VANOREZ
Deskripsi
Siapa yang akan menyangka bahwa ucapan saat pertama melihatnya akan menjadi kenyataan yang terduga. Itulah yang di alami Vanorez Harven Dowson yang biasa di panggil Vano saat pertama melihat seorang gadis cantik bermata softblue di seberang jalan. Raquella queenby firstly putri kedua keluarga firstly yang tinggal bersama oma dan opa nya di jerman semenjak berumur 10 tahun setelah kejadian tak terduga yang membuat sang princess identitasnya di tutup rapat dari dunia. " Mine " itulah yang di ucapkan seorang pemuda saat melihat seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir jalan. Bagaimanakah kisah awal cinta itu bersemi....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha_Rere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Pagi ini ella membawakan vano sarapan pagi yang di buat nya sendiri sebagai ucapan terima kasih atas kejadian kemaren. Tapi ella tidak melihat keberadaan vano, mungkin saja pria itu telat pikir nya, jadi ella menitipkan kotak bekal itu pada salah satu siswa yang dia duga satu kelas dengan vano, ella pun kembali ke kelas nya.
Tapi tanpa ella ketahui ada seseorang yang memantau aktifitas nya.
Mita pun segera merebut kotak bekal tersebut dari siswa itu. Yaa orang yang memantau ella adalah mita, awal nya dia ke kelas vano karena ingin bertemu vano tapi dia melihat ella sedang memberikan kotak bekal kepada salah satu siswa.
" Cih !!! Soka-sok an kasih bekal, mau gue apa in ya bekal ini " gumam mita seraya berfikir tapi kemudian tersenyum miring.
Vano yang hari ini harus mengurus sesuatu agak terlambat datang sekolah jadi tidak sempat ke kelas gadis nya dan segera memasuki kelas nya.
"Van... Kenapa datang telat sih " ujar mita yang datang entah dari mana. Vano hanya diam tak merespon.
" Oo ya van, gue bawain lo sarapan, ini gue sengaja bikin sendiri khusus buat lo, dimakan ya " ucap nya antusias.
Vano mengambil kotak makan itu dan berjalan menuju rooftop tapi di dekat tangga menuju rooftop ada tong sampah dan vano membuang makanan itu ke tong sampah dan menaiki tangga menuju rooftop. Tanpa vano ketahui sepasang mata melihat apa yang di lakukanya.
" Gue udah susah-susah bikin tapi di buang gitu aja, awas aja !! Gumam ella".
Kembali menuju kelasnya.
Ella yang awal nya ingin ke toilet melihat vano membawa kotak bekal yang di titip kan nya tapi ella kecewa karena makanan yang sudah di buat nya dengan susah payah bahkan rela bagun pagi sekali berakhir di tempat sampah. Dada nya seketika bergemuruh dan tanganya mengepal kuat.
Bell tanda istirahat pun berbunyi dan semua siswa sudah berhamburan.
Di koridor vano dan para sahabat nya terlihat berjalan menuju kantin melewati kelas kekasih nya pasalnya vano belum bertemu dengan nya hari ini.
Terlihat ella keluar kelas dengan sahabat nya menuju kantin.
Mata mereka pun bertemu tapi ella segera acuh dan menuju kantin.
" Laaah buk bos kenapa tu " celetuk baim.
" Lu lagi ada masalah sama adek gue ? Tanya rai "
" Enggak " jawab vano bingung melihat perubahan sikap ella.
" Pak bos lupa kali.. ingat2 dulu dah siapa tau ada yang kelewat gituu" timpal yudis.
Vano hanya menatap tajam yudis dan melangkah cepat menuju kantin.
" Sayang " Ella hanya acuh se olah tidak mendengar.
" Aku ada salah hmm? Kalau ada bilang sunshine jangan diam aja "
" Aku lagi ga mau di ganggu, pergi sana "
" Kok gitu hmm"
" Gapapa"
" Bilang sayang !!"
" Kamu yang pergi atau aku??"
Vano pun mengalah untuk pergi, dia tidak mau jika gadis nya tidak jadi makan.
" Gimana ??"
" Entahlah "
" Nanti coba lagi " ucap rai sembari menepuk bahu vano.
******
Sepulang sekolah ella buru-buru pulang dengan taksi online dia tidak mau bertemu dengan vano.
