Chaostic Enigma

[Hutan - Camp militer]

"Begitulah, aku ikut berperang dibawah kepemimpinan Tuan Klain selama 2 tahun, dan aku belajar banyak tentang medan perang. Sampai akhirnya, Tuan Klain di promosikan sebagai komandan perang, disinilah aku memutuskan untuk beristirahat sebentar dari dunia militer." kata Marco.

"Kenapa kau tidak bergabung dengan Tuan Klain.? apa kau tidak di promosikan juga.?"

"Tidak sesimpel itu Rudy, ketika Tuan Klain menjadi komandan, ia menjadi bawahan sangat Jenderal secara langsung. Dan ia harus memimpin beberapa Batalion yang tersebar di penjuru negeri. Tentu saja, aku tidak tau, Batalion mana yang ia pimpin. Jadi, aku memutuskan berhenti sejenak." jawab Marco

"Jadi menurut mu, apa Batalion sekarang tidak di pimpin Tuan Klain.?"

"Melihat dari cara kapten memberikan komando, dan mengatur prajuritnya. Sepertinya komandan Batalion ini berbeda. Dan itu bukan cara Tuan Klain." jawab Marco

"Hmm, jadi berbeda kapten, berbeda juga aturannya.? aneh sekali, harusnya cara kerja dan sistem militer di buat secara terpusat. Para Jenderal juga bisa mengevaluasi cara terbaik untuk pasukannya dan menyepakatinya bersama. Jika seperti ini, kekuatan dalam negeri bisa terbentuk sendiri, dan menjadi pemberontakan."

"Eh, benarkah.? aku tidak pernah berfikir sejauh itu." sahut Marco.

"Ya, pada intinya, jika tidak ada Tuan Klain, kerajaan ini sudah hancur sejak lama. Kau bisa menilainya sendiri saat mendaftarkan diri, lalu menunggu begitu lama, tidak ada informasi apapun, dan pelatihan apapun. Bahkan kita langsung di terjunkan ke medan perang tanpa persiapan mental dan kemampuan. Dan hasilnya, perintah tidak jelas dan memilih kabur." kata Rudy.

"Ah, kau benar. Dari cara kepemimpinan sudah berbeda jauh dengan Tuan Klain, ya meskipun kadang kami juga mengalami kekalahan." kata Marco.

"Itu karena tidak ada jalur suplay. Makanan dan peralatan tidak mendukung. Bisa juga karena korupsi para Jenderal beserta bawahannya. Itu terlihat sangat jelas, bahkan di tenda kapten sekarang ada banyak sekali makanan dan minuman. Kenapa dia tidak memberikannya pada kita.? dan sekarang semuanya di tinggalkan begitu saja."

Marco hanya bisa terkejut dengan pemikiran bocah berusia 13 tahun. Ia sampai tidak bisa berkata-kata.

"Lalu membiarkan mayat-mayat tergeletak di mana-mana, itu bisa membuat penyakit baru bagi prajurit, menyebarkan wabah dan melumpuhkan prajurit sebelum bertarung. Jika kondisi stabil, makanan ada, peralatan memadai, perintah dan strategi jelas, tidak akan menjadi kacau seperti tadi. Jika aku menjadi kapten, aku akan membersihkan mayat-mayat itu dulu, dan membakarnya di depan gerbang. Musuh akan menganggap Camp kita terbakar hangus."

"Setelah itu, mulai dari hal kecil, memberikan informasi tentang musuh, melatih prajurit, memberikan makanan dan minuman yang layak. Itu bisa meningkatkan moral prajurit, dan hasilnya mereka seperti di hargai, dan berjuang demi tanah kita."

"Kau lihat sendiri kan Marco, baru melangkah maju, ratusan prajurit tumbang sekaligus. Tidak ada aba-aba dan persiapan yang matang. Yang bisa di lakukan hanyalah MAJUUU, lalu MUNDUR. Hahaha, itu seperti membunuh kita semua." kata Rudy dengan tertawa.

"Kau benar Rudy, tapi yang kau pikirkan itu, tidak pernah terjadi, bahkan Tuan Klain sendiri tidak pernah memikirkan hal itu." sahut Marco

"Apa.?" Rudy sangat terkejut mendengarnya.

"Ini medan perang Rudy, memang strategi di butuhkan, tapi kita tidak tau, kapan musuh akan menyerang. Tapi jujur saja, yang kau pikirkan itu masuk akal sekali, dan mungkin inilah alasan Andorra menjadi medan perang. Tinggal menunggu waktu sampai musuh menyerbu ibu kota." kata Marco.

