NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Abdi Negara

Cinta Tulus Abdi Negara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Risti rika safitri

Vito Bramana seorang lelaki tampan berusia 28 tahun,seorang abdi negara. Vito telah lama mengabdi pada negara dan itu adalah cita cita nya. Nindy Nugraha Seorang gadis cantik bertubuh mungil,dengan mata sipit,hidung mancung,dan bibir mungil. Nindy adalah seorang relawan,butuh perjuangan untuk bisa menjadi seorang relawan. Hingga pada akhirnya tugas mempertemukan Vito dan Nindy dan perjalanan mereka dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari nindy

Proses pencarian Nindy tidak terhenti walaupun matahari sudah terbenam. Semua orang seakan tidak merasa lelah mereka terus bersama untuk mencari Nindy.

"Kamu dimana ninn,saya benar-benar khawatir dengan kamu saat ini" ucap Rafael dalam hati

Ia yang memang menaruh hati pada Nindy teentu saja mengkhawatirkan keadaan nindy. Ia tidak ingin Nindy kenapa-napa. Tapi ia juga tidak tahu harus mencari Nindy kemana.

"Maaf komandan apa tidak sebaiknya kita istirahat terlebih dahulu? Perjalanan kita masih lama kita juga butuh tenaga saat ini" usul salah satu anggota TNI

Vito yang melihat wajah lelah anak buahnya pun memutuskan untuk beristirahat sejenak. Ia juga tidak boleh egois saat ini. Walaupun ia khawatir pada Nindy tapi ia juga harus memikirkan kondisi anggota nya.

"Baiklah ayo kita istirahat terlebih dahulu" ajak Vito pada semuanya

Mereka semua akhirnya memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon besar. Mereka semua hanya diam tidak tahu ingin berbicara apa.

"Kita harus mencari Nindy kemana lagi komandan"? Tanya Tito

"Kita akan tetap menyusuri hutan ini,kita akan cari dimana tempat mereka menyekap Nindy" jawab Vito

Dalam keadaan seperti ini Vito harus bisa berpikir jernih. Ia tidak boleh gegabah apalagi menghadapi pasukan KKB. Orang yang licik dan tanpa belas kasihan.

"Setelah menemukan Nindy apa kita akan langsung pulang komandan" tanya Rafael

"Iya tugas kita sudah selesai dan kita akan kembali ke negara masing-masing" jawab Vito

Rafael hanya menganggukkan kepalanya. Ia jadi berpikir sekarang apakah ia akan ikut bersama Nindy? Tapi jelas saja tidak bisa. Ia sudah bekerja dirumah sakit dijakarta. Ia tidak mungkin harus pindah. Apakah ia harus mengubur perasaan nya sampai disini saja? Terlebih ia sejak tadi memperhatikan Vito yang cemas akan keadaan Nindy.

SREK!

Bunyi ranting seperti terinjak terdengar ditelinga mereka. Vito langsung berdiri dan melihat sekeliling nya. Tidak jauh dari tempat mereka istirahat Vito melihat seperti ada seseorang yang sedang mengintip mereka.

"Heii! Siapa disanaa" teriak Vito

Para anggota TNI pun langsung bersiap ditempatnya. Mereka sudah biasa menghadapi hal seperti ini.

"Kejar!" Titah Vito

Mereka semua langsung berlari ke arah orang tadi,dan benar saja! Jika ada seseorang yang sejak tadi memperhatikan mereka. Jelas karena orang tersebut juga ikut berlari.

Dor! Dor!

Orang tersebut yang diyakini pasukan KKB menembakkan peluru nya ke arah Vito dan yang lainnya. Beruntung mereka bisa menghindari peluru tersebut.

"Tetap jaga diri dan jangan lengah dengan keadaan sekitar!" Ucap Vito disela lari nya

Vito memimpin dibagian depan. Ia sebagai komandan bertanggung jawab untuk para anggota nya.

