Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.
"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen
"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