NovelToon NovelToon
IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Davian Meyers ditinggal oleh istrinya kabur yang mana baru saja melahirkan putrinya bernama Cassandra Meyers.

Sayangnya Cassandra kecil justru menolak semua orang, selalu menangis hingga tidak mau meminum susu sama sekali.

Sampai dimana Davian harus bersedih hati karena putri kecilnya masuk rumah sakit dengan diagnosa malnutrisi. Hatinya semakin hancur saat Cassandra kecil tetap menolak untuk menyusu. Lalu di rumah sakit Davian menemukan putrinya dalam gendongan seorang wanita asing. Dan mengejutkannya Cassandra menyusu dengan tenang dari wanita tersebut.

Akan tetapi, wanita tersebut tiba-tiba pergi.

Demi kelangsungan hidup putrinya, Davian mencari keberadaan wanita tersebut lalu menemukannya.

Tapi bagaimana jika wanita yang dicarinya adalah wanita gila yang dikurung oleh keluarganya? Akankah Davian tetap menerima wanita itu sebagai ibu susu putrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20. PENYUSUP

Malam itu begitu hening, seolah dunia telah tertidur di bawah selimut gelap yang pekat. Hanya suara detik jam di ruang tengah yang terdengar samar, berpadu dengan sesekali desir angin menyapu dedaunan di halaman. Rumah besar itu seakan tenggelam dalam ketenangan, namun bagi Olivia, sunyi malam bukanlah ketenangan, melainkan ruang kosong yang mudah dipenuhi bayangan-bayangan menakutkan.

Ia baru saja menidurkan Cassandra. Bayinya yang mungil itu terlelap dengan wajah damai, napasnya teratur, sesekali bibir mungilnya bergerak seperti tersenyum dalam mimpi. Olivia duduk di sisi ranjang kecil, menatap bayi mungil itu dengan tatapan penuh cinta sekaligus cemas. Sejak peristiwa malam ketika ia melihat sosok asing di gerbang, tidurnya tidak lagi nyenyak. Ada rasa was-was yang terus membayangi, membuatnya lebih sering terjaga pada jam-jam sepi seperti ini.

Sebuah suara lirih memecah kesunyian.

Krek.

Seperti kayu yang terinjak, atau engsel yang berdecit pelan. Olivia menegakkan tubuhnya seketika, telinganya menangkap suara itu dengan jelas. Bukan suara biasa yang datang dari dalam rumah, karena ia telah terbiasa mengenali bunyi pintu, lantai, atau jendela yang sering dimainkan angin. Ini berbeda; asing, samar, dan terlalu nyata untuk diabaikan.

Tangannya refleks meraih selimut tipis, menutupi tubuh Cassandra seakan itu bisa melindunginya dari bahaya. Jantungnya berdegup keras, napasnya menjadi pendek. Dalam hati, ia mencoba menenangkan diri, meyakinkan bahwa mungkin itu hanya ranting jatuh atau hewan kecil yang melintas. Namun, suara itu kembali terdengar. Kali ini lebih dekat. Gesek ... gesek .... seperti seseorang sedang berusaha membuka sesuatu dengan hati-hati.

Olivia menahan napas. Dadanya terasa sesak, ketakutan merayapi tubuhnya. Bayangan terburuk melintas: seseorang mencoba masuk.

Ia berdiri perlahan, berusaha tidak menimbulkan suara, lalu mendekati pintu kamar dengan langkah gemetar. Tangannya terulur, namun berhenti tepat sebelum menyentuh gagang pintu. Dalam benaknya, ia bimbang, apakah ia harus keluar dan memastikan, atau tetap di dalam bersama Cassandra?

Sebelum ia memutuskan, suara itu berubah menjadi dentuman kecil.

Tok!

Seperti logam menyentuh kaca. Olivia terlonjak, tubuhnya kaku. Ia tahu suara itu berasal dari arah jendela ruang bawah. Ketakutan menelannya bulat-bulat. Ia segera berlari kembali ke sisi ranjang, menggendong Cassandra dengan cepat. Bayinya menggeliat, menggumam pelan, hampir terbangun.

Olivia menepuk lembut punggung mungil itu, berbisik dengan suara bergetar, "Shh ... mama di sini, Sweetie. Mama di sini."

Dengan langkah tergesa, ia menuju meja kecil di kamar Cassandra itu, mengambil telepon rumah yang terletak di atas meja. Telepon yang khusus dipakai untuk Olivia memanggil siapa pun di rumah, baik pelayan hingga Davian.

Namun, tangan Olivia gemetar terlalu hebat ketika mengangkat gagang telepon membuatnya hampir menjatuhkan gagang telepon tersebut. Ia menekan nomor internal yang langsung tersambung ke ruang kerja Davian.

"Da-Davian?" suaranya tercekat ketika suara pria itu menyahut dari seberang.

"Olivia? Ada apa?" suara Davian terdengar waspada, seolah nalurinya langsung menangkap sesuatu.

