NovelToon NovelToon
Aku Pergi...

Aku Pergi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Nunna_Re

Luna Maharani.

Nama yang sudah lama tidak ia dengar. Nama yang dulu sempat jadi alasan pertengkaran pertama mereka sebelum menikah. Mantan kekasih Bayu semasa kuliah — perempuan yang dulu katanya sudah “benar-benar dilupakan”.

Tangan Annisa gemetar. Ia tidak berniat membaca, tapi matanya terlalu cepat menangkap potongan pesan itu sebelum layar padam.

“Terima kasih udah sempat mampir kemarin. Rasanya seperti dulu lagi.”



Waktu berhenti. Suara jam dinding terasa begitu keras di telinganya.
“Mampir…?” gumamnya. Ia menatap pintu yang baru saja ditutup Bayu beberapa menit lalu. Napasnya menjadi pendek.

Ia ingin marah. Tapi lebih dari itu, ia merasa hampa. Seolah seluruh tenaganya tersedot habis hanya karena satu nama.

Luna.

Ia tahu nama itu tidak akan pernah benar-benar hilang dari hidup Bayu, tapi ia tidak menyangka akan kembali secepat ini.
Dan yang paling menyakitkan—Bayu tidak pernah bercerita.

Akankah Anisa sanggup bertahan dengan suami yang belum usai dengan masa lalu nya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Nunna_Re, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Pagi itu, matahari bersinar lembut di langit Jakarta. Udara masih sejuk, daun-daun di taman kampus bergoyang pelan tertiup angin. Di bangku kayu dekat kolam kecil, Sarah sudah duduk sambil memegang segelas kopi hangat dan menatap layar ponselnya dengan wajah cemberut.

Begitu melihat sosok Anisa berjalan mendekat, langkahnya pelan, dengan wajah sendu, namun tetap berusaha tersenyum, Sarah langsung berdiri dan melambai.

“Astaga, Nisa! Tiga hari ke mana aja lo? Gue hampir nyusul ke panti lo, sumpah! Lo sakit apa?” serunya panik sambil memeluk Anisa erat-erat.

Anisa hanya tersenyum lemah, balas memeluk sahabatnya itu. “Gue cuma… ada urusan keluarga, Sar.”

Sarah melepaskan pelukannya, menatap Anisa dari atas ke bawah, mencoba mencari tanda-tanda aneh di wajah sahabatnya.

“Urusan keluarga? Keluarga lo yang mana?, Lo nggak kenapa-napa, kan? Sumpah, lo keliatan beda. Lebih… kalem, tapi juga agak sedih. Cerita dong.”

Anisa menunduk, meremas jemari tangannya. Ia tahu, cepat atau lambat, Sarah pasti akan tahu juga. Dan di dunia ini, hanya Sarah satu-satunya orang yang bisa ia percaya.

“Sarah…” katanya pelan. “Gue mau cerita sesuatu. Tapi janji ya, jangan bilang ke siapa pun.”

Sarah langsung mengangguk mantap. “Lo tau sendiri kan, mulut gue terkunci rapat buat lo. Ayo cerita.”

Anisa menarik napas panjang, menatap taman yang mulai ramai dengan mahasiswa lain.

“Selama tiga hari ini gue nggak ke kampus karena… gue menikah.”

Sarah langsung mematung.

“Apa?!” serunya terlalu keras sampai beberapa mahasiswa menoleh. “Lo serius, Nis? Menikah? Sama siapa?”

Anisa buru-buru menenangkan sahabatnya, menepuk lengannya pelan. “Pelan-pelan, Sar. Nanti ada yang denger gimana?,Iya, gue serius. Gue menikah dengan seseorang yang… bahkan belum terlalu gue kenal.”

Sarah menatapnya tak percaya. “Astaga, lo nggak dijodohin, kan?”

“Bisa dibilang begitu,” jawab Anisa lirih. “Namanya Mas Bima. Keluarganya kaya raya, punya perusahaan besar. Mama nya yang ingin gue jadi menantunya.”

Sarah masih belum bisa menutup mulutnya. “Dan lo setuju aja gitu?”

Anisa menatap sahabatnya dengan mata berkaca-kaca, mencoba menjelaskan semuanya dengan suara serendah mungkin. “Karena ini bukan pernikahan sungguhan, Sar. Ini cuma… pernikahan kontrak.

Sarah membeku di tempat.

“Pernikahan kontrak? Lo becanda, kan?”

Anisa menggeleng pelan.

“Selama enam bulan ke depan gue harus berpura-pura jadi istrinya di depan keluarganya. Setelah itu, kami akan bercerai.”

Sarah langsung menjatuhkan tubuhnya ke bangku, menatap kosong ke depan.

