Mengisahkan tentang Alvero Bramasta CEO sombong yang dikutuk oleh Dewa Agung karena sikapnya yang arogan. Kutukannya itu menyebabkan kehidupannya yang normal seketika berubah drastis. Ia tiba-tiba memiliki kekuatan mata batin yang dapat melihat mahluk tak kasat mata.
Vero lalu di pertemukan dengan Kayla Angelica salah satu pegawai baru di perusahaannya yang juga memiliki kekuatan mata batin yang dapat membantunya mengatasi rasa takutnya.
Kebersamaan mereka pun akhirnya menumbuhkan cinta, namun perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan dan mereka juga dihadapi oleh kehadiran roh jahat yang mengganggu ketentraman dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arie Cybermon Susy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kerjasama dengan Adson group
Pagi ini di perusahaan Alvero group nampak Vero dan Kayla yang terdiam sedari tadi tanpa sepatah katapun hingga membuat Fandi yang berdiri tak jauh dari mereka menjadi terheran-heran.
"Ada apa ya dengan mereka berdua,,? kenapa mereka pada diam membisu begitu,,?biasanya mereka selalu membahas tentang hantu setiap harinya,, apa mereka lagi bertengkar,,?" batin Fandi bertanya-tanya.
Fandi pun lalu menyalakan layar tabletnya seraya melangkah menghampiri atasannya itu.
"Pak ini daftar schedule bapak hari ini,, pagi ini pak Natan CEO dari Adson group akan datang berkunjung kesini untuk membicarakan tentang kerjasama dengan bapak." terang Fandi.
Vero yang tadinya sibuk berkutat dengan komputernya lalu menghentikan kegiatannya dan menatap wajah sekertarisnya itu.
"Kerjasama apa,,?" tanyanya bingung sebab ia belum pernah mendapat kabar tentang rencana kerjasama dengan perusahaan Adson group sebelumnya.
"Aku juga baru di hubungi tadi malam oleh sekertarisnya pak Natan pak,, katanya beliau ingin bekerjasama dengan bapak,, katanya beliau ingin menyewa tempat di mall milik bapak untuk membuka sebuah swalayan,," terang Fandi lagi dan di mengerti oleh atasannya itu.
"Baiklah,, jam berapa katanya dia akan datang kesini,,?" tanya Vero lagi sembari melanjutkan pekerjaannya.
"Jam 10 pak,"
Vero lalu memperhatikan waktu pada jam tangannya yang menunjukkan pukul 9 lewat 25 menit itu.
"Masih ada waktu 35 menit lagi sebelum dia datang,, kalau begitu kamu cari tahu produk apa saja yang mereka produksi lalu cari tahu juga bagaimana produk-produknya di pasaran." titah Vero.
"Oiya kamu cari tahu juga apakah ada produknya yang pernah mengalami masalah di pasaran sebab aku nggak mau ada masalah nantinya pada mall ku,," titahnya lagi lalu diiyakan oleh sekertarisnya itu.
Fandi pun lalu pergi untuk menjalankan tugas dari atasannya tadi. Sedangkan Vero begitu sepeninggalan Fandi bukannya melanjutkan pekerjaannya ia justru memperhatikan sikap Kayla yang begitu pendiam hari ini.
"Kenapa dia begitu pendiam ya hari ini,,? Apa dia marah padaku karena masalah kemarin,,?" batin Vero sembari menatap wanita yang kini tengah duduk di sofa ruangannya itu.
"Apa sebaiknya aku minta maaf padanya aja ya,, agar hubunganku dengannya di tempat kerja jadi tidak canggung seperti ini,," batinnya lagi.
"Mmm Kay,," panggil Vero yang seketika membuat wanita itu terkejut takut atasannya itu akan membahas tentang hal yang mereka lakukan kemarin.
"Iya pak,, " jawab Kayla langsung seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Tolong kamu siapkan ruang meeting dan siapkan juga minuman serta cemilan untukku dan pak Natan nanti,," titah Vero dan dibalas iya oleh asistennya itu.
"Syukurlah dia nggak ngebahas tentang masalah kemarin,," batin Kayla lega yang lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut untuk mengerjakan perintah dari Vero tadi.
Namun begitu ia hendak membuka pintu ruangan tersebut, Vero kembali memanggilnya hingga ia menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap atasannya itu lagi.
"iya pak ada apa lagi,?" tanya Kayla.