Ella pun mampir di sebuah taman untuk menenangkan pikiran dan duduk di bawah pohon besar dekat danau.
" Hai la kok sendirian ??"
" Eh hai !! "
" Masih inget gue kan, gue marvel yang waktu itu kita ketemu di toko buku "
" Iya.. gue ingat kok "
" Lo sering kesini ?"
" Lumayan kalau lagi kesal "
" Berarti lo sekarang lagi kesal donk "
" Yaaa bisa di bilang gitu "
" Kesal sama siapa? Pacar lo?? " Pancing marvel.
Ella pun mengangguk pelan dan terlihat raut kecewa dari wajah marvel. Gadis yang selalu menghantui pikiranya beberapa hari ini ternyata sudah punya kekasih.
***
Sementara itu di sekolah para inti TGB sudah lama menunggu ella tapi yang di tunggu tak kunjung datang.
" Bu bos kok lama banget sih " ujar baim
" Iya ya.. kek nya sekolah udah mulai kosong deh " timpal ken.
" Pak bos coba lo telpon dulu siapa tau sudah pulang " ucap nara.
Vano sudah mencoba berkali-kali tapi tidak ada jawaban.
" Rai, ella ada bilang sesuatu ga sama lo "
" Ga ada tadi pagi masih happy aja, malahan tadi pagi semangat banget buatin lo bekal " ujar rai.
" Apa ?? Mak-maksud lo bekal buat gue?? Tapi tadi ella ga ada kasih gue ---
Shit !!! Ucapan vano terpotong dan berlari ke dalam sekolah mengambil kotak bekal yang di buang tadi siang.
" Kenapa tu pak bos "
" Kesambet kali "
" Sekate-kate lu kalau ngomong"
" Yaa kenapa lagi coba "
Vano berlari ke parkiran dengan membawa paperbag.
" Rai jangan bilang ini punya adek lo ?"
Rai pun memerikasa isi paperbag.
" Bener ini punya queen, dia suka karakter doraemon soalnya" .
" Shit !!!" Gumam vano yang masih di dengar rai.
" Kenapa ?"
" Kotak nya tadi gue buang ke tong sampah "
" APAAAA ? " Pekik semua nya serempak.
" Waah kalau itu mah gue gak bisa ikutan van, pasti ngereong tu macan kalau dia tau lo buang " sarkas rai.
" Buseeet pak bos main buang-buang aje ya wajar lah buk bos ngamuk " timpal yudis.
" Kalau kata gue mah lo gue end bos " ujar nara.
" Tapi tadi yang kasih kotak ini tu mita, makanya gue buang !! Aarghhh bangsat !! Vano pun menaiki motor nya dan melaju kencang meninggalkan Sekolah.
Ella yang sudah sampai rumah pun langsung memasuki kamar nya dan berpesan pada maid jika ada yang datang bilang aja kalau dia sedang tidak mau di ganggu dan benar saja tak berselang lama vano pun datang.
Ting tong....
" Cari siapa den "
" Permisi mbok saya mau cari ella nya sudah pulang belum ya "
" Oh non ella baru saja pulang den "
" Boleh saya masuk mbok "
" Maaf den tadi si non berpesan untuk ga di ganggu dulu, sebaik nya aden nanti kesini lagi aja "
" Baik mbok saya permisi " pamit vano dengan wajah datar nya.
Ella yang sudah di kamar merebahkan tubuh nya dan menghidup kan ponsel yang tadi sengaja di matikan.
Begitu banyak notif yang masuk dan ella pun membuka nya.
Ada panggilan 25 kali dari vano dan 3 x dari rai, dan puluhan chat.
" Sayang "
" Kamu di mana sunshine "
" Aku salah ya "
" Sayang "
" Please jangan kek gini "
" Sayang aku minta maaf ya, aku ga ta kalau bekal itu dari kamu sayang jadi please !!"
" Sayang aku di rumah kamu "
" Bisa bicara sebentar , please sayang aku mau jelasin "
Dan masih banyak lagi notif dari vano tapi ella memilih mengabaikanya saja, rasa kecewa itu kembali muncul dan membuat butiran bening menetes di sudut mata nya.
" Aku kecewa sama kamu bee. Aku dah bela - bela in bagun pagi cuma buat kamu tapi malah kamu buang gitu aja " gumam ella.
