Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah Kamu Takut
"Sayang, biarkan saja pakaian itu tinggal di rumah orang tuamu dan kamu tidak perlu mengambilnya." Ucap Mommy Angel yang sangat membenci Keluarga Alexander.
"Sayang. Kamu harus berdandan yang cantik karena kelak tiap bulan, Mommy akan memberikan pakaian model terbaru." Ucap Mommy Angel sambil menepuk ke dua tangannya.
Tidak berapa lama datang empat orang pelayan sambil masing-masing mendorong besi tempat gantungan hanger. Di mana deretan baju branded berbagai model yang tidak pernah dimiliki Kasandra seumur hidupnya.
"Oh iya, masih ada tas dan perhiasan." Ucap Mommy Angel kemudian kembali menepuk ke dua tangannya.
Tidak berapa lama datang delapan orang pelayan sambil masing-masing membawa beberapa tas branded dan beberapa perhiasan yang sangat mahal.
"Aku pernah melihat Bela mempunyai tas seperti itu di hari ulang tahun Bela yang diberikan Ayah dan sepertinya sangat mahal karena itu Bela sangat menyayangi tas itu." Ucap Kasandra.
Sambil berbicara Kasandra menatap satu persatu ke arah beberapa tas dan beberapa perhiasan sambil tersenyum. Namun terlihat jelas wajahnya yang penuh kecewa dan penuh luka namun tidak berdarah.
Tanpa sepengetahuan Kasandra kalau Mommy Angel dan Alvonso melihat perubahan wajah Kasandra yang terlihat jelas hatinya penuh luka karena mengalami ketidak adilan dari keluarga besarnya.
"Mommy menyiapkan begitu banyak hadiah untukku, pasti sudah menghabiskan banyak uang dan Aku tidak bisa menerimanya." Sambung Kasandra sambil menatap ke arah Mommy Angel dengan menggenggam ke dua tangan Mommy Angel.
"Mommy sudah menyiapkan semuanya untukmu jadi tentu saja kamu harus menerimanya dan memakainya. Lagi pula adik angkatmu yang murahan itu punya tas seperti itu maka kamu harus memiliki semua barang yang lebih baik darinya." Ucap Mommy Angel.
"Semua barang-barang ini adalah model mewah dan yang paling teratas dari merek milik Adikmu. Jadi saat kamu membawanya keluar maka kamu bisa membuat adikmu yang murahan itu sangat kesal." Sambung Mommy Angel.
Kemudian Mommy Angel membayangkan bagaimana Bela sangat kesal dan iri hati melihat Kasandra memakai barang-barang mewah. Hingga Mommy Angel tiba-tiba tertawa jika Bela melihatnya dan sangat iri dengan Kasandra.
Sedangkan Alvonso yang mendengarkan perkataan Mommy Angel hanya tersenyum terlebih dirinya puas karena Bela sudah mendapatkan hukuman. Namun Alvonso akan kembali menyiksa Bela karena dirinya belum benar-benar merasa puas.
"Bukankah kalian anak muda selalu bilang kalau tas, perhiasan dan pakaian branded bisa menyembuhkan segalanya?" Tanya Mommy Angel yang ingin Kasandra melupakan kesedihan akibat Keluarga Alexander sangat jahat.
Mommy Angel kembali tertawa membuat Kasandra ikut tertawa sedangkan Alvonso tersenyum bahagia melihat mereka berdua.
"Sekarang sudah malam, jadi istirahatlah." Ucap Mommy Angel.
"Oh ya, Alvonso. Tolong antarkan Kasandra ke kamar yang sudah disiapkan untuk istirahat." Pinta Mommy Angel.
"Baik." Jawab Alvonso dengan singkat.
"Kasandra, ikut Aku." Ucap Alvonso sambil berdiri.
Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian Kasandra berdiri lalu pamit ke Mommy Angel. Kemudian mereka berdua pergi meninggalkan ruang keluarga menuju ke kamar Kasandra yang sudah disiapkan ketika Kasandra di rawat di rumah sakit.
Mommy Angel menatap kepergian Kasandra dan Alvonso menaiki tangga satu persatu menuju ke arah kamar Kasandra kemudian Mommy Angel menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Anak ini kasihan sekali." Ucap Mommy Angel sambil masih menatap kepergian Kasandra.
"Bibi Surti." Panggil Mommy Angel.
"Ya, Nyonya Besar." Jawab Bibi Surti sambil berjalan ke arahnya.
"Kasih tahu semua orang. Mulai hari ini dan seterusnya, prioritas utama semua orang adalah melayani Nyonya Muda dengan baik. Siapa pun yang berani menindasnya atau tidak menuruti perintahnya maka akan di pecat tanpa pesangon!" Perintah Mommy Angel.