"Tapi kau sependapat denganku kan.?" tanya Rudy

"Aku belum pernah bertemu orang seperti mu Rudy, kau seperti membawa budaya baru, dan pemikiran baru. Tapi aku sependapat denganmu." sahut Marco dengan tersenyum.

"Huh, akhirnya ada orang yang mau menerima pendapat ku. Meskipun hanya kau Marco. Aku senang." kata Rudy.

"Lalu, apa rencana mu sekarang.?"

"Aku sendiri tidak tau Marco. Aku tidak punya informasi musuh, dan kita hanya berdua saja. Jika kita menyerbu markas musuh, apa kau siap.? dan apa keuntungan kita.? sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu waktu." jawab Rudy.

"Jika kau butuh informasi, aku tau sedikit tentang musuh." kata Marco.

"Benarkah.? beritahu aku." sahut Rudy dengan semangat.

Marco pun berdiri, dan mengambil kain di bawah tanah. Lalu ia memberikannya pada Rudy.

"Apa ini Marco.?" tanya Rudy

"Ada dua bendera kan, warna merah dan biru. Merah itu adalah milik kerajaan Florensia, dan biru adalah milik Neverland. Pasukan yang menyerang kesini adalah pasukan gabungan. Aku tidak tau tempat markas mereka, yang jelas mereka sudah menguasai separuh wilayah Andorra saat ini." jawab Marco

Rudy pun langsung mengepalkan tangannya.

"Jadi, pasukan kavaleri yang masuk kedalam sini adalah pasukan Neverland.?" sahut Rudy

"Ya, kau benar."

"Aku punya permintaan padamu Marco." kata Rudy serius

"Ehm.? apa itu.?

"Sebelumnya, aku ingin tanya dulu, apa tujuanmu terlibat dalam militer.? apa kau ingin balas dendam pada Florensia.? atau memang terpaksa.?" tanya Rudy

"Hmm, sudah jelas kan, aku punya dendam. Tapi aku juga terpaksa." jawab Marco.

"Baiklah, aku akan membantumu menghancurkan prajurit Florensia, tapi aku punya tujuan lain. Aku juga punya dendam kepada Neverland."

"Gila kau, bagaimana caranya menghancurkan dua kerajaan sekaligus.? sedangkan kita hanya prajurit biasa. Apalagi kau menargetkan kerajaan Neverland, itu bukan kerajaan kecil Rudy, itu kerajaan terbesar di benua ini. Mungkin mereka masih mengirimkan Batalion kecil saja, dan setelah mereka mengirimkan Batalion yang sesungguhnya, satu kerajaan bisa musnah." sahut Marco

"Kau benar, tapi kenapa sampai sekarang Andorra masih berdiri.? bukankah Neverland beraliansi dengan Florensia.? Jika melihat dari waktu peperangan, sudah lebih dari 10 tahun kan.? dan mereka hanya bisa mengambil separuh wilayah Andorra. Artinya, mereka juga tidak sanggup menghancurkan Andorra dalam waktu cepat."

"Apa maksud mu.?"

"Hm, coba pikirkan, Neverland punya pasukan yang sangat kuat, dan wilayahnya juga berbatasan dengan Andorra, kenapa mereka tidak langsung menyerang dari wilayah perbatasan itu, dan memutuskan menyerang dari perbatasan Florensia.? apa kau merasa tidak aneh.? jika kau beranggapan Neverland bisa menghancurkan Andorra, kenapa tidak dari dulu.? ini sudah 10 tahun lebih."

Marco hanya terdiam seribu bahasa, ia tidak paham perkataan Rudy sama sekali.

"Kalau itu aku tidak tau Rudy. Itu bukan menjadi urusan kita, tapi para Raja."

"Haish, kau masih belum menyadarinya kan. Intinya, Neverland tidak sekuat dulu, dan mencoba menguasai wilayah kerajaan lain dengan beraliansi. Jika pihak aliansi menang, makan wilayah bisa di bagi menjadi dua. Separuh untuk Florensia, dan separuh untuk Neverland. Apa kau paham maksud ku.?" kata Rudy

"Kenapa kau sampai berfikir seperti itu Rudy.? jujur saja, aku tidak benari memikirkan hal itu."

"Ya sudahlah kalau begitu. Sekarang kita harus bagaimana.?" tanya Rudy

"Aku juga tidak tau."

"Haish"

....