Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.
"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"
"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?
"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Pencarian
Setibanya di negara London, Luis mendatangi kediamannya yang dulu pernah ia tinggalkan. Ia tidak tahu alamat baru tempat tinggal mantan istrinya. Namun rumah yang dikiranya kosong ternyata ada penghuninya. Luis buru-buru masuk ke dalam halaman rumah itu. Ia menekan bel beberapa kali agar penghuninya keluar.
"Apakah rumah ini sudah dijual oleh Anna?" batinnya sambil menunggu dengan cemas.
Tidak lama kemudian seorang perempuan berusia 50 an keluar dari rumah itu. Saat ini Luis sedang membalikkan badannya untuk melihat sekitar area tempat tinggalnya yang dulu.
"Maaf. Cari siapa tuan?" tanya wanita itu.
Luis membalikkan tubuhnya dan terhenyak melihat sosok wanita yang dikenalinya.
"Bibi Carla?" gumamnya menatap dalam wajah wanita yang pernah menjadi pembantunya itu. Ia membuka kacamata hitam yang bertengger dihidungnya yang mancung. Bibi Carla langsung mengenalinya. Wajah paruh baya itu terlihat antusias dengan mata berkaca-kaca.
"Tuan Luis...? Anda di sini..? Apa kabar....!" cicit bibi Carla mendekati Luis yang tersenyum padanya.
"Aku sedang tidak baik-baik saja bibi. Aku ke sini untuk menjemput istriku," ucap Luis tanpa menyebut nama Camilla karena dia berpikir Camilla sudah berada di rumahnya itu.
"Istri siapa tuan? Bukankah tuan Luis sudah bercerai sama nyonya Anna?" mengingatkan Luis atas status dudanya.
Ucapan Carla membuat Luis menjadi bingung. Ia menarik nafasnya untuk menghilangkan rasa sesak di dada." Bukan Anna tapi Camilla," lanjut Luis.
"Apa....? Anda sudah bertemu dengan nona Camilla? dan kalian sudah menikah?" cicit bibi Carla terkejut.
Melihat sikap mantan pembantunya itu membuat Luis percaya kalau Camilla tidak berada di rumahnya itu." Jadi Camilla tidak pernah datang ke sini, bibi Carla. Lantas di mana rumah Anna. Mungkin Camilla di rumah ibunya. Lantas kenapa bibi masih berada di rumah ini?" tanya Luis.
"Apakah tuan tidak ingin masuk dulu? Kita bisa bicara di dalam tentang keadaan nona Camilla selama pergi meninggalkannya," tawar bibi Carla.
Luis akhirnya masuk ke bekas rumahnya itu. Ia melihat sekitarnya dan mengingatkan kembali dirinya bersama mantan putri tirinya. Bibi Carla mengambil beberapa kue yang baru dibuatnya untuk disuguhkan kepada Luis. Ada teh khas Inggris yang menjadi tradisi masyarakat lokal tempat itu.
"Rumah ini tidak jadi dijual oleh nyonya Anna atas permintaan nona Camilla. Ia tidak mau tinggal bersama dengan keluarga baru ibunya. Ia memilih masuk sekolah asrama dan menghabiskan waktunya di sana. Di sinilah tempat ia menghabiskan waktu liburannya hingga kembali lagi ke sekolah asrama," jelas bibi Carla.
"Apakah itu karena aku bibi?" tanya Luis.
"Iya tuan. Baginya ayahnya hanya tuan Luis bukan tuan Glen. Walaupun tuan Glen memberikan perhatian lebih padanya tetap saja nona Camilla sulit untuk dibujuk. Kepergian tuan membuat anak itu sempat jatuh sakit dan berulang kali keluar masuk rumah sakit," tutur bibi Carla.
Luis yang mendengar kisah putri tirinya itu terlihat sedih. Tanpa banyak bicara ia meminta alamat rumahnya Anna.
"Tuan. Saya tidak tahu bagaimana kisah cinta kalian berdua dimulai. Tapi menurut saya nona Camilla tidak akan pernah menjejakkan kakinya ke rumah ibunya itu. Mungkin dia menemui teman-temannya atau mungkin saja dia tidak jadi datang ke sini hanya untuk menghindari anda. Pasti nona Camilla punya alasan kuat untuk menghindari anda tuan karena saya sangat paham watak nona Camilla," ucap bibi Carla.
"Baiklah bibi saya percaya kepadamu tapi saya hanya ingin memastikan saja jika dia benar-benar tidak ada di sana," ucap Luis yang masih kekeh pingin tahu alamat baru mantan istrinya Anna.
