Mantan istrinya yang tidak pernah mencintainya tiba-tiba saja memberikan tubuhnya.
Selebriti tercantik dan paling terkenal mengejarnya dan memohon untuk bisa menjadi kekasihnya.
Putri dari orang paling kaya di sana memakai pakaian seksi untuk menggodanya.
Beberapa hari dirinya bukanlah siapa-siapa, dianggap sebagai pria tidak berguna.
Hingga kemudian ingatannya pulih yang ternyata dia adalah seorang dokter legendaris bermata emas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 VIRAL DI MEDIA SOSIAL
Orang-orang pada zaman sekarang benar-benar sudah melupakan teknik pengobatan dengan metode akupuntur. Di zaman sekarang, metode pengobatan modern adalah metode yang paling masuk akal di seluruh penjuru dunia.
Anak kecil juga kembali menangis dengan kencang lagi. Anak kecil sempat berpikir mungkin saja ayahnya bisa selamat, namun mendengar perkataan semua orang, sepertinya semua juga tidak akan merubah apapun.
Seorang wanita di sana yang belum pernah melihat akupuntur juga mulai mengeluarkan ponselnya dan melakukan siaran langsung di media sosialnya.
"Halo gaes," sapa wanita itu kepada penonton siaran livenya.
Ternyata wanita tersebut memiliki puluhan ribu pengikut di akun media sosialnya, sehingga dalam sekejap saja, penonton siaran langsungnya terus bertambah dengan cepat.
"Hari ini ada orang yang di patuk ular, kemudian ada seseorang yang mencoba mengobatinya dengan menusukkan jarum, benar-benar penasaran dengan hasilnya," wanita itu mengarahkan kamera ponselnya ke Javier.
Javier yang sedang berjongkok juga langsung menusukkan kedua jarum perak di kaki pria paruh baya. Kedua jarum perak itu tepat mencap di sebelah bekas gigitan ular.
Seketika sekilas cahaya keemasan terlihat di kedua mata Javier. Javier mengeluarkan kekuatan sejati dari dalam tubuhnya.
"Dahulu sudah tak terhitung jumlahnya orang yang aku selamatkan," ucap Javier di dalam hati.
"Hanya di gigit ular saja, bagiku bukan apa-apa," sambung Javier di dalam hati.
Javier segera mengalirkan energi spiritual dari dalam tubuhnya masuk ke dalam tubuh pria paruh baya melalui setiap jarum perak yang tertancap.
Energi spiritual juga mulai langsung menyebar ke seluruh tubuh pria paruh baya. Energi spiritual mulai memisahkan racun bisa ular yang berada di aliran darah. Kemudian seluruh racun mulai di tarik oleh energi spiritual untuk di dorong menuju arah tenggorokan.
"Jika aku tidak ada, kamu pasti sudah mati," pikir Javier.
Racun itu benar-benar sudah menyebar ke seluruh tubuhnya melalui aliran darah. Tidak ada satupun orang yang mampu untuk menolongnya, kecuali dirinya, pikir Javier.
Setelah beberapa menit berlalu, masih belum muncul tanda-tanda membaik dari pria paruh baya.
"Sudah aku duga, pengobatan kuno seperti itu tidak akan berguna, tampaknya kini pria itu benar-benar telah meninggal," ujar salah seorang di sana.
"Kasihan sekali, jika memang tidak ada yang bisa di lakukan, lebih baik diam saja, menusukkan jarum, bukankah sama saja menyiksanya di saat terakhir," ujar orang yang lain lagi.
"Gaes, sepertinya orangnya sudah meninggal gaes, sayang sekali ya," ujar wanita yang melakukan siaran langsung.
"Ayah, huhu..." si anak kecil menangis histeris.
"Dasar bodoh," maki Anton dalam hati kepada Javier.
Namun kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi di sana. Tiba-tiba saja pria paruh baya mulai menggerakkan jari-jari tangannya. Hal itu juga di lihat oleh orang-orang yang ada di sana.
"Sepertinya aku melihat jari tangannya bergerak," ujar seseorang di sana yang melihatnya.
"Aku juga lihat, walaupun sekilas, tapi tidak mungkin salah lihat," ujar orang yang lain.
Javier juga mulai mencabut kedua jarum perak yang tertancap pada kaki pria paruh baya. Javier menyimpan jarum peraknya ke dalam sakunya.
"Pria ini sudah baik-baik saja, sebentar lagi akan sadar," ujar Javier sambil bangkit.
Seperti yang Javier katakan, pria paruh baya juga mulai membuka kedua matanya. Sontak saja hal ini membuat semua orang terkejut.
"Ini..." Anton yang seorang dokter seolah tidak percaya.
Orang-orang mengira bahwa pria paruh baya sudah mati, tapi kini justru telah membuka matanya dan sadar.
"Ini di luar dugaan gaes, pria itu seperti sudah sadar," ujar wanita di siaran langsungnya dengan sangat antusias.