"Ada ... ada suara di luar. Aku rasa ... ada yang mencoba masuk," bisiknya panik, matanya melirik ke jendela gelap yang kini terasa begitu mengancam.

Butuh hanya beberapa detik bagi Davian untuk mengambil keputusan. "Tetap di kamar. Jangan keluar. Aku akan ke sana."

Tak sampai satu menit, suara langkah cepat terdengar di lorong. Davian muncul, wajahnya tegang, matanya tajam memeriksa sekeliling. Ia melihat Olivia berdiri sambil menggendong Cassandra yang kini mulai rewel karena merasakan ketegangan ibunya.

"Olivia, serahkan Cassandra padaku sebentar,” katanya dengan suara rendah namun penuh wibawa.

Olivia enggan, tangannya seolah tak rela melepaskan. Namun ketika menatap sorot mata Davian yang begitu serius, ia akhirnya menyerahkan putri mereka. Davian menggendong Cassandra dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menggenggam erat bahu Olivia.

"Peter?!" suara Davian menggelegar memanggil.

Tak lama, langkah tergesa terdengar. Peter muncul dari bawah, membawa pistol di tangannya. Wajahnya tegas, tanpa keraguan sedikitpun.

"Dav? Aku mendapat laporan dari penjaga di luar ada seseorang yang tampak menerobos masuk," lapor Peter yang ternyata telah bergerak duluan.

"Periksa seluruh halaman. Pastikan tidak ada seorang pun masuk. Mulai dari sisi jendela timur. Aku mendengar sesuatu dari arah sana," Davian memerintah cepat.

Peter mengangguk, lalu bergerak tanpa suara, tubuhnya lenyap dalam kegelapan lorong.

Olivia menempelkan tubuhnya pada Davian, gemetar hebat. "Aku ... benar-benar mendengar seseorang berusaha masuk."

Davian menunduk, menatapnya dengan penuh keseriusan. "Aku percaya padamu. Karena itu aku harus pastikan rumah ini aman."

Ia menyerahkan kembali Cassandra pada Olivia. "Tetap di kamar. Kunci pintu. Jangan buka sampai aku kembali."

Olivia ingin menahan, ingin mengatakan jangan tinggalkan ia sendirian, tapi sorot mata Davian membuatnya tak sanggup membantah. Dengan berat hati, ia masuk kembali ke kamar, menutup pintu rapat, lalu menguncinya. Tubuhnya melemah, bersandar di balik pintu sambil memeluk Cassandra erat.

Di luar, Davian melangkah dengan sigap menyusul Peter. Angin malam terasa dingin menusuk, sementara bayangan pepohonan di halaman berayun pelan, seakan menyembunyikan sesuatu.

Peter berdiri di dekat jendela timur, tangannya terarah pada sudut gelap. "Davian, lihat ini."

Davian mendekat. Di tanah terlihat jejak sepatu, jelas baru saja menapak di tanah yang lembab. Lebih parah lagi, ada bekas goresan di bingkai jendela, seolah seseorang mencoba mencongkelnya dengan benda tajam.

Olivia benar, batin Davian ketika melihat jejak penyusupan ini.

Wajah Davian mengeras. "Ada penyusup. Dan mereka cukup berani mencoba masuk."

Peter mengangguk. "Aku akan periksa keliling pagar."

Davian menarik napas dalam, pikirannya berputar cepat. Siapa pun mereka, ini bukan kebetulan. Ada seseorang yang mengincar keluarganya.

Sementara itu, di dalam kamar, Olivia duduk di lantai sambil mengayun lembut Cassandra yang kembali hampir tertidur. Namun telinganya masih awas, setiap bunyi kecil membuatnya terlonjak. Air mata menetes tanpa sadar.

Ia berbisik, seolah meyakinkan dirinya sendiri, "Tak apa. Davian ada di sini, tak ada yang bisa menyakitimu, Cassie. Tak ada ...."

Detik demi detik berjalan lambat, setiap suara seperti diperbesar oleh rasa takutnya. Hingga akhirnya suara ketukan pelan di pintu kamar terdengar.

"Olivia, ini aku." Suara Davian.

Dengan lega bercampur cemas, ia membuka pintu. Davian masuk, wajahnya masih tegang, namun sorot matanya sedikit lebih tenang.

"Mereka tidak berhasil masuk. Tapi ada jejak yang jelas. Ini bukan imajinasi, Olivia. Ada yang benar-benar mencoba menerobos," beritahu Davian.

Olivia menutup mulutnya, menahan isak. "Kenapa ... kenapa ada orang yang ingin masuk ke sini?"

Davian meraih wajah Olivia, menatapnya dalam. "Aku tidak tahu siapa mereka, tapi satu hal yang pasti, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh kalian. Mulai malam ini, pengawasan akan diperketat. Kau tidak akan pernah sendirian."