“Gila, Nis… lo sadar nggak apa yang lo lakuin? Itu hidup lo, masa depan lo. Lo yakin orang tuanya gak tahu semua ini?”

Anisa tersenyum getir. “Orang tuanya tahu kami menikah, tapi mereka nggak tahu kalau ini cuma kontrak. Dan anehnya… mereka justru sangat baik sama gue. Berbeda sekali dengan sikap Mas Bima. Rasanya bukan kek anak kandung saja.”

Sarah menatapnya dalam, mencoba memahami. “Berbeda gimana maksud lo?”

“Dia dingin. Formal. Kalau ngomong pun seperlunya aja. Rasanya… kayak tinggal sama robot.

Anisa menunduk. “Tapi anehnya, orang tuanya justru memperlakukan gue dengan penuh kasih. Mamanya, mama Ratna, selalu perhatian. Gue sampai berpikir, mungkin gue memang lebih diterima di keluarganya daripada di hati suami gue sendiri.”

"Kapan lo ketemu dia?."

"Waktu itu gue hampir ketabrak mobil dan mama Ratna lah yang menolong gue dan membawa gue ke rumah sakit. Kemudian beberapa hari yang lalu saat gue kerja di cafe, gue nggak sengaja numpahin minuman ke tas branded milik kekasih Mas Bima dan ia minta ganti rugi 600 juta, awalnya gue kaget dari mana gue punya uang sebanyak itu. Tapi tiba-tiba mama Ratna datang dan menawarkan sebuah kesepakatan bahwa gue nggak perlu ganti 600 juta asalkan gue mau jadi menantunya. dan ternyata sebelumnya Mama Ratna juga sudah menemui Bu Asih di panti asuhan dengan menawarkan Villa milik keluarga mereka untuk dijadikan panti asuhan, karena lo tahu sendiri kan kalau panti asuhan gue akan disita oleh negara. Awalnya gue berfikir jika menikah bukanlah hal yang buruk daripada gue harus mendekam dipenjara karena tidak sanggup membayar ganti rugi, toh kalau menikah gue bisa bercerai. Namun tanpa gue duga ternyata Mas Bima sudah menyiapkan kontrak pernikahan dan isinya juga sangat menguntungkan gue. isi kontrak itu tidak ada kontak fisik tidak ada melayani siapapun."

Sarah terdiam cukup lama, membiarkan angin pagi itu berhembus di antara mereka.

Akhirnya Sarah pun berkata pelan, “Lo tuh terlalu baik, Nis. Gue tahu alasan lo pasti bukan karena uang. Tapi karena sesuatu yang lebih besar dari itu, kan?, demi adik-adik lo di panti.”

Anisa tersenyum kecil, matanya menatap jauh. “Iya, Sar. Gue melakukan ini… demi panti. Bu Ratna berjanji akan menyerahkan salah satu villanya untuk dijadikan panti asuhan. Gue nggak bisa menolak tawaran itu. Kemana lagi gue bisa mencari bagunan yang pas untuk adik-adik gue.”

Sarah menatap sahabatnya lama, lalu menghela napas berat.

“Lo selalu mikirin orang lain dulu sebelum diri lo sendiri. Tapi, Nis, tolong janji satu hal sama gue…”

Anisa mengangkat kepalanya. “Apa itu?”

Sarah menatapnya serius.

“Jangan biarkan siapa pun melukai lo lagi. Lo udah pernah disakiti sebelumnya. Gue nggak mau lo ngerasain itu lagi, apalagi dari laki-laki kayak Bima. Jangan pernah lo jatuh cinta sama dia."

Anisa hanya terdiam, menatap langit yang mulai berubah warna. “Gue janji, Sar. Gue akan kuat.”

Sepeninggal Sarah yang pergi ke toilet, Anisa duduk sendirian di taman. Suara burung dan langkah kaki orang-orang menjadi latar pikirannya yang berkelana jauh.

Tanpa bisa ditahan, bayangan Bayu kembali muncul di benaknya, mantan kekasih nya, pengkhianatan, dan rasa sakit yang belum sepenuhnya sembuh.

"Gue gak pernah cinta sama lo, gue hanya memanfaatkan kepintaran lo. Yang selama ini gue suka adalah sahabat lo,”

Suara itu masih terngiang jelas di kepalanya, seperti luka lama yang belum mengering.

Anisa benar-benar tidak menyangka jika pemuda yang dipacarinya selama 4 tahun ternyata hanya memanfaatkannya saja, dan yang lebih menyakitkan adalah ternyata Bayu mencintai sahabat Anisa dan mereka diam-diam menjalin hubungan di belakang Anisa. saat itu Anisa benar-benar merasa terpuruk bagaimana bisa seorang sahabat dan kekasihnya melakukan penghianatan secara bersamaan, kalau saja Bayu berselingkuh dengan gadis lain mungkin Anisa tidak terluka separah ini.

