NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Murahan

Aku Bukan Wanita Murahan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞

Aku terpaksa mengikuti permainan orang orang kaya dengan meminum satu botol wiski demi uang untuk operasi jantung adikku.

Siapa sangka setelah itu aku terbangun di pagi harinya sudah kehilangan kesucianku, dan yang lebih menyakitkan lagi, aku sama sekali tidak tahu siapa pria yang sudah menodaiku.

Dengan berlinang air mata, aku kabur dari hotel menuju rumah sakit. Aku menangis sejadi-jadinya untuk menghilangkan sesak di dadaku.

Aku Stevani Yunsu bukanlah wanita murahan. Apakah pria itu akan bertanggung jawab atas perbuatan malam itu?

Ikuti cerita novelku...🤗🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberhasilan Zionel

Keesokan harinya...

Seperti yang sudah diduga Alex, Zionel Cruise mampu menangani perusahaan dengan baik. Setelah pertemuannya dengan warga yang enggan membebaskan lahannya, dengan cepat warga tersebut tanpa ragu menyetujui pengajuan baru dari Zionel. Mereka akhirnya sepakat melepaskan lahan mereka dengan harga yang sepantasnya.

Zionel mengendurkan dasinya setelah melakukan pertemuan itu. Iya menyenderkan tubuhnya di kursi ruang rapat setelah para warga meninggalkannya.

"Selamat pak Zio." ujar Alex.

"Selamat pak Zio." sahut Heni.

Karena hanya tinggal mereka berdua lah yang ada di ruang rapat saat ini.

"Ini hasil kerja keras kalian juga." jawab Zionel.

"Kami hanya menyiapkan proposal dan berkasnya saja, selebihnya andalah yang sangat luar biasa." ujar Alex.

Zionel menyunggingkan senyumnya. "Aku akan mempermalukan keluarga Cruise jika tidak berhasil Lex. Hen, kau boleh keluar."

Heni menganggukkan kepalanya lalu keluar meninggalkan ruang rapat.

"Apa rencana anda selanjutnya pak?" tanya Alex.

"Bersantai." jawab Zionel seraya menyeringai. "Apa jawaban itu yang ingin kau dengar Lex?"

Tentu saja Alex menggelengkan kepalanya.

"Jadi untuk apa kau bertanya? Masih banyak yang harus kita kerjakan sebelum kembali ke kota D. Tapi setelah keberhasilan ini, pasti kolega bisnis perusahaan menginginkan perayaan. Atur semuanya besok malam Lex."

"Apa klub malam Golden lagi?"

Zionel beranjak dari tempat duduknya. "Atur saja dimanapun Lex. Kita ke lokasi kontruksi sekarang. Aku ingin melihat pekerjaan lapangan langsung."

"Anda yakin? Maksudku cuaca hari ini..."

Alex menghentikan ucapannya setelah mendapat sorotan tajam dari mata Zionel.

"Kau terdengar aneh setelah datang ke kota X. Kau terus saja bertanya apa yang ingin aku lakukan." jawab Zionel.

"Maaf pak Zio. Aku akan membereskan pekerjaan terlebih dahulu bersama bu Heni. Aku akan mendatangi anda setelah selesai."

"Seharusnya jawaban itu yang aku dengar sejak tadi." ujar Zionel seraya meninggalkan Alex begitu saja.

Alex menghela nafasnya setelah Zionel keluar, sebenarnya ia banyak bertanya karena ingin jawaban yang lain dari pria itu. Ia ingin segera kembali ke kota D dan mengatur kencan buta atasannya agar tidak terus dihubungi oleh Falera Cruise.

Tapi sepertinya Zionel masih ingin tinggal lama di kota X tidak seperti biasanya. Pria itu bahkan ingin melihat pekerjaan lapangan langsung. Alex pun melangkahkan kakinya keluar dari ruang rapat untuk melakukan pekerjaannya. Lebih cepat lebih baik agar mereka segera kembali ke kota D.

