Sepasang kekasih Hana Aurelia dan Alex Andrian menjalin hubungan selama 3 tahun lamanya. Namun ketika akan bertunangan, ternyata Hana Aurelia selingkuh dengan pria lain.
Selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Tidak ada tanda-tanda perselingkuhan, ternyata Si cewe selalu berhubungan back street dengan cowo lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sely muspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
Ferdian rindu sekali dengan aroma tubuh Hana yang membuatnya semakin bergairah. Dia terus membayangkan kejadian kemarin. Tidak sia-sia mengajak nya liburan ke Bali karena dia mendapat kan tubuh Hana yang sexy dan aroma tubuhnya sungguh tidak bisa di lupakan oleh Ferdian.
Namun pertemuan nya kini tengah tertunda sejak kemarin, Adiknya Alex masih berada di rumah. Alex tengah melamun di teras rumah. Ferdian menghampiri adiknya untuk mencari tau sesuatu.
"Hey Lex, tumben sekali masih melamun disini. Tidak bertemu dengan pacar? " Tanya Ferdian sedikit meledek.
"ah cape sekali aku bang. Lagian ibu pacarku sedang di rumah sakit. Gak mungkin kalau aku mau mengajak nya keluar kan? " ujarnya dengan kesal.
"Lagian lo kalau mau pulang minimal mengabari pacar lo dulu. Kan jadi enggak pas momen nya" ujar Ferdian.
"udah lah bang gue gak ambil pusing. Kalau dia berjodoh sama gue ya pasti dia bakal sabar nungguin gue" ujarnya dengan kesal lagi.
Ferdian malah tertawa mendengar ucapan Alex.
"Dasar abang aneh" ujar Alex.
Ferdian menertawakan ucapan Alex karena Alex bilang Hana jodoh nya. Padahal sekarang jodohnya sedang berada dalam pelukan nya. Dan lebih memilih Ferdian yang bisa memberikan kemewahan untuk Hana.
Alex menemui Hana sore hari di rumah sakit. Namun dirinya sudah pulang ke rumah sejak siang. Hana lupa mengabari Alex.
"Hana aku udah di taman rumah sakit nih, kamu dimana? " ujarnya lewat pesan teks.
"maafin aku lupa mengabari kamu kalau aku udah di rumah. Ibu ku sudah boleh pulang" jawab Hana lewat pesan teks juga.
Harapan Alex untuk bertemu kian susah apalagi kalau Hana sudah berada di rumah, tidak mungkin Alex datang ke rumahnya dalam kondisi seperti ini. Walaupun nanti Alex mengajak Hana bertemu di luar untuk sekarang sangat tidak memungkinkan.
Kepulangan nya Hanya sia-sia saja. Berharap ingin mengajak jalan-jalan kekasihnya malah hasilnya nihil. Alex kembali ke Singapore dengan keadaan kecewa.
"Lebih baik aku kembali lagi ke sana, daripada tidak ada harapan lagi untuk bertemu dengan Hana" Alex kecewa berat.
Padahal harusnya besok dia kembali ke Singapore. Tapi dia malah kembali sore ini. Dengan membawa koper dan berpakaian rapi dia pamit ke orang tua nya.
"Bu, Yah, Alex kembali ke Singapore lagi ya" ucapnya dengan bersedih hati.
"Jaga diri baik-baik Lex, ayah yakin kamu bisa sukses di sana" ujar Ayah menyemangati nya.
Ferdian yang mendengar Alex yang akan berangkat lagi ke Singapore. Dia yang sedang bersantai di kamar sontak langsung buru-buru keluar.
"Lex udah mau berangkat lagi aja. Gak pamitan sama abang " ujarnya dengan perasaan bahagia.
"ya bang gue berangkat dulu yah" ucapnya pelan.
Perasaan Ferdian kini bahagia karena adiknya akan kembali lagi ke Singapore. Kesempatan dia untuk bertemu dengan Hana.
Alex pergi tanpa mengabari Hana. Entah kenapa hatinya kali ini kecewa, walaupun Alex sudah tau dia tidak bisa bertemu karena ibu nya lagi sakit. Tapi ada perasaan lain yang Alex rasakan. Alex cuma mengabari Hana lewat pesan singkat saja.
"jaga diri baik-baik yah. Aku tidak akan pulang sampai aku berhasil mengumpulkan uang untuk melamar mu" ucap Alex lewat pesan singkat nya.
