Jovanka Marsya Wijaja adalah seorang putri dari keluarga kaya, ia terkenal sebagai gadis terpintar, tercantik terkaya dan terpopuler di kalangan atas sampai kematian saudara kembarnya mengubah seluruh hidupnya, memberikan luka trauma masalalu padanya.
Saat kepulangan kerumahnya , seorang lelaki, Sean Malik Adinata,petinggi perusahaan keluarganya, mulai mencuri perhatian dan cintanya. , namun gangguan mentalnya memaksanya untuk menjauh
Ikuti kisah cinta Sean dan jovanka yuks, dan janji deh plot twistnya bikin kalian senyum senyum, nggak nyangka dan bikin hati kalian sedikit tercubit 🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lian14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belum Sembuh
"Bukan aku, berhenti menyalahkan ku, dia yang ingin mati ,bukan salah ku, aku tidak tahu" ucapnya terus bicara berjalan dan memutar sambil menjambaki rambut panjangnya.
"Kau mau aku menyuntikan obat penenang" ucap Frans yang sibuk mencari sesuatu dalam tasnya.
"Aku akan memegangnya, suntik dia" titah Lucas maju ke hadapan jovanka dengan pelan."Jo lihat aku, lihat aku sekali saja, Jovanka Marsya" ucap Lucas lembut membuat Jovanka melihat ke arah Lucas,
"Good baby, tarik nafas 2 detik" ucapnya tenang namun Jovanka kembali memalingkan wajahnya.
"Jovanka Marsya lihat aku, tolong sekali ini dengar dan lihat aku" ucap Lucas," tarik nafas mu 2 detik dan hembuskan Dengan tenang"sambungnya hingga Semua orang memandang Lucas bingung.
"Jovanka Marsya lihat aku "tegas Lucas."Tarik nafas mu yang benar" ulangnya ,
"Lihat aku ,Lucas mengangkat naik 2 tangannya ke udara, membuat Jovanka memperhatikan tangan Lucas yang naik mengambang di udara, dua tangannya ikutan bergerak pelan meraih tangan Lucas, menangkup dan menggenggamnya erat,
"Lucaaaas" lirih Jovanka, matanya mulai mengenali Lucas. Cara menggenggam tangan itu, adalah cara yang di lakukan Tuan wijaja kakeknya setiap jovanka ketakutan atau marah saat kecil. Tuan wijaja akan menaikan tangannya mengambang di udara,dan Jo akan meraih dan menggenggam nya. Begitupula dengan paman William ayah Lucas dan Sam, Lucas sering melihat ayahnya melakukan itu pada jovanka.
"Lihat aku ,kau baik baik saja, tarik nafas mu 2 detik" Jovanka mulai menarik nafasnya , Tangannya yang bergetar hebat menggenggam erat tangan Lucas yang bertaut dengannya
"Dia bilang aku stress, bilang padanya aku bahkan lebih dari stress,aku lebih stress dari yang dia tahu, Dia bilang salah ku" Lirih jovanka mengadu pada Lucas.
"Oke , jangan pedulikan itu, dia tidak bermaksud begitu pada mu. Dia hanya tidak tahu dirimu ,Dengar aku saja,Tenangkan dirimu, emosi mu sangat tinggi" ucap Lucas lembut.
Air mata jovanka mengalir menatap mata Lucas,"dia yang duluan" lirihnya.
"Aku tahu" sahut Lucas lembut, Jovanka menutup matanya suara dalam kepalanya kembali riuh lalu menarik kasar tangannya, menutupi telinganya dengan kuat, Fokusnya pada Lucas kembali hilang, jo mulai berteriak sekuat tenaganya,
"AAAAAAAAAAAAARRRRRGGGHHHHH" Teriakannya menggema keseluruh ruangan,
Membuat semua yang mendengar merasakan sakit nya,pun Vivian yang menangis melihat anaknya seperti itu. "Ini terlalu parah Morgan" lirihnya pada putra pertamanya itu."Morgan ,dokter Frans lakukan sesuatu dia tersiksa" lirih Vivian
"Ada sesuatu dengannya" bisik Amira pada hana. "Aku rasa juga begitu" sahut Hana
"Ini Sangat tidak baik" ucap Lucas yang langsung menarik jovanka ke pelukannya.
