MENCINTAI PAPAH TIRIKU

Setelah jam pulang kuliah aku langsung menuju ke parkiran mobil, karena saat aku telfon kak Aldo, rupanya kak Aldo sudah menungguku di sana,,

"Maaf kak bikin kaka nunggu,, "kataku saat aku sampai di mobil,

"Ngga papa,, ayo masuk, "akupun masuk ke mobil kak Aldo

"Memmm kita langsung ke tempat latihan kan kak, "tanyaku

"Iya,, temen2 ku udah pada nungguin di sana, "aku hanya mengangguk

"Tadi papahmu ngga marah kan, waktu kamu minta izin mau pergi, "aku hanya menggeleng,,"Sukur deh,,, "

"Ta.. piii, Dinda bohong kak sama papah, "

"Bohong gimana maksudnya, "

"Dinda izinya mau ke mol, sama temen cewe,"

"Aduh Din,, kenapa mesti bohong, kalou nanti ketahuan aku nih yang kena semprot oleh papahmu,, "

"Ya habisnya setiap Dinda izin mau pergi jalan bareng temen pasti ngga boleh, jadi karena takut ngga dapet izin Dinda boong deh kak, semoga ajah papah ngga tau kalou Dinda bohong,, "sambil senyum aku ke arah kak Aldo

"Ya semoga aja ,"

Setelah menempuh sekitar 30 menit kita sampai di sebuat tempat yang sangat nyaman, karena tempat ini di kelilingi banyak pohon,,

"Kita sudah sampai, ayo turun,, ini adalah tempat untuk aku dan teman2 ku latihan bend, "aku hanya mengangguk dan keluar memuju tempat itu, tempatnya sepeti rumah biasa tapi sangat nyaman,,

Aku berjalan beriringan dengan kak Aldo, tapi aku merasa canggung, sepertinya kak Aldo menyadarinya, tiba2 tanganku di genggamnya dan aku hanya mengikuti saja,,

"Santai saja, temanku orangnya baik2,juga ada yang bawa pacarnya, jadi jangan tegang ok,, "aku hanya tersenyum

"Siang semua,,sori telat,,, "kata kak Aldo

"Wah,, tumben ini si jones udah laku,"

"Widih,, si jones keren eeyy,, bawa cewe meni cantik pisan,, "

"Apaa,, an sih lo pada,, kenalin ni Dinda,"

"Hay Dinda,,, "serempak teman kak Aldo menyebut namaku,aku hanya tersenyum

"Din yang itu namanya Deni,yang pegang bass, kalou itu namanya Asep yang main dram, dan yang itu namanya Agus main piano, dan yang perempuan itu namanya Desi cewenya si Deni, "aku tersenyum

"Din sini duduk deket gue, " kata Desi memanggilku dan aku pun melihat kak Aldo dulu dan kak Aldo pun menganggukan kepalanya,,

Aku langsung duduk dekat dengan Desi karena memang sofanya ngga terlalu lebar tapi cukup untuk berdua saja,

Saat kak Aldo latihan, aku dan Desi hanya menonton saja, ternyata kak Aldo adalah vokalisnya, saat kak Aldo menyayi sangat cool,,

Setelah latihan kita merencnakan untuk nongkrong di kafe, aku lihat jam masih setengah 5 kayanya masih bisa ikut ke kafe,

"Kamu ngga bisa ikut pa Din,, "tanya kak Aldo pada ku karena kak Aldo melihatku sedang melihat jam

"Hemm bisa kok kak, aku di susruh pulang sama papah sebelum mahrib kok,,"kataku

Ahirnya kita pergi menuju kafe yang telah di rencanakan, sesampainya di sana kita mendapat tempat duduk yang nyaman,

Kita semua memesan kopi dan juga cemilan,, sambil mengobrol

"Din,, kamu dah lama kenal Aldo, "tanya Desi padaku.

"Udah sih,, dari aku masuk kuliah, cuman ngga begitu dekat jadi cuman sai hay aja gitu, "jawabku

"Aldo itu anaknya kalou sama cewe memang kaku, dia itu banyak yang naksir, tapi kata dia sih belum berani main cewe, karena penginya dia langsung serius, katanya sih, munggkin dia suka kamu kali Din, makanya dah berani ngajak jalan"kata Desi, untung aja pas cerita kak Aldo sedang ke toilet jadi ngga denger yang kita omongin..

Kak Aldo memang baik juga ganteng sih,,tapi kenapa yah aku ke kak Aldo ngga ada getaran atau perasaan gimana gitu, rasanya ya biasa aja,,

Saat sedang mendengarkan cerita Asep yang binter bikin ketawa,henfonku berbunyi dan saat ku lihat rupanya papah yang menelfonku.aku meminta izin ke anak2,menjauh bentar karena mau mengangkat telfon

"Asalamungalaikum pah,, "

"Wangalaikum salam, pulang sekarang papah tunggu di parkiran kafe tempat kamu sekarang, "aku langsung kaget saat papah tau aku sedang di kafe, aku ketauan bohong deh,, gimana nihh,