Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14-"mau sekolah atau perang?! "
embun pagi menetes perlahan di ujung daun, sementara cahaya matahari malu-malu menembus jendela, suara burung-burung bersahut-sahutan, menandai memulai hari baru di pagi yang segar, di rumah bergaya Eropa, tepatnya di sebuah kamar, tingallah kedua kurcaci yang baru menikah dua hari yang lalu, mereka ada Alya dan Valen.
Mereka masih tertidur nyenyak di kasur, saling memeluk satu sama lain seakan-akan mereka tidak sadar seperti orang pingsan.
cahaya matahari mulai menyelinap di balik golden membangunkan Alya dari tidur lelapnya.
Alya bangun dan merasa kaget karena mereka sedang berpelukan di kasur besar itu.
"Aaa" teriak Alya
"apaan sih, kebiasaan tau ga lu teriak-teriak terus" ucap Valen masih setengah tertidur,bukannya melek dia malah memeluk Alya lebih erat.
"VALEN! "
"apaan? "
"lu ngapain, jangan-jangan lu macem-macem ya" tuduh Alya
"ye, Malam tuh lu yg meluk gua" ucap Valen
"ye masa?, kagak percaya gua, udah ah lepasin" ucap Alya, Valen melepaskan pelukan dan Alya langsung beranjak bangun dari kasur berjalan menuju kamar mandi.
beberapa menit kemudian,Alya keluar dari kamar mandi badannya sudah berbalut dengan seragam sekolah ditambah wangi sabun yang menempel di kulitnyanya membuatnya terasa segar.
sedangkan Valen masih tertidur pulas di kasur, Alya tidak memikirkan Valen dia langsung pergi ke dapur yang berada di lantai bawah untuk membuat sarapan.
masakannya Hari ini simpel dia hanya membuat sandwich, dan minuman nya jus jeruk.
Akhirnya setelah lima belas menit di dapur Alya sudah selesai membuat sarapan, Alya menata semua sarapan di meja makan.
dia tetap patuh menjalankan kewajiban nya sebagai seorang istri seperti yang bibinya ucapkan sehari sebelum menikah dulu.
setelah membuat sarapan dia pergi ke lantai atas menuju kamarnya mengambil tasnya, dia melihat sebuah kebo yang masih tertidur pulas dikasur siapa lagi kalau bukan Valen.
"bangunin ga ya" gumam Alya bingung
"bangunin aja dah"
"WOY, VALEN BANGUN" teriak Alya, suara Alya berhasil membangunkan si kebo Valen.
Valen membuka matanya perlahan, masih menguap dan terlihat sedikit mengantuk, dia menoleh ke arah Alya dengan mata yang setengah terpejam.
"apaansi ribut-ribut" ucap Valen sambil menguap
"bangun goblok, sekolah! " ucap Alya
"ya, ya" ucap Valen kemudian beranjak dan pergi ke kamar mandi.
"gua udah bikin sarapan di bawah" ucap Alya
"ya" ucap Valen dari kamar mandi.
setelah Valen selesai mandi dia langsung pergi ke lantai bawah menyusul Alya.
sementara Alya sudah makan duluan sambil menonton film drakor kesukaannya di HP.
Valen duduk di seberang kursi Alya, dan mengambil makanan di meja makan yang sudah dimasak oleh Alya kemudian memakannya.
"oh ya, jangan sampai ada yang tau tentang pernikahan kita, Bila-bisa kita jadi gosipan dan dikeluarin dari sekolah" ucap Alya
"ya" ucap Valen singkat
"dan kita berangkat ke sekolah pakai kendaraan masing-masing" ucap Alya
"oke" jawab Valen singkat
"lu itu kayaknya orang udah ngomong panjang kali lebar kali tinggi, lu itu malah jawabannya singkat" ucap Alya
"biarin aja lu ngomong, biar gua yg dengerin" ucap Valen.
Setelah sarapan, Alya dan Valen bersiap-siap Alya sudah rapih mengenakan sepatu sekolahnya, sedangkan Valen masih membenarkan rambutnya yang acak-acakan
"he, lu itu mau sekolah atau mau perang sih" ucap Alya melihat Valen rambutnya acak-acakan seperti tidak pernah disisir bertahun-tahun, dasinya tidak rapih.