Mason pewaris konglomerat terbesar di Swiss, terjebak dalam dilema ketika kekasihnya, Aimee, sakit parah dan tidak memiliki harapan untuk hidup lama. Di saat yang sama, Mason tanpa sengaja bertemu Chiara, seorang mahasiswi sederhana yang wajahnya mirip dengan Aimee. Putus asa ingin memiliki seorang anak, Mason menawarkan kesepakatan mengejutkan pada Chiara: melahirkan anak untuknya dengan imbalan sejumlah besar uang.
Chiara, yang terjepit oleh keadaan karena ayah angkatnya membutuhkan operasi transplantasi hati dengan biaya selangit, akhirnya menerima tawaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9 🩵
Marco tidak menyangka hal seperti itu terjadi "Bagaimana keadaan paman sekarang?"
"Sudah baik-baik saja, tapi masih di rumah sakit."
"Kalau begitu nanti aku ikut ke rumah sakit untuk menjenguk paman."
Mendengar Marco bilang ingin ikut ke rumah sakit bersamanya, Chiara cepat-cepat menggeleng dan melambaikan tangan "Tidak perlu! Ayah perlu istirahat yang tenang sekarang."
Lagipula, dia berbohong pada ayahnya bahwa dia meminjam uang dari Marco untuk operasi. Bagaimana jika Marco ikut dan kebohongannya terbongkar.
Karena Chiara berkata demikian, Marco tentu tidak akan terus memaksa. "Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu paman. Kamu mau ke rumah sakit nanti? Aku akan mengantarmu ke rumah sakit."
"Tapi aku harus pulang dulu dan mengemas beberapa pakaian." Selama periode ini, ayah pasti akan tinggal di rumah sakit, jadi Chiara juga akan menemaninya. Chiara berencana mengemas beberapa pakaian dan membawanya ke rumah sakit. Dia akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari.
Rumah dan rumah sakit berada di arah yang berlawanan, dan jaraknya juga tidak terlalu dekat. Chiara merasa tidak enak merepotkan Marco.
Marco tersenyum tipis "Tidak apa-apa, aku akan mengantarmu pulang dulu. Lagipula aku juga tidak ada urusan sekarang."
Marco begitu baik, Chiara merasa tidak enak untuk menolak.
Chiara tersenyum pada Marco dan berkata, "Kalau begitu aku merepotkanmu."
Keduanya berjalan berdampingan menuju gerbang kampus. Sepanjang jalan, banyak orang yang menatap mereka.
Pria tampan dan wanita cantik yang berjalan bersama memang menarik perhatian.
Setiap kali dia mendengar beberapa teman sekelas berbisik apakah mereka berdua sedang berkencan, sudut mulut Marco akan tanpa sadar terangkat dalam senyuman tipis.
Meskipun dia dan Chiara belum berkencan, dia yakin bahwa selama dia berani mengungkapkan perasaannya, Chiara pasti akan menerima dia.
Di gerbang kampus, sebuah mobil hitam yang terlihat sangat mewah menarik perhatian semua pejalan kaki.
Di dalam mobil, melalui kaca hitam, Mason melihat Chiara keluar dari kampus dengan buku di tangannya, dan di sampingnya ada seorang pria tampan yang terlihat sedikit lebih tua dari Chiara.
"Dia sudah keluar, bawa dia ke sini."
"Baik." Mendengar perintah Mason, sopir yang duduk di kursi depan merespons, membuka pintu dan keluar.
Begitu keluar dari kampus, mata Marco juga tertarik pada mobil itu.
Sebagai seorang pria, Marco juga pecinta mobil. Ketika melihat mobil itu, dia tahu bahwa beberapa juta pun tidak akan cukup untuk membelinya.
Saat itu, pintu mobil terbuka, dan seorang pria keluar dari kursi kemudi.
Dia terlihat berjalan lurus menuju Chiara.
"Permisi, apakah ini Nona Chiara Laurene?" pria itu bertanya dengan hormat.
Meskipun tidak pernah bertemu Chiara sebelumnya, tapi dia mendengar dari tuannya bahwa dia terlihat persis seperti Nona Aimee, jadi pria itu langsung mengenali Chiara begitu keluar dari mobil.
Awalnya, dia pikir Chiara dan Aimee hanya sedikit mirip dalam penampilan, tapi dia tidak menyangka bahwa keduanya bisa dikatakan terlihat seperti diukir dari cetakan yang sama.
Jika bukan karena tes darah yang dilakukan tuannya, golongan darah keduanya berbeda, pria itu tidak bisa tidak bertanya-tanya apakah wanita di depannya dan Nona Aimee adalah saudara kembar.
"Ya, boleh tahu siapa Anda?" Dia sepertinya belum pernah melihat pria ini sebelumnya.
Pria itu mengangkat matanya dan melirik Marco yang sedang mengamatinya dengan sedikit ragu dan waspada.
"Nona Chiara, bisakah Anda naik ke mobil?"
"Ini..." Chiara melihat mobil yang keluar dari pria itu. Dia tidak memperhatikan dengan seksama tadi, tapi sekarang, mobil ini... sepertinya familiar.
