NovelToon NovelToon
KISAH CINTA YASMIN DAN ZIYAD

KISAH CINTA YASMIN DAN ZIYAD

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Babah Elfathar

Kisah Seorang Gadis bernama Yasmin yang baru pindah ke desa, setelah coba tinggal di kota dan tidak nyaman, dia tinggal di rumah sang nenek, Yasmin seorang gadis yang mandiri, ceria diluar, namun menyimpan sebuah duka, bertemu dengan Ziyad seorang dokter muda yang aslinya pendiam, tidak mudah bergaul, terlihat dingin, berhati lembut, namun punya trauma masa lalu. bagaimana kisahnya.. sedikit contekan ya.. kita buat bahasa seni yang efik dan buat kita ikut merasakan tulisan demi tulisan..

yda langsung gaskeun aja deh.. hehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Babah Elfathar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Bab 14

Pagi di kampung itu semestinya tenang. Udara segar menyusup dari sela-sela pepohonan, suara ayam berkokok masih terdengar, dan anak-anak berlarian menuju sekolah dengan tawa riang. Namun, bagi Yasmin, langkah menuju sumur desa terasa berat seperti menapaki jalan penuh bara.

Keranjang anyaman bambu yang ia bawa terasa lebih berat dari biasanya. Bukan karena isinya, melainkan karena tatapan mata orang-orang yang ia lewati. Bisikan-bisikan menyelinap, menusuk telinganya lebih tajam daripada pisau.

“Itu dia Yasmin. Masih saja tiap hari ke rumah Ziyad,” ucap seorang ibu dengan nada mencibir.

“Perempuan muda tanpa malu. Dulu ayahnya mati karena kecelakaan yang ada sangkut pautnya dengan keluarga itu. Sekarang anak gadisnya malah nempel ke Ziyad,” sahut yang lain dengan nada sinis.

“Kalau Nek Wan tidak tegas, Yasmin bisa mencoreng nama keluarganya sendiri,” timpal seorang bapak dengan nada getir.

Langkah Yasmin terhenti sejenak. Hatinya bergetar hebat. Ia sudah terbiasa mendengar bisik-bisik soal dirinya dan Ziyad, tapi hari ini ada sesuatu yang lebih menyakitkan: mereka menyebut ayahnya, tragedi lama yang selalu ia tutup rapat dalam hati.

Ia menggigit bibir, menunduk, lalu mempercepat langkahnya. Air matanya hampir pecah, tapi ia menahannya. Aku tidak boleh goyah. Aku sudah berjanji pada almarhumah Ibu Ziyad. Aku harus tetap mendampingi Ziyad, batinnya meneguhkan diri dengan getir.

***

Sore itu, Nek Wan duduk di teras rumah panggungnya. Wajah tuanya penuh keriput, matanya redup menatap jalan desa. Sejak gosip makin panas, orang-orang tak segan lagi melontarkan kata-kata pedas di hadapannya.

Seorang tetua desa, Pak Lurah, datang bersama dua orang pengurus kampung. Mereka memberi salam, lalu duduk di bangku kayu depan rumah.

“Nek Wan, kami datang bukan untuk mencari masalah. Tapi gosip tentang cucumu sudah terlalu panas. Kami takut kalau ini dibiarkan, nama baik keluargamu tercemar,” ucap Pak Lurah dengan nada berat.

Nek Wan menarik napas panjang. “Aku tahu, Lurah. Aku sudah menasihati Yasmin. Tapi anak itu keras hati. Dia merasa punya amanah,” ucapnya lirih dengan nada pasrah.

Tetua lain ikut bicara. “Amanah boleh, tapi jangan sampai mengorbankan kehormatan. Dulu kita semua tahu bagaimana ayah Yasmin meninggal. Tragedi itu masih segar di ingatan. Sekarang, cucumu itu malah dekat dengan Ziyad… ini seperti membuka luka lama,” ucapnya tajam dengan nada tegas.

Nek Wan menunduk. Air matanya menetes perlahan. Ia masih ingat jelas malam itu: kecelakaan di jalan desa, suara teriakan, tubuh menantu lelakinya terkapar, dan Ziyad yang berdiri pucat dengan wajah penuh darah. Itu tragedi yang merenggut ayah Yasmin, sekaligus menghancurkan masa depan Ziyad sendiri.

Pak Lurah menghela napas. “Kami ingin mencegah masalah. Ridho sudah bilang dia siap melamar Yasmin. Kalau Yasmin menikah dengannya, gosip ini berhenti. Semua jadi lebih mudah,” ucapnya mantap dengan nada menekan.

Nek Wan terdiam. Hatinya digelayuti dilema. Ridho memang lelaki baik, tapi ia tahu Yasmin menyimpan sesuatu pada Ziyad. Dan justru itulah yang membuat hatinya sakit: cucunya mencintai lelaki yang dulu terlibat dalam musibah yang merenggut ayahnya.

***

Malam itu, Yasmin dipanggil ke ruang tengah. Lampu minyak redup berayun, menyorot wajah tua Nek Wan yang muram. Yasmin duduk bersila di hadapannya, menunduk.

