NovelToon NovelToon
DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Ketika cinta berubah menjadi luka, dan keluarga sendiri menjadi pengkhianat. Dela kehilangan segalanya di hari yang seharusnya menjadi miliknya cinta, kepercayaan, bahkan harga diri.
Namun dalam keputusasaan, Tuhan mempertemukannya dengan sosok misterius yang kelak menjadi penyelamat sekaligus takdir barunya. Tapi apakah Dela siap membuka hati lagi, ketika dunia justru menuduhnya melakukan dosa yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Kena Karma

Dari rumah Papanya Arsen langsung mengarahkan mobilnya menuju mansion utama keluarga Mahendra. Ia harus berbicara dengan Omanya mengenai permintaan Papanya.

"Sepertinya mereka tidak menyukaiku Mas," ujar Dela sewaktu berada di dalam perjalanan pulang.

"Soal itu tidak perlu kamu pikirkan Sayang. Ibu tiriku memang begitu, dia saja tidak menyukaiku, apalagi sama kamu." Arsen langsung menggenggam tangan kiri istrinya dengan tangan kirinya, karena tangan kanannya memegang kemudi.

"Apa kamu tidak keberatan?" Tanya Dela.

"Kenapa aku harus keberatan Sayang? Aku bahkan tidak peduli dia suka sama kita atau tidak, yang penting dia tidak mengusik kehidupan kita. Aku bersikap baik padanya itu karena aku masih menghormati Papaku. Sebenarnya, aku juga tidak setuju Papaku menikah dengannya kamu tidak perlu sungkan atau merasa tidak enak dengannya. Jika sikapnya tidak baik padamu, kamu bisa membalasnya." Jawab Arsen yang diangguki Dela.

"Dia malah terlihat seperti ingin menjodohkanmu dengan Mbak Ratu," kata Dela.

"Entahlah Sayang aku bingung dengan jalan pikirannya maksudnya apa coba begitu? Kalau dia suka dengan Ratu dan ingin menjadikan Ratu menantunya, kan bisa dia jodohkan saja dengan anaknya sendiri," balas Arsen.

"Menurutmu Mbak Ratu itu cantik atau tidak?" Tanya Dela ingin tau jawaban suaminya.

"Menurutku biasa saja pastinya lebih cantik istriku," jawabnya seraya menjawil dagu Dela yang ada belahannya di tengah. Itulah salah satu hal yang membuat wajah Dela terkesan lebih cantik.

"Dasar gombal."

Tidak lama, mobil yang dikendarai Arsen sudah sampai di mansion utama keluarga Mahendra. Mira senang sekali melihat cucunya pulang.

"Halo Oma belum tidur?" Tanya Dela.

"Iya belum kebetulan Oma belum mengantuk, Oma kira kalian tidak akan pulang." Jawabnya.

"Tadinya sih memang kami mau tidur di apartemen saja, tapi berhubung ada hal penting yang ingin Arsen bicarakan sama Oma, jadi kami mampir ke sini," ucap Arsen.

"Memangnya kalian berdua ini dari mana?" Tanya Mira.

"Dari rumah Papa. Tadi Papa mengundang kita untuk datang ke sana. Katanya ada hal penting yang mau Papa bicarakan dengan Arsen, sekalian ingin mengenal istri Arsen," jawab Arsen.

"Lebih baik kita masuk saja yuk. Angin malam tidak baik untuk kesehatan Oma." Arsen langsung mengambil alih untuk mendorong kursi roda Omanya masuk ke dalam rumah.

"Memangnya kamu mau bicara apa sama Oma? Sepertinya serius banget," tanya Mira.

"Iya ini memang serius Oma. Tadi Papa bilang jika produk barunya yang diluncurkan di pasaran gagal, sehingga membuat keuangan kantor bermasalah. Dan dia meminta bantuan Arsen untuk memberikan suntikan dana ke perusahaan Papa sebanyak 50 miliar." Mira cukup kaget mendengar apa yang disampaikan cucunya.

"Jujur Oma merasa sangat keberatan. Dulu perusahaan itu modal awalnya juga dari Ibumu, dan berkat kecerdasan Ibumu pula perusahaan itu bisa berkembang pesat. Setelah perusahaan itu maju, Oma tidak rela jika Papa kamu membawa wanita lain untuk ikut menikmatinya tanpa bersusah payah lebih dulu. Enak sekali wanita itu tinggal terima enaknya saja, padahal seharusnya perusahaan itu milikmu Arsen. Mereka tidak punya hak untuk memilikinya. Pasti wanita itu hanya tinggal ongkang-ongkang kaki di rumah dan menerima hasilnya, dia pikir mengelola perusahaan itu gampang. Putriku saja dengan susah payah mendirikannya. Oma sangat tidak setuju kamu memberikan bantuan kepada Papa kamu."

