NovelToon NovelToon
Cinta Bersemi Kembali

Cinta Bersemi Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:682
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadani Harahap

seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perlombaan 1

Setelah selesai sarapan pagi Rima mengarahkan para muridnya menuju kamar karena mereka dapat giliran ke dua menampilkan sebuah drama. Rima menghias para siswi yang hendak tampil begitu juga dengan Mario sibuk mempersiapkan penampilan para siswa, mulai dari kostum hingga wajah yang haru di make-up agar terlihat menarik.

Tepat pukul 09.00 wib acara di mulai para tamu pun sudah hadir dan perwakilan sekolah juga rata-rata sudah hadir untuk meramaikan, ada juga yang mempersiapkan penampilannya. Panita pun membuka acara tersebut membacakan rangkaian acara untuk hari.

Untuk pembukaan acara di hadiri oleh Mario dan para siswa-siswi yang tidak bertugas saat itu. Rima fokus mempersiapkan penampilan para murid agar terlihat sempurna. Akhirnya persiapan mereka selesai mereka menuju gedung yang udah telah banyak di hadiri oleh para undangan.

“ udah siap semuanya Rim” Mario berdiri dan berjalan kearah Rima.

“ya, iya sudah mereka sudah selesai semua kok tinggal tampil” sambung rima.

“kita belum ter lambat kan?” Tanya Rima

“belum kok, habis ini” Mario menunjuk dengan kepalanya.

“ohh, syukurlah kalau begitu aku kira bakal terlambat soalnya tadi itu kayak buru-buru banget” jelas Rima panik.

“gak kok, buktinya kalian sudah selesaikan” kata Mario.

“ make-up mereka bagus gak sih, gak terlalu menor kan? Tanya rima Mendecis”

“udah bagus kok, cantik udah lebih baik kamu duduk aja dulu” Mario menarik bangku kosong yang berada di dekatnya dan memaksa Rima untuk duduk di bangku itu. “vi, kamu sekalian ambil minum dulu buat buk Rima” Kata Mario.

“baik pak” kata Vivi.

“kamu minum dulu biar tenang” Mario membuka tutup botol minuman itu.

“yah, makasih” Rima meminumnya sedikit.

tepat pukul 10.00 wib penampilan pertama di tampilkan oleh sekolah SMA negeri 6 mereka menampilkan sebuah drama bawang merah bawang putih dengan baik dan bagus. Tibalah waktu yang di nantikan akhirnya sekolah Rima di serukan oleh MC dari atas Panggung.

Rima mengumpulkan mereka dan berdoa bersama-sama agar penampilannya bagus dan menarik.” Baik anak-anak kita sudah latihan berhari-hari tampilkan semampu kalian, hasilnya serahkan pada Tuhan, saling percaya kepada teman jangan tinggalkan temanmu dalam keadaan apapun itu.

“baik buk” spontan anak anak menjawab.

“mudah-mudahan kalian menampilkan yang terbaik dan menang amiinn” kata Mario.

“SMA Negeri EMPAAATTTT, BISAAAAA” sorak Mario.

“BISSAAAA” jawab para siswa siswi.

Anak-anak itu naik ke atas pentas penuh dengan semangat yang menggebu sedangkan Rima menyatukan tangannya gemetar pucat gelisah takut ada yang salah karena waktu mereka sangat singkat. Mario yang duduk di sampingnya memperhatikan itu dilihatnya kaki Rima juga bergetar.

Rima terus menatap anak-anak yang berada di atas pentas itu, seraya mulut tak putus berdoa, tangannya yang tadinya menggigil terasa hangat, jantungnya bergetar matanya menatap tajam ke depan dan perasaanya menjadi kacau seketika di tutupnya matanya dan dilihatnya tangan Mario yang menggenggam tangannya itu.

Mario menoleh kearahnya Rima begitu pun Rima, tatapan mereka sangat dalam perasan yang berkecamuk jantung yang sama sama berdebar hebat Mario kembali memperhatikan siswa siswinya itu di atas panggung.

