NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Ceo Posesif

Perangkap Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:24.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Naomi harus menjalani hari-harinya sebagai sekretaris di perusahaan ternama. Tugasnya tak hanya mengurus jadwal dan keperluan sang CEO yang terkenal dingin dan arogan yang disegani sekaligus ditakuti seantero kantor.

Xander Federick. Nama itu bagai mantra yang menggetarkan Naomi. Ketampanan, tatapan matanya yang tajam, dan aura kekuasaan yang menguar darinya mampu membuat Naomi gugup sekaligus penasaran.

Naomi berusaha keras untuk bersikap profesional, menepis debaran aneh yang selalu muncul setiap kali berinteraksi dengan bosnya itu.

Sementara bagi Xander sendiri, kehadiran Naomi di setiap harinya perlahan menjadi candu yang sulit dihindari.

Akan seperti apa kisah mereka selanjutnya? Mari langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14 Dia Belok?

Pagi itu, mentari mulai menyelinap masuk melalui jendela-jendela tinggi gedung perkantoran.

Xander sudah duduk di sofa empuk di ruangan pribadinya. Matanya terpaku pada layar ponsel. Jemari pria itu bergerak lincah, namun raut wajahnya tampak jauh lebih muram dari biasanya. Alisnya berkerut, dan bibirnya sesekali mengerucut.

Tak lama kemudian, pintu terbuka. James melangkah mendekat. Kantung hitam di bawah mata James jelas menunjukkan bahwa semalaman dia tidak bisa tidur.

“Xander?” gumamnya.

Langkah James terhenti seketika saat melihat Xander yang sudah rapi dengan setelan jas mahal di sofa.

James mengerjap, tak percaya dengan pemandangan di depannya.

“Apa kamu sedang sakit, Der?” James bertanya dengan nada khawatir. “Tumben pagi-pagi sekali sudah datang ke kantor. Ini bahkan belum jam tujuh!” James mengulurkan tangannya, bermaksud menyentuh kening Xander untuk mengecek suhu tubuhnya.

Xander menepis tangan James dengan kasar, seolah disentuh benda menjijikkan. Gerakannya cepat dan tak terduga.

“Singkirkan tanganmu itu dan menjauh dariku!” ucap Xander, nadanya dingin dan menusuk.

James memicingkan mata, bibirnya membentuk garis tipis. Sikap Xander benar-benar tidak seperti biasanya.

Biasanya, jam segini Xander masih berkutat di ranjangnya, paling banter baru terbangun dan memesan kopi dari pelayan pribadinya.

“Sikapmu tidak seperti biasanya?” James menerka, “Ada yang berbeda, tapi apa ya?” Ia mengetuk-ngetuk dagunya, memikirkan kemungkinan terburuk.

“Nah, aku tahu apa yang membuatmu begini.” Senyum jail mulai merekah di bibir James.

“Sudah kubilang pergi, bodoh! Jangan menggangguku!” Xander mendengus kesal. Ia mendorong bahu James, berharap asistennya itu segera menjauh.

Namun, James bukanlah tipe yang mudah menyerah. “Ayolah, Der, apa yang terjadi? Kamu bisa cerita padaku, kan? Apa ini soal wanita?” James balas mendorong Xander, menggodanya.

“Minggir!” Xander marah. Jujur saja, Xander mengingat kejadian semalam dimana Naomi pergi tiba-tiba.

“Ayolah, katakan padaku,” desak James.

Terjadilah aksi dorong-mendorong di antara mereka, seperti dua anak kecil yang berebut mainan. Tawa kecil James pecah, sementara Xander terus mendengus kesal. Tanpa disadari, dorongan terakhir James membuat Xander kehilangan keseimbangan.

Xander terhuyung ke belakang, dan saat ia jatuh, James ikut tertarik. James terjatuh tepat di atas tubuh Xander.

Posisi mereka kini begitu intim, bak sepasang kekasih yang baru saja berpelukan. Kaki James tersangkut di antara kaki Xander, tangannya bertumpu di dada bidang pria itu, dan wajah mereka sangat dekat, nyaris bersentuhan.

Bertepatan dengan itu, pintu lobi terbuka.

Naomi melangkah masuk, dengan map di tangan dan senyum tipis di bibirnya, siap untuk memulai hari kerjanya. Pandangannya langsung tertuju pada dua pria yang tergeletak di sofa dengan posisi yang... uhm... sangat intim.

Senyum di wajah Naomi langsung luntur. Matanya membelalak, syok tak terkira.

“Astaga! Maaf, maafkan saya!” seru Naomi, wajahnya langsung merona merah padam. Ia refleks memalingkan wajahnya, seolah baru saja menyaksikan pemandangan yang seharusnya tidak ia lihat. Tangannya spontan terangkat menutupi mulutnya.

Xander dan James menoleh serentak ke arah Naomi. Xander langsung bangun dari posisinya, wajahnya merah padam karena malu dan kesal. James juga berusaha bangkit, namun ia tak bisa menahan senyum geli yang menyangkut di bibirnya.

“Saya akan segera keluar. Permisi!” Naomi langsung berbalik badan, buru-buru melangkah mundur, kakinya bergerak cepat seolah dikejar setan.

Naomi hanya ingin kabur sejauh mungkin dari situasi memalukan itu.

“Naomi! Tunggu!” Xander berteriak memanggil namanya, namun Naomi sudah terlanjur melesat keluar.

