NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:786.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 23

"Bagaimana? Apa, semua sudah siap?"

"Insya Allah sudah, Mas. Tinggal bawa Zingga nya saja,"

"Baiklah. Zingga, biar aku yang membawanya."

Dengan sigap, Dirga pun segera mengangkat tubuh mungil putrinya. Lalu, membawanya dalam gendongan. Meski sudah di sediakan kursi roda untuk membantu Zingga keluar dari rumah sakit. Namun, Dirga menolak untuk menggunakan kursi roda itu.

Lima tahun, waktu yang sudah Dirga lewat dalam mengikuti tumbuh kembang putrinya, membuat Dirga ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang putri. Agar hubungan di antara mereka terjalin semakin dekat dan semakin erat, meski baru dipertemukan di usia Zingga yang sudah menginjak tahun ke 5.

Itu lah, yang membuat Dirga menolak untuk menggunakan kursi roda yang sudah disediakan pihak rumah rumah sakit dan lebih memilih untuk membawa Zingga dalam gendongan nya.

"Ayah, kenapa tidak pakai kursi roda saja? Zingga kan cukup berat, Ayah," tanya Zingga, saat dalam perjalanan menuju ke parkiran. Dimana mobil milik Dirga terparkir di sana.

"Tidak apa apa. Ayah hanya ingin menggendong Zingga saja. Lagi pula, Zingga tidak berat kok. Ayah masih memiliki tenaga yang cukup kuat untuk menggendong Zingga. Bahkan, bukan hanya kuat gendong Zingga saja. Ayah, bahkan cukup kuat juga untuk menggendong Bundamu, Nak." jawab Dirga, yang terlihat sangat santai saat membawa putrinya dalam gendongannya.

Tanpa Dirga sadari, jika jawaban yang diberikan oleh nya membuat wajah seseorang yang berjalan di belakang pria itu merah merona.

Ziya bahkan sampai berdehem beberapa kali demi menetralkan perasaan nya yang tidak karuan. Jujur, sebagai seorang wanita normal. Apa yang di lakukan oleh Dirga selama beberapa waktu ini membuat hati Ziya terenyuh.

Perhatian dan kelembutan yang di tunjukan oleh Dirga selama mereka bertemu dan kembali disatukan dalam ikatan suci pernikahan, cukup membuat hati Ziya berdebar debar.

"Kamu kenapa? Butuh minum?" tanya Dirga, saat mendengar Ziya terus saja berdehem.

"Hah, ah. Maaf, tidak kok," jawab Ziya, tergeragap karena gugup saat menyadari jika suaminya itu memperhatikan dirinya dan juga tingkahnya.

"Baiklah."

Keduanya pun kembali melanjutkan langkah mereka menuju ke mobil milik Dirga. Hari ini, Dirga akan memboyong keluarga kecilnya itu untuk pindah sementara ke negara Singapura.

Disana, Dirga akan membawa putrinya untuk melakukan pengobatan ke salah satu rumah sakit terbaik yang ada disana. Yang juga di rekomendasikan oleh Dokter Arif.

"Silahkan masuk, Tuan, Nyonya," ucap sang sopir pribadi Dirga. Saat Dirga dan juga Ziya tiba di parkiran. Dimana mobil milik Dirga sudah menunggu disana untuk membawa keduanya ke bandara.

"Terima kasih, Pak."

Dirga pun segera masuk ke dalam mobil di bagian belakang. Di susul oleh Ziya yang juga ikut masuk, lalu duduk di samping Dirga yang masih setia memangku tubuh mungil putrinya, Zingga.

Hening tercipta. Selama dalam perjalanan menuju ke bandara, tidak ada satu kata pun keluar dari bibir Dirga maupun Ziya.

Keduanya sama sama kompak menutup mulut mereka masing masing. Keduanya masih sama sama tampak kebingungan untuk memulai perbincangan.

Hubungan yang kurang baik di masa lalu, membuat keduanya masih terlihat kaku dan canggung satu sama lain. Meski mereka telah kembali resmi menikah.

Bahkan, satu minggu telah berlalu sejak ijab kabul itu. Namun, sama sekali tidak ada perubahan. Mereka akan berbincang panjang lebar itu disaat membahas tentang Zingga dan pengobatan nya.