*****

"Kak... tidurlah... kakak belum tidur sejak pulang kerja." ujar Zaline setelah melihat Stevani masih terjaga di sampingnya.

"Mengapa kau bangun sayang? Kakak baik baik saja." jawab Stevani.

"Dimana bu Yoyoh?"

"Baru saja kakak suruh pulang."

"Kak, tak bisakah aku pulang saja agar tidak merepotkan siapapun?"

"Zaline... Apa kau ingin aku terus khawatir? Berhentilah merengek meminta pulang, kau harus melakukan operasi secepatnya agar sembuh total."

"Sebenarnya aku takut." ujar Zaline sedih.

"Hei...lucu sekali. Sejak kapan adikku bernama Zaline memiliki rasa takut? Aku pikir ia adalah gadis kecil yang sangat berani." ejek Stevani.

"Aku... Aku memang berani kok." dalih Zaline membuat Stevani tertawa.

Stevani menarik selimutnya lebih tinggi agar Zaline bisa tidur lagi. "Aku akan selalu bersamamu sayang, tak perlu takut. Dokter bilang ini hanya operasi kecil, persentase kesembuhanmu mencapai 90%. Jadi apa yang harus gadis cantik ini takutkan?"

"Darimana kakak akan membayar operasi ini? Aku tahu kakak masih memikirkannya kan?"

"Aku sudah mengatakannya padamu, jangan memikirkan soal itu. Percayalah padaku, aku akan mendapatkan uangnya. Yang perlu kau lakukan hanya berusaha untuk sembuh dan kembali menemani kakak, kau mengerti kan?"

Zaline menatap wajah Stevani, ia tahu kakaknya sedang berbohong soal itu. Ia tahu kakaknya sedang banyak pikiran saat ini hingga membuatnya sulit untuk tidur dan wajahnya terlihat sedih dan sayu.

"Mengapa kau menatapku seperti itu? Tidurlah lagi, kakak akan tidur di sampingmu." ujar Stevani.

"Pulanglah ke rumah agar tidur kakak lebih nyaman. Aku baik baik saja sendirian disini." pinta Zaline.

"Kau mengusir kakak, padahal aku sangat merindukanmu karena seharian belum bertemu."

"Bukan seperti itu, disini tidak ada tempat tidur yang layak untuk kakak. Kakak bisa sakit jika terus tidur sambil duduk di sampingku."

"Cerewet sekali kau nona. Tidurlah, aku baik baik saja seperti ini. Aku tidak akan meninggalkanmu kecuali untuk bekerja. Ini masih jam 4 pagi, kau harus banyak beristirahat agar aku lebih tenang."

Zaline menghela nafasnya lalu menganggukkan kepalanya. Ia pun memejamkan matanya lagi menuruti permintaan kakaknya. Seketika Stevani mencium kening Zaline. Ia hanya bisa menahan air matanya yang hampir menetes di pipinya. Ia segera beranjak dari tempat duduknya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Stevani terisak disana, bukan hanya biaya operasi yang masih ia pikirkan. Ia bahkan tak mampu memberikan ruangan perawatan terbaik untuk Zaline karena keuangan yang terbatas. Jika ia tak bisa mencari biaya untuk operasi secepatnya, maka uang yang ia tabung selama ini hanya akan habis untuk biaya ruang perawatan adiknya.

"Ya Tuhan... berilah aku petunjuk Mu. Bagaimana caraku untuk mendapatkan uang operasi Zaline. Aku tak punya apapun untuk dijual. Haruskah aku..."

Stevani menghentikan pikirannya seraya semakin terisak. Ia tak mungkin mencari uang dengan jalan seperti itu, jika Zaline tahu nanti tentu saja ia tidak akan pernah memaafkannya. Tapi mendapatkan uang sebesar 200 juta dengan cepat, tentu saja tidak mudah bagi Stevani.

