NovelToon NovelToon
Perfect Life System

Perfect Life System

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Teen School/College / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir
Popularitas:90.1k
Nilai: 5
Nama Author: BlueFlame

Christian Edward, seorang yatim piatu yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia harus keluar dari panti asuhan tempat ia di besarkan dengan bekal Rp 10 juta. Dia bukan anak biasa; di balik sikapnya yang pendiam, tersimpan kejeniusan, kemandirian, dan hati yang tulus. Saat harapannya mulai tampak menipis, sebuah sistem misterius bernama 'Hidup Sempurna' terbangun, dan menawarkannya kekuatan untuk melipatgandakan setiap uang yang dibelanjakan.

‎Namun, Edward tidak terbuai oleh kekayaan instan. Baginya, sistem adalah alat, bukan tujuan. Dengan integritas yang tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata, dia menggunakan kemampuan barunya secara strategis untuk membangun fondasi hidup yang kokoh, bukan hanya pamer kekayaan. Di tengah kehidupan barunya di SMA elit, dia harus menavigasi persahabatan dan persaingan.sambil tetap setia pada prinsipnya bahwa kehidupan sempurna bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu miliki, tetapi tentang siapa kamu di balik semua itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlueFlame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Fondasi Baru

Perpustakaan sore itu terasa lebih sunyi dari biasanya.

Edward duduk di meja yang sama, buku tebal filosofi investasi dari ayah Aurora tergeletak di sampingnya, sudah dibaca dari awal hingga akhir.

Di depannya, Aurora duduk dengan anggunnya, menunggu.

Edward tidak membuka laptopnya. Dia meletakkan sebuah map berisi print out rencana bisnis Catalyst AI di atas meja. "Ini," katanya, singkat.

Aurora mengambil map itu, membukanya dengan hati-hati. Matanya yang tajam mulai menyapu halaman demi halaman. Edward tidak berbicara. Dia membiarkan karya itu berbicara sendiri. Dia memperhatikan ekspresi Aurora, yang berubah dari skeptis menjadi terfokus, lalu menjadi... Terkesan.

Dia membaca bagian visi, lalu melirik ke Edward. "Mengubah data mati menjadi wawasan hidup. Klise sekali."

"Bukan klise," jawab Edward tenang. "Ini adalah inti dari masalah yang mereka hadapi.

Aurora melanjutkan membaca, melewati model bisnis dan proyeksi keuangan. Dia berhenti di bagian "Integritas Data dan Dampak Sosial". "Menjamin tidak akan menjual data pengguna? Memberikan akun gratis di UKM untuk daerah tertinggal? Ini... Tidak biasa. Kebanyakan startup akan melihat ini sebagai pemborosan potensi pendapatan."

"Mereka melihat uang. Aku melihat kepercayaan," kata Edward. "Kepercayaan adalah mata uang yang lebih berharga di jangka panjang, terutama jika kita ingin bersaing dengan raksasa seperti Setiawan Group."

Aurora menatapnya lagi, kali ini lebih lama. Nama "Setiawan Group" yang keluar dari mulut Edward dengan begitu mudahnya menunjukkan bahwa dia tidak takut.

Aurora lalu menemukan satu baris kecil di catatan kaki proyeksi keuangan. "Proyeksi biaya server di tahun tiga terlalu optimis 2%. Kamu berasumsi harga penyimpanan cloud akan turun?"

Edward tidak tersentak. Dia bahkan tidak melihat catatannya. "Bukan asumsi. Aku sudah menganalisis tren harga komoditas memori flash dan persaingan antar tiga penyedia cloud utama. Berdasarkan laju inovasi teknologi mereka, penurunan harga sebesar 2.5% adalah hasil yang paling mungkin. Aku menulis 2% untuk berjaga-jaga."

Aurora membeku. Dia hanya mencoba menemukan celah, sebuah tes kecil, tapi Edward menjawabnya dengan detail teknis dan data yang dia sampaikan bahkan mungkin tidak dipikirkan oleh tim analis ayahnya. Sebuah senyum kecil, hampir tidak terlihat, melintas di bibirnya. Ini bukan senyum mengejek, tapi senyum yang terkesan... Dan mungkin, sedikit terhibur.

Dia menutup map itu dengan pelan. "Rencana bisnis ini bukan hanya solid, Edward. Ini... Bagus dan memiliki jiwa."

Dia mengambil ponselnya, sebuah ponsel dengan desain minimalis dan elegan yang jelas-jelas bukan produk massal. Dia menekan sebuah nomor cepat.

"Ayah," katanya, suaranya berubah menjadi lebih lembut dan hormat. "Maaf mengganggu. Aku di perpustakaan... Tidak, aku tidak sedang belajar. Aku menemukan seseorang yang mungkin cocok dengan Ayah. Dan aku yakin Ayah pasti akan menyukainya."

Dia berhenti sejenak, mendengarkan. Matanya menatap Edward.

