Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Steven dan rindunya
"Bi, bagaimana keadaan Violet? kenapa bisa demam?"
Rosa yang baru kembali dari perusahaan sangat terkejut. Ketika dia sampai di rumah, dan bi Elis mengatakan kalau Violet mendadak demam.
Cici yang sedang mengompres kening Violet pun segera berdiri.
"Nyonya, tadi di sekolah nona kecil mengeluh pusing. Saya segera minta ijin untuk membawa nona kecil pulang. Dokter Amanda juga sudah memeriksa. Setelah minum obat dan istirahat, nona kecil akan baik-baik saja. Begitu kata dokter. Itulah kenapa saya tidak menghubungi nyonya"
Rosa tetap saja khawatir. Meski kata dokter Violet baik-baik saja. Tetap saja dia merasa cemas.
"Iya tapi Violet sakit apa? salah makan? atau kenapa?" tanya Rosa.
"Itu, tadi dokter Amanda bilang. Imunitas nona kecil mungkin menurun. Tidurnya sepertinya memang kurang nyenyak akhir-akhir ini Nyonya. Nona kecil bahkan bertanya pada dokter Amanda. Apa dia bisa menghubungi tuan" terang Cici.
"Maksudmu, Violet bertanya apa dokter Amanda bisa menghubungi Steven?" tanya Rosa yang segera di angguki oleh Cici.
Rosa semakin khawatir. Karena baru beberapa hari Steven pergi dari mereka. Violet sampai sakit seperti itu. Mungkin karena memang selama ini Steven begitu memanjakan Violet. Gadis kecil itu mulai merasa sangat tergantung pada Steven. Itulah yang Rosa khawatirkan.
Rosa juga tahu kalau Steven pasti sangat sibuk di kota U. Makanya sebelum Steven yang menghubunginya, dia juga tidak berani mengirimkan pesan atau menghubungi Steven. Dan memang sejak kemarin pria itu belum memberi kabar pada Violet. Apakah hanya seperti itu saja, bisa membuat Violet begitu khawatir.
"Uncle"
Rosa menghela nafas berat. Putrinya benar-benar sudah sangat ketergantungan pada Steven.
Rosa melihat ke layar ponselnya. Masih jam 5 sore. Pasti di tempatnya berada di sana. Steven juga sangat sibuk. Dia benar-benar tidak ingin mengganggu Steven.
Rosa duduk di samping putrinya. Menggantikan Cici mengompres kening Violet.
'Sayang, apa kamu sangat rindu pada uncle mu?' batinnya.
Rosa sendiri pernah merasa sangat khawatir. Katanya anak perempuan itu akan sangat terikat pada ayah kandungnya. Saat mengambil keputusan untuk pergi. Rosa juga punya kekhawatiran yang cukup besar. Dia takut kalau sampai Violet nanti bertanya tentang Andre. Atau ingin bertemu dengan Andre.
Tapi nyatanya, semua itu bisa diatasi dengan sangat baik oleh Steven. Kasih sayangnya, dan perhatian pria itu pada Violet. Membuat Violet tidak begitu memaksa bertemu dengan Andre. Cukup diberi pengertian, Violet akan mendengarkan dan menurut.
Pada dasarnya, Violet memang anak yang tidak suka rewel. Dia memang anak yang sangat penurut sejak kecil.
Dan sekarang, saat Steven pergi beberapa waktu darinya. Dia malah begitu khawatir, sampai sakit.
Rosa menunggui Violet sampai larut malam. Dan akhirnya gadis kecil itu bangun.
"Ibu" katanya dengan suara lemah.
"Sayang, kamu sudah bangun. Bagaimana perasaanmu? lebih baik? masih pusing tidak?" tanya Rosa.
Layaknya ibu-ibu pada umumnya ketika anaknya baru bangun setelah istirahat karena sudah minum obat dari dokter.
Pandangan mata gadis kecil itu tertuju ke arah Rosa untuk sejenak. Tapi kemudian, tatapannya beralih ke arah belakang Rosa.
"Uncle belum kembali ya, Bu?" tanya Violet dengan mata sendu.
Rosa menghela nafas berat.
"Sayang, makan dulu ya. Nanti setelah makan bubur, ibu akan telepon Uncle Stev" kata Rosa yang langsung di angguki oleh Violet.
Tapi yang namanya tidak enak badan. Makan Violet saat itu sungguh tidak berselera.
"Ibu, sudah"
Rosa melihat mangkuk bubur yang ada di tangannya. Baru dua suapan kecil.
"Em, bagaimana kalau makannya sambil telepon uncle Stev?" tanya Rosa.
Violet langsung mengangguk dengan cepat. Wajahnya yang pucat itu tersenyum begitu senang.
Rosa meletakkan mangkuk bubur itu di atas meja. Meski sudah jam 8, Rosa masih ragu menghubungi Steven. Benar-benar tidak ingin mengusik pekerjaan pria yang sudah sangat baik padanya itu.
Tapi kalau tak mencoba menghubungi Steven. Violet pasti kecewa.
Tangan Rosa pun menekan panggilan video ke Stevan. Dan baru saja tertera tulisan berdering, panggilan itu langsung diterima.