Stevani terus menutup mulutnya dengan kedua tangannya agar suara isakannya tidak terdengar keluar. Zaline tidak boleh tahu apa yang ia rasakan saat ini. Stevani mencuci wajahnya, ia menarik nafas dalam dalam lalu keluar dari kamar mandi setelah ia merasa tenang.

Stevani kembali mendekati adiknya yang sedang tertidur, ia menatap gadis cantik itu lalu memaksakan senyumnya.

"Aku yakin bisa, kau akan kembali sembuh Zaline. Tuhan mengirimkanmu padaku pasti karena aku mampu merawatmu. Tuhan tahu aku pasti bisa menjalani hidupku denganmu seperti ini. Aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk mencari uangnya. Aku yakin bisa..." pikir Stevani meyakinkan dirinya sendiri.

Stevani menggenggam tangan kecil Zaline, ia merebahkan kepalanya di ranjang tersebut lalu akhirnya tertidur.

*****

Stevani terkejut saat ada suara yang datang menghampirinya. Ia mengerjapkan matanya, ia merasa baru saja tertidur dengan lelap. Saat kesadarannya sudah sepenuhnya pulih. Ia kembali terkejut karena tak melihat Zaline di tempat tidurnya.

"Nona sudah bangun." ujar seorang perawat.

"Dimana adikku?" tanya Stevani panik.

"Setengah jam yang lalu, nona Zaline dipindahkan ke ruangan kelas satu. Karena anda masih tertidur, kami tak berani membangunkan anda."

"Ruang kelas satu, tapi bagaimana ia bisa dipindahkan kesana?" tanya Stevani kebingungan.

"Ada seorang pria yang memintanya nona, nona Zaline juga sudah bisa melakukan operasi segera karena semua biayanya sudah ditanggung oleh pria tersebut."

Stevani terbelalak. "Tunggu sus. Aku sama sekali tak punya saudara disini. Seorang pria, siapa maksud anda?"

"Aku... akulah yang melakukannya."

Seorang pria masuk ke dalam ruangan sambil tersenyum pada Stevani. Stevani terbelalak melihatnya.

"Mas..."

*****

Happy Reading All...😘😘😘

1
☠⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄ🍎
gantenggg
☠⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄ🍎
juned bermimpi di pagi bolong
Elok Pratiwi
bikin cerita yg benar aja masak dah sampe fi rumah sakit dah nolong dan sampe mau nikah juga lom ketemu ato lihat adik nya ... bikin cerita jangan terlalu haluuu sesuaikan dikit dg realita hidup
Lena Kasenda
mantap lanjut thoor
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
krn Lukas terpesonaaahh pd mu Vani 😅
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
Aamiin 🤲
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
jd ikut sedih 🥺🥺🥺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
pukul aja pukul 😂😂
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
kan mas Zio udah nemu pawangnya, makanya skrg bisa mengendalikan diri gk emosian seperti biasanya 🙊🏃‍♀️🏃‍♀️
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
yg sabar Van, percayalah setelah ini kamu akan hidup bahagia 🥺🥺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
Vani 🥺🥺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
apa yg kamu fikirkan itu salah besar Van 😅 kamu hny bobo sm mas Zio aja kok 😅 lagian knp wkt itu kamu lgsg pergi, hrsnya diem dulu biar kamu tau siapa pria yg itu sm kamu 🚶‍♀️🚶‍♀️
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
astagaaaa 🙄 ngaca donk mas 😩 dirimu juga keras kepala 😒😒
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
semoga keluarga Cruise mau menerima Vani mjd bagian keluarga Cruise sbg istrinya mas Zio
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
justru kamu sudah sangat dekat dgn adikmu mas 🥺🥺🤧🤧
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
semoga ini akan mjd awal kebahagiaan untukmu & adikmu Van 🥰
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
itu krn mas Zio sudah mencintai Vani makanya timbul begitu saja rasa ingin melindungi... ☺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
nah dengerin tuh apa yg dikatakan oleh Alex 🤧🚶‍♀️🚶‍♀️
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
macam cenayang aja 😂😂
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
Aamiin 🤲🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!