NovelToon NovelToon
"Blade Of Ashenlight"

"Blade Of Ashenlight"

Status: tamat
Genre:Dunia Lain / Tamat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: stells

Di tanah Averland, sebuah kerajaan tua yang digerogoti perang saudara, legenda kuno tentang Blade of Ashenlight kembali mengguncang dunia. Pedang itu diyakini ditempa dari api bintang dan hanya bisa diangkat oleh mereka yang berani menanggung beban kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon stells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Pemulihan Averland~

Beberapa minggu setelah kemenangan di Ironford, Averland perlahan mulai pulih. Reruntuhan perang dibersihkan, pasukan yang selamat memperbaiki benteng, dan para pengungsi kembali ke desa mereka.

Edrick berdiri di atas tembok benteng, menatap kota Avermont yang mulai dibangun kembali. “Kemenangan tidak berarti akhir dari semuanya. Averland masih membutuhkan perlindungan, dan ancaman baru bisa muncul kapan saja,” katanya pada Darius.

Darius menatap ladang yang mulai ditanami kembali. “Benar. Garrick sudah jatuh, tapi kekosongan kekuasaan bisa memicu pemberontakan baru. Kita harus tetap waspada dan melatih pasukan kita. Stabilitas Averland tergantung pada kita.”

Selene, Mira, dan Rolf bekerja sama dengan warga untuk memulihkan rumah dan infrastruktur. Selene menegaskan, “Kita harus memastikan penduduk Averland merasa aman dan terlindungi. Mereka harus bisa hidup tanpa rasa takut lagi.”

Mira menambahkan, “Setiap hari kita memulihkan Averland, kita juga harus menyiapkan strategi untuk kemungkinan ancaman baru. Musuh bisa datang dari mana saja.”

Edrick menatap Ashenlight yang tergantung di sisinya. “Pedang ini bukan hanya simbol kemenangan, tapi juga tanggung jawab. Kita harus memastikan Averland tetap aman, dan tidak membiarkan kekuatan jahat muncul kembali.”

Darius menegaskan rencana latihan. “Kita akan melatih pasukan baru, memperkuat benteng, dan membangun sistem pengintai di seluruh Averland. Tidak ada yang boleh lengah. Kemenangan di Ironford hanyalah langkah pertama.”

Penduduk Averland mulai bekerja sama dengan pasukan Ironford, membangun kembali desa, sekolah, dan fasilitas publik. Suasana mulai berubah, dari kehancuran menuju pemulihan.

Namun, di balik kejayaan itu, kabar dari perbatasan utara mulai terdengar—suara-suara pergerakan pasukan misterius yang diam-diam mengintai, memberi tanda bahwa ancaman baru sedang mendekat.

Edrick menatap arah utara, wajahnya serius. “Kita belum selesai. Ancaman baru sedang muncul, dan kita harus siap menghadapinya. Ironford harus tetap siap, Averland harus tetap kuat.”

Beberapa hari setelah kemenangan di Ironford, Edrick memimpin pertemuan strategi di ruang komando benteng. Peta Averland terbentang di meja kayu, dengan tanda-tanda posisi pasukan, rute perdagangan, dan wilayah yang masih rawan konflik.

Darius menunjuk ke wilayah utara. “Ada laporan tentang pasukan bayangan yang bergerak di hutan barat laut. Mereka mengintai, tapi belum menyerang. Kita harus mengirim pengintai lebih banyak dan memastikan tidak ada kejutan.”

Edrick menatap Ashenlight. “Kita tidak bisa menganggap Averland aman hanya karena Garrick telah dikalahkan. Kita harus bertindak cepat. Jika ancaman baru ini dibiarkan berkembang, kita bisa kehilangan segalanya.”

Selene menambahkan, “Aku akan memimpin kelompok pengintai di hutan barat laut. Kita akan memastikan setiap gerakan musuh tercatat dan setiap ancaman terdeteksi sebelum mereka menyerang.”

Mira menatap ke arah timur. “Aku akan memimpin pelatihan pasukan baru. Mereka harus siap menghadapi serangan mendadak. Kita tidak boleh lengah.”

Rolf menegaskan, “Penduduk Averland harus dilibatkan dalam pertahanan. Setiap desa akan memiliki pos pengawasan dan jalur komunikasi. Kita harus membangun sistem pertahanan yang menyeluruh.”

Hari-hari berikutnya dihabiskan untuk pemulihan dan pelatihan. Pasukan Ironford berlatih siang dan malam, memperkuat tembok, mempersiapkan jebakan baru, dan meningkatkan koordinasi antara pengintai, pasukan utama, dan warga sipil.

Edrick memeriksa hasil latihan pasukan baru. “Mereka berkembang dengan cepat, tapi kita tidak bisa cepat puas. Kedisiplinan dan kesiapan harus dijaga setiap saat. Musuh baru mungkin lebih licik dan lebih kuat daripada Garrick.”

Darius menambahkan, “Setiap pasukan yang kita latih harus memiliki strategi cadangan. Kita tidak tahu kapan atau dari mana mereka akan menyerang. Persiapan adalah kunci.”

Pada malam hari, kabar dari perbatasan utara semakin jelas—gelombang pasukan misterius sedang bergerak, diam-diam dan rapi. Suara langkah mereka terdengar oleh pengintai.

Edrick menatap horizon utara. “Ancaman baru sedang mendekat. Besok kita harus siap menghadapi mereka. Averland tidak boleh runtuh.”

Malam itu, benteng Ironford tetap siaga. Pengintai berpencar di hutan dan bukit, menunggu pergerakan pasukan misterius. Lampu-lampu lentera menandai posisi pasukan Ironford di benteng dan desa terdekat.

Edrick berjalan di sepanjang tembok barat bersama Darius. “Kita sudah memulihkan Averland sejauh ini, tapi ancaman baru ini bisa menghancurkan semua yang kita bangun. Kita harus lebih siap dari sebelumnya.”

Darius menatap ke utara, matanya menajam. “Pengintai melaporkan gerakan pasukan yang terkoordinasi, diam-diam, tapi cepat. Mereka tampaknya menunggu momen yang tepat untuk menyerang.”

Selene dan Mira kembali ke benteng setelah patroli malam. “Kita harus memperkuat sisi utara dan barat. Setiap gerakan musuh akan kita hadapi,” kata Mira.

Rolf memastikan pengungsi tetap aman, menyiapkan jalur evakuasi darurat dan titik perlindungan tersembunyi di dalam benteng. “Kita tidak akan membiarkan Averland jatuh lagi,” tegasnya.

Edrick menatap Ashenlight, pedang yang kini bukan hanya simbol kemenangan melawan Garrick, tetapi juga alat pertahanan untuk menghadapi ancaman baru. “Besok adalah hari penentuan. Kita harus menghadapi mereka dengan kekuatan penuh. Tidak ada ruang untuk kesalahan.”

Selene menambahkan, “Kita harus tetap waspada, setiap pasukan baru dan warga harus siap. Ancaman baru ini berbeda dari Garrick. Mereka lebih terorganisir dan diam-diam.”

Mira menatap ke utara. “Kita sudah memulihkan Averland, tapi kita juga harus siap mempertahankannya. Latihan pasukan baru dan pengintai adalah kunci. Besok, segalanya akan diuji.”

Edrick menutup rapat Ashenlight, wajahnya tegas. “Ironford akan tetap berdiri. Averland tidak akan jatuh. Kita akan menghadapi ancaman ini dengan seluruh kekuatan kita, dan kita akan menang lagi.”

1
Siti Khalimah
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!