Bukannya mendapat ucapan selamat dan pujian, karena telah berhasil menyelesaikan study nya. Kayvaran Cano Xavier malah langsung diberikan misi penting oleh papahnya untuk menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaan yang ada di Negara X, lebih tepatnya Kota Xennor. Akan tetapi, ini bukan masalah bisnis melainkan persaingan wilayah dengan beberapa klan mafia yang ada di sana.
Namun, bukan itu letak permasalahan utamanya untuk Kay. Melainkan sang adik Axelion Cano Xavier yang masih berusia 8 tahun yang diam-diam menyelinap naik ke pesawat yang akan mengantarnya ke Kota Xennor tanpa diketahui oleh siapapun. Kay menyadari keberadaan sang adik saat pesawat sudah hampir setengah perjalanan.
“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!”
Setibanya di perusahaan dia malah dikira sebagai karyawan biasa dan bahkan dibilang Papah muda karena Axel memanggilnya Papa?
Apakah Kay bisa menyelesaikan misinya sembari menjaga sang adik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Pantang Menyerah
Drrrtt … Drrttt ….
Perhatian Axlyn langsung teralihkan pada ponselnya yang kini terus bergetar. Axlyn segera mengeluarkan ponsel itu dari sakunya, dia sontak menghela napas berat saat melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.
“Ya, Koman—”
“Yakh … Dimana kau sekarang? Cepat kembali ke kantor sekarang juga atau kau benar-benar akan menerima akibatnya dari perbuatanmu kali ini!” Suara teriakan itu langsung terdengar sampai memekikkan telinga Axlyn.
Axlyn menghela napas panjang sebelum berkata, “Baiklah, aku akan ke sanma sekarang juga.”
“Cepat datang!” Teriakan itu kembali terdengar, sebelum pihak penelpon menutup sambungan secara sepihak.
Axlyn tampak lesu, dia berbalik menatap perusahaan ASHLU X-Group cukup lama sebelum pergi dari sana untuk memenuhi panggilan atasannya.
...****************...
Di ruangan Ceo, Kay sepertinya masih kesal dengan kelakuan detective bernama Axlyn itu. Tidak hanya memaksa untuk bekerjasama, wanita itu bahkan dengan beraninya menawarkan sebuah pernikahan kepada Axel yang kini dijadikan bahan untuk terus menggodanya.
“Aku sangat setuju kalau wanita tadi sebagai Mama baruku. Namun, bukankah lebih baik kalau jadi Kakak iparku saja? Karena Mamah Ashlyn pasti akan mengamuk kalau Papah Luca menikah lagi,” ujar Axel sembari menikmati sarapannya.
“Axel, diamlah dan makan saja sarapanmu dengan tenang. Sebelum aku mengirimmu kembali ke Papah dan Mamah saat ini juga!” geram Kay karena ini sudah keempat kalinya Axel mengatakan hal yang sama.
“Kenapa Kakak tidak menyukainya? Dia cantik dan keren, sama seperti mendiang Bibi Axlyn yang sering Mamah ceritakan padaku,” ujar Axel yang penasaran kenapa Kay begitu tidak menyukai wanita.
“Dengar, Axel! Aku datang kemari bukan untuk liburan atau mencari calon istri. Akan tetapi, untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh Papah. Dan kau juga lihat sendiri, bukan? Misi ini jauh lebih berbahaya dari yang diperkirakan sebelumnya. Jadi, aku tidak ingin melibatkan orang lain lagi selama kita di Kota Xennor dan tetap fokus pada misinya.”
Kay memberikan penjelasan kepada adiknya. Entah Axel akan memahami maksudnya atau tidak yang terpenting dia sudah memberinya penjelasan.
“Baiklah, aku mengerti Pah!” sahut Axel dengan wajah yang tertekuk lesu.
...****************...
Kembali beralih pada Axlyn yang kini tengah menghadap atasannya. Sudah jelas dia mendapatkan ceramah panjang sekaligus peringatan karena sudah bertindak tanpa ijin dari atasannya. Meskipun dia secara tidak langsung berhasil menyelesaikan kasus, tetapi bukannya mendapatkan penghargaan Axlyn malah harus mendapatkan skors selama satu bulan penuh.
“Pak, kenapa anda melakukan ini kepadaku? Tidak masalah aku tidak mendapat pujian maupun penghargaan karena telah menyelesaikan kasus orang-orang yang hilang itu. Tapi kenapa aku harus di Non-active kan untuk sementara?” protes Axlyn kepada Komandannya itu.
“Masalahnya kau mengacau ditempat yang salah Axlyn! Bukankah kau seharusnya sudah tahu bahwa kita tidak boleh menyentuh wilayah itu dan kau … tanpa ijin ataupun memberitahuku diam-diam membawa beberapa anak buah untuk menyelinap ke tempat itu. Dan sekarang kau tahu akibat dari perbuatanmu itu, hmm?” Pria tua yang berstatus sebagai Kepala Detective itu menjeda ucapannya.
