NovelToon NovelToon
RAHASIA CINTA SANG DOSEN

RAHASIA CINTA SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Qireikharisma

"Aku tidak bisa mencintainya, karena sejak awal hatiku tidak memilihnya. Semua berjalan karena paksaan, surat wasiat ayah, janji ayah yang harus aku penuhi."

"Semua yang terjadi bukan atas kemaunku sendiri!"

"Dengarkan aku, Roselyn... hanya kamu yang mampu membuatku merasakan cinta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qireikharisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Kabar Lewat Telepon.

Dua hari tanpa kabar, tanpa melihat Jayden di kelas, waktu terasa begitu lambat berganti, bagi Roselyn. Tanpa sadar hatinya dipenuhi sebuah harapan.

Setiap kali ponselnya bergetar, jantungnya refleks berdegup kencang, berharap ada pesan masuk dari jayden untuk sekadar sapaan atau bahkan perintah singkat yang biasanya selalu membuatnya kesal. Namun ketika layarnya hanya menampilkan notifikasi biasa dari teman-temannya, Roselyn menghela napas kecewa.

Ia mendesah panjang, menutup matanya sejenak. Namun Bayangan Jayden selalu hadir, tatapan matanya yang tajam, suara beratnya yang khas terkesan menggoda, bahkan senyum samar yang selalu membuat hatinya berdebar tak karuan.

"Ada apa sih, denganku? Apa aku rindu padanya?" bukankah, harusnya aku senang jauh darinya?” gumamnya lirih, hatinya penuh pertanyaan, Ia mendesah panjang, menutup matanya sejenak, mencoba menenangkan dalam perdebatan hatinya.

Roselyn masih termenung di kamarnya, dengan hati yang gelisah, pikirannya selalu teringat pada sosok Jayden. Malam hari, di dalam kamarnya, Roselyn sedang duduk di kursi meja belajar, ia mencoba fokus mengerjakan tugas, namun ia sama sekali tidak bisa fokus.

"Apa dia disana juga sedang memikirkan aku?" ujarnya dalam hati, Tanpa sadar, pikirannya kembali melayang pada sosok Jayden.

Roselyn bangkit dari kursinya dan berjalan ke atas kasur merebahkan tubuhnya santai sambil memeluk bantal dengan erat. Rasa rindunya semakin tumbuh kuat, meskipun ia terus berusaha menepisnya. Bibirnya tak pernah mau mengakui, namun hatinya sudah menyerah pada perasaan itu. Semakin ia menyangkal, semakin dalam pula debar itu menguasai hatinya.

"Ini konyol!, tidak mungkin aku sudah jatuh cinta terhadapnya," bisiknya lirih, mencoba meyakinkan. Perasaannya kacau memikirkan hal itu.

Tiba-tiba, layar ponselnya menyala dan terus bergetar tanpa henti. Roselyn terlonjak kaget melihat nama dalam layar. Jayden, tertera di layar ponselnya, dengan cepat ia mengangkat telepon itu dengan jantung yang berdegup kencang.

"H-Halo, Pak Jayden?" Suaranya terdengar ragu, tangannya sedikit gemetar saat memegang ponsel.

Dari seberang sana terdengar suara berat sarat ketegasan, “Roselyn, apa kamu merindukan saya?”

Roselyn menelan ludah, wajahnya memanas. Ia sedikit menggigit bibirnya, mencoba menahan denyut jantung yang semakin kencang.

“A-apa sih, Pak!, tiba-tiba langsung nanya kaya gitu," jawabnya terbata, berusaha terdengar cuek, padahal dadanya bergetar hebat.

Jayden terkekeh pelan. Suara tawanya membuat Roselyn semakin tidak bisa tenang. “Saya sangat merindukan kamu, Roselyn."

Roselyn membeku, tak mampu menjawab. Kalimat itu menembus pertahanannya, membuatnya semakin sulit menyangkal apa yang sebenarnya ia juga rasakan.

