, Bapak Nanda ditangkap, dan kafe yang digunakan untuk transaksi itu milik salah satu putra Dougher Young—"

"Bukan!" potong Seroja tegas. "Kafe itu milik Kak Sean Hovert Pratama!"

"Kalau begitu, apakah—"

"Tidak benar sama sekali!" bantah Seroja cepat.

"Keluarga saya tidak ada sangkut pautnya dengan penangkapan Bapak Nanda. Itu murni hasil kerja aparat yang menangkapnya di lokasi kejadian!"

"Tapi sumber kami menyebut—"

"Tertangkapnya Bapak Nanda tidak ada campur tangan keluarga saya! Jika rekan-rekan wartawan tidak percaya, silakan wawancarai langsung tim KPK yang melakukan penangkapan!" ucap Seroja lantang, nadanya tajam dan mantap.

Mobil hitam berhenti di depan gedung. Para pengawal segera mengurai kerumunan wartawan, memastikan Seroja masuk dengan aman.

Pintu mobil tertutup. Dan dari balik kaca gelap itu, Seroja menatap langit.

Satu kalimat berbisik di benaknya — Keadilan tidak butuh nama besar, hanya keberanian untuk tetap jujur.

Kendaraan menuju kediaman Andoro. Seroja turun, ketika adzan dhuhur berkumandang.

"Assalamualaikum!" ujarnya memberi salam.

"Waalaikumsalam! Kamu sudah pulang, Nak!" Bart menyambut putri angkatnya penuh kebanggaan.

"Papa .. Roja berhasil, Papa!" Seroja memeluk Bart.

Pria tua itu mengelus kepala Seroja yang terbungkus hijab.

"Ayo makan dulu. Papa tunggu di mushola. Kita jamaah!" Seroja mengangguk.

Seroja masuk ruang makan, Gina melayani gadis itu. Walau Seroja bisa melayani diri sendiri. Tetapi, Gina bersikeras ingin memanjakan Seroja.

'Makasih, Biyung!" ujar Seroja penuh rasa terimakasih.

Sore menjelang, semua orang sudah rapi dan wangi. Pesta ulang tahun Andoro hanya dihadiri para keluarga. sebuah kue dengan aroma jeruk ada di sebuah meja.

"Tuwena halum!" ucap Zora berbinar melihat kue tart itu.

"Memamat wuwan pahun!" Issa sudah bernyanyi lebih dulu sambil bertepuk tangan di depan kue ulangtahun itu.

"Baby, yang ulang tahun itu Grandpa!" seru Andoro gemas.

"Mamih susaptan. .. memamat banzan mumul ...," Issa kekeuh bernyanyi.

Akhirnya semua ikut bernyanyi bersama bayi itu .

"Sehat sentosa ... Selamat panjang umur dan bahagia!" semua bertepuk tangan.

Andoro hendak meniup lilin, tapi Naka sudah sibuk ingin meniup api kecil itu.

"Wuh ... Wuh!" serunya sampai liurnya muncrat kemana-mana.

Api padam, para bayi bersorak, mereka ribut ingin potong kue.. Andoro mengalah, ia memakan kue bekas Ali, cucunya.

"Memamat wuwan pahun, Benpa!' seru Ali dan Hamzah mencium pipi kakeknya.

Bersambung.

Yang sabar ya Benpa ....

Next?

1
Anita Barus
zaa.benar2 bijak jujur dan mempunyai welas asih namun tetep tegas .walau msh kecil ya 🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️baby zaa
Anita Barus
ketua ikutan kabur juga PP .ingin bertualang dengan bersama para baby 🤩🤩🤩😂😂😂😂
Wiwuk Putri
ternyata only baby lbh strategis ngadepin iblis Pelan tp langsung telak
keren banget meski msh kicik
salut.....
Rokhyati Mamih
next
tegang eh di gantung
Dee
next kakkkk
dimsum mbluber1
bs bowu ddy vir 😍 trs sehst y ddy jd pilar yg kokoh bwt smua anggota klrg
Diah
onty baby yang paling kuat
Endang Pusparini
pentolan mafia bertemu lawan "tangguh" nih
Atik Marwati
semoga semua baik baik saja..
Atik Marwati
Dady sama papa gom tak.. semoga selamat
nurry
aamiin aamiin aamiin YRA 🤲
nurry
terimakasih sudah dobel up, kuberi secangkir kopi biar tambah semangat menulis, dan ku tunggu lanjutan keseruan mereka kak Maya 🙏💪❤️
Tri Desi
semoga gk ad cerita yg serem lagi lah thoooor mau cerita lucu dari para baby berpopok next episode thoooor 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏 pliiiiiis
Reny Saputro
semangat. terimakasih doubel update
nurry
hahahaha wuyuy langsung lapar lagi dan ingin makan soto betawi 😄
Nur Lailla
semoga smuanya baik2 aja ya
nurry
wuyuy datang terlambat 🙏❤️
evvylamora
Papa Gomesh bgmn kabarnya?? 😄😄😄
Eni Istiarsi
apakah ata daddy baik2 aja🤔
nurry
syukurlah bantuan sudah datang🙏👍💪❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!