YOU MUST MARRY ME

Bab 14

Seminggu berlalu dan itu artinya pernikahan Lucian dan Dew akan digelar sebentar lagi.

Ya, sore ini, Dew dan Lucian akan menikah secara sederhana dan hanya dihadiri keluarga inti dari keluarga River Kingsford.

Bahkan pernikahan ini hanya diadakan di catatan sipil sesuai kemauan Dew yang tak ingin adanya pesta sama sekali.

Jadi mereka nanti akan makan malam saja untuk pestanya. Dan pesta kecil itu akan diadakan di mansion Lucian saja.

Luca tak melihat Lucian dan Dew menikah karena mereka berpikir Luca tahu bahwa ayah ibunya sudah menjadi suami istri sejak dulu.

Dan mereka hanya terpisah oleh jarak. Dew mengatakan pada Luca bahwa pesta pernikahan ini untuk mengganti foto pernikahan yang dulu hilang.

Itu memang alasan yang mengada- ada, tapi setidaknya membuat Luca senang karean ibu dan ayahnya bersatu secara resmi meskipun sebenarnya Luca tahu apa yang terjadi di antara ayah dan ibunya.

"Kalian sah menjadi suami istri," ucap petugas catatan sipil setelah Lucian dan Dew selesai menandatangani surat pernikahan mereka.

Dew hanya mengangguk dan tampak gugup. Beau yang melihatnya dari belakang mendekatinya dan memegang bahunya.

Hanya Beau dan River saja yang menemani mereka di kantor catatan sipil.

"Kalian tidak berciuman?" tanya River yang berdiri di belakang Dew dan Lucian.

Lucian melihat ke arah Dew, lalu mecium hidungnya seperti yang dilakukan Luca pada Dew.

"Cukup manis. Tapi setidaknya kalian harus berciuman bibir karena Daddy sudah janji pada Luca untuk memotret foto pernikahan kalian," ralat River.

"Luca meminta hal itu?" tanya Dew.

"Ya," sahut Beau.

"Baiklah, kiss me, Lucian," ucap Dew dan melihat ke arah Lucian.

Lucian masih mencerna dan sebenarnya dia tak keberatan hanya saja ini masih asing baginya.

"Kiss me. Just kiss me. Apakah itu sulit? Kau sering melakukan hal itu dengan banyak wanita, bukan?" kata Dew ketika Lucian masih terpaku.

"Oke," jawab Lucian akhirnya dan mencium Dew yang hanya berupa kecupan ringan tapi mampu membuat darah Dew berdesir karena Dew tak pernah mendapat sentuhan pria lain selain Lucian.

CUP

"Hei, come on. Daddy bahkan belum memotretnya," ucap protes River karena ciuman itu begitu singkat.

Lucian melihat ke arah River yang tampak mengerjainya karena Lucian cukup hafal dengan sifat usil sang Daddy.

"Luc," panggil Dew.

Lalu Lucian kembali melihat Dew dan menangkup pipi Dew dengan tangannya.

"Ya, tatap seperti itu. Daddy akan memotretnya," ucap River.

"Honey, aku saja. Hasil fotomu tak pernah bagus," sahut Beau yang mengambil ponsel sang suami.

"Baby, pakai ponselmu sendiri," jawab River dan mengambil ponselnya kembali.

"Ya Tuhan. Kau pelit sekali. Apakah ada foto rahasia di ponselmu?" tanya Beau yang kini justru berdebat dengan River hanya karena perkara ponsel dan foto.

"Dad, Mom!!" panggil Lucian karena sudah lama Lucian dan Dew bertatapan tapi River tak segera memotret mereka.

"Ups, sorry, Son," sahut River dan Beau mengambil ponsel itu lagi dari tangan River.

Dan River pun pasrah dengan tindakan sang istri.

Lalu Beau mulai memotret sang pengantin baru.

"Now, kiss her," ucap Beau pada Lucian dan Lucian pun mulai mendekatkan wajahnya pada Dew.

Lalu Lucian menempelkan bibirnya pada Dew tanpa meluumatnya karena Dew menutup bibirnya itu.

"Hei, bisakah kalian saling memagut agar terlihat natural?" tanya Beau yang sedikit gemas dengan pengantin baru itu.

"Mom," sahut Lucian.

"It's oke, Luc. Lakukan lah," jawab Dew dan membuka sedikit bibirnya.

Mendapat lampu hijau, tentu saja tak disia-siakan oleh pria tengil itu. Lucian memagut bibir Dew dan Dew pun berusaha membalasnya.

"Wait ... Sebentar lagi," ucap Beau.

"Tunggu, jangan dilepaskan karena wajah kalian tertutup," kata Beau lagi.

River menahan tawanya karena sifat usil istrinya itu.

"Tungu tunggu. Sedikit lagi agar fotonya terlihat bagus dan Luca pasti senang melihatnya," ujar Beau yang seakan tak membiarkan tautan bibir mereka terlepas.

Dan dada Dew sudah tak karuan lagi detakannya karena Lucian masih memagut bibirnya dengan sangat lihai.