“Min, orang-orang sudah tidak bisa dibungkam lagi. Mereka bukan hanya gosipkan kau dan Ziyad, tapi juga sebut-sebut ayahmu. Kau tahu betapa sakitnya nenek mendengar itu?” ucap Nek Wan lirih dengan nada getir.

Air mata Yasmin jatuh. “Aku tahu, Nek. Tapi aku tidak bisa tinggalkan Ziyad. Dia hancur. Aku sudah janji pada almarhumah Ibunya. Aku harus menemaninya,” ucapnya lirih dengan nada penuh tangis.

Nek Wan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Tapi janji itu membuatmu jadi bahan hinaan, Min. Dan jangan lupa… kau lupa siapa yang terlibat di malam ketika ayahmu meninggal? Kau lupa bagaimana orang menunjuk Ziyad sebagai penyebab?” ucapnya tajam dengan nada bergetar.

Yasmin terisak. “Aku tidak lupa, Nek. Tapi aku juga tahu Ziyad bukan sengaja. Dia juga korban. Sejak malam itu dia tidak pernah benar-benar sembuh,” ucapnya lirih dengan nada parau.

Nek Wan menghela napas panjang, wajahnya penuh luka. “Nenek tidak tega melihatmu terus-terusan disakiti lidah orang. Kalau kau tetap keras kepala, bisa-bisa kau kehilangan keluarga dan nama baikmu. Ridho sudah datang, dia mau melamarmu,” ucapnya berat dengan nada menahan diri.

Yasmin menutup wajahnya dengan kedua tangan, tangisnya pecah. “Nek… jangan paksa aku. Aku tidak bisa mencintai Ridho. Hatiku sudah tertambat pada Ziyad,” ucapnya putus asa dengan suara pecah.

***

Sementara itu, Ziyad duduk di beranda rumahnya yang gelap. Sejak sore ia mendengar kabar dari anak-anak muda desa: orang-orang mulai menyinggung lagi tragedi lama. Namanya kembali dibawa-bawa dalam cerita kematian ayah Yasmin.

Ia memejamkan mata, dadanya sesak. Kilasan malam itu kembali muncul: suara ban yang melintir di jalan basah, teriakan tunangannya, tubuh ayah Yasmin yang jatuh mencoba menolong. Semua bercampur jadi mimpi buruk yang tak pernah hilang.

“Aku… penyebab semuanya. Karena aku, dia kehilangan ayah. Karena aku, Yasmin kini jadi bahan gosip,” gumamnya lirih dengan suara pecah.

Tiba-tiba terdengar ketukan di jendela. Yasmin berdiri di luar, wajahnya sembab.

“Ziyad, aku harus bicara. Boleh aku masuk?” ucapnya lirih dengan nada cemas.

Ziyad menoleh, cepat membukakan pintu. “Yasmin… kenapa matamu sembab? Apa yang mereka lakukan padamu?” ucapnya panik dengan nada khawatir.

Yasmin masuk, duduk di kursi kayu. “Nek Wan… dia marah. Semua orang menekanku. Mereka bilang aku harus menikah dengan Ridho. Mereka tidak mau lagi aku dekat denganmu,” ucapnya lirih dengan suara pecah.

Wajah Ziyad menegang, tangannya mengepal. “Ridho lagi… selalu dia yang mereka sebut. Apa mereka pikir aku tidak pantas bahagia? Apa mereka pikir aku hanya pantas hidup dalam penyesalan?” ucapnya sinis dengan nada getir.

Air mata Yasmin jatuh, ia menggenggam tangannya. “Aku tidak peduli apa kata mereka. Aku hanya peduli padamu. Tapi aku juga tidak sanggup kalau Nek Wan sampai membenciku,” ucapnya lirih dengan nada putus asa.

Ziyad menatapnya dengan mata penuh luka. “Yasmin, aku… aku harus jujur padamu. Tragedi yang merenggut ayahmu… itu bukan hal yang bisa kuhapus. Aku ada di sana. Aku bagian dari malam itu,” ucapnya lirih dengan suara pecah.

Yasmin tercekat, tubuhnya kaku. Matanya melebar, air mata mengalir deras. “Jadi… benar? Selama ini… kau yang terlibat?” ucapnya bergetar dengan nada syok.

Ziyad menunduk, bahunya bergetar. “Aku tidak sengaja. Aku kehilangan kendali malam itu. Tunanganku meninggal, dan ayahmu juga terlibat. Aku menanggung luka itu setiap hari,” ucapnya lirih dengan suara parau.

Ruangan itu sunyi. Hanya isak tangis Yasmin yang terdengar, bercampur dengan napas berat Ziyad.

Di luar, bisikan gosip terus bergema. Tapi kini, luka yang lebih dalam sudah terbuka: cinta mereka berdiri di atas tragedi yang sama-sama menyayat.

Bersambung…

1
Nadhira💦
endingnya bikin mewek thorrr...
Babah Elfathar: Biar ga sesuai sangkaan, hehehe
total 1 replies
Amiura Yuu
suka dg bahasa nya yg gak saya temukan dinovel lain nya
Babah Elfathar: mkasi jangan lupa vote, like dan subscribe ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!