NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Di Takdirkan

Pernikahan Yang Di Takdirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Cinta masa kecil yang tiba tiba menjadi calon pengantin karena harus menjadi pengantin pengganti menguak beberapa fakta yang tersembunyi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Malam pun tiba, Zavey baru saja pulang setelah pergi meninggalkan Jenna begitu saja sebelumnya, Zavey membuka pintu kamar Jenna menatap Jenna yang tengah tertidur pulas, Zavey mendekat lalu merapikan selimut, menutupi tubuh Jenna lalu duduk di tepi ranjang.

“Seharusnya aku membawa mu sejak dulu.”

Gumam Zavey seraya mengusap rambut Jenna dengan lembut, lalu segera keluar dari sana lantaran tak ingin membuat Jenna terbangun, Zavey segera masuk ke dalam kamarnya lalu duduk di tepi ranjang, matanya tertuju pada foto nya dan Lysandra saat kelulusan.

Namun bukan wajahnya atau wajah Lysandra yang ia tatap, melainkan sosok gadis di belakang mereka yang tanpa sengaja ikut terfoto, gadis itu Jenna yang tengah memegang buket bunga untuk diberikan pada Zavey, meskipun tidak begitu jelas tapi bagi Zavey foto itu sangat berharga.

Zavey kemudian mengambil sebuah kotak di dalam laci lalu membukanya, Zavey menatap beberapa foto pemandangan namun jika di lihat dengan teliti setiap foto tersebut selalu ada Jenna disana meskipun hanya sebagian tubuh Jenna yang terlihat.

Tak hanya itu Zavey juga mengeluarkan sebuah buku kecil lalu membaca tulisan yang ada disana, sesekali ia tertawa membaca tulisan itu.

“Bisa bisanya setiap halaman selalu ada namaku.”

Gumam Zavey membaca buku harian milik Jenna yang sudah lama hilang, nyatanya buku itu ada pada Zavey karena kecerobohan Jenna yang berniat memulangkan buku milik Zavey saat SMP namun justru menyelipkan buku harian miliknya.

“Seandainya saat itu aku tidak pindah, mungkin hidupmu tidak akan seberat saat ini.”

Zavey menghela nafas berat, seharusnya ia tidak pindah sekolah ke luar negeri, mungkin ia bisa menyelamatkan Jenna dari siksaan mamanya, semasa sekolah Zavey diam diam selalu membantu Jenna agar tidak di hukum oleh mama nya, ia selalu mampir ke rumah Jenna dengan alasan ingin belajar bersama Lysandra dan Jenna.

“Tenang saja, kali ini aku akan melindungimu.”

Ucap Zavey kemudian kembali menyimpan barang barangnya ke dalam laci, Zavey kemudian meraih ponselnya dari saku celananya lalu mulai menghubungi seseorang.

“Lakukan sekarang.”

Ucapnya lalu menutup sambungan telepon.

Keesokan paginya, Jenna baru saja terbangun dari tidurnya, namun sudah dikejutkan dengan keberadaan Zavey di kamarnya.

“Kau sedang apa disini?”

Tanya Jenna mencoba untuk mengangkat tubuhnya, dengan cepat Zavey menghampiri Jenna lalu membantunya bersandar.

“Kau tidak kerja?”

Tanya Jenna namun lagi lagi ia tak mendapat jawaban dari pria itu membuatnya semakin kesal, Jenna kemudian beranjak dari tempat tidurnya namun Zavey mencegahnya untuk bergerak.

“Beristirahatlah, tubuhmu masih lemah.”

Ucap Zavey akhirnya mengeluarkan suara mahalnya itu.

“Aku mau ke kamar mandi.”

Ucap Jenna, mendengar itu zavey segera melepaskan tangannya dari bahu Jenna lalu membiarkan Jenna ke kamar mandi sedangkan ia menunggu asisten rumahnya membawakan makanan untuk Jenna.

Beberapa menit kemudian Surti dan Inah datang membawa makanan untuk Jenna, Zavey kemudian meminta keduanya untuk keluar lantaran ia yang akan merawat Jenna, Jenna yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya mengerutkan keningnya melihat Zavey yang tak kunjung pergi dari kamarnya.

“Kenapa hanya berdiri disana? Tidak kuat berjalan?”

Tanya Zavey bergegas menghampiri Jenna, belum sempat wanita itu menjawab, Zavey sudah lebih dulu mengangkat tubuhnya membawanya ke atas ranjang, Jenna tentu saja merasa gugup dengan perlakuan Zavey, jantung nya berdetak kencang begitu Zavey menyentuhnya.

“Astaga rasanya jantung ku mau copot.”

