NovelToon NovelToon
Sang Legenda: Naga Langit

Sang Legenda: Naga Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:65.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di Klan Xiao, nama Xiao Chen adalah sinonim dari kegagalan. Pernah menjadi jenius, kultivasinya tertahan di Lapisan ke-3 Ranah Kondensasi Qi selama empat tahun. Dia menjadi aib, dihina oleh sepupunya, Xiao Long (seorang jenius di Lapisan ke-14), dan pertunangannya dengan Su Qingyue (seorang ahli muda di Ranah Pembangunan Fondasi) dibatalkan secara publik.

Di ambang keputusasaan, dia membangkitkan roh Kaisar Alkemis kuno, Yao Huang, dan mempelajari kebenaran tentang fisiknya yang legendaris. Dibimbing oleh Yao Huang, Xiao Chen bangkit dari keterpurukan. Perjalanannya membawanya ke dalam konflik dengan faksi-faksi kuat, membentuk aliansi tak terduga dengan Lin Zihan dari Paviliun Harta Karun, dan akhirnya menaklukkan panggung yang lebih besar.

Setelah melalui berbagai pertarungan hidup dan mati, dari arena turnamen hingga belantara liar Pegunungan Binatang Jatuh, Xiao Chen terus menempa dirinya. Dia tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecerdasan dan keterampilan alkimia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Gudang Obat dan Mata yang Tajam

Perjalanan dari halaman terpencilnya menuju Gudang Obat terasa seperti berjalan melintasi medan perang tatapan. Setiap murid Klan Xiao yang berpapasan dengannya akan berhenti sejenak, mata mereka melebar sedikit sebelum berubah menjadi cemoohan, bisikan, atau tatapan kasihan yang dibuat-buat.

"Itu Xiao Chen. Kudengar kemarin dia membuat sumpah tiga tahun pada Nona Su Qingyue."

"Haha, benar-benar tidak tahu malu. Dengan bakatnya yang lumpuh, tiga puluh tahun pun tidak akan cukup."

"Kasihan sekali Kepala Klan, memiliki putra seperti dia."

Xiao Chen berjalan menembus lautan bisikan itu dengan punggung tegap dan ekspresi tenang. Dulu, kata-kata ini akan menusuknya seperti jarum, membuatnya ingin bersembunyi. Namun, hari ini, semua itu terasa seperti dengungan lalat yang tidak berarti. Pikirannya terfokus pada satu hal: ramuan obat yang diresepkan Yao Huang. Itulah langkah pertamanya yang nyata, dan tidak ada yang bisa mengganggunya.

Gudang Obat Klan Xiao adalah sebuah paviliun besar yang terbuat dari kayu cendana, memancarkan aroma obat yang pekat bahkan dari jarak seratus meter. Di dalamnya, ratusan laci kayu berjejer rapi di dinding, masing-masing diberi label dengan nama-nama ramuan yang berharga.

Di belakang sebuah meja kayu yang kokoh duduk seorang pria paruh baya kurus dengan kumis tipis, Pengurus Zhao. Matanya yang kecil memindai setiap murid yang masuk dengan tatapan menilai. Ketika seorang murid inti yang berbakat masuk, dia akan tersenyum ramah. Ketika seorang murid luar masuk, senyumnya menghilang.

Dan ketika dia melihat Xiao Chen, matanya menyipit dengan penghinaan yang tak terselubung.

Xiao Chen berjalan ke meja dan meletakkan token muridnya yang terbuat dari kayu. "Pengurus Zhao, saya ingin mengambil jatah sumber daya bulanan saya."

Pengurus Zhao melirik token itu seolah-olah itu adalah sesuatu yang kotor. Dia mengambil buku catatan besar dan membolak-baliknya dengan sangat lambat. "Xiao... Chen... ah, nama yang sulit ditemukan. Terlalu banyak murid berbakat di klan kita sekarang ini," gumamnya, cukup keras untuk didengar Xiao Chen.

Setelah beberapa saat yang terasa canggung, dia akhirnya berkata, "Baiklah, apa yang kau butuhkan? Ambil yang cepat, jangan buang waktuku."

"Tiga batang Rumput Tulang Besi, sekuntum Bunga Matahari Merah, dan lima ons Bubuk Batu Hitam," kata Xiao Chen dengan tenang.

Alis Pengurus Zhao terangkat, senyum mengejek tersungging di bibirnya. "Oh? Sampah sepertimu masih berpikir untuk menempa tubuh? Bukankah itu seperti memoles batu kerikil dan berharap itu menjadi berlian? Jangan buang-buang sumber daya klan."

Xiao Chen tidak menanggapi, hanya menatapnya dengan sabar.

Dengan helaan napas yang dibuat-buat, Pengurus Zhao berbalik dan pergi ke laci paling bawah di sudut paviliun. Dia mengambil beberapa ramuan dengan asal-asalan dan melemparkannya ke atas meja.

