Sinopsis
Samuel Kai wiegner datang ke Selandia Baru bukan untuk jatuh cinta. Ia hanya ingin melupakan luka dari hubungan yang gagal di Jerman.
Tapi hatinya tak bisa berbohong saat bertemu Nadya Putri Aulia mahasiswi S2 asal Indonesia yang juga bekerja di motel ayahnya.
Nadya bukan seperti gadis yang biasa ia temui. Sederhana, tulus, pekerja keras dan penuh tanggung jawab. Tapi cinta bukan prioritas dalam hidup Nadya. Ia sibuk kuliah dan bekerja untuk keluarga nya.
Sam jatuh perlahan, sementara Nadya masih bimbang, masih berpikir dengan perasaan nya.
Karena hidup nya bukan tentang cinta, tapi tentang bertahan.
Saat waktu, jarak, dan beban hidup menghalangi perasaan—akankah mereka memilih saling menunggu, atau saling melepaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yana Rafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gosip Di Bawah Mekarnya Sakura
Udara pagi di musim semi ini begitu sejuk, pohon- pohon sakura yang semakin rindang menambah suasana lebih indah.
Pagi itu, Christchurch menyapa dengan udara sejuk yang segar, membelai wajah para mahasiswa yang berjalan perlahan menuju kelas mereka. Langit berwarna biru pucat dengan awan tipis yang bergerak perlahan, seolah enggan menutupi sinar matahari lembut yang memancar, menghangatkan bumi yang masih dingin setelah semalaman hujan rintik.
Di jalan setapak menuju gedung kampus, pohon-pohon sakura bermekaran dengan anggun, kelopak-kelopaknya yang berwarna merah muda lembut berguguran pelan saat angin pagi berhembus. Beberapa kelopak jatuh di atas rambut mahasiswa yang lewat, menempel sebentar sebelum terbang lagi bersama angin, meninggalkan kesan manis yang tak terucapkan.
Nadya pergi ke kampus dengan jalan kaki, jarak dari rumah kost ke kampus nya hanya tiga ratus meter saja. Karena ia tidak punya kendaraan, dulu ia memang sengaja mencari rumah kost yang dekat dari kampus, beruntung ada Aileen yang punya mobil sehingga ia bisa menumpang jika ingin ke Mall, supermarket dan Asian market.
Nadya dan Aileen lebih sering ke asian market karena di sana banyak bumbu- bumbu masakan, minuman dan mie instan dari berbagai negara di asia, bahkan harga nya pun sering sekali lebih murah dari pada di Supermarket. Setelah mata kuliah nya selesai, Nadya pergi ke cafetaria kampus untuk makan siang. Aileen dan Anggi sudah menunggu nya.
Mereka sudah menunggu Nadya sambil minum kopi di kursi bagian luar yang view nya menuju ke danau. Nadya pun menghampiri mereka.
"Hai ka Nad udah lama gak ketemu sapa Anggi "gimana kabar kaka?"
"Baik, Kata nya Lu udah sidang gi?”
"Udah last week"
Anggi tinggal di rumah kost yang berbeda dengan Aileen dan Nadya. Gadis itu lebih memilih tempat kost yang tidak jauh dari Mall, mungkin karena usianya yang masih sangat muda, gadis itu memang suka ngemall, dia masih sangat menikmati hidup nya dan kebetulan memang orang tua Anggi pun dari keluarga berada.
Aileen menceritakan tentang Nadya yang sedang di dekati oleh dua cowo bule pada Anggi, gadis itu terlihat sangat iri.
"Ihhh enak banget kak Nad, di rebutin cowo bule."
"Iya mana tuh cowo ganteng ganteng banget lagi, yang anak bos nya dia malah kaya Liam hamsworth loh". Ucap Aileen
"Wow kalau gua jadi lu, pasti langsung gua embat ka". Kekeh Anggi.
Nadya yang terlihat kesal pada Aileen, ia memandang sinis Aileen.
"Kalau kata gua, mending lu diem leen, gatel banget tangan gua mau jitak pala lu". ujar Nadya bersungut sungut.
Aileen dan Anggi terkekeh.
Nadya kesal sekali pada Aileen, menyebarkan gosip seperti itu pada Anggi, padahal kan belum tentu juga Mat apa lagi Sam menyukai nya.
Selama ini sikap Sam juga terlihat biasa saja pada nya, tidak ada yang spesial.
Sementara di tempat lain, Sam yang berada di kamarnya terlihat gusar, Ia mencoba mengetik pesan Whatsapp pada Nadya, berniat untuk mengajak Nadya nonton bersama acara festival musik yang akan di selenggarakan oleh pihak kampus sebagai perayaan peringatan ulang tahun kampus. Tapi Sam khawatir Nadya akan menolak ajakan nya. Sempat bimbang akhirnya setelah beberapa menit ia pun mengirimkan pesan whatsapp pada Nadya.
Setelah pesan terkirim, Sambil berkutat di layar laptop Sam terus memperhatikan handphone. Belum ada balasan dari Nadya, tapi kemudian setelah Sam menerima balasan whatsapp dari Nadya yang menyetujui ajakan nonton bersama perasaannya begitu senang, senyum tipis terus terukir di bibirnya.