"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).
Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.
Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.
.
.
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Pagi itu.
Seorang bodyguard menyambut hormat saat sebuah mobil memasuki pelataran mansion besar. Ia membuka pintu mobilnya. "Silahkan, tuan Diego."
"Ya."
Diego menengadah menatap kediaman orang yang sangat penting bagi dirinya. Rumah yang sedari kecil sering ia kunjungi akan kedekatan hubungan yang sudah terjalin. Ya, keluarga Raj Wallace.
"Tuan Liam sudah menunggumu, silahkan tuan."
Tanpa berucap apapun Diego segera masuk ke dalam. Hari ini akan ada rapat kerjasama perusahaan, dan Diego tak akan melewatkan itu apalagi Liam memanggilnya. Terlihat di ruang keluarga sudah berdiri seorang pria berpenampilan rapi bertubuh tinggi, wajahnya datar galak seolah sudah menjadi ciri khasnya.
"Om.."
Pria itu menoleh menatap Diego. "Kau berlibur ke Hawaii bersama putriku dan kembali tanpa nya... Apa ada sesuatu yang tak ku ketahui?."
Tangan Diego mengepal kuat, seolah ini adalah peringatan yang begitu menampar. "Aku ingin tinggal lebih lama di sana, tetapi Ariana menyuruhku untuk kembali duluan." Jawab Diego, ia tidak mungkin dan tidak akan mengatakan mengenai masalah hubungan mereka. Di hadapan semua orang terutama keluarga Ariana, jangan sampai keluar isu buruk yang akan membatalkan pernikahan.
Liam tak langsung menjawab. Ada keanehan yang berhasil mengganggu hatinya. Putrinya Ariana, yang tidak terlalu suka melakukan pekerjaan dari jarak jauh kini ia melakukannya, bahkan sudah mau menginjak 2 minggu belum pulang.
"Alasannya sedikit tak masuk akal. Jika putriku tak kembali dalam waktu dekat, kau harus mempertimbangkan jangka waktu pernikahan. Diego."
Diego tahu itu, ia akan menghandle semuanya dengan sempurna. "Tentu om, setelah pekerjaan kali ini selesai aku akan kembali ke Hawaii untuk menjemput Ariana. Jangan khawatir, kami baik-baik saja."
Liam menatap seksama wajah Diego seolah memegang semua ucapannya. "Ya, ku pegang apa yang kau katakan."
Diego menghela nafas panjang setelah Liam berlalu. Rasanya lega sekaligus menikam jika mengingat semuanya. Di mana ia harus memikirkan Sofia tanpa harus melepas wanita yang dicintainya Ariana. Diego tahu ini salah tetapi ia sudah terlanjur. Dan dengan nama yang dimiliki serta kekuasaannya, ia akan menggenggam semua dengan baik. "Kau tetap milikku, Ariana.
...~...
Hawaii.
Malam yang biasa terasa panjang, kini terasa begitu cepat. Caesar yang sudah bersiap, ia keluar dari kamarnya. Ia akan kembali ke perusahaan selama 3 hari. Namun, sebelum ia berangkat ia ingin melihat istri kontraknya walaupun hanya sebentar, sepertinya Ariana masih terlelap dalam mimpi, jadi waktunya pas.
Namun pria itu terdiam saat mendapati Ariana sedang menyiapkan sarapan dengan penampilan yang tampak berbeda. Ia terlihat bersiap-siap juga.
Caesar mengerutkan kening dan menghampirinya.
"Kau sudah bangun?." Tanya Ariana. "Syukurlah, tidak memalukan dan sangat disiplin." Ujarnya sengaja.
"Cih.." Gumam Caesar, ia menatap setiap gerak-gerik yang dilakukan Ariana. "Kau bersiap-siap untuk pergi kemana?."
Ariana tak langsung menjawab, jika dipikir-pikir Caesar selalu bertanya jika mendapati hal diluar kebiasaan, padahal itu di luar kesepakatan dan terserah masing-masing. "Aku rasa kau tak perlu tahu.." Balas Ariana, ia mengambil hidangan dan menyodorkannya pada Caesar. "Sudah siap, hari ini aku berbaik hati jadi ini sarapan gratis untukmu."
"Hei.. Hei!.." Caesar tak suka dengan reaksi itu, pertanyaannya tak dihiraukan. Ia menahan tubuh Ariana mengungkung nya dalam tubuh kekar itu sehingga tak bisa kabur.
"Apa?."
"Jawab pertanyaan ku tadi."
"Jika aku bersiap-siap berarti aku akan keluar." Balas Ariana membalas tatapan tajam Caesar.
Sudut bibir Caesar terangkat, ia meraih dagu Ariana menatapnya dalam jarak dekat. "Saat suamimu pergi mengurus kerjaan, kau akan kembali menemui pria bernama Gogo itu? Merasa bersalah dan meliukkan tubuhmu untuk menggodanya. Right?."