"Seorang anak SMA yang baru saja memenangkan Academic Decathlon. Anak yang sedang membangun perusahaan AI untuk UKM. Anak yang menurutku memiliki visi yang sama dengan yang Ayah cari."

Dia tersenyum. "Iya, Ayah. Serius. Aku akan kirimkan rencana bisnisnya sekarang juga. Tolong dibaca. Besok malam, bisakah Ayah luangkan waktu? Aku mau membawanya ke rumah."

Setelah menutup telepon, Aurora menatap Edward. "Ayahku akan membacanya. Jika dia setuju, besok malam pukul 8, datanglah ke rumahku. Alamatnya ada di buku yang kuberikan."

Edward mengangguk. "Terima kasih."

"Aku belum melakukan apa-apa," kata Aurora. "Aku hanya membuka pintu. Dan Kamu yang harus berjalan masuk serta membuktikan bahwa kau pantas berada di sana. Agar aku tidak menyesal membukakan pintu itu untukmu."

Dia berdiri, hendak pergi. Tapi kali ini, dia berhenti sejenak. Dan sedikit bercanda, "dan Edward... Cara kamu menjelaskan proyeksi server tadi... Itu sedikit menyeramkan. Kamu terlihat garang."

Senyum kecil muncul di wajah Edward. "Aku hanya mencoba terlihat serius."

Aurora tertawa pelan, suara yang langka dan indah. "Aku bisa menebak." Lalu, dia pergi, meninggalkan Edward dengan sebuah janji pertemuan yang bisa menentukan seluruh masa depannya.

Edward menatap pintu perpustakaan yang perlahan tertutup. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia merasa... dilihat.

Bukan karena prestasi, bukan karena nilainya, tapi karena pikirannya.

Namun, rasa hangat itu cepat tergantikan oleh kesadaran lain — waktu.

Besok malam, dia akan berdiri di depan orang yang selama ini hanya disebut-sebut dalam berita bisnis.

Ayah Aurora.

Damien Wijaya

Dia menarik napas panjang, menatap map yang kini sudah kosong di depannya.

“Kalau aku mau masuk ke dunia mereka,” gumamnya pelan, “aku harus punya sesuatu yang bisa mereka hormati — bukan hanya ide.”

Dengan langkah mantap, Edward berdiri, mengambil mapnya, dan meninggalkan perpustakaan.

***

Sesampainya di rumah, Edward tidak berlama-lama bersantai. Dia langsung menuju ke Jalan Merdeka nomor 88. Ruko itu masih kosong dan kusam, tapi sekarang, di matanya, itu adalah lahan kosong yang menunggu untuk dibangun.

Dia menghubungi beberapa kontraktor kecil yang dia temukan online. Seorang pria paruh baya bernama Pak Jono dan dua anak buahnya datang satu jam kemudian.

Edward tidak basa-basi. Dia menunjukkan denah sederhana yang dia buat di laptopnya. "Saya ingin ini dibongkar total. Lantai diganti keramik, dinding dicat ulang, plafon dipasang yang baru, dan dipasang kaca film di jendela. Saya butuh ini selesai dalam seminggu."

Pak Jono mengerutkan kening. "Seminggu? Cepat sekali, Mas. Biayanya juga..."

"Saya akan membayar di muka, 50% lebih tinggi dari harga pasaran, dan 50% sisanya dibayar lunas saat selesai. Tidak ada nego, tapi saya mau hasilnya rapi dan tepat waktu," kata Edward, suaranya tenang tapi tegas. Skill 'Negosiasi Tingkat Master'-nya bekerja dengan sempurna. Dia tidak menawar, dia menetapkan syarat yang sangat menguntungkan, membuat mereka tidak bisa menolak.

Mata Pak Jono berbinar. "Deal, Mas! Kami kerjakan semaksimal mungkin!"

Edward mentransfer uang muka. Rp 15.000.000.

[Transaksi terdeteksi: Rp 15.000.000]

[Penggandaan acak: x1.8]

[Total pengembalian: Rp 27.000.000]

[Saldo saat ini: Rp 290.730.000]

Setelah urusan dengan tukang bangunan selesai, Edward langsung beraksi. Dia pergi ke toko furnitur dan toko komputer.

"Tiga set meja kerja ergonomis dan kursinya." -> Rp 12.000.000 -> Penggandaan x2.0 -> Rp 24.000.000.

"Papan whiteboard besar, 3x2 meter." -> Rp 2.500.000 -> Penggandaan x1.7 -> Rp 4.250.000.

"Mesin kopi otomatis untuk kantor." -> Rp 8.000.000 -> Penggandaan x2.1 -> Rp 16.800.000.

"Tiga unit PC high-end untuk tim engineering." -> Rp 45.000.000 -> Penggandaan x2.2 -> Rp 99.000.000.

[Saldo saat ini: Rp. 433.980.000]

Setiap pengeluaran, saldo di rekeningnya malah bertambah besar. Dia merasa seperti berada dalam video game di mana setiap membeli "item" justru membuat "gold"-nya bertambah.