Xiao Chen segera melihatnya. Rumput Tulang Besi itu layu dan berwarna kuning, jelas sudah kehilangan sebagian besar esensi obatnya. Bunga Matahari Merah itu kuncupnya kecil dan warnanya pucat, tanda kekurangan energi spiritual. Ini adalah produk dengan kualitas terburuk. Efeknya mungkin kurang dari tiga puluh persen dari ramuan normal. Ini adalah sabotase yang terang-terangan.

Namun, Xiao Chen tidak berdebat. Berdebat dengan orang seperti ini hanya akan membuang napas dan memberinya lebih banyak alasan untuk mempermalukannya. Dia dengan tenang mengumpulkan ramuan berkualitas rendah itu.

Saat dia hendak berbalik untuk pergi, matanya menyapu sudut ruangan. Di sana, ada sebuah keranjang besar berisi tanaman-tanaman layu dan akar-akar kering yang tampak mati. Ini adalah tumpukan sampah, bahan-bahan yang gagal atau sudah kehilangan semua esensi obatnya, siap untuk dibuang.

Tiba-tiba, suara Yao Huang terdengar di benaknya, penuh dengan kejutan dan cemoohan. "Berhenti! Lihat tumpukan sampah itu. Batang hitam yang terlihat seperti ranting mati di paling atas."

Xiao Chen menajamkan pandangannya, memindai tumpukan itu seperti yang diinstruksikan.

"Orang-orang bodoh ini! Mata mereka benar-benar buta!" seru Yao Huang. "Mereka mengira naga yang sedang tidur adalah kadal mati! Itu bukan ranting kering, bocah! Itu adalah Rumput Jiwa Bulan yang telah memasuki kondisi dorman! Itu adalah ramuan spiritual tingkat menengah sejati, seratus kali lebih berharga daripada semua yang ada di laci paviliun ini! Kondisi dorman itu adalah cara alaminya untuk mengunci esensi spiritualnya. Mereka pikir itu sudah mati dan membuangnya!"

Jantung Xiao Chen berdebar kencang, tetapi dia berhasil menjaga wajahnya tetap tanpa ekspresi.

Dia berbalik menghadap Pengurus Zhao, yang sedang menatapnya dengan geli. "Apa yang kau lihat, sampah? Tertarik dengan tumpukan sampah itu?"

Xiao Chen menunjuk ke keranjang itu dengan tenang. "Pengurus Zhao, karena ramuan-ramuan di keranjang itu akan dibuang, bolehkah saya mengambil sebatang?"

Pengurus Zhao dan beberapa murid lain yang ada di sana tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHA! Tentu saja! Ambil saja semuanya jika kau mau! Sampah memang paling cocok dengan sampah! Mungkin kau bisa merebusnya menjadi sup, hahaha!" kata Pengurus Zhao sambil menyeringai.

Mengabaikan hinaan mereka, Xiao Chen berjalan ke keranjang sampah itu. Di bawah tatapan mengejek semua orang, dia dengan hati-hati dan penuh hormat mengambil batang hitam yang tampak seperti ranting mati itu. Dia bisa merasakan energi spiritual yang sangat murni namun tersembunyi jauh di dalamnya, terkunci rapat.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia memasukkan Rumput Jiwa Bulan itu ke dalam jubahnya bersama dengan ramuan berkualitas rendah lainnya. Dia kemudian berbalik dan berjalan keluar dari Gudang Obat.

Tawa di belakangnya masih terdengar, mengejek si bodoh yang lebih memilih mengambil ranting mati daripada memperdebatkan ramuan berkualitas buruk yang menjadi haknya.

Mereka tidak tahu. Di hari itu, mereka telah menertawakan seekor naga yang baru saja mengambil sisik pertamanya yang paling berharga. Saat Xiao Chen melangkah keluar ke bawah sinar matahari, sebuah senyum tipis dan penuh arti akhirnya tersungging di bibirnya.

1
Abi
gas thor
dawin sapunsya
ini mirip cerita btth yahh
Eko Lana
show time/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Zahira Valen
nyimak dulu 😁😁😁
Eko Lana
Resiko besar
Eko Lana
ayoooo rebut pohon itu
Eko Lana
mantap thor
azizan zizan
mau ambil buah aja kelamaan berbelit -belit dahulu...hadessss🤦🤦🤦
azizan zizan
terlalu kelamaan meningkat kekuatan,sudah bab 60 lebih masih lemah...
Setyadi Heru
Tehnik berpedangnya belom thor
Abi
lanjut thor jgn kasih kendor
Zul Fiandi
semangat semangat terus torrr
Eko Lana
mantap thor lanjut
Sugeng Susanto
dan terjadi lagi...
Eko Lana
hahahaha bisa menyelinap
Eko Lana
siapa mereka??
Eko Lana
petualangan selanjutnya mantap /Joyful/
Eko Lana
juara sejati
Eko Lana
hahahaha.../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eko Lana
/Facepalm//Joyful//Facepalm/semakin mempermalukan diri sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!