Namun kali ini, ia ingin hasil akhirnya berbeda. Ia tidak mau lagi menjadi korban. Ia ingin bertahan, tapi juga ingin membuktikan bahwa wanita seperti dirinya bisa bangkit tanpa perlu bergantung pada siapa pun.

1
Ma Em
Ada saja saja perempuan yg akan jadi penghalang antara Jovan dgn Anisa , semangat Jovan teruslah berjuang untuk mendapatkan cintanya Anisa , semoga Jovan berjodoh dgn Anisa .
Ma Em
Bima baru sadar dan menyesal setelah tau Luna tdk sebaik yg Bima kira dan hanya memanfaatkan nya , sekarang datang meminta maaf dan mau kembali pada Anisa , siapa juga yg mau sama lelaki kejam dan penipu mati saja kamu Bima
partini
nah Udha gini Nini yg paling sempurna,,kalau ga tau si Kunti aslinya kaya gitu ttp aja cinta kan
minta balikan habis ini yahhh lagu lama
Ma Em
Anisa semangat makanya Anisa jgn lemah Anisa hrs berani lawan si Clara kalau tdk dilawan malah tambah berani dia .
Yuliana Tunru
smoga jovan selalu hqga nisa ya ..clara sikap arogan mu yg akan menghancurkan mu
partini
dan seperti itu jovan ga tau sehhhhh
Ma Em
Alhamdulillah Anisa serta Bu Asih dan anak2 panti sdh keluar dari villa pak Amar dan Bu Ratna , sekarang tinggal membereskan urusan Anisa dgn Bima agar segera bisa lepas dari nikah kontrak yg dilakukan Bima , semangat Anisa 💪💪💪
Ma Em
Clara kamu dlm bahaya dia kira perbuatannya yg menurunkan Anisa dijalan tdk akan diketahui Jovan , tapi sukur dah Jovan jadi tau kelakuan Clara , mungkin ibu2 yg ditolong sama Anisa saudaranya Anisa yg terpisahkan waktu msh kecil
Yuliana Tunru
waktu x buat nisa bangkit dan jgn lupa bos jovan 👍 siap2 jd gembel bima ambil tuh luna jalqng mu
zhelfa_alfira
keren
zhelfa_alfira
cerita nya bagus aku suka..semangat up kk
zhelfa_alfira: sama² semangat up nya cerita nya bagus
total 2 replies
Ma Em
Bagus Jovan harus melindungi Anisa dari Bima karena sdh menipunya dgn status pernikahan padahal bohong yg membuat hidup Anisa tersiksa , balas semua perbuatan Bima dan Luna buat mereka berdua hidupnya menderita .
Call Me Nunna_Re: Maksi y bun selalu mpir🙏
total 1 replies
Santi Cetta
ya ampun jd perempuan jahat amat semoga mendapatkan balasan
Ma Em
Tendang si Luna jalang jgn biarkan tinggal di apartemen biar dia jadi gembel kalau Bima membela Luna usir sekalian emang mereka serasi sampah emang hrs berpasangan dgn sampah juga .
Ma Em
Jangan sampai Anisa bisa dibawa pulang sama Bima , Bu Asih hrs bisa pertahankan Nisa agar TDK dibawa Bima Dan secepatnya pindah dari vila nya Bu Ratna juga Anisa bisa langsing gugat cerai Bima .
partini
langsung ketahuan kemana perginya Weh Weh ya percuma dong pergi 🤦
Ma Em
Bagus Anisa kamu hrs berani melawan jgn bisanya cuma nangis, Anisa punya harga diri jgn mau diinjak injak sama Bima dan Luna si manusia tdk berguna , lbh baik Anisa secepatnya keluar dari apartemen yg ditempati Bima dan Luna .
Ma Em
Anisa kamu hrs melawan jgn bisanya nangis doang jadi Luna tambah berani berbuat semaunya bahkan menampar kamu ditempat umum , Anisa berhak membela diri karena Anisa sebagai istri sah Bima sedangkan Luna cuma jalang simpanan Bima kenapa Anisa dihina dan ditampar diam saja itulah kelemahan Anisa .
Ma Em
Anisa emang yg terbaik Clara kalah telak maksudnya mau permalukan dan menjatuhkan Anisa tdk taunya Anisa malah lbh pintar dari Clara kan dia malu sendiri , semangat Anisa kamu pasti bakal jadi orang sukses , maaf Thor babnya terlalu sedikit ,🙏🙏
Ma Em
Bagus Jovan kamu hrs melindungi Anisa dari perlakuan yg kasar dari Bima dan Luna kalau perlu lbh baik Anisa bawa keluar dari tempat yg di tinggali Bima dan Luna .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!