***

Keesokan harinya, ruko itu sudah ramai. Suara palu dan bor memecah kesunyian. Bau cat baru mulai menyebar. Edward mengawasi semuanya, memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana. Dia memasang meja-meja baru di sudut yang sudah tidak terganggu oleh pekerjaan renovasi.

Dia berdiri di tengah ruangan itu, di antara kekacauan konstruksi dan keteraturan furnitur baru. Di satu sisi, ada ancaman dari Setiawan Group yang mulai mengintai masa lalunya. Di sisi lain, ada janji pertemuan dengan ayah Aurora yang bisa membuka gerbang menuju kekuatan sejati.

Tapi di depan matanya, yang ada adalah fondasi yang sedang dibangun. Secara fisik. Dinding yang dicat, lantai yang dipasang, meja yang tersusun rapi.

Ini adalah kerajaannya. Dan dimulai dari sini, dari sebuah ruko kumuh yang kini berubah menjadi benteng modern, satu palu, satu cat, dan satu transaksi sistem dalam satu waktu.

'Huft bikin repot saja.'

1
Hary
PADA HAL SETIAP BULAN BISA BERKUNJUNG KE RUMAH ORTU AURORA, ANGGAP SAJA SBG PENGGANTI ORTU,
Hary
JAMAN NOW CEWEK SMA PECAH PERAWAN DG JARI...
YG BODOH PARA COWOK...!!!
Aryanti endah
Luar biasa
Tanto Casper
klas 10,11,12 kenapa jadi satu kelas ?
Fel N: terimakasih udah bertanya kak. Liza tuh anak kelas sebelas, tapi karena dia khawatir Edward bakal diganggu sama Bara, jadinya dia dateng cuma buat ngecek aja dan sekalian ngajak Edward makan siang 😆🍔
intinya kelas 10, 11, dan 12 itu nggak digabung, ya.
Terus kan di situ juga udah ditulis “beberapa menit” — nah, kata beberapa menit itu kan nggak pasti, bisa aja 5 menit, 10 menit, atau bahkan lebih 😌.

kalau masih ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan.☺️
total 1 replies
Diah Susanti
diatas saldonya 12jt kurang 20rb, beli apartemen harganya 15jt, trus yang 3jt 20rb dapat dari mana untuk tambahannya 🧐🧐🧐
Fel N: Terima kasih, Kak, sudah bertanya. Jadi, uang awal Edward adalah Rp10.000.000 dalam bentuk tunai (cash). Setiap kali Edward membelanjakan uangnya untuk sesuatu, jumlah uang yang dibelanjakan itu akan dilipatgandakan setelah itu masuk ke rekeningnya.
Sementara itu, Rp3.000.000 lainnya merupakan sisa uang tunai milik Edward yang belum digunakan (belum di belanjakan).

Kalau masih ada masukan dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan yah.😌
total 1 replies
Aditya Rinjani
makin makin bagus ceritanya

semangat thorrrr
Aditya Rinjani
ceritanya sangat menarik, walaupun lokasi nya cuma di sekitar sekolah saja

semoga chp kedepannya bisa di lingkungan yg lebih luas, semangat thorr
Fel N: Terimakasih, kak.

kalau ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan yah.😌
total 1 replies
Dhea¹⁹
baru update thor
Fel N: iya, makasih.☺️♥️
total 3 replies
Dhea¹⁹
semangat Thor d tunggu kembali nya
Fel N: Terimakasih ☺️
total 1 replies
Dhea¹⁹
mau lawan Edward dengan modal pas²an mending suren aja Viktor
Hendra Saja
kapan team dibentuk Thor....apa saya yg kelewat baca....atau memang waktunya maju 900 tahun kemudian thor🤣🤣🤣
Fel N: Terimakasih, kak , udah bertanya ☺️. jadi teamnya udah di bentuk di chapter 24 kak... Mungkin kakak bacanya kelewat, nanti di baca ulang aja yah...☺️

kalau masih ada kritik dan saran jangan sungkan untuk di sampaikan.😌
total 1 replies
Dhea¹⁹
tambahkan 1 chap lagi Thor gantung amat
MR,win Ellefent
menunggu karya selanjutnya
MR,win Ellefent
karya ini sangat bagus karena didalamnya bukan hanya mengandung cerita biasa tetapi juga memberikan pemahaman tentang menjalankan sebuah bisnis
Fel N: Terimakasih, kak☺️...

Kalau ada kritik atau saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan.😌
total 1 replies
MR,win Ellefent
sya sangat menyukainya 👍
Dhea¹⁹
kasih paham Edward dengan uang tak terbatasmu
Dhea¹⁹
satu doang thor🤣
Fel N: iya, satu dulu yah. soalnya aku ada kelas pagi...
total 1 replies
Dhea¹⁹
ini dia yang d tunggu ketegangan nya lanjut Thor
Dhea¹⁹
baru nih baca lanjut Thor semangat 💪
Syaeroni
update thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!