"Terserah mereka mau bilang kita jahat. Seharusnya Papa kamu bisa mengelola perusahaan itu dengan baik. Padahal sewaktu ditinggal oleh putriku, keadaan perusahaan itu baik-baik saja, kenapa sekarang mendadak jadi kacau setelah berada di tangannya? Apa hartanya telah dibuat foya-foya oleh istri mudanya?" Ujar Mira.

"Sama Arsen juga merasa keberatan. Untuk apa Arsen memberikan suntikan dana ke perusahaan Papa, toh sikap istrinya saja tidak baik sama Arsen. Bahkan dia terkesan ingin menghancurkan hubungan antara Papa dan anaknya."

"Ya sudah kalau begitu berarti kita sepemikiran. Semua itu tergantung pada sikap tegas Papa kamu. Jika orang yang cerdas, tidak mungkin perusahaan itu akan bangkrut dengan begitu mudah," ujar Mira yang diangguki Arsen.

Kedatangan Arsen ke rumah hanya untuk membicarakan hal itu saja dengan Omanya. Setelah itu, Arsen dan Dela harus pamit pulang ke apartemen. Arsen dan Dela tidak mungkin meninggalkan Surya yang sedang sakit sendirian.

Karena gagal menikah, Tika kini menjadi bahan gunjingan orang-orang. "Heh Tika. Dengar-dengar kamu gagal menikah karena calon suamimu selingkuh ya," ujar salah satu tetangga Tika saat melihat Tika keluar rumah hendak berangkat ke kantor. Kebetulan di depan rumah Tika, ada ibu-ibu yang sedang berbelanja di tukang sayur.

"Pas banget ya, dulu dia merebut pacar Kakaknya, dan kini calon suaminya malah direbut orang lain."

"Jadi seperti kena karma."

"Makanya jangan suka merebut punya orang, jadi kena karma kan."

"Tapi begitu kok bisa-bisanya Rena sebagai seorang Ibu malah mendukung perbuatan putri bungsunya? Ibu macam apa seperti itu ya."

"Belum tau rasanya saja dia, jika itu sangat sakit banget."

Kebetulan saat itu ada Rena yang keluar rumah hendak menyapu halaman. Rena yang mendengar nyinyiran dari para tetangganya merasa sangat emosi. Tika juga merasa panas telinganya mendengar gunjingan dari para tetangganya. Tangan Tika langsung mengepal kuat.

"Apaan sih Ibu-Ibu mungkin dia bukan jodohku," ujar Tika yang berusaha menahan emosinya.

"Dasar Ibu-Ibu tidak punya kerjaan bisanya mengomentari hidup orang melulu. Seakan kehidupan kalian sudah sempurna saja," cibir balik Rena.

"Tapi setidaknya kita tidak mendukung anak kita untuk merebut pacar saudaranya sendiri ya Ibu-Ibu."

"Betul aslinya pasti malu banget karena gagal nikah."

"Kasihan ya, sudah mempersiapkan ini dan itu malah akhirnya tidak jadi menikah. Pasti sakit banget itu."

Karena kesal dan panas dengan perkataan pedas para tetangganya, Tika langsung masuk ke dalam mobil lalu menutup pintunya dengan sangat kasar.

"Sialan ingin rasanya aku jahit semua mulut-mulut lemas mereka. Heran deh suka banget mengurusi urusan orang lain."

"Sudah Tika kamu tidak perlu menanggapi omongan mereka yang tidak penting. Mending kamu berangkat kerja saja sana," ujar Rena, sehingga Tika langsung menginjak pedal gas mobilnya untuk pergi dari sana.

"Hu kok ada ya seorang adik yang begitu."

"Iya, bisa-bisanya pacar Kakaknya sendiri diambil. Seperti tidak ada cowok lain saja di luaran sana." Begitulah kira-kira cibiran dari para tetangga Tika. Mereka semua merasa kasihan dengan Dela.