Vano yang masih menunggu di bawah tapi tidak ada balasan dari ella melanjukan motor nya dengan kecepatan tinggi menuju markas nya.
Di markas di ruang eksekusi terlihat 3 gadis sudah terkulai lemas di kursi masing-masing. Yap mereka adalah bianca yang sudah berhasil di bawa anggota TGB dan tidak di beri minum dan makan sudah 2 hari.
Vano yang sampai di markas dengan wajah datar dan dingin tampak kacau dengan rambut yang sudah acak-acakan.
" Pak bos kenape tu " bisik nara.
" Diem kalau lo ga mau mati " balas baim.
Mereka pun hanya diam tanpa ada yang mampu membuka suara.
" Dimana ??"
" Biasa " balas rai.
Vano dan rai pun menuju ruagan yang berada di lantai bawah tanah markas tersebut.
Bianca yang melihat vano seketika berbinar bahagia.
" Van..kamu pasti mau nolong aku kan ? Aku haus dan laper van, aku gak di kasih makan sudah 2 hari " adu bianca.
Plak
Plak
" Masih bisa ngomong lo bangsat!!! Apa yang udah lo lakuin sama cewek gue hah!!!
Bian terperanjat , tubuh nya seketika menegang dan bergetar hebat dan kedua pipi nya terasa ngilu begitu pun kedua sahabat nya.
" Ka-kamu ngomong apa sih van, a-aku ga ngerti "
" Bangsat " vano menedang kursi bianca dan terjungkal ke belakang.
Bruukk..
" Gue mau kalian bawa mereka pada steve, biarkan mereka bekerja pada steve malam ini" ucap vano yang terdengar datar.
" Baik bos " ucap anggota TGB yang menjaga di ruangan itu.
" Gak van..aku ga mau "
" Iya van ampuni gue van gue cuma ngikutin bian "
" Iya van kita ga tau kalau bian akan culik ella, tolong bebasin kita van " bujuk sinta.
Vano se akan tuli dan pergi begitu saja.
For information steve ada lah seorang pria yang bekerja di sebuah club malam, dia mencari gadis muda dan menjual mereka ke pada pria hidung belang.
Sudah bisa di tebak kan gimana nasib bian CS ??.
***
Malam ini vano sangat kacau, ella belum juga mau mengangkat telpon nya dan membalas chat nya. Entah sudah berapa bungkus rokok dan minuman yang sudah di habis kan nya malam ini tidak ada yang berani menghentikan nya.
" Rai, pak bos kan deket sama lo, coba lo hentiin donk, bisa mampus si bos kalau terus kayak gini " ujar ken.
" Ck !! Udah tapi nihil " jawab rai.
" Dek cuma kamu yang bisa hentikan ini, ada apa dengan kalian ??" batin rai.
*****
Pagi ini di Dowson High School ella berjalan di koridor dengan tatapan datar yang membuat semua murid merasa aneh, ella yang terkenal ramah berubah menjadi dingin dan datar.
" La lo gapapa " tanya maira yang melihat sahabat nya agak lain pagi ini.
" Hmmm "
" Ella kenapa sih " bisik bella
" Gue juga ga tau " jawab anna
Pagi ini mereka hanya diam tanpa ada bertanya.
Bell istirahat pun berbunyi para siswa sudah berhamburan menuju kantin.
" La lo mau ke kantin ?"
" Ga " jawab ella singkat dan berjalan keluar kelas menuju taman di belakang sekolah.
Di jalan rai melihat ella dan segera menyusul, sedangkan vano hari ini tidak masuk karena semalaman mabuk berat.
" Princess " panggil rai.
" Ya bang ".
" Mau kemana hmm".
" Mau ke taman belakang bang".
" Ga ke kantin ?".
" Queen ga laper ".
" Oke ayo abang juga mau kesana ".
Sesampainya di taman mereka duduk di bangku kosong di bawah pohon rindang.
" Hmm sejuk banget ya disini ".
" Iya makanya queen suka ".
" Abang boleh tanya sesuatu ? ".
" Boleh !! ".
" Ada masalah sama vano ?".
Rai melihat jelas perubahan wajah adik nya. Ella hanya mengangguk pelan.
" Ka arez buang bekal yang aku kasih".
" Siapa yang bilang sayang ".
" Queen lihat sendiri ".
" Kamu yang ngasih langsung ?".