"Sial! Mereka berhasil mengejar kita! Kita jangan lari ke tempat penyekapan itu saya yakin mereka mencari gadis yang sedang kita sekap" ujar salah satu orang KKB itu

Mereka akhirnya berbelok bukan ke arah tempat penyekapan Nindy tapi Mereka mengambil jalur lain.

Vito dan yang lain pun terus mengejar. Mereka tidak sadar jika saat ini mereka sedang dikelabui. Orang-orang tersebut pun langsung menghilang.

"Shit! Kemana mereka" ucap Tito kesal

"Lari mereka sangat cepat" sahut Rafael

"Ini sudah malam kita tidak bisa melanjutkan pencarian ini. Ada baiknya kita istirahat disini saja! Kita juga harus mengumpulkan tenaga kita untuk besok" ucap Vito

Akhirnya mereka beristirahat dibawah pohon. Mereka juga membuat api kecil untuk menghangatkan tubuh. Mereka semua tampak lelah.

Sedangkan disebuah tempat entah di mana kini Nindy pura-pura tidur. Ia tidak bisa diam saja seperti ini. Ia harus berusaha untuk bebas dari tempat tidak jelas ini.

KREKK!

Pintu terbuka Nindy langsung memejamkan matanya. Ia akan mendengar semua obrolan orang-orang ini.

"Bener bos saya dapat kabar dari mereka jika para TNI ada dihutan barat mungkin mereka mencari gadis ini" lapor salah satu anak buah orang yang dipanggil bos tersebut

"Terus kecoh mereka! Jangan sampai mereka menemukan tempat ini! Bisa gagal rencana kita nantinya" ucap bos tersebut

"Alhamdulillah Terima kasih ya Allah tenyata mereka sedang mencari keberadaan ku,oke nin kini saat nya kamu berpikir bagaimana kamu bisa bebas dari tempat ini dan pergi ke arah hutan barat" ucap Nindy dalam hati

"Sudah ayo keluar biar kan gadis ini tidur sebelum mulut cerewet nya terdengar" ucap bos mereka lalu mereka segera meninggalkan ruangan Nindy disekap

Perlahan Nindy membuka matanya. Ruangan ini hanya punya 1 buah lampu temaram. Nindy melihat ikatan dikakinya yang terlihat sangat kencang. Ia mencoba membuka ikatan ditangan nya.

Terasa perih karena tali tersebut bergesekan dengan kulit tangan nya. Tapi nindy tidak peduli! Yang ia pikirkan saat ini adalah bebas dari sini. Ia tidak mau berada ditempat ini.

Lama Nindy berusaha namun ikatan tersebut masih kuat. Nindy bahkan sampai meneteskan air matanya karena rasa perih,sakit,dan juga takut. Ia tidak boleh menyerah! Ia harus bisa.

"Ayo min semangat kamu pasti bisa!" Semangat Nindy dalam hati

Setelah sekian lama mencoba akhirnya ikatan tersebut melonggar. Nindy bernapas lega usaha nya tak sia-sia. Ikatan ditangan sudah lepas kini Nindy melepaskan ikatan dikakinya.

Setalah semua lepas nindy melihat tangan nya yang ternyata lecet karena gesekan dari tali tersebut. Ia mencoba berdiri dengan pelan-pelan. Nindy menatap ke sekeliling nya tidak ada pintu sama sekali. Ia juga terus melihat ruangan itu untuk mencari jendela.

Perhatian Nindy terpusat pada tumpukan kardus. Ia berjalan dengan mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara. Nindy mencoba menyingkirkan satu persatu kardus tersebut. Akhirnya ia menemukan jendela yang tidak terlalu besar tapi sepertinya cukup muat untuk badannya yang mungil.

Karena memang seperti nya bangunan ini cukup lama tidak digunakan terlihat dari jendela yang sulit untuk dibuka. Nindy mencoba dengan sangat pelan karena takut menimbulkan suara yang akan membuat orang-orang itu masuk.

Krietttt!