Selebihnya, keduanya akan kembali bungkam seolah tidak ada pembahasan yang lebih penting selain tentang Zingga dan tanpa terasa, perjalanan selama 2 jam pun sudah mereka lewati.

Kini, mobil yang membawa keluarga kecil itu sudah tiba di bandara.

"Sayang, bangun Nak. Kita sudah sampai," ucap Dirga, membelai lembut surai putri tercintanya yang tertidur di atas pangkuan nya.

"Kita, mau kemana Ayah? Kenapa ke sini?" tanya Zingga, saat menyadari jika dia tidak dibawa pulang ke rumah. Melainkan di bawa ke bandara.

"Kita akan pergi ke Singapura sayang. Untuk sementara, kita akan tinggal di sana. Mang Tarman, tolong ikut dulu kedalam ya. Tolong bawakan koper saya dan Nyonya," jawab Dirga yang mulai bergerak, turun dari mobil membawa serta Zingga dalam gendongan nya. Di ikuti oleh Ziya, yang berjalan di belakang nya.

"Baik, Tuan."

Dirga pun langsung melangkah maju, memasuki area bandara di ikuti oleh Ziya dan juga Mang Tarman di belakang nya. Yang membawakan dua buah koper milik Dirga dan juga Ziya. Sementara itu, Ziya sendiri membawa koper milik Zingga.

"Sudah, sampai sini saja, Mang. Terima kasih atas bantuan nya dan hati hati di jalan saat kembali ke rumah," ucap Dirga, setelah tiba di ruang tunggu keberangkatan.

"Iya, Tuan. Sama sama, Tuan juga hati hati di jalan dan sampai ketemu saat Non Zingga sehat dan Tuan serta keluarga kembali dengan sehat dan selamat,"

"Aamiin, Mang. Doakan kami ya, semoga Zingga sehat dan proses pengobatan nya berjalan dengan lancar,"

"Aamiin, Tuan. Kalau begitu, saya pamit dulu Tuan. Permisi, assalamualaikum,"

"Iya, Mang. Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."

Usai berpamitan, mang tarman pun segera pergi meninggalkan bandara. Meninggalkan keluarga kecil yang saat ini bersiap untuk pergi ke luar negeri. Untuk memulai program penyembuhan untuk putri tercinta mereka.

"Duduklah. Oh iya, kamu lapar nggak? Mau makanan dulu? Penerbangan nya masih satu jam lagi dan masih cukup jika kita pergi makan dulu," tanya Dirga, saat keduanya sudah duduk di kursi tunggu.

"Boleh. Tapi, bagaimana dengan barang barang nya?" tanya balik Ziya sembari melirik tiga buah koper yang ada di samping mereka.

"Tidak apa apa. Biar aku saja yang bawa, kamu gendong Zingga. Bagaimana?"

"Apa itu tidak merepotkan? Kopernya 3 loh,"

"Tidak apa apa. Kamu bawa Zingga saja, urusan koper, biar aku yang urus."

Dirga pun langsung menyerahkan Zingga kepada Ibunya. Sementara dia, mencoba merapihkan koper milik Zingga dengan menyimpan nya di atas koper miliknya.

Dengan begitu, Dirga bisa membawa 3 koper itu sekaligus. Kedua nya pun kembali beranjak, menuju ke sebuah food court yang ada di salah satu sudut bandara.

"Duduklah. Biar aku yang beli makanan nya, kamu mau makan apa?" tanya Dirga, begitu mereka tiba di food court.

"Apa saja, Mas. Yang penting bisa bikin kenyang,"

"Baiklah. Tunggu di sini, aku akan segera kembali."

Dirga pun segera beranjak, menelusuri beberapa stand makanan yang berjejer di sana. Menyajikan beberapa jenis makanan, mulai dari makanan berat, makanan ringan, dan juga minuman nya.

Setelah melihat lihat, Dirga pun akhirnya memilih pergi ke salah satu stand yang menjual makanan berat.

Disaat tengah menunggu antrian, tiba tiba perhatian Dirga teralihkan oleh suara seseorang yang tengah memanggil namanya.