" Ga.. queen titip sama teman sekelas nya ".
" Udah di tanya ke vano kenapa di buang ?.
" Ga !! Aku terlalu kecewa ".
" Mending kamu tanya sama vano apa alasan nya siapa tau ga seperti yang kamu fikir sayang" sembari mengelus lembut kepala sang adik.
" Queen salah ya kalau marah ?" Mata nya sudah mulai berembun.
" Ga sayang, abang pun akan marah kalau usaha abang ga di hargai orang yang kita sayang, tapi cari dulu kejelasan nya jangan cuma karena salah paham menghancurkan perasaan satu sama lain ". Bujuk rai.
Ella terdiam mencerna ucapan sang kakak.
" Maafin queen ya bang !! Memeluk rai.
" Ka arez mana bang ?" Tanya nya.
" Di markas "
" Kok ga masuk "
" Itu karena kamu sayang, vano dari kemaren uring-uringan karena kamu ga angkat telpon dan balas chat nya. Jdinya semalaman dia hanya minum dan ngerokok, ini pertama kali nya abang lihat vano yang kek gini" jelas rai.
" APA ??? " sentak ella.
Ella kembali murka pasalnya vano sudah janji ga akan minum dan ngerokok lagi.
" Nanti pulang sekolah anter aku ke markas " ucap queen datar sembari melangkah pergi.
" Salah ngomong kan gue , sorry van " batin rai frustasi.
****
Sepulang sekolah ella dan inti TGB menuju markas. Sesampai nya di markas ella tidak melihat keberadaan vano.
Ella duduk di ruang tamu di ikuti yang lain.
" Ka arez mana ?" Tanya ella dingin dan datar.
" Di-kamar nya bu bos " jawab baim gugup.
" Panggil "
" Rai panggil sono, kan kita-kita kaga boleh masuk " rai pun melangkah ke lantai atas menuju kamar vano.
" Kemaren ka arez ngapain aja? "
" Ngerokok ga ?"
" Iya bu bos "
" Berapa ?"
" Dikit kok bu bos cuma 4 bungkus"
" Kalau minum "
" Dikit juga cuma 5 botol bu bos..upss " yudis spontan menutup mulut nya karena sadar sudah keceplosan.
Huuffttt
Ella membuang nafas kasar.
Di lantai atas rai mencoba membangunkan vano tapi gagal.
" Wooy dah kaya kebo tidur lo, ayo bangun "
" Ck !! Apa sih berisik, keluar !!!" bentak vano
" Ya udah..gue bawa aja queen pulang " ujar rai tersenyum miring dan hendak keluar.
" Tunggu .. queen ada di bawah!!! Lo serius ?? ".
"Hmm tapi lo ga mau kan ya udah----"
Ucapan rai terpotong.
" Shit !!!! Kenapa lo ga bilang dari tadi sialan !!!" vano berlari ke kamar mandi dengan tergesa-gesa bahkan terjatuh karena selimut yang melilit tubuh nya.
Brukkk
" Hahaha " rai tertawa ngakak lihat antusias si beruang ketemu pawang nya. Rai pun berlalu dan memasuki kamar di sebelah kamar vano.
Di ruang tamu terlihat ella duduk memangku tangan sembari menyilangkan kaki nya dan di hadapan nya terlihat yudis dan nara yang tampak seperti anak singa yang siap di marahi induknya.
" Gila !!! Aura buk boss kalau gini nyeremin dah!! " Bisik yudis.
" Ho'oh gue juga ngeri ege !! " Balas nara.
" Pantesan si bos kicep kalau di depan buk bos " timpal baim.
" Kalau menurut gue sih emang cocok buat jadi pawang nya si bos " ujar nara.
Kemudian terdengar deheman keras yang mereka tau siapa orang nya, mereka pun langsung kicep terutama yudis yang sudah pucat pasi. Terlihat vano yang sudah tampak segar menuruni tangga yang tampak sangat tampan di mata ella tapi ella berusaha menahan ke kaguman nya.
" Hkkmmm "
" Eh pak bos udah bangun " ujar baim.
" Pergi " ucap vano datar.
Mereka pun hanya patuh dan masuk ke kamar masing-masing.
" Kenapa marah hmm "
" Don't touch me arez " sarkas ella dingin menatap tajam vano.
Deg
\=\=\=\=\=\=\=\=\=©©©\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=