NovelToon NovelToon
Mata Bathin Laluna

Mata Bathin Laluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:484
Nilai: 5
Nama Author: Melody Cahaya Cinta

Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9 rasa iba Laluna

Setelah beberapa saat menempuh perjalanan akhirnya Raihan dan Bima sampai juga di halaman tempat parkir di restoran itu.

Usai mereka memarkirkan mobil, mereka juga melihat Laluna dan Tasya juga sedang berjalan menuju restoran itu.

"Tasya!!! Luna!!" panggil Bima.

Sontak mereka berdua langsung melihat kearah Bima lalu menghampiri Bima dan Raihan.

"Kalian baru datang juga??" tanya Raihan.

"Iya, kami baru saja sampai" jawab Luna.

"Syukurlah, aku malah takut tadi kalau kalian sampai duluan dan lama nunggu kami" ucap Raihan lagi.

"Ya sudah yuk masuk" ajak Bima.

Mereka berempat kemudian berjalan beriringan menuju dalam restoran.

Sesampainya didalam Raihan langsung memesan satu meja untuk mereka.

Pelayan pun mengantarkan mereka ke salah satu meja yang ada di dalam restoran itu.

Setelah mereka duduk, mereka juga langsung memesan makanan dan juga minuman untuk mereka berempat.

"Ini ngomong-ngomong ada apa ya kok ajak kami kesini??" tanya Luna memecah suasana sembari menunggu pesanan mereka datang.

"Tidak ada apa-apa kok, kami hanya ingin mengajak kalian makan saja sekalian sebagai ucapan terima kasih kami karena kalian membantu kami waktu itu" jelas Raihan.

"Iya betul banget apa yang dikatakan Raihan, berkat kalian akhirnya kami berhasil memecahkan kasus itu" sambung Bima.

"Iya sama-sama, kalau kami memang bisa membantu pasti kami akan bantu" jawab Tasya.

"Iya betul" sambung Luna.

Tak berselang lama pelayan tadi pun kembali ke meja mereka sambil membawa pesanan mereka tadi.

"Silahkan di nikmati" ucap pelayan itu sesaat setelah menyajikan makanan diatas meja.

"Terima kasih" ucap mereka semua.

Setelah itu pelayan tadi pun bergegas pergi meninggalkan mereka dan mereka mulai menyantap makanan itu.

"Oh iya Lun, apa aku boleh tanya sesuatu sama kamu??" tanya Raihan.

"Iya silahkan saja" jawab Luna.

"Kalau boleh tau sejak kapan kamu memiliki keistimewaan itu??" tanya Raihan.

"Iya lho aku juga penasaran, soalnya jujur saja baru kali ini aku lihat secara langsung" sambung Bima.

"Kalau masalah itu sebenarnya sudah sejak kecil sih tapi dulu awalnya aku sama saja seperti orang pada umumnya yang tidak memiliki keistimewaan seperti ini tapi suatu hari aku pernah sakit demam tinggi sewaktu masih dia tahunan dan kata Mamaku saat aku sembuh tiba-tiba saja aku sering melihat hal-hal mistis" jelas Luna.

"Terus bagaimana perasaan kamu saat pertama kali melihat hantu atau arwah?? Apa kamu tidak takut Lun??" tanya Bima.

"Ya pasti awalnya aku takut banget, aku pernah melihat arwah yang bermacam-macam dari yang biasa saja sampai arwah yang benar-benar menyedihkan. Tapi dengan seiring berjalannya waktu aku lama-lama terbiasa dan bisa mengobrol dengan mereka. Nah, dari situlah awal aku bisa melihat para arwah" jelas Luna.

"Dulu saja satu aku kenal Luna pertama kali aku sempat mengira kalau Luna itu orang stres karena setiap hari dia sering berbicara sendiri, hingga suatu hari Luna membantuku terbebas dari sesosok genderuwo yang mengikutiku" sahut Tasya.

"Hah!!! Serius kamu?? Beberapa genderuwo??" tanya Raihan kaget.

"Tapi kamu lihat tidak gimana wujudnya Sya??" tanya Bima.

"Aku tidak bisa melihatnya secara langsung tapi aku merasakan seperti ada sosok hitam besar dengan bulu yang sangat lebay bahkan matanya merah menyala yang selalu berdiri dibalik jendela kamarku" jawab Tasya.

"Wah kamu benar-benar hebat Lun, kamu berani banget melawan genderuwo" puji Bima.

"Biasa sajalah, itu semua aku lakukan agar Tasya tidak kenapa-kenapa" jawab Luna.

"Lun, apa aku boleh minta tolong??" tanya Raihan lagi.

"Minta tolong apa Han??" tanya Luna.

"Jika nanti kami ada kasus lagi apakah kalian berdua bersedia membantu pihak kepolisian lagi?? Karena dengan bantuan kalian pasti kami akan cepat menyelesaikan masalah atau kasus dan kalian tenang saja karena kalian tetap akan menerima gaji kok" jelas Raihan.

"Iya kami mau kok walaupun tidak di gaji sekalipun, selama kami mampu maka kami akan menolong dengan ikhlas" jawab Luna.

"Betul itu apa kata Luna, kami berdua pasti mau kok nolong" sahut Tasya.