Rima terdiam dalam posisi itu, berusaha melepaskan genggaman itu tapi Mario menggenggamnya sangat erat, jantungnya berdetak hebat lagi tapi Rima menepikan itu semua ia ingin fokus pada anak-anak. Rima bersikap biasa saja ia menarik nafasnya panjang dan kembali memperhatikan muridnya itu yang sedang berjuang dalam lomba tersebut.

Hampir setengah jam anak-anak itu berlakon, sejauh ini Rima melihat penampilan mereka sangat bagus mereka hafal semua yang diajarkan oleh Rima selama ini. Rasa gelisahnya yang tadi menghampirinya kini mulai memudar, ia mulai percaya diri lagi. Penampilan itu hampir selesai genggaman tangan Mario belum juga terlepas rasa cemas Rima kini berganti membuatnya risau dan canggung.

Setelah bersatunya pangeran Inu kertapati dan putri Candra Kirana maka selesailah sudah penampilan mereka hari ini, sebelum anak-anak mengucapkan salam, Andri yang sebagai pangeran Inu Kertapati menyampaikan hasratnya untuk berbicara di siang itu.

“ Maaf kepada dewan juri, saya ingin berbicara sedikit, awalnya saya ragu dalam cerita ini, karena ini baru pertama kali saya mendengarnya, tapi saya terinspirasi dari guru saya yang mencari cinta sejatinya yang hilang dengan gigih dan menurut saya ini lumayan relate dengan cerita yang akan kami tampilkan jadi saya sangat termotivasi dan mudah mudahan bapak bisa menemukan cinta bapak yang hilang itu amiiin, terima kasih dewan juri.” Jelas Andri yang menghapus air matanya.

Kemudian Andri kembali ke teman temannya sambil bergenggaman tangan dan menunduk pada dewan juri mengucapkan Salam secara kompak. Rima terkejut dengan gerakan akhir itu yang tidak ia ajarkan sebelumnya tapi membuat secara keseluruhan menjadi lebih sempurna, anak-anak turun dari panggung berlari menuju Rima dan Mario ada yang menangis terharu ada juga yang saling peluk.

Mario berdiri melepaskan genggaman itu dan memeluk murid-muridnya itu dengan erat. Rima takjub dengan penampilan mereka yang sangat bagus, dan penuh dengan haru, ada juga para peserta yang menangis karena terharu. Mereka menuju keluar gedung untuk istirahat dan bercerita.

“Alhamdulillah kalian menampilkan yang terbaik” Rima meneteskan air matanya.

“ini semua berkat bapak dan ibu” kata Fatma

“yah, kalau nggak ada bapak dan ibu, kami pasti amburadul, karena sejak awal banyak yang tidak percaya dengan kami” kata andri.

“sudah-sudah jangan di bahas lagi yah! Yang penting kita sudah berhasil” jelas Rima menegangkan.

“emang ada yang mencekal kalian” Tanya Mario.

“iya pak, buk Rini.” Kata Vivi.

“sudahlah itu gak penting yang penting kita sudah melewatinya dengan mulus dan bagus kita harus rayakan, ya sudah kalian istirahat dulu gih, tapi nanti kembali lagi ke gedung dan jangan lupa nanti habis dzuhur kita menampilkan tari, jadi yang kelompok tari jangan jauh jauh yah” baik buk, kata anak-anak itu.

“kenapa Rini ngomong gitu? Tanya Mario menghentikan Rima yang ingin masuk ke gedung itu.

“sudahlah gak usah di bahas lagi” Rima melaju ke dalam gedung.

“ oh, jadi gara-gara perkataannya kamu jadi takut seperti tadi?” Tanya Rima.

Rima menghembuskan nafasnya panjang “yah” berbalik kearah Mario

“tapi, aku gak perduli dengannya hanya saja dia itu agak sedikit sensitive denganku, aku gak tau apa alasannya?”Rima menaikkan bahunya.

“tapi ya sudahlah gak usah diambil pusing udah ah masuk yuk” kata Rima menarik lengan baju Mario.

Mario tersenyum saat itu karena ia sudah semakin dekat dengan Rima ia pun bahagia melihat Rima mulai mempercayainya Hal yang sangat ingin ia lakukan dahulu seakan ia tebus semuanya saat ini.

1
Shibuya Luxi
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Táo mèo
Seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!