[Rosa]
Hal itu cukup membuat Rosa terkejut. Dia benar-benar tidak perlu menunggu sampai berdering dua kali. Dan pemandangan yang ada di belakang Steven, semakin membuat Rosa merasa tidak enak.
"Stev, kamu sedang meeting ya?" tanya Rosa agak canggung.
[Meeting, tidak sama sekali. Aku sedang santai, ada apa? kamu dan Violet bagaimana? apa kalian makan dengan baik? istirahat dengan baik? apa yang kamu lakukan hari ini, apa kamu rindu padaku? ini pertama kalinya kamu menghubungiku lebih dulu]
Wajah Steven di seberang sana tampak sangat senang. Seperti katanya tadi, ini adalah kali pertama Rosa menghubungi dirinya lebih dulu. Tentu saja pria itu sangat senang.
"Steven, aku sedang menyuapi Violet. Maukah kamu bicara dengannya?"
[Jam berapa ini? kenapa Violet baru makan jam segini? apa yang terjadi?]
Semua yang mendengar ucapan Steven itu seharusnya bisa mengetahuinya. Kalau pria itu memang sangat perhatian pada Violet.
"Dia, sedikit demam. Aku berikan ponselnya pada Violet"
Rosa memberikan ponsel itu pada Violet. Tadi, sepertinya Steven juga ingin protes. Tapi Rosa sudah lebih dulu memberikan ponselnya pada Violet.
"Uncle"
[Sayang, apa yang terjadi? apa yang membuat Barbie uncle ini demam?]
Violet terkekeh kecil. Seperti anak-anak seusianya pada umumnya terkekeh.
"Tidak bisa tidur, ibu tidak bisa mendongeng seperti uncle"
Mata Rosa membulat. Dia sudah berusaha, dan dulu juga saat masih di kota N. Rosa juga yang selalu mendongeng untuk Violet. Violet tidak pernah protes.
[Benarkah? ibumu memang tidak bisa mendongeng sebaik Uncle. Tapi ibumu adalah wanita paling hebat di dunia]
Entah kenapa, mendengar ucapan Steven. Membuat perasaan Rosa menjadi hangat. Dia tidak pernah menyangka, ada pria yang selalu memandang dirinya lebih dari siapapun. Rasanya hal itu memberikan Rosa perasaan terharu yang sangat besar.
Sambil menghubungi Steven. Rosa berhasil menyuapi Violet setengah mangkuk bubur.
"Kapan uncle kembali?"
Rosa ingin menegur anaknya. Rasanya bertanya seperti itu pada Steven tidak terlalu baik.
Tapi baru mau membuka mulut, Steven sudah lebih dulu menjawab pertanyaan Violet itu.
[Uncle akan kembali secepatnya, apalagi kalau ibumu yang minta Uncle kembali. Bahkan malam ini, uncle akan kembali]
Rosa terkesiap. Pria itu sedang bicara apa. Mana ada hal seperti itu.
Mata bulat kecil Violet pun keduanya tertuju pada Rosa.
"Ibu, mintalah Uncle kembali" bujuk Violet.
Rosa mendesah pelan.
"Uncle sedang sibuk dengan pekerjaannya sayang. Nanti kalau Uncle sudah selesai degan semua pekerjaan itu, uncle pasti kembali"
Rosa berusaha menjelaskan pada putrinya. Tapi mata Violet malah berkaca-kaca.
Rosa merasa sedih melihatnya.
Rosa meraih ponsel itu dan mengusap kepala Violet dengan sangat lembut.
"Baiklah, ibu akan minta Uncle kembali"
Violet langsung tersenyum senang.
[Benarkah? coba katakan padaku!]
Rosa merasa pipinya agak menghangat. Dan benar saja, pipi Rosa memang sudah merona saat ini.
"Stev..."
[Iya, katakan Rosa]
Wajah Steven benar-benar terlihat tengil di seberang sana.
"Bisakah kamu kembali secepatnya?" tanya Rosa.
Dia sengaja berkata seperti itu. Ingin menegaskan bahwa Steve tidak perlu buru-buru kembali. Hanya saja dia mengatakan secepatnya, maksud Rosa tentu saja jika masalah pekerjaannya di kota U sudah selesai.
[Tentu, tunggu aku]
"Terimakasih"
Rosa pun mengakhiri panggilan itu.
"Yey, Uncle kembali!"
"Sayang, tapi perjalanan dari kota dimana Uncle berada ke tempat ini juga sangat lama. Jadi, Violet istirahat dulu ya. Bobo dulu!"
"Tapi, uncle benar-benar akan datang kan, Bu" tanya Violet memastikan.
Rosa sendiri tidak yakin, tapi dia menganggukkan kepalanya supaya anaknya itu menurut dan istirahat.
***
Bersambung...
🥰🥰🥰
Orang dekat bukan bearti tfk bs bethinat bahkan orang dekat mampu membuat nyawamu melayang itu klo kau ttp buta.
tuh ya laki laki jangan suka selingkuh eh wanita jg ada ya ,,ok untuk kalian semua baik wanita ma lelaki ga usah selingkuh berganti ganti ttp rasanya sama kan cuma beda casing doang ya kan Thor 😁😁😁😁😁