Perlahan jendela terbuka Nindy bernapas lega lagi dan lagi usahanya berhasil. Ia melirik ke bawah ketika jendela terbuka. Cukup tinggi untuk tubuh seperti Nindy.

"Huft! Semangat nin! Ujian hidup Lo lebih berat dari sekedar loncat ke bawah sana" celoteh Nindy

Nindy mulai memanjat untuk naik ke jendela. Kaki satunya sudah berhasil huh tinggal satu lagi. Dengan masih pelan-pelan Nindy mencoba untuk turun.

"Ck! Udah kayak mau kabur aja gue" ucap Nindy tanpa sadar

"Eh iya kan gue emang mau kabur! Kok jadi bodoh ya gue" celoteh Nindy

BUGH!

Nindy mendarat dengan sempurna. Seperti nya ruangan Nindy berada di paling belakang. Karena nindy tidak melihat adanya pintu keluar dari sini. Dengan mengendap - endap nindy berjalan sambil celingak-celinguk untuk memastikan tidak ada orang yang mengawasi nya.

Tidak tau kemana arah jalannya Nindy langsung dipertemukan dengan hutan. Seketika Nindy bernapas lega. Sekarang ia harus berpikir di mana arah barat dan timur? Karena ia tidak ia kini berada di arah yang mana.

Nindy berlari memasuki hutan yang gelap. Sebenarnya nyali nya menciut ketika memasuki hutan gelap seperti ini. Tapi ia harus memberanikan diri agar bisa lolos dari orang-orang itu.

Lama berjalan Nindy melihat ada cahaya senter ia hendak mendekat namun ia urungkan saat mendengar obrolan orang tersebut.

"Untung mereka berhasil dibodohi! Pangkat saja yang tinggi nyatanya Mereka gampang dibodohi" ucap salah orang tersebut

"TNI gadungan kali" sahut orang satunya

Oke baik! Nindy mengerti arah pembicaraan mereka. Jika tadi mereka bilang para TNI ada hutan barat berarti lokasi Nindy saat ini adalah timur. Karena mereka mengecoh lawan berarti Nindy pergi ke arah orang tadi muncul.

"Cepat carii! Jangan biarkan dia kabur!" Teriak seorang pria

Belum juga Nindy beranjak dari balik pohon suara mereka sudah terdengar. Nindy jadi mendadak ketakutan. Bagaimana jika nanti ia ketangkap kembali.

Nindy belari sekuat tenaga ke arah barat. Namun sial! Salah satu dari mereka ternyata tak sengaja menyorot ke arah Nindy saat ini. Alhasil Nindy pun Ketahuan.

"Itu dia disanaa!" Teriak salah satu orang tersebut

Nindy semakin berlari kencang menerobos semak belukar. Ia tidak peduli kaki nya yang terasa sakit dan perih. Ia berlari sambil menangis dalam hati ia terus berdoa untuk meminta bantuan.

"Berhenti" teriak salah satu orang tersebut

Nindy semakin mempercepat langkah lari nya. Tubuh nya sudah lemas. Ia rasanya tidak kuat menahan rasa sakit dikakinya.

"Berhenti atau kami tembak!" Teriak seorang pria

"Tidakkkk!" Teriak Nindy

"Tolonggg! Tolonggggg! Siapapun tolong sayaaaa!" Teriak Nindy kencang berharap ada yang mendengar nya

Semua orang yang sedang beristirahat dibawah pohon langsung berdiri ketika mendengar teriakkan seseorang.

"Apakah itu nindy" tanya Rafael cemas

"Tolonggg! Tolong saya siapapun tolong!" Teriakan itu kembali terdengar

Mereka semua Sudah hafal dengan suara itu. Suara yang selama ini membuat mereka merasa terhibur.

"NINDYYYYY!" TERIAK VITO LANTANG

HAPPY READING ❤️

1
Ati Rohayati
c heni bau bangkain
Ati Rohayati
tolol kamu heni masa sama adik.sendiri iri nya ngga ketulungan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!