“Argh, sial! Dia pasti salah paham padaku!” Xander mendengus marah, pandangannya beralih pada James yang masih terkekeh geli.

Xander mendorong bahu James dengan keras, membuat pria itu terhuyung ke belakang. “Ini semua gara-gara kamu, bodoh!”

James mengusap bahunya yang terdorong, senyumnya semakin lebar. “Wait! Kenapa kamu marah-marah hanya karena Naomi melihat posisi kita?” James memicingkan mata, senyumnya kini berubah menjadi seringai penuh arti. “Apa kamu menyukai gadis itu, Der?”

Wajah Xander langsung mengeras. “Tidak!” Suaranya meninggi, membantah dengan tegas. “Keluar sekarang atau kamu aku pecat!” usir Xander, jari telunjuknya menunjuk ke arah pintu keluar.

“Tenang, tenang,” James mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah. “Aku akan—”

“KELUAR SEKARANG!” potong Xander, suaranya menggelegar, menunjukkan betapa marahnya dia.

“Oke, oke. Aku keluar,” James bergegas bangkit, tak ingin memprovokasi Xander lebih jauh. Ia tahu, jika Xander sudah semarah ini, tak ada yang bisa menghentikannya.

Dengan langkah cepat, James bergegas kabur sebelum Xander semakin murka padanya. Namun, dibalik punggung Xander, senyum jahil James kembali muncul.

“Menarik,” pikirnya.

___________

Sementara di sisi lain, Naomi langsung menuju pantry. Kakinya nyaris tak menginjak lantai, saking cepatnya ia melarikan diri. Begitu sampai di sana, ia langsung bersandar di meja, dadanya naik turun dengan cepat.

Naomi menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan detak jantungnya yang bergemuruh. Kedua tangannya terangkat, menepuk-nepuk wajahnya berulang kali, seolah ingin menghapus bayangan yang baru saja ia saksikan.

“Pantas saja semalam dia bilang tidak akan pernah tertarik pada wanita manapun!” Naomi bergumam, suaranya nyaris tak terdengar. Matanya memejam rapat, mencoba menghilangkan gambaran Xander dan James dalam posisi intim itu.

“Ternyata dia belok?” Naomi bergidik ngeri, membayangkan betapa kelamnya dunia yang baru saja terungkap di matanya.

“Astaga, aku tidak menyangka.”

Ia menghela napas panjang, pikiran-pikiran kacau berkecamuk di kepalanya.

“Dan sialnya,” gumamnya lagi, matanya terbuka perlahan, menatap refleksi dirinya di kaca jendela pantry, “aku hampir terpesona padanya.”

Sebuah ironi pahit menyelimuti hatinya. Bagaimana bisa Naomi terpesona pada seseorang yang ternyata memiliki orientasi sek-sual yang berbeda? Perasaan itu kini terasa janggal dan bodoh. Ini benar-benar pagi yang tidak Naomi harapkan.

1
partini
wah masuk benang kusut ini ayo xan masa ga bisa bikin Naomi klepek klepek
+55 🚩
ga pake lama mwehehehehehe 🌚🌚🌚
partini
hi hi hi jangan sampai ini dua orang pecah perawan duluan dua" lagi pada oleng
partini
wkwkwkwk asik kali nya mereka nikah nya bareng
Senja: bengek kak🤣🤣
total 3 replies
Dwi Sulistyowati
bocah bisa bikin bocah dokter 🤭
Senja: 😂😂 hoo
total 1 replies
partini
baru di kasih Kiss tipis" di oting udah menggeliat lah di kokop macam mana siap tempur dong,, pasti Nic merasa lucu Thor Otong nya bereaksi ma anak kecil
Senja: 😆 hooh kak
total 1 replies
partini
lah belum tau dia berhadapan dengan sia itu ranting mafia belum akarnya Weh Weh ,, impoten Thor mau lihat reaksi nich lihat body Snowy apa Anaconda akan menggeliat 😂😂😂😂
Senja: Wkwkw gak tahu kakak🤣
total 1 replies
partini
aku makin penasaran sama Nic
+55 🚩
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 🦖🦖🦖
partini
dihhhh aku penasaran kekurangan apa sih yg di miliki Nicko Thor ,,apa impoten apa suka terong ,,cocok tuh sama Snowy biar dia masih anak anak
partini: ihhh jangan lah,, tertidur aja tuh anaconda ketemu ma pawang nya baru menggeliat 😂😂😂😂😂
total 2 replies
partini
hehh nich what are you doing,,ihhhh
partini
ihhh rasain
+55 🚩
hohoho 🌚🌚🌚 plok2 al datang!
partini
aihhh belum merasakan kamu Naomi 😂😂😂,xan rencana mu good 👍👍👍
+55 🚩
gayanya.. giliran digigit ular alaska nambah2 🌚🌚🌚
+55 🚩: mwehehehehehe 🌚🌚🌚
total 2 replies
Opi Sofiyanti
jgn mau... ke bayang g nanti tiap kamu g bs jln.... 😂😂😂😂
Senja: Wkwkw😭
total 1 replies
partini
penggerebekan yg liar biasa ,,nanti dulu siapa di balik penggerebekan ini thor
Senja: Nah kang julid pasti kak😆
total 1 replies
partini
ini yg beda tapi aku yg aku tunggu dulu
partini: aku lebih suka yg Laur ini Thor ,
total 3 replies
Naya En-lish
/Rose//Rose//Rose//Heart/
partini
burung lepas dari sangkar wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!