Sementara itu, di sebuah asrama kampus universitas kedokteran. Seorang mahasiswi sedang menonton siaran langsung itu. Mahasiswi itu bernama Kayla yang merupakan teman satu kamar dari Shinta Wibowo.
Shinta Wibowo adalah seorang mahasiswi cantik yang merupakan adik ipar dari Javier. Shinta sendiri berkuliah di universitas kedokteran terbesar yang ada di kota Neo.
"Kayla kamu sedang menonton apa?" tanya Shinta yang penasaran.
Sembari tadi Shinta melihat Kayla begitu serius memandangi ponsel miliknya, padahal saat ini mereka sedang mengerjakan tugas kuliah.
"Sepertinya seru sekali," sambung Shinta.
"Aku sedang menonton siaran langsung," jawab Kayla.
Kayla menjelaskan bahwa siaran langsung yang dia tonton saat ini sedang menayangkan seseorang yang melakukan akupuntur untuk menolong orang yang di gigit ular.
"Akupuntur..." Shinta sedikit terkejut karena di jaman sekarang masih ada orang yang menggunakan akupuntur.
Sambil menonton, Kayla juga mengatakan bahwa orang yang di gigit ular itu kondisi sudah sangat parah sekali. Semua orang sudah mengira bahwa pria tersebut akan meninggal. Bahkan dokter yang ada di sana juga tidak bisa berbuat apa-apa.
"Tapi sepertinya orang yang di gigit ular itu mulai sadar, bukankah ini hebat sekali?" sambung Kayla.
"Apa benar akupuntur sehebat itu?" Shinta yang penasaran juga bergabung untuk menontonnya.
Shinta yang juga ikutan nonton dapat melihat orang yang di gigit ular itu telah membuka matanya.
"Uhuk... uhuk... uwek..." pria paruh baya berbatuk dan langsung muntah.
Seteguk darah segar keluar dari dalam mulut pria paruh baya. Darah itu berwarna hitam pekat dengan bau yang tidak sedap. Semua orang juga langsung tahu bahwa darah itu adalah campuran racun bisa ular yang telah keluar dari dalam tubuh pria paruh baya.
"Aku belum mati...?" pria paruh baya seolah tidak percaya dirinya masih hidup.
Sebelumnya tubuhnya tiba-tiba saja Deman tinggi yang membuat keringat dingin keluar dari keningnya. Rasanya begitu mual dengan detak jantungnya yang tidak beraturan.
Kemudian kepalanya terasa begitu sangat berat dan pandangannya menjadi kunang-kunang. Lalu semuanya menjadi sangat gelap, sehingga pria paruh baya mengira dirinya sudah berakhir.
"Ayah..." si anak kecil juga langsung memeluk pria paruh baya ayahnya.
Tangisannya juga semakin keras, namun ini adalah tangisan bahagia karena ayahnya telah sadar kembali dan baik-baik saja.
"Ayah jangan tinggalkan aku, huhu...!" ujar anak kecil sambil tersedu-sedu.
"Aku takut sekali," sambung anak kecil.
"Maafkan ayah, ayah berjanji akan selalu menjaga mu dan tidak akan meninggalkan mu," balas pria paruh baya.
Pemandangan itu membuat orang-orang terharu. Rasa cinta dan takut kehilangan begitu menyentuh hati setiap orang.
Semua orang serasa dapat merasakan apa yang di rasakan oleh si anak kecil saat ini. Melihat orang tua baik-baik saja, adalah keinginan seluruh anak di dunia ini.
"Tidak di sangka akupuntur benar-benar sehebat ini, aku merasa menyesal karena meremehkannya," ujar salah seorang di sana.
"Pengobatan yang di wariskan leluhur harus di hormati dan di jaga, tidak sepantasnya hanya karena perkembangan zaman kita melupakannya," ujar orang yang lain.
"Pemuda itu masih begitu muda, entah siapa dia sebenarnya, yang jelas dia adalah pahlawan hari ini," ujar orang yang lain lagi.
"Kemampuan akupuntur nya sangat hebat sekali, bahkan dokter sebelumnya juga tidak bisa berbuat apa-apa."
Orang-orang juga memuji Javier karena telah berhasil menolong pria paruh baya dari bahaya. Orang-orang yang sebelumnya meremehkan dan mengatainya juga merasa tidak enak dan meminta maaf kepadanya.
"Untung ada kamu nak, selama mau berusaha pasti ada jalan, tidak seperti dokter sebelumnya, menyerah di awal tanpa melakukan apapun," ujar seorang wanita tua kepada Javier sambil menyinggung Anton.
"Pada awalnya gayanya sok memeriksa, tapi kemudian mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa, setidaknya lakukan dulu sesuatu," ujar orang yang lain.
"Menyerah di awal tanpa melakukan sesuatu, tindakan seperti ini hanya di lakukan oleh seorang pengecut," ujar orang yang lain lagi.