Pesan itu telah di baca oleh Hana. Hana tidak menghiraukan pesan dari Alex karena perasaan nya sudah hambar terhadap Alex semenjak Hana bertemu dengan Ferdian.
. . .....
Malam hari adalah kesempatan Ferdian untuk menemui Hana. Ibunya bertanya pada Ferdian ketika dirinya mau pergi ke tempat Hana.
"kamu mau ke rumah Hana kan, ini ibu titip buah-buahan untuk ibu nya Hana. Sampaikan salam ibu ya, ibu tidak bisa datang ke sana" sambil menyodorkan buah-buahan yang telah di siapkan.
"iya bu, Ferdian ke rumah Hana dulu ya, nanti Ferdian sampaikan pesan ibu" ujarnya sambil berjalan keluar rumah.
Hana mendengar ada suara mobil berhenti di luar rumah. Dia segera mengintip dari jendela, dan dia senang sekali Ferdian datang.
"Akhirnya mas Ferdian datang juga, aku sudah rindu pada nya" gumamnya sembari melihat dari balik tirai jendela.
"Hana kamu di rumah kan, ini aku mas Ferdian"Teriak nya dari depan pintu rumah Hana.
Hana segera membuka pintu dan menyuruh nya masuk.
"Masuk mas. Ibu sudah tidur jangan berisik yah" ucapnya sembari menggandeng tangan Ferdian masuk ke dalam rumah.
Mereka duduk di sofa. Sementara ibu tertidur pulas di kamar. Suasana nya sunyi sepi, dan mengundang hawa nafsu bagi Ferdian.
"yah telat dong aku ke sini nya padahal niat nya mau menjenguk ibu ku. Ini aku udah bawa buah-buahan malah" bisiknya pelan.
"mau menjenguk ibu atau kangen sama aku" bisik Hana sambil menyender di pundak Ferdian.
"kangen kamu juga dong pastinya"Ferdian mengelus rambut Hana.
Nafsu Ferdian sudah tidak terbendung lagi, Ferdian menatap Hana dan mereka berciuman. Hana tidak bisa menolak nya sekarang.
" mas ini di rumah nanti ibu kebangun bagaimana "ucap Hana pelan.
"udah tenang aja mas cuma mau pelukan sama kamu ga akan melakukan hubungan seks di sini. Besok yah ketemu mas di hotel nanti mas kirim alamat nya lewat pesan di handphone" ujarnya sambil memeluk Hana.
Ferdian langsung pulang karena hari sudah malam. Perasaan Hana sangat lega sekali karena sudah bertemu dengan Ferdian. Apalagi besok dia mengajak nya bertemu di sebuah hotel. Hana tidak akan menolak permintaan Ferdian, karena dia juga tergoda oleh ketampanan dia.
Sebelum pergi, Ferdian mencium kening Hana dengan manja. Hana juga mencium kening Ferdian.
"aku pulang dulu ya sayang. Jangan lupa besok datang dulu ke hotel, nanti sore nya bertemu ibu ku di rumah, oke? " ujar Ferdian.
"i-iya mas. I Love you. Hati-hati nyetirnya yah" sambil menutup pintu.
Di balik pintu Hana sembari senyum-senyum sendiri. Rasanya dia hanya ingin punya satu kekasih saja seperti Ferdian, tapi dia sudah terlanjur menerima Alex dan tidak ingin memutuskan hubungan begitu saja dengan Alex. Hana hanya menunggu momen yang pas untuk bicara dengan Alex.
Malam ini akan jadi mimpi indah untuk Hana, bantal guling yang di peluknya seolah-olah itu adalah Ferdian. Dia terus membayangkan wajah pria duda tajir itu. Ingin sekali rasanya Ferdian ada di pelukan nya setiap saat.
Hana sudah berhutang budi kepada Ferdian. Berkat dia, ibunya sekarang telah pulih dari penyakit tumornya. Dan berkat dia juga sekarang Hana tidak perlu susah payah bekerja. Karena setiap bulan Ferdian akan mentransfer uang ke rekening Hana dengan jumlah yang lumayan besar.
Ferdian memang sudah mewarisi perusahaan dari orang tua nya. Meskipun orang tua nya masih ada. Tapi Ferdian yang mengurus semuanya karena orang tua nya sudah lanjut usia, tidak sanggup lagi mengurus perusahaan nya.