"Mas Dirga? Kamu, sedang apa disini?"

1
dika edsel
good job gas.., setidaknya kamu udah nyatain perasaan mu ke zi, jodoh tdknya itu tergantung belas kasihnya othor aja? soal sikap ibumu itu aku bisa maklum lah namanya juga org kaya,org miskin aja banyak yg songgong apalagi ibumu yekan?? tinggal nunggu zi nih..mau berjuang bersamamu apa enggak?? apapun yg terjadi aku dipihakmu gas..
enTri
sama dr Andra ajalah Zi.. biar ga sakit hati liat kelakuan keluarga bagas yg sok gt.. sok penting.. sok kaya.. padahal papanya Zingga lebih lagi... run ... Zingga... run... ga usah berkawan lg dg bagas...
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi
🌸 Triyani 🌸: nggak apa apa kak, santai aja 😁🤗🥰
total 1 replies
Aghitsna Agis
nga setuju kalau zi sm bagas udah tolak aja itu nantinya krl. toxic makan hati malah nanti zi sakut lg karena banyak fikiran udah setuju sm andra saja thor jgn biarkan zi menderita
Ida Sriwidodo
Jangan mau Zingga.. karena pertama Zingga sendiri blom yakin dg perasaannya ke Bagas
Kedua.. sikap ibu n adiknya Bagas yang jelas2 tidak menyukai dan memandang remeh Zingga
Ngapain?
Yang ada Zingga akan makan hati..
Naning Naning
ibunya bagas hanya melihat penampilan aja, tidak tahu siapa zingga sebenarnya..
Ida Sriwidodo
Lagian si Bagas kepedean.. ngga ngomong apa2 ke Zingga dah main kenal2in ajaa ke keluarganya
Harus mah ngobrol dulu ke Zingga.. pastiin Zingga beneran mau nerima Bagas/tidak?
Aneh.. pede banget..
Jan salahkan klo Zingga illfeel jadinya.. bisa2 malah ngga mau ketemu Bagas lagi 🤦🏻‍♀️😬

Haiisz.. don't judge a book by its cover!
Alisa n mamanya Bagas blom tau siapa Zingga! 😤😤
Bunda Keisha
Bagus donk kalo keluarga Bagas gak setuju, jadi Zingga nolak Bagas jadi gampang, karena hati Zingga udah jatu pada dr. Andra.. 😍
Arin
Baguslah kalau ibu dari Bagas tidak merestui Bagas bersama Zingga.
Jadi kalau Zingga menolak Bagas pun,tidak ada merasa tak enak hati. Karena Zingga tidak punya perasaan apa-apa sama Bagas
Naufal Affiq
jangan sepele kamu sama jingga,,belum tau kau ya,jingga itu anak siapa,
Naufal Affiq
maju terus pantang mundur dra,kalau cinta diperjuangkan,kalau hanya kagum,dilihat dari jauh aja,biar gak sakit hati
dika edsel
jodoh itu rahasia Tuhan tdk ada yg tau tp klo boleh milih nih, aku lbh memilih bagas drpd andra, setidaknya bagas lbh gentleman..., meskipun keluarga andra rese tp namanya cinta hrs diperjuangkan dong..
Oma Gavin
jgn songong kamu blm tau siapa zingga baru pake tas branded aja sudah sok kaya dilibas ntar sama dirga
Ida Sriwidodo
Walaahh.. blom apa2 adiknya Bagas dah songong!
Blom tauu ajaa siapa Zingga!
Don't judge a book by its cover.. okee! 👌🏻🤪
Arin
Awal-awal diri mu dikenalkan pada ibu dan adik Bagas, tapi sambutannya udah tak baik. Daripada di lanjutkan ke hubungan yang serius malah makan hati...... mending tolak aja lah Zingga.
Bunda Keisha
salah cari lawan kamu de'... 🤭
Naning Naning
kalo cinta jangan diem aja dr andra, kalo diem.aja gimana zinggga bisa tau
Naufal Affiq
lanjut thor
Lilik Juhariah
Waaah seru nih zingga ketemu andra
Mutia
Knp Zingga gak punya teman, biasanya dikampus sangat rame, apalagi cewek biasanya suk bergerombol..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!