Ariana menepis tangan Caesar. "Kau pikir aku apa? Dijaga mulutnya!." Ariana tak suka seolah dirinya mudah untuk dikendalikan hanya karena cinta dan kasih semata.
"Buktinya hari itu kau menangis tersedu, sampai rela diguyur hujan." Sinis Caesar.
Terlihat Ariana menatap penuh emosi, kesabarannya sudah punah jika dihadapkan dengan Caesar. "Berhenti menyudutkan ku! Waktu itu aku hanya lelah bukan menangisi Diego. Yang benar saja!."
"Minggir.." Ariana sudah tak sanggup adu tatap dengannya.
"Mau kemana?..." Tangan kekar Caesar menarik pinggang Ariana, menghentikan pergerakannya. "Pertanyaan ku belum di jawab."
Ariana yang menunduk tak langsung menjawab, ia baru saja menetralisir berusaha berdamai dengan kejadian waktu di bathtub, lalu sekarang tangan itu tanpa izin merengkuhnya hingga sedikit mengenai area dada Ariana. "Caesar.."
"Tidak bisakah kau menjawab jujur?." Sindir Caesar.
"Aku hanya akan mengurus pekerjaan sambil menghabiskan waktu di luar, berhenti menyebutkan nama Diego!." Pinta Ariana membalas tatapan pria itu. Ia kesal seolah diremehkan, padahal Ariana sudah tak memikirkan Diego sama sekali. Ada apa dengannya?.
Dalam waktu bersamaan.
Ting tong!..
Tatapan yang saling mengintimidasi itu teralihkan saat bel apartemen bunyi. Caesar melepaskan dekapannya dan Ariana segera merapihkan penampilan.
Lagi-lagi ini diluar kendalinya, dan tanpa sadar mengalir begitu saja. Caesar terdiam, sejak kapan ia berubah seperti ini?. Sosoknya goyah saat merasakan ancaman, ia cukup terganggu jika Ariana kembali bertemu dengan Diego.
"Sial.."
Sementara itu.
Ariana tertegun saat membuka pintu apartemen, senyum cantiknya seketika merekah menyambut siapa yang datang. "Papa?."
"Hallo nak."
Terlihat Gabriel dan Luke datang untuk menjemput Caesar. Mereka akan melakukan penerbangan bersama menuju LA. Gabriel datang menjemput putranya.
Walaupun sebelumnya Ariana dan Caesar terlibat adu argumen, kini keduanya harus kembali berpura-pura layaknya pasangan sungguhan. Penuh kasih dan harmonis. Apalagi di hadapan sosok Gabriel Grayson.
"Kau sudah siap?." Tanya Gabriel dengan tatapan selidik pada putranya.
"Iya." Balas Caesar.
"Baiklah, ini tas kerja dan sarapan yang sudah ku siapkan." Lirih Ariana lembut menyerahkannya pada Caesar. "Kabari jika sudah sampai di sana."
Melihat hal manis ini rasanya Caesar ingin meledek dan melahap Ariana tanpa ragu, bagaimana bisa sifatnya berubah 70%? Ini terasa sangat alami.
Karena waktunya tak banyak, Caesar menerima apa yang diberikan istrinya. "Baiklah, aku pergi."
"Iya."
Keduanya berpelukan di hadapan papa Gabriel dan anak buah yang lain. Setelah itu Caesar melangkah...
"Tunggu!."
Ariana menghentikan langkah suaminya, ia berjalan mendekat mengunci pandangan Caesar. Ditariknya dasi Caesar sehingga tubuhnya sedikit membungkuk. Pupil mata pria itu membesar dan...
Cup..
Benda kenyal yang lembut itu mendarat pada pipi Caesar dan turun mengenai bibirnya sekilas, seolah itu pancingan tanpa kecupan. Terasa halus seakan menyampaikan kasih tanpa cela.
Manik keduanya bertemu dalam jarak dekat, deru nafas yang terasa menerpa.
"Hati-hati, sampai nanti... Suamiku." Lirih Ariana berbisik.
Luke yang menyaksikan itu menutup mulutnya. Sedangkan Gabriel hanya menyunggingkan senyum tipis melihat kemesraan mereka.
Caesar membeku tak berkedip mendapat perlakuan itu.. Tiba-tiba?? Apa-apaan barusan? Ariana melakukan hal demikian di saat ia akan pergi jauh?.
"Sudah, ayo Caesar." Ujar Gabriel.
Tanpa berucap apapun pria itu balik badan dan melangkah....
Namun seketika semua yang ada di sana terperanjat saat menyadari sesuatu. "Caesar!."
BAM!!..
Wajah tampan itu terpental menjadi korban saat pemilik tubuhnya salah arah menabrak dinding.
Mereka semua menganga menyaksikannya.
"Pintunya sebelah sini, mau kemana tuan Caesar?."
"Ada apa denganmu?."
semoga kebencian kedua keluarga bisa bersatu krn cinta mereka berdua
Tapi rindu kan.........
pasti ide dari caesar...wah mereka akan bertemu d sana