NovelToon NovelToon
Kisah Asmara Gadis Desa

Kisah Asmara Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Healing
Popularitas:764
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Di kenal seorang pendiam dan tidak banyak bergaul membuatnya minder , sejak di usia belia seorang gadis desa sangat aktif dan sudah mengenal yang namanya jatuh cinta , apakah sekedar jatuh cinta saja atau sudah mengenal lebih dari sekedar cinta monyet ?

Dibalik kisah asmara ada sekelumit masalah pada sikap saudaranya yang membuatnya risih dan menjadi tertutup . lambat laun ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya .


Mampukah ia menjalani kehidupan di luar sana tanpa ia sadari sudah terjebak dalam arus kehidupan dunia luar yang penuh dengan drama dan masalah ?

Apakah gadis yang dulu pendiam akan menjadi pendiam atau akan menjadi sosok yang lain ?

Yuk baca pelan-pelan dan berurutan agar tidak salah paham .jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Latihan Di Rumah Teman

Keesokan harinya sepulang sekolah Ira dan teman latihannya berangkat ke rumah Norma , mereka sangat senang bisa main ke rumah Norma yang jaraknya kurang lebih dua kilo meter dari sekolah .

Begitu masuk desa Hilir desa tempat kelahiran Norma , mata mereka disuguhkan dengan pemandangan alam desa Hilir yang begitu sangat indah . Terlihat sangat dekat di sebelah timur gunung menjulang tinggi ditumbuhi banyak pepohonan membentuk segitiga .

Sawah berwarna hijau membentang luas di sana memberi nuansa alam pedesaan yang asri dan sejuk . Mereka berenam berjalan menuju rumah Norma sambil berbincang ringan sesekali bercanda .

Sampai di rumah Norma mereka duduk di teras depan sambil menikmati pemandangan sekitar . "Ternyata rumah di sini sudah dinding batu bata ya ," kata Ira mengagumi rumah di desa Hilir .

“Iya , seperti kota ," sahut Ina melihat beberapa rumah di desa tersebut . Norma keluar membawa camilan dan minuman segar diletakkan di lantai dekat dengan teman-teman agar segera dinikmati bersama .

"Segar sekali ," kata Heni langsung mengambil gelas dan di isi dengan minuman berwarna merah lalu meneguk sampai habis .

"Haus ya ," celetuk Nita melihat Heni minum langsung habis .

" Banget deh , memangnya kamu tidak haus perjalanan juga jauh meskipun aku pernah kemari ," jawab Heni mengambil air minum lagi lalu meneguk sampai setengah gelas .

Yang lainnya juga bergantian mengambil air minum , dan makan camilan . Setelah capeknya hilang mereka melanjutkan latihan . Musik sudah dimainkan mereka membentuk barisan dan memulai gerakan demi gerakan .

Ke enam orang itu sangat senang ketika gerakannya hampir sempurna . "Yeyyy , berhasil ," pekik Heni dengan senang . Semua bertepuk tangan menyemangati kekompakan mereka .

Hari menjelang sore mereka menyudahi latihan dan mereka berpamitan kepada Norma dan ibunya yang baru saja pulang dari bekerja .

"Jangan kapok main ke rumah Norma ," kata Hesti ibu Norma .

"Tidak kok Tante justru kita-kita senang bisa main kemari ," sahut Ina mewakili teman-temannya .

"Kami pulang dulu Tante , Norma sampai ketemu lagi di sekolah ," kata Mereka dengan kompak . Mereka berjalan kaki menuju jalan raya naik turun .

"Kenapa di aspal desa sini lumayan kan kalau jalannya sudah bagus akses ke sini lebih enak jalannya ," kata Ira merasa capek menempuh perjalanan sampai ujung jalan utama yaitu jalan raya .

Mereka menunggu angkutan umum untuk sampai di desa mereka . Tidak lama kemudian angkutan datang mereka masuk dan duduk dengan nyaman . Selama perjalanan mereka menikmati dengan bercanda ria .

"Jalan desa Hilir sebenarnya bagus hanya saja belum ada perbaikan ," kata Heni .

"Kamu sering main ke rumah Norma ya ,Hen ?" tanya Ira ingin tahu .

"Tidak sering cuma pernah itu pun kalau ada kerja kelompok ," jawab Heni .

" Kamu pernah main kemana saja ,Hen ?" tanya Nita ingin tahu .

“ Kemana-mana lah namanya juga punya banyak teman , hari ini ke rumah si A besok ke rumah si B begitu seterusnya ," jawab Heni apa adanya .

"Sombong ," celetuk Ina .

“Maaf bukan bermaksud sombong tapi memang kenyataannya aku selalu pergi main ke rumah teman ya cari pengalaman gitu ," kata Heni dengan wajah senang bisa pergi kemana pun ia mau karena tidak pernah di larang oleh ibunya .

"Syukurlah tapi hati-hati kalau di culik sama orang ," kata Ina mengingatkan .