Roselyn menggenggam ponselnya semakin erat, wajahnya sudah memerah. Ia bingung harus menjawab apa.

“Pak, jangan bicara begitu, ah!" Ia akhirnya menjawab dengan suara pelan. “Kita kan bukan siapa-siapa, kita tidak memiliki hubungan apapun." Jelasnya.

Jayden terdiam sebentar, lalu suaranya terdengar rendah, sarat obsesi.

“Kalau menurutmu begitu, biarkan malam ini kita memiliki hubungan. Kamu mau jadi pacar Saya, Roselyn? Saya serius.”

Seketika Roselyn terkejut, jantungnya berpacu dua kali lipat, bibirnya sulit berkata, ia terdiam sangat lama.

"Apaan sih pak! Jangan ngomong gitu ah, bukannya bapak ada urusan penting di singapore, kenapa masih sempat nelpon aku?" Roselyn mencoba membuka suara dan berusaha mengalihkan pembicaraannya.

Jayden tertawa, nadanya hangat dengan suara berat yang khas membuat Roselyn cukup merinding. Ia tak sadar betapa rindu mendengar suara itu.

"Kamu, urusan penting saya, Roselyn. Saya gelisah di sini, tidak bisa tenang sebelum mendengar suara kamu." Ucapan Jayden tak hentinya membuat Roselyn berdebar, ia menarik napas dalam, berusaha menenangkan gejolak dalam dadanya yang sudah tak terkendali.

"Kenapa sih! Ngomongnya gitu terus pak!, gak nyaman ah," ucapnya berbohong sedangkan hatinya berteriak senang.

Jayden terdiam sebentar, hanya suara napasnya yang terdengar di ujung sambungan telepon. “Kamu bisa bilang apa saja untuk menolak saya, Roselyn. Tapi hati kamu sebenarnya senangkan?"

Roselyn terperanjat, Bagaimana mungkin dia bisa tahu? Apa Jayden seorang cenayang? batinnya bergumam panik, semakin tak mampu menyangkal gejolak dalam hatinya.

"Kenapa kamu diam? Roselyn?," ujarnya sambil tertawa. Sedangkan Roselyn merengut kesal.

"Ya, Pak!" Jawabnya singkat.

"Kamu mau nggak ke sini? temani saya di singapore, saya butuh kamu, sepertinya saya akan lama di sini." Jayden kembali berkata dengan nada setengah serius dan setengah menggoda.

Roselyn kembali terperanjat. “APA? Bapak sadar nggak sih, dengan apa yang Bapak katakan? Itu mustahil!” ucapnya cepat, matanya melebar, "Lama?bukannya tiga hari Pak?" Lanjut Roselyn tanpa sadar langsung menutup mulutnya walaupun tak terlihat oleh Jayden.

Jayden terdiam sejenak, ia memperhatikan Roselyn lewat suaranya dari telepon, Jayden tertawa pelan, berat, dan hangat. “Jadi kamu mengingatnya, saya bilang tiga hari?”

Roselyn tersipu malu, seketika gugup. “B-bukan begitu Pak, A-aku hanya-" suaranya terhenti, berusaha mencari alasan yang tak juga ia dapatkan.

“Kamu merindukan saya juga, kan?” potong Jayden cepat, kali ini nada suaranya terdengar lebih lembut.

Roselyn menutup matanya rapat, hatinya berdebar kacau. Kenapa sih, dia selalu bisa menyingkap perasaanku terus.

"Sudah dulu ya, Pak Jayden," dengan cepat Roselyn menutup sambungan teleponnya, meski tanpa persetujuan darinya. Roselyn memegang dadanya masih berdetak cepat.

Sedangkan Jayden tersenyum senang mengetahui bahwa ternyata Roselyn juga merindukannya. Roselyn gugup dan langsung memutuskan sambungan telepon darinya.

Lanjut Part 13》

1
KP - YUSUP IKBAL
Suka alur ceritanya.
Azure
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
KP - YUSUP IKBAL
Menarik
Black Jack
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!