"Baik, Nyonya Besar." Jawab Bibi Surti dengan patuh.
Kemudian Mommy Angel berdiri lalu berjalan ke arah kamarnya untuk istirahat. Sedangkan di tempat yang sama namun berbeda ruangan di mana Alvonso membuka pintu kamar dengan lebar agar Kasandra bisa masuk.
Kasandra terdiam sambil masuk ke dalam kamar dan menatap ke arah kamarnya yang sangat rapi dan bersih. Kasandra sangat terharu dan rasanya ingin menangis pasalnya keluarga kandungnya menempatkan dirinya tinggal di gudang.
Sedangkan Mommy Angel yang tidak ada hubungan darah malah sangat menyayangi dirinya seperti putri kandungnya.
Roberto yang melihat Kasandra masuk membuat Roberto ikut masuk ke dalam kamar kemudian menutup pintu dengan rapat.
"Kak Alvonso." Panggil Kasandra sambil berjalan ke arah ranjang dan diikuti oleh Alvonso.
"Ada satu hal yang ingin Aku kata ..." Ucapan Kasandra terputus ketika Kasandra membalikkan badannya.
Di mana tubuh mereka sangat dekat dan hal itu membuat Kasandra sangat terkejut. Sedangkan Alvonso mengangkat dagu Kasandra agar menatap dirinya.
"Bantu Aku untuk memverifikasi satu hal terlebih dahulu." Ucap Alvonso.
"Apa itu?" Tanya Kasandra dengan wajah bingung.
Tanpa menjawab Alvonso mendekatkan wajahnya ke arah wajah Kasandra kemudian mencium bibirnya sedangkan Kasandra sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Alvonso.
Kemudian Alvonso melepaskan ciumannya lalu kembali mencium bibir Kasandra, lebih tepatnya me lu mat nya. Tanpa sadar Kasandra membalas ciuman Alvonso dan hal itu membuat Alvonso sangat senang.
Mereka pun saling berciuman hingga Alvonso mendorong tubuh Kasandra ke arah ranjang kemudian Alvonso menaiki tubuh Kasandra.
Alvonso kemudian kembali mencium bibir Kasandra hingga beberapa saat Alvonso menciumi leher Kasandra. Kasandra yang mendapatkan perlakuan seperti itu tanpa sadar mengeluarkan suara merdunya.
Alvonso yang sudah terhanyut dan ingin kembali merasakan tubuh Kasandra menarik pakaian yang dikenakan Kasandra namun Kasandra langsung tersadar dan langsung mendorongnya.
"Kak Alvonso, kita tidak boleh melakukannya." Ucap Kasandra sambil memperbaiki pakaiannya lalu duduk di sisi ranjang.
"Maafkan Aku karena tidak bisa mengendalikan diriku." Ucap Alvonso sambil berdiri dan menatap Kasandra dengan perasaan bersalah.
"Aku yang seharusnya minta maaf karena malam itu Aku berdiri tepat di depan pintu kamar Kak Alvonso. Seandainya malam itu Aku lari lagi maka hal itu tidak akan terjadi, sekali lagi maafkan Aku." Ucap Kasandra.
"Malam itu Aku di jebak orang. Di mana orang itu memberikan Aku minuman yang sudah di kasih obat karena itulah Aku membuka pintu untuk memanggil Asisten Han. Namun Aku tidak sengaja melihatmu di depan pintu karena itu Aku menarik tanganmu dan terjadilah kejadian itu." Ucap Alvonso menjelaskan.
"Apakah orang yang menjebakmu berhasil di tangkap?" Tanya Kasandra penasaran.
"Sudah." Jawab Alvonso.
Kemudian Alvonso berjalan ke arah kursi lalu duduk di kursi tersebut sedangkan Kasandra masih duduk di sisi ranjang.
"Seharusnya pria itu sudah di tangkap dan mati di bunuh sama anak buahku." Jawab Alvonso dengan nada santai.
Kasandra yang mendengar perkataan Alvonso sangat kaget dan seakan dirinya tidak percaya kalau Alvonso ternyata sangat kejam.
Alvonso menatap ke arah Kasandra karena Kasandra sama sekali tidak mengeluarkan suara ketika mendengar jawabannya. Alvonso melihat dengan jelas wajah Kasandra di mana Kasandra terlihat sangat takut dan tubuhnya gemetar.
"Apakah kamu takut?" Tanya Alvonso sambil menatap ke arah Kasandra.
anak Buan mu jg ga di hukum
Kasandra tunggu hasilnya dr Bella yg songong dan tdk tahu malu itu.