"Mmm soal kejadian kemarin itu aku minta maaf,, nggak seharusnya aku melakukan itu padamu,," ucap Vero
"Iya pak nggak apa-apa lagian aku juga sudah melupakan tentang kejadian kemarin,, aku tahu bapak berbuat begitu karena terpaksa kan,,?" balas Kayla yang pura-pura bersikap tenang dihadapan atasannya itu.
Vero pun lalu menganggukkan kepalanya "iya benar,, nggak mungkin aku melakukan hal itu secara tiba-tiba apalagi pada wanita yang tidak aku cintai,,"
Kata-kata Vero yang terakhir tadi seketika membuat hati Kayla merasa ada yang aneh. Perasaannya seketika bercampur aduk antara marah, lega maupun kecewa menjadi satu.
"Iya pak aku juga tahu itu,, baiklah kalau begitu aku pamit dulu untuk mempersiapkan ruang meeting." tutur Kayla lalu dibalas anggukan kepala oleh CEO tampan itu.
Saking fokusnya berkutat dengan komputernya tak terasa setengah jam telah berlalu. Fandi yang telah selesai mengerjakan tugas dari Vero lalu menemui atasannya itu kembali ke ruangannya.
"tok,,tok,,tok,,"
"masuk,," titah Vero begitu mendengar suara ketukan dari balik pintu ruangannya.
Fandi pun lalu membuka pintu ruangan itu dengan tangannya yang lain membawa sebuah dokumen.
"Ini pak laporan produk yang diproduksi oleh Adson group dari awal perusahaan itu dibangun hingga sekarang. Kalau dari data-data yang aku temukan tak satupun produk yang di produksinya mengalami masalah pak. Produknya juga telah dikenal oleh banyak orang dan juga sangat diminati." terang Fandi.
Vero pun lalu memeriksa dokumen yang dibawa oleh Fandi tadi. "Baiklah sepertinya tidak masalah bagiku untuk bekerjasama dengan Adson group sekarang"
Tiba-tiba ponsel Fandi berdering dan terlihat nomor sekertaris pak Natan yang menghubunginya. Sekertarisnya itu pun lalu memberitahukan pada Fandi bahwa dia dan juga atasannya baru saja tiba di lobby perusahaan itu. Fandi pun lalu bergegas turun ke lobby guna menjemput pak Natan dan mengantarnya menuju ruang meeting.
Vero yang baru selesai dengan pekerjaannya lalu menyusul ke ruang meeting.
" Selamat pagi pak Natan,, maaf menunggu lama karena ada pekerjaan yang harus ku selesaikan tadi." ucap Vero sembari menjabat tangan CEO dari Adson group itu.
"Iya pak nggak masalah,, aku juga yang salah karena mengabari bapak secara mendadak seperti ini. Tapi aku tidak mengganggu schedule bapak hari ini bukan,,?" tanya CEO tampan itu memastikan.
"Nggak pak,, kebetulan schedule ku kosong pagi ini,, oiya mari silahkan duduk,," Vero mempersilahkan tamunya itu duduk lalu dibalas anggukan kepala oleh tamunya itu.
"Baiklah aku akan langsung saja mengutarakan maksud kedatanganku kesini agar aku tidak menyita terlalu banyak waktu pak Vero,," ucap Natan yang langsung mengatakan maksud kedatangannya ke perusahaan Alvero group begitu ia duduk.
"Sekertarisku sudah menjelaskan pada sekertaris bapak semalam,, mungkin juga bapak telah mendengarnya dari sekertaris bapak pagi ini tapi aku akan kembali mengatakannya kembali bahwa perusahaan ku Adson group ingin bekerjasama dengan perusahaan Alvero group milik bapak." sambungnya menjelaskan.
"Aku dengar Alvero group akan membuka sebuah mega mall di kota Valencia ini dalam waktu dekat. Aku yakin ada banyak perusahaan dan toko yang ingin mendapatkan tempat di mall bapak untuk menjual barang-barang mereka. Jadi aku juga ingin agar produk Adson group juga dapat tempat di mall bapak." Imbuhnya lagi.
"Iya memang sejauh ini sudah banyak perusahaan dan toko yang telah mengajukan permohonan kerja sama dengan ku,, tapi belum aku putuskan akan menempatkan mereka dimana dan dilantai berapa,," balas Vero
"Rencananya pak Natan ingin menggunakan berapa lokal dan di lantai berapa,,?" Imbuhnya bertanya.
"Kalau boleh aku ingin di tempatkan di lantai dua sebanyak 4 lokal sebab aku ingin membuka sebuah swalayan agar semua produk yang aku produksi dapat terpajang dan terjual." terang Natan
