Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Revan pun tersenyum, sedangkan Ayyana yang melihat itu. dia pun menghela napasnya.
"Ishh... Kok tiba tiba ada banyak nyamuk di sini." ucap Ayyana.
Revan pun berjalan keluar dari kamar Ayyana, sedangkan Ayyana pun menatap Ziora yang sangat tersipu malu.
"Baru kali ini aku melihat kamu malu malu kucing, Ziora." ucap Ayyana.
"Siapa yang malu malu kucing, ish." ucap Ziora.
"Ya sudah jika kamu tidak mau mengaku, tapi percuma aja kamu bohong. Karna aku sudah tau, jika kamu sedang malu malu kucing, Ziora." ucap Ayyana sambil tertawa kecil.
Tok! Tok! Tok!
"Non Ayyana, aku membawakan makanan malam untuk nona Ayyana dan nona Ziora." ucap bibik Maira yang berada di depan kamar.
Sedangkan Ayyana yang mendengar ucapan bibik Maira, dia pun berjalan menuju ke pintu.
Ceklek!
Pintu kamar pun terbuka dan terlihat bibik Maira yang sedang membawa baki yang berisi makanan begitu pun ada buah apel yang segar.
"Silahkan non." ucap Maira yang sudah selesai menghidangkan makanan di atas meja.
"Makasih bik Maira." ucap Ayyana.
"Non Ziora, maafkan bibik." ucap bibik Maira.
Ziora pun menatap bibik Maira dan dia pun melihat Ayyana, sedangkan Ayyana mengangkat bahunya. Menandakan bahwa dia tidak tau kenapa bibik Maira tiba tiba minta maaf.
"Bibik minta maaf karna apa?" tanya Ziora.
"Tadi yang goreng ikan itu saya, non." jawab bibik Maira.
"Tidak perlu minta maaf bibik Maira. Oh iya bik, jangan panggil Ziora dengan sebutan nona." ucap Ziora.
Bibik Maira pun menoleh ke Ayyana, sedangkan Ayyana mengangguk-angguk.
"B-baik neng Ziora." ucap bibik Maira.
Ziora pun tersenyum sebab bibik Maira memanggilnya neng.
"Kalau gitu saya pamit dulu non Ayyana, neng Ziora." ucap bibik Maira.
Ayyana dan Ziora pun mengangguk mengiyakan, sedangkan bibik Maira pun berjalan keluar dari kamar.
...----------------...
Keesokan harinya terlihat Raden baru saja sampai di perusahaannya, tapi tiba tiba dia menatap Leon.
"Leon, kamu pergilah beli rujak dan kuahnya jeruk nipis." ucap Raden.
"Tapi pak, anda yakin kuah rujak jeruk nipis?" tanya Leon khawatir.
"Hem... pergilah jika tidak, gajimu aku potong dua kali lipat." ancam Raden.
"Baik pak." ucap Leon.
Leon pun kembali masuk ke mobil, sedangkan Raden berjalan masuk ke perusahaan dan akan menuju ke ruangannya.
"Pak Raden." panggil seorang karyawan yang bernama Jesi.
Raden pun menoleh ke belakang dan dia melihat Jesy sambil membawa map.
"Ada apa?" tanya Raden.
"Ini pak, seseorang mengantar ini." jawab Jesy sambil memberikan map ke Raden.
"Siapa yang mengantar map ini?" tanya Raden yang sudah mengambil memegang map yang di berikan oleh Jesi.
"Yang mengantar kurir pak, tapi setelah aku menerima map ini. Kurir itu langsung pergi tanpa menyebutkan sesuatu, tapi di map itu ada nama anda." Jawab Jesy menjelaskan apa yang terjadi.
Raden pun melihat map tersebut dan terlihat namanya tertulis di map, dia pun mengerutkan dahinya.
"Lanjutkan pekerjaanmu." ucap Raden.
"Baik pak." jawab Jesy.
Jesi pun kembali beraktivitas, sedangkan Raden berjalan menuju ke ruangannya sambil membawa map tersebut. Sesampainya di ruangan, Raden pun duduk di kursinya dan dia pun membuka map tersebut.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