"Alhamdulillah, makasih ya" jawab Raihan dan Bima bersamaan.

Malam itu mereka makan malam bersama dengan tenang bahkan mereka juga semakin akrab satu sama lainnya.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

BEBERAPA WAKTU KEMUDIAN... 

Tidak terasa beberapa jam telah berlalu, kini pagi hari pun tiba.

Laluna pagi ini berangkat ke rumah sakit bersama Tasya, karena kebetulan semalam Tasya menginap di rumah Laluna.

"Semoga saja hari ini pekerjaan kita di rumah sakit tidak terlalu banyak ya Lun, entah kenapa rasanya hari males banget aku" celoteh Tasya.

"Iya sama, aku sudah pengen liburan" jawab Luna.

"Heran kita ya, padahal kemarin kita saja baru libur tapi setiap masuk lagi rasanya kenapa jadi malas begini??" ujar Tasya.

"Ya itulah manusia, pasti kalau sudah libur dan nyantai akan malas bekerja" sahut Luna.

"Ya ya ya kamu memang benar" jawab Tasya.

Itulah obrolan singkat antara Tasya dan Luna saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Singkat cerita setelah beberapa saat mengemudi akhirnya mereka berdua sampai juga di rumah sakit tempat mereka bekerja tapi baru juga mereka turun dari dalam mobil tiba-tiba mereka melihat ada pasien yang baru datang.

Disana terlihat jelas kalau ada seorang ibu-ibu sekitar berusia hampir 40 tahun tengah diturunkan dari sebuah becak karena pingsan.

Namun, mereka dalam menit berikutnya tepatnya saat mereka sudah masuk ke lobby rumah sakit. Mereka melihat satu adegan yang membuat mereka tidak kuasa menahan air mata atau iba.

Mereka melihat bapak supir becak tadi sedang memohon kepada suster agar wanita tadi segera diberikan perawatan namun karena biaya para suster tidak langsung menangani.

Luna yang tidak tahan melihat air mata dari bapak supir becak tadi pun langsung menghampiri mereka.

"Maaf sus ini ada apa ya??" tanya Luna pada suster.

"Pagi dokter Luna, ini bapak ini memaksa kami untuk merawat istrinya tapi dia tidak bisa membayar biaya administrasi. Bukannya kami tidak mau menolong dok tapi ini kan memang sudah jadi peraturan di rumah sakit ini" jelas suster.

"Sudah sekarang bawa ibu ini ke UGD dan kita tolong dulu nanti biar aku yang urus administrasinya" ucap Luna.

"Lun, kamu yakin??" tanya Tasya.

"Ya aku yakin, ayo sus tolong bantu" jawab Luna.

"Baik dok" jawab suster itu.

"Terima kasih banyak dok, dok tolong istri saya" ucap bapak supir becak itu.

"Bapak tenang saja kami akan berusaha menolong istri bapak, ayo Sya" jawab Luna.

"Emmm" gumam Tasya sambil menganggukkan kepala.

Mereka semua pun langsung berjalan menuju ruang UGD untuk memeriksa keadaan pasien tadi.

Untung saja Luna maupun Tasya tidak hanya dokter forensik tapi juga merangkap dokter umum jadi mereka bisa membantu orang yang seperti sekarang ini.

Sesampainya di dalam ruang UGD, Luna langsung memulai memeriksa pasien di temani Tasya dan satu suster sedangkan suami dari pasien itu di suruh menunggu di luar saja.

Dengan teliti Luna memeriksa pasien dengan penuh kesabaran, dan setelah menjalani beberapa pemeriksaan ternyata pasien itu mengalami tekanan darah tinggi dan juga dehidrasi yang cukup parah.

"Sus tolong berikan pasien ini vitamin ya dan pastikan nanti setelah sadar langsung kasih minum karena pasien mengalami dehidrasi, aku juga sudah kasih suntikan biar keadaannya cepat pulih" perintah Luna.

"Baik dok" jawab suster.

"Ayo kita keluar Sya" ajak Luna.

"Ayo" jawab Tasya.

Mereka berdua kemudian berjalan keluar dari ruang UGD menghampiri suami dari pasien itu.

"Dok bagaimana keadaan istri saya??" tanya bapak supir becak itu.

"Bapak tenang dulu, pasien tidak apa-apa hanya saja pasien mengalami dehidrasi dan tekanan darahnya juga tinggi. Oh iya maaf Pak kalau boleh tau apa yang terjadi sebelum istri bapak pingsan??" tanya Luna.

"Kita duduk dulu saja pak, tidak baik ngobrol sambil berdiri" tutur Tasya.

"Mari pak silahkan" sambung Luna.

Mereka bertiga pun akhirnya duduk di bangku yang ada di depan ruang UGD.

Sebenarnya apa yang terjadi pada pasien itu?? 

Penasaran??? 

Tunggu update bab terbarunya besok ya... 

Selamat membaca semuanya... 

1
Octavio Gonzalez
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
Melody Cinta Shafira: alhamdulillah klo kakak suka, Terima kasih dah mampir kakak
total 1 replies
Bridget
Thor, kapan update lagi nih?
Melody Cinta Shafira: hari ini kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!