Olivia memejamkan mata, bersandar pada dada Davian. Jantungnya masih berdebar kencang, tapi ada kehangatan dalam dekapan pria itu.

Di luar, malam masih gelap. Angin masih berdesir. Namun rumah itu kini bukan lagi sekadar tempat tinggal, melainkan benteng yang harus dipertahankan. Karena mereka tahu, bayangan yang mencoba masuk malam ini hanyalah permulaan dari sesuatu yang lebih besar.

1
Hasbi Yasin
teka teki molai terkuak
Nor aisyah Fitriani
wahhhh ada bom yang akan siap meledak
Jelita S
mungkinkah ada konspirasi disini???
Casie mungkin anaknya Davian dengan Olivia?,,dan mungkin ini semua permainan Raymond?
Archiemorarty: hehehehe...kita liat nanti
total 1 replies
Jelita S
Akhirnya,,,,Casie cepat satukan mom and Dady mu y😀😀
Archiemorarty: Benar Cassie
total 1 replies
Ir
kau yang mulai kau yang mengakhiri
kau yang berjanji kau yang mengingkari
Archiemorarty: Aku bacanya sambil nyanyi wehhh
total 1 replies
Hasbi Yasin
sadar juga davian takut kehilangan olivia
Archiemorarty: Siapa yang nggak takut kalau pas liat doi sekarat
total 1 replies
Jelita S
sabar y babang Davian
Jelita S
peter kamu Daebak🫰
Archiemorarty: Terbaik emang Abang Peter /CoolGuy/
total 1 replies
Annida Annida
lanjut tor
Archiemorarty: Siap kakak, terima kasih /Determined/
total 1 replies
Hasbi Yasin
hukuman nya kejam banget si davian udah di peringatin sma peter gk mau jdi olivia bunuh diri deh
Archiemorarty: Manusia nggak ada yang sempurna, kadang kalau emosi kan suka gitu, salah ngambil keputusan
total 1 replies
Jelita S
Biarkanlah ini mnjadi tragedi yg menyadarkan Davian untuk lebih peka lgi terhadap Olivia
Archiemorarty: Benar, karena gimana pun Davian juga manusia biasa /Cry/
total 1 replies
Ir
hayoo lhooo pian tanggung jawab luuu
kalo sampe Raymond tau wahh abis citra mu piann, di sebar ke sosial media dengan judul
" PEMBISNIS MUDA DAVIAN MAYER, MENJADI MENYEBABKAN SEORANG WANITA BERNAMA OLIVIA MORGAN BUNUH DIRI " tambah bumbu pelecehan dll wahh habis karir 🤣🤣🤣
Ir: hahahhaa 🤣🤣🤣
total 2 replies
Ir
kan jadi gila beneran ck
bisa diskusi baik² bisa di omongin baik² , suka banget ngambil keputusan saat emosi
Ir
ada dua sudut pandang berbeda secara aku pribadi, kan dari awal emang Olivia ga bilang dia gila, orang² aja yg bilang dia gila termasuk emak tirinya, nah seharusnya pian sama Peter jangan langsung menghakimi setidaknya tanya dulu alasan kepura²an nya itu tujuan nya apa, dan untuk Olivia kenapa ga jujur setelah pian tau kebohongan nya dia, apa aja yg selama ini dia alami di rumah Morgan dan selama menikah dengan Raymond
Archiemorarty: Hahahaha....sabar kawan, Olivia juga udah ngalamin banyak hal buruk. Dia cuman takut nggak bisa bareng Cassie lagi
total 3 replies
Ir
Olivia itu lebih ke trauma, takut, patah hati, kecewa, kehilangan dan semua itu Olivia pendem sendiri ga ada tempat buat di berkeluh kesah ga ada yg menguatkan, mental orang beda² jangan kan Olivia, aku aja sampe sekarang kalo ada tlp di jam 2/3 tiga pagi rasanya masih takut, karna jam itu aku pernah dapet kabar adek ku koma, sedangkan posisi aku lagi kerja di luar kota sampe akhirnya jam 2 siang dapet kabar dia udah ga ada, mungkin keliatan nya cuma hal sepele tapi bagiku itu membuat ku trauma
Archiemorarty: Benar, karena mereka nggak ngerasain rasanya.
total 3 replies
Hasbi Yasin
jadi gila beneran kan biarlah casandra kehilangan olivia biar davian ngrasa bersalah
Archiemorarty: hehehe....apa itu damai buat othor
total 1 replies
Jelita S
aku jga jdi dilema Thor mau mengasihani siapa
Archiemorarty: Drama dikit buat mereka
total 1 replies
Nor aisyah Fitriani
lanjutt terussa
Archiemorarty: Siap kakak
total 1 replies
Jelita S
kasihan Olivia tpi kenyataan harus tetap diterima🔥🔥🔥🔥
Archiemorarty: Benar itu
total 1 replies
Jelita S
aduh misteri apalagi kah ini???????????
Archiemorarty: Muehehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!