Bibi Carla menyebutkan alamat lengkap Anna berserta nomor kontak ibu dari Camilla itu.
...----------------...
Camilla yang menolak keras untuk tidak melakukan operasi membuat Kenzo dan pamannya Wilem akhirnya mengalah. Gadis itu mendatangi laboratorium penelitian obat-obatan herbal untuk mengobati para pasien kanker yang berbeda.
Kenzo juga ikut melakukan penelitian. Keduanya masuk di taman khusus untuk tanaman obat herbal. Secara naluriah, Camilla meyakini bahwa ada beberapa tumbuhan herbal yang terdapat di pegunungan yang belum dijangkau oleh masyarakat lokal. Ia menatap ke arah pegunungan itu.
"Aku rasa obat herbal yang aku butuhkan ada di atas sana Kenzo. Apakah kita bisa ke sana dengan menunggang kuda?" pinta Camilla.
"Kita hanya bisa naik kuda di tempat yang tidak begitu terjal. Paling kita akan kembali mendaki hanya untuk menemukan beberapa herbal di sana," jawab Kenzo yang sebenarnya punya pengalaman mengumpulkan beberapa ramuan obat saat bersama kakeknya dulu yang banyak mengetahui jenis-jenis daun maupun rumput liar di sana.
"Baiklah. Aku hanya menuruti kamu saja Kenzo karena kamu yang paham medan di sini," ucap Camilla.
Kenzo menyiapkan semua barang bawaan untuk mereka berdua untuk melakukan pencarian obat-obatan. Keduanya berangkat dengan ditemani anjing milik paman Jo yang sudah terlatih untuk menjaga kedua tuannya selama dalam perjalanan.
Sementara itu Luis akhirnya bertemu dengan mantan istrinya dan keduanya bersitegang saat ini.
"Apa yang kamu katakan bajingan? Berani sekali kamu menikahi putriku, hah? Orang sepertimu mana bisa menghidupi putriku?" remeh Anna sambil bertolak pinggang pada Luis yang terlihat sabar pada mantan istrinya itu sekaligus ibu mertuanya kini.
"Kau masih saja tidak berubah Anna. Di pikiranmu hanya uang dan uang sampai kau tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan putrimu," geram Luis lalu melangkah pergi meninggalkan rumah mantan istrinya itu. Sekarang ia yakin kalau Camilla tidak berada di tempat itu.
"Ceraikan putriku bajingan...! Aku tidak sudi menerimamu sebagai menantuku sialan...!" umpat Anna yang tidak tahu jika ia sedang berhadapan dengan mafia yang memiliki kekayaan yang melebihi suami barunya.
"Camilla. Di mana kamu sayang? Semarah itukah kamu padaku? Harusnya saat itu aku tidak mengusirmu seperti itu," gumam Luis penuh penyesalan. Kini dirinya sudah berada lagi di dalam jet pribadinya menuju Amerika.
Luis juga tidak mendapatkan kabar perkembangan pencarian Camilla yang saat ini sedang dilakukan oleh anak buahnya. Informasi terakhir yang ia dapat adalah sulitnya mendapatkan akses untuk melacak cctv yang ada di kampus di mana Camilla terakhir terlihat.
"Sepertinya ada orang yang berpengaruh yang telah membawa pergi istriku. Aku akan segera temukan orang itu dan membuat perhitungan dengan dirinya," geram Luis yang sangat paham bagaimana dunia mafia bekerja untuk menyembunyikan orang-orang tertentu dari para penjahat lainnya.
Di bukit sana, Camilla dan Luis sedang mengumpulkan banyak ramuan herbal yang mereka temukan. Setelah karung mereka penuh, akhirnya mereka memilih untuk pulang kembali ke rumah perkebunan namun saat hendak naik ke kuda mereka, tiba-tiba saja hujan deras melanda wilayah itu.
Kenzo baru paham kalau Camilla tidak boleh berada dibawah hujan deras dalam waktu yang lama karena akan membuat penyakit gadis itu kambuh.
"Camilla. Sebaiknya kita bermalam di sini. Aku akan bangun kemah di sekitar sini," teriak Kenzo yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengatasi hal tak terduga seperti saat ini.
"Baiklah Kenzo. Aku juga tidak mau kita nyasar," ucap Camilla.
"Tidak akan Camilla karena kita bersama Dawam( anjing milik paman Jo)," ucap Kenzo yang mulai membangun kemah di area tempat itu.
Camilla berlindung di bawah pepohonan yang rimbun. Namun tiba-tiba saja pandangannya mulai kabur.
jangan merusak kepercayaan org lain