Jenna membatin mencoba untuk terlihat biasa saja, sedangkan Zavey kini mulai menata makanan diatas meja kecil ranjang, Zavey mulai menyuap sesendok makanan ke mulut Jenna namun Jenna menolak.

“A-aku bisa sendiri.”

Ucap Jenna bukan tanpa alasan, ia hanya takut jika Zavey menyadari dirinya sedang gugup, Zavey tak membantah lalu membiarkan Jenna untuk makan sendiri namun ia tak beranjak dari tempatnya sama sekali.

Jenna tentu masih merasa gugup namun sepertinya pria di hadapannya itu tak berniat untuk pergi sama sekali membuatnya tak punya pilihan lain selain memulai sarapannya, Jenna mengambil sayur sop lalu segera memasukkannya ke dalam mulut tanpa meniup terlebih dahulu.

“Hah…Hah..”

Zavey yang mendengar hal itu sontak meletakkan telapak tangannya di depan mulut Jenna membuat Jenna membulatkan matanya menatap Zavey.

“Keluarkan, mulutmu bisa terbakar.”

Ucap Zavey namun Jenna menggelengkan kepalanya, rasanya tidak sopan membuang makanan dari mulutnya ke tangan Zavey namun Zavey lebih khawatir jika mulut Jenna terbakar, Jenna yang terus saja menolak membuat Zavey semakin kesal.

Pria itu kemudian menarik leher Jenna lalu memiringkan wajahnya, mengeluarkan makanan dari mulut Jenna menggunakan lidahnya, hal itu tentu membuat Jenna benar benar tidak mengira jika Zavey akan melakukan hal itu padanya.

“Kau gila?!!! Apa susahnya mengeluarkan ini dari mulutmu? Kenapa harus menungguku bertindak?!!”

Sentak Zavey kesal, sedangkan Jenna hanya diam menatap Zavey yang tengah kesal, Zavey kemudian menuangkan air ke dalam gelas lalu memberikannya pada Jenna.

“Ambil, atau mau ku lakukan dengan mulutku?”

Jenna menggelengkan kepalanya lalu segera meminum minuman yang Zavey berikan padanya, Zavey kemudian mengambil sendok dari tangan Jenna lalu mulai menyuapi Jenna, Jenna pun menurut lantaran takut jika Zavey nanti melakukan hal yang sama.

Setelah selesai, Zavey kemudian segera keluar dari kamar Jenna lantaran harus mengangkat telepon, sedangkan Jenna sontak menyentuh bibirnya yang baru saja bersentuhan dengan bibir Zavey, astaga apa dia baru saja bermimpi? Jenna menepuk pipinya memastikan jika ini bukan mimpi.

“Apa seharusnya tidak ku ambil gelas tadi ya?”

Ucapnya membatin, seketika ia tersenyum malu seraya menutupi wajahnya dengan selimut, entahlah rasanya ia mendadak menyesali tingkahnya sebelumya, seharusnya ia biarkan saja Zavey memberinya minum dengan mulutnya.

“Astaga Jenna pikiranmu sudah sangat ternoda.”

Gumamnya seraya menepuk kepalanya.

Sedangkan Zavey saat ini baru saja masuk ke dalam kamarnya, pria itu memegangi dadanya, sama hal nya dengan Jenna, Zavey tentu saja juga merasa gugup karena ini kali pertamanya, Zavey menyentuh bibirnya seketika ia tersenyum mengingat hal yang baru saja ia lakukan.

Namun senyumnya seketika memudar begitu melihat panggilan masuk dari mama mertuanya, Zavey segera mengangkat telepon dari Livy yang memang sudah ia tunggu sebelumnya.

“Zavey, mama berjanji tidak akan mengganggu Jenna tapi tolong bantu mama mencari keberadaan Lysandra, ini demi kamu juga nak.”

Ucap Livy, Zavey pun setuju asalkan Livy menepati janjinya untuk tidak mengganggu Jenna, ya kemarin setelah meninggalkan Jenna, Zavey mendatangi Livy dirumah nya lalu mengancam Livy jika ia tidak akan menikahi Lysandra jika Livy masih mengganggu Jenna.

Mendengar itu tentu Livy menjadi panik, namun akhirnya ia setuju lantaran Zavey juga menawarkan bantuan untuk menemukan Lysandra jika ia menepati janjinya, Zavey memutuskan sambungan telepon nya lalu tersenyum sinis.

“Seharusnya ku lakukan ini sejak dulu.”

Zavey kemudian menghubungi seseorang yang ia minta untuk mengerjakan sesuatu.

“Kau sudah menemukan identitas pria itu?”

Ucap Zavey.

“Bagus, aku akan mengirimkan bayaran untukmu.”

1
nyonya
zavey istrimu dalam bahaya
girl: halo kak, terima kasih sudah mampir😍 dukung terus karya author ya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!