"Lepaaaaaassss lepassskaaaan akuuu" teriak nya histeris
"Kak suntik dia" ucap Lucas pada Frans yang segera memegang tangan Jovanka yang gemetar dan menyuntikan obat penenang nya.
"Tenang jovanka, stop ,hei stop jovanka, Hei baby girl dengar, baby girl"ucap Lucas lembut.
Aaaaaaaaaaarrrrrrrrrgggghhhh teriaknya menggema ke seluruh ruangan.
"Jovanka hei jovanka marsya dengar Lucas,Tarik nafas lagi 3 detik, hanya 3 detik fokus pada ku" tegas lucas
Jovanka kembali diam,menarik nafasnya yang begitu sesak, dia bahkan kesulitan untuk bernafas. ."Good baby girl" ucap Lucas lembut, "Yaa tahan ,lalu hembuskan"
Jovanka mulai mengikutinya, "Good baby girl" ulang Lucas lembut, "Baby girl, Lucas ada disini, dengarkan suara lucas saja, jangan dengarkan yang lain" ucap Lucas kembali lembut.
"Tarik nafas lagi, lalu hembuskan" ucap Lucas mengusap pelan punggung jovanka. "Kau baik baik saja babygirl, kau masih ada, masih nyata,masih sangat berarti,Jangan dengarkan yang lain, dengarkan lucas saja" ucap Lucas pada Jovanka yang mencengkram jas nya erat ,mulai menangis, raungan tangisnya terdengar begitu pilu.Bahkan air mata Lucas turut luruh mendengarnya.
"Jovanka" tegur Morgan namun Lucas mengangkat tangannya ke atas mengkode Morgan untuk tidak mendekat. Sampai Jovanka mulai lemas dan jatuh lemah di pelukan Lucas. ,
morgan masih terus menatap adiknya itu ada apa ini, dia tidak mengenali ku, bukankah dia sudah sembuh, tapi bahkan ini jauh lebih parah dari dulu ucap Morgan dalam hati.
Semua orang yang ada di sana bingung dengan tingkah Jovanka, tadi dia begitu manis dan ceria, bisa berubah histeris dan mengerikan begitu cepat
"Kak Joo" lirih maira dengan Air matanya yang mengembun.
ini sangat parah Ada apa dengan mu Jo, ini bukan gejala BPD ringan, Ini sangat bermasalah jovanka. Apa yang sudah terjadi pada mu lirih Lucas dalam hati memeluk jovanka erat.
Lucas membawa jovanka di gendongannya menuju kamar nya di lantai dua di ikuti oleh Morgan,Vivian dan Hana.
Sam masih berdiri mematung mencerna apa yang terjadi pada jovanka, Kenapa, emosinya sangat berantakan,itu terlalu berantakan fikirnya.
Pun Dengan Sean yang memandangi jovanka pingsan dalam gendongan lucas penuh Dengan penyesalan.
Ada yang salah darinya, itu bukan hanya marah biasa, itu sangat mengerikan fikirnya mengingat bagaimana jovanka mengamuk histeris, Matanya beralih pada maira yang juga masih syok berdiri mematung
" Apa dia memang seperti itu jika marah?" Tanya Sean pada maira yang terlihat jelas hampir menangis. .
" Iya, tapi dulu tidak semengerikan itu, tadi sangat mengerikan" lirihnya
**
Disebuah kamar bernuansa putih dan gold,
Lucas merebahkan tubuh jovanka di tempat tidurnya, menyelimuti nya dengan hati hati,dengan Frans yang juga mendekat mengecek denyut nadinya.
" Dia hanya kelelahan" ucapnya memberitahukan diagnosa nya.
"Oke kita kembali keruang kerja ku, sayang temani aku" titah Morgan dingin pada istrinya.
" Ma ,aku suruh Amira menemani mama disini " ucap Hana pada Vivian.
Vivian hanya mengangguk lalu kembali beralih memandangi wajah anaknya yang tenang dalam pingsan nya. Begitupula dengan Lucas yang masih diam tak beranjak menatap wajah jovanka.
"Lucas" tegur Morgan memintanya ikut.
gk mudah ya jdi jo... bisa gtu ttp biasa aja sikapnya ke samy... pdhl dlu prnh ada cinta dihatinya😍
ternyata mlh cinta sendirian😌
yg sabar ya jo... 😍
untung aja dia gk tantrum lagi, bang sean udh ketar ketir itu🤭