“Bukan hanya dirimu saja yang kena, tapi posisiku saat ini juga mulai terancam. Beruntung Komandan tidak langsung datang ke sini setelah aku membujuknya,” sambungnya.
“Tapi bukankah sudah tugas kita sebagai polisi untuk melayani masyarakat. Namun, setiap kali ada kasus masuk dan berkaitan dengan mereka kalian semua langsung menutup mata dan telinga seolah tidak terjadi apapun. Lalu apa gunanya posisi kita sekarang, Hah?” teriak Axlyn sontak mendapatkan seluruh perhatian dari rekan-rekannya yang ada di sana.
“Hanya sebagai pajangan saja. Apa kau puas dengan jawaban ini, Hmm? Ingat, ini adalah kota Xennor … kota yang tidak memiliki harapan apapun. Jadi, lebih baik kau pindah ke kota lain jika ingin mendapat kehidupan yang layak seperti orang-orang lainnya.” sentak Kepala Detective itu mengingatkan fakta sebenarnya tentang Kota Xennor.
“Hahahahaa … rupanya apa yang pria itu katakan memang benar. Polisi seperti ini sungguh tidak ada gunanya.” Axlyn tersenyum miris mendengar jawaban itu, dia bahkan teringat dengan perkataan Kay malam itu.
“Namun, sepertinya kau sudah salah Kepala Detective. Kota Xennor selalu memiliki harapan untuk bisa seperti kota lain dan bahkan bisa lebih. Jika saja kita sebagai seorang polisi mengurangi tingkat criminal yang terjadi. Salah satunya dengan cara melawan mereka semua yang berkuasa atas kota Xennor saat ini,” balas Axlyn dengan mantap dan penuh percaya diri.
“Dan kau jelas tahu bahwa itu mustahil—”
“Tidak!” potong Axlyn dengan tegas, “Aku akan buktikan bahwa itu bukan harapan yang mustahil. Akan tetapi, harapan yang suatu hari bisa menjadi kenyataan.” Sambungnya.
“Kau ini keras kepala sekali. Terserah apa katamu Axlyn, perintah dari atasan memintaku untuk melakukan skors padamu. Jadi, mulai sekarang renungkan kesalahanmu dan—”
“Baiklah, aku terima keputusan kalian. Lagipula memang benar apa yang dia katakan bahwa polisi dengan pemikiran seperti ini tidak berguna sama sekali. Namun, aku akan tetap membuktikan bahwa Kota Xennor pasti bisa berubah menjadi tempat yang aman dan nyaman lebih baik dari kota lainnya.”
Axlyn kembali memotong ucapan atasannya, setelahnya dia langsung pergi dari sana mengabaikan ocehan yang ditunjukkan padanya.
Hari itu memang menjadi yang buruk bagi Axlyn, karena harus di Non-aktifkan sementara waktu sebagai polisi. Namun, tidak bagi Kay yang merasa hari itu cukup tenang. Dimana musuh tidak kembali berulah, informasi yang dia butuhkan pun didapatkan dengan mudah berkat keberadaan Axel yang sangat membantunya kali ini.
“Pah, sedikit sulit melakukan peretasan pada system keamanan mereka. Sepertinya kali ini mereka benar-benar menempatkan hacker professional untuk menangani peretasan yang kita lakukan sebelumnya.” Axel memindahkan laptopnya, duduk disebelah Kay persis yang tengah sibuk memeriksa beberapa dokumen.
“Lakukan saja sebisamu! Jika sudah lelah, maka istirahat atau bermain saja sana,” ujar Kay masih fokus dengan berkas yang ada dihadapannya.
Tok … Tok ….
Suara ketukan pintu terdengar, Axel lantas bergegas turun dari tempat duduknya untuk membukakan pintu ruangan itu. Sementara Kay hanya diam mengalihkan perhatiannya ke arah pintu untuk melihat siapa kali ini yang datang.
“Hai, Nak! Terima kasih sudah menyambut kedatangan calon Mamah barumu ini,” ucap orang itu yang tak lain adalah Axlyn.
“Kau lagi?”
Kay menatap tak percaya melihat kedatangan wanita itu yang sepertinya memasuki perusahaannya secara diam-diam.
Namun, dengan tak tahu dirinya Axlyn langsung masuk ke dalam ruangan itu dan menghentikan Kay yang berniat memanggil staff keamanan untuk mengusirnya.
Lalu berkata, “Hai, dengarkan aku dulu. Kali ini aku datang dengan penawaran terbaik dan aku yakin kau akan tertarik dengan penawaranku ini.”
Bersambung ….
aq seneng banget gk sabar untuk episode selanjutnya, Oh iya kak spil cucu nya Levi dan luci ya kak ya nanti dan kangen juga sama trío somplak ( Félix, jaydon, sama Levi)
Pasti Luca dan yang lain lagi ketar ketir nih, mereka pasti tahu, Kay dalam bahaya...
Semoga Kay dan yang lain selamat deh...🙏🙏🙏