Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar Saham
Setelah membereskan barang bawaan kedalam tempat masing masing, mereka mulai menyusuri setiap ruangan demi ruangan.
Dan setiap kali masuk ke suatu ruangan, mereka selalu terkagum dengan betapa luasnya ruangan tersebut.
Sampai akhirnya mereka tiba di rooftop, disana terdapat beberapa kursi santai, kursi biasa beserta mejanya, dan juga payung agar mereka tidak kepanasan.
"Buset dari sini pemandangannya keren banget!", puji Luna.
Tak lama kemudian, bi Ningsih datang dari arah tangga, "Non minumannya udah siap.", celetuknya tiba tiba.
"Oh bawa kesini aja bi.", balas Luna.
"Baik non.", ucap bi Ningsih lalu kembali untuk membawakan minuman.
Sedangkan Luna merebahkan diri diatas kursi santai, dan yang lainnya duduk di kursi biasa untuk menikmati angin sepoi.
"Ternyata enak banget ya jadi orang kaya.", ucap Luna.
"Iya, kalo mau apa apa tinggal minta ke pembantu.", timpal Sarah.
Sedangkan Lilith kecil tiba tiba berdiri dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Lith, lo mau kemana?", teriak Luna bertanya.
"Ngambil laptop.", jawab Lilith kecil.
Bersamaan dengan perginya Lilith kecil, bi Ningsih datang dengan membawa empat minuman dingin.
"Kok cuman bawa empat bi?", tanya Luna kebingungan.
"Loh kan non berempat yang mau minum.", jawab bi Ningsih.
"Bi Ningsih juga harusnya ikut minum sama kita.", ucap Luna.
"Gak usah non, saya cuman pembantu.", tolak bi Ningsih dengan halus.
"Gak masalah kok bi, lagian kita berempat juga mantan anak panti yang tiba tiba jadi kaya, ya gak Sar?", ucap Luna.
"Iya bi, jadi mending bi Ningsih sekarang duduk bareng kita, gak usah kaku gitu.", timpal Sarah.
"Eh gak usah non, bibi masih ada pekerjaan.", tolak bi Ningsih lagi.
Sarah menghela nafas pelan lalu beranjak dari kursinya, "Udah, kerjaannya bisa dikerjain nanti.", ucapnya sembari mendorong halus bi Ningsih.
"Sekarang bi Ningsih istirahat disini dulu, biar capenya hilang.", lanjutnya lagi sembari mendudukkan bi Ningsih di salah satu kursi santai.
Karena tidak bisa mengelak lagi, akhirnya bi Ningsih pasrah dan ikut merebahkan diri.
Karena angin sepoi yang menerpa wajahnya, membuat bi Ningsih perlahan rilex dan tanpa sadar tertidur dengan pulas.
Luna tersenyum hangat, "Ssst biarin bi Ningsih tidur.", ucapnya pelan, dan dibalas anggukan oleh Sarah dan Zara.
Tak lama kemudian, Lilith kecil kembali dengan membawa laptop di tangannya.
"Bi Ningsih?", gumam Lilith kecil sembari menatap bi Ningsih.
"Sst, biarin dia tidur.", ucap Luna pelan.
Lilith kecil mengangguk lalu duduk di kursi dan membuka laptopnya.
"Lo mau ngapain Lith?", tanya Luna penasaran.
"Lo mau jadi orang kaya terus kan? Sini gue ajarin cara nyari duit.", jawab Lilith kecil.
Dan tentu saja Lilith kecil tidak akan mengerti dengan saham kecuali Lilith di alam bawah sadarnya, jadi mereka berdua bertukar.
"Bukannya kita cukup jadi pembunuh bayaran?", tanya Luna lagi.
"Kurang kalo itu doang, gimana kalo suatu hari lo tiba tiba dikeluarin?",balas Lilith.
"Iya juga sih.", ucap Luna.
"Makanya kalian bertiga kesini, biar gue ajarin main saham.", ujar Lilith.
Akhirnya ketiga sahabatnya menurut dan duduk di samping Lilith.
Dengan sabar dan mudah di mengerti, Lilith mulai menjelaskan dasar dasar saham dan bagaimana caranya mereka membeli saham agar bisa untung.
Tentu saja Lilith juga menjelaskan akibat dari membeli saham dari perusahaan abal abal atau penipuan serta ia juga menjelaskan ciri cirinya.
Setelah berjam jam belajar, ketiga sahabatnya akhirnya paham dengan penjelasan Lilith, meskipun mereka masih pemula.
"Nah kalo kalian udah jago, kalian bisa bikin perusahaan sendiri.", balas Lilith.
"Wih beneran? Jadi walaupun kita rebahan doang, kita masih bisa dapetin uang?", tanya Luna kegirangan.
"Beneran, makanya sering sering belajar main saham, rugi gak masalah karena kita masih jadi anggota Red Blooms.", jawab Lilith.
"Gue mau coba ah.", ucap Luna tidak sabar.
"Nanti sore kita beli laptop buat kalian.", ajak Lilith sembari menutup laptopnya.
"Yess.", seru Luna dengan senyum lebarnya.
"Tapi gue yakin sih kalo lo yang bakalan lebih banyak untungnya, walaupun masih dibawah gue.", ucap Lilith.
"Hah? Kok bisa?", tanya Luna terkejut.
"Ya lo kan jago matematika.", jawab Lilith.
"Iya ya.", ucap Luna.
Akhirnya setelah belajar saham, mereka berempat menghabiskan waktu di rooftop dengan mengobrol dan bercanda.
Sedangkan bi Ningsih masih tertidur lelap di kursi santainya.