Sejak dulu mereka melihat Dela selalu disisihkan oleh Rena, padahal setahu mereka Dela juga anak kandungnya. Rena jadi melengos masuk ke dalam rumah lagi, tidak jadi menyapu halaman rumah karena sudah di-nyinyirin para tetangganya. Sebenarnya Rena sangat malu dengan keadaan itu, tapi mau bagaimana lagi Rena tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hancur sudah image yang selama ini aku bangun," gerutunya.

Sesampainya di kantor, semua orang terlihat berbisik-bisik saat melihat kehadiran Tika.

"Eh, lihat deh itu ada Tika yang gagal menikah. Dengar kabar katanya calon suaminya itu selingkuh."

"Ah masa sih kasihan sekali kalau begitu."

"Kasihan apanya? Dengar-dengar dia merebut pacar Kakaknya."

"Hah seriusan kamu? What seperti tidak ada cowok lain saja."

"Berarti dia pelakor dari Kakaknya sendiri dong."

Begitulah kira-kira kasak-kusuk dari orang-orang yang berada di kantor. Ingin sekali rasanya Tika langsung pulang, tapi ia sudah terlanjur sampai di kantor. Sejujurnya Tika merasa sangat malu, tapi mau bagaimana lagi.

Tika sangat membutuhkan pekerjaan itu, karena tidak mudah mendapatkan pekerjaan yang bagus seperti itu jika ia sampai keluar dari kantor. Akhirnya Tika menebalkan muka, menganggap tidak ada yang terjadi apa-apa.

Di rumah, Rena membuat kue seorang diri. Jika biasanya ia bisa membuat 500 pcs kue, kini Rena tidak sampai membuat kue sebanyak itu, karena tidak ada yang membantunya. Selain itu, pekerjaan rumah juga siap menunggu karena tidak ada lagi yang mengerjakan sejak Dela pergi dari rumah. Apa-apa terpaksa Rena kerjakan sendiri.

Kini pemasukan keuangannya jadi semakin menurun sejak tidak ada Dela. Dulu uang hasil penjualan kue lumayan untuk bertahan hidup. Tapi sekarang, hasilnya jadi lebih sedikit, karena Rena tidak sanggup membuat kue banyak-banyak.

"Aduh bagaimana sih ini. Uang bukannya semakin terkumpul tapi yang ada malah semakin berkurang. Padahal uang itu kan uang hasil penggadaian rumah," ujar Rena, berbicara sendiri.

Dulu sewaktu ada Dela, Rena bisa membuat kue banyak karena ada Dela yang membantu. Hasil dari jualan kue juga lumayan. Tidak seperti sekarang ini yang semakin merosot. Kue buatan Rena juga sering dikembalikan dari tokonya jika tidak habis. Mungkin rasanya kurang enak, karena bukan Dela yang membuatnya.

1
Nur Hafidah
bikin saja jantungan itu ibu dan saudara dela
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
rajinin up nya thor, aku selalu nungguin up mu
TikaTiku
karya yang luar biasa
Nur Hafidah
Beruntung sekali pak surya bisa tinggal sama arsen,tidak ada yang suka marah-marah lagi
Nur Hafidah
wah kalau tika tahu langsung setruk kali ya 😄
Nur Hafidah
kalau aku jadi dela aih,sudah dari dulu keluar rumah,ngapain bela- belain tunggal dirumah orang tua,kalau hanya dijadikan babu dan dihina
Nur Hafidah
Tika malu lah ya masa nggak sih,sudah penampilan paripurna,belanja tidak bisa bayar
Nur Hafidah
Tika belum tahu saja siapa arsen,kalau sudah tahu bisa pingsan dia
Nur Hafidah
Ternyata arsen tajir mlintir,bagaimana kalau ibu dan saudara Dela tahu ya,bisa- bisa kena sawan 😄
Nur Hafidah
jangan lemah kenapa del,cintailah diri sendiri,jangan mau selalu diremehkan
Nur Hafidah
Kasihan sekali si dela dari kecil selalu dikucilkan,ada ya seorang ibu pilih kasih kaya gitu
Nur Hafidah
sabar ya dela ,suatu saat pasti kamu jadi orang sukses
Nur Hafidah
Semoga memang berjodoh ya dela sama arsen
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
asli gak undangannya..??
Dilla Fadilla
lajutt Thor
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalo mau ikutan ya sono, itu juga kalo ditrima
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
amel gakan nyangka punya besan dari kalangan menengah
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
sayangnya mereka gada hubungan darah, jd gada cipratan harta arsen buat refan 😂
Aulelie Aulelie
dasar nenek lampir😁😁😁😁😁
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kurang iihh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!