" Iya , terimakasih," jawab Heni merasa haru ada yang mengingatkannya .

Ira dan teman-temannya turun dari angkutan umum berjalan kaki menuju desa bernama Manggar Sari . Dan Mereka berpisah menuju rumah masing-masing.

Ira langsung menuju kamar dan membersihkan diri lalu mengganti dengan pakaian santai dan makan sore sendirian ,

“Kok tumben baru pulang main kemana ?’ tanya Yaman melihat Ira sedang makan .

"Ke rumah Norma latihan buat acara perpisahan kelas tiga ," jawab Ira .

“Latihan apa ?" tanya Yaman duduk sambil mengambil nasi dan lauk ke dalam piring lalu menyantapnya dengan lahap .

"Latihan gerak dan lagu ," jawab Ira menghabiskan makannya lalu mencuci piring kotor ke tempat cucian dan meletakkan di rak piring .

Ira duduk santai di teras rumah melihat anak-anak kecil bermain sambil berlarian di sepanjang jalan . "Menyenangkan sekali ," gumam Ira tersenyum mengingat ketika masih duduk di sekolah dasar .

"Rasanya seperti baru kemaren sekarang sudah merasa dewasa ," sahut Desi duduk di sebelah Ira . "Iya ," sahut Okta . Mereka bertiga duduk di teras depan rumah Ira mengenang masa kecil .

"Memang menyenangkan waktu kecil , kita saja dulu begitu main letak umpet , lompat tali , main rumah-rumahan dari tanah , orangnya lidi ," kata Okta diselingi tawa mereka bertiga .

"Iya , aku paling menang kalau soal lompat tali jarang sekali jadi penjaga ," kata Ira merasa bangga dengan kemenangannya .

"Aku pernah jadi penjaga waktu lompat tali karena karetnya sempat nyangkut di jari kakiku ," sahut Desi , mereka bertiga tertawa dengan kompak .

"Enak sekali pada ngumpul ,tertawa kenapa sih kayaknya seru banget ?" Ruli datang ikut gabung bersama mereka para perempuan .

"Ada deh , kamu itu cowok ngapain ikut ngobrol sama cewek ," kata Desi menunjuk Ruli namun tidak di anggap serius oleh Ruli justru berlama-lama duduk bersama mereka .

Jantung Ira berdegup sejak kedatangan Ruli , wajahnya menahan rasa ingin mengungkapkan tapi malu ada dua teman perempuan di antara mereka .

"Kenapa Ra , senyum-senyum sendiri ," kata Ruli melihat Ira yang tersenyum ke arahnya . Ira merasa kepergok wajahnya terasa panas karena malu ketahuan kalau sedang memperhatikan Ruli .

“Ganteng banget ," batin Ira.

" Siapa yang senyum , aku lihat itu ," jawab Ira asal . Ruli tersenyum melihat Ira yang salah tingkah .

Menjelang maghrib mereka pulang ke rumah masing-masing. Setiap kejadian demi kejadian Ira merasa punya felling kalau Ruli sedang dekat dengan seseorang tapi tidak tahu siapa .

Setiap malam Ira selalu gelisah dengan perasannya . "Kenapa aku jadi suka sama dua cowok sekaligus , dan dua-duanya membuatku susah melupakan meskipun belum menjalin hubungan , apakah teman-temanku juga mengalami hal yang sama ?" batin Ira .

Malam itu Ira iseng membuat sebuah diary di buku tulis , ia mengungkapkan perasaannya di sana . Entah mengapa hatinya menjadi merasa tenang setelah menulis di buku itu . Sekilas timbul ide ia membuat sebuah buku kecil sebagai buku diary .

Setelah selesai di buat ia melihat hasil buatannya sendiri , ia tersenyum sendiri ."Lucu juga buku ini , imut ," katanya sambil menertawakan buku kecil ditangannya .

Buku diary Ira simpan di tempat aman agar tidak ada yang mengetahui ungkapan isi hatinya . Kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur tidak lupa memakai selimut menutupi tubuhnya sampai sebatas leher .

Cuaca malam itu dingin membuat bulu kuduk merinding . Ira memejamkan mata tidak lama sudah berada di alam mimpi .

1
🌀 SãñõõR 💞
siapa ya... rulli kayaknya😄
Anyue: mungkin saja tapi entahlah besok gimana baiknya
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
ayok belajarrr👍... jadi inget masa sekolah sih🤭
Anyue: anggap saja masih sekolah hhe
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
salfok sama nama Erlan heheh
Anyue: duh kena deh ,🤭
total 3 replies
Mericy Setyaningrum
mengagumi sosok laki2 di kampung
Anyue: pekerja keras
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
aku boleh komen ya... ini terlalu ke narasi ya... kalo bisa di seimbangkan antara narasi deskripsi dan juga dialog... juga dialognya dipisah sm dialog lain jangan disatukan jd gak terlihat dialognya ... trima kasih
Anyue: q tanya editor satu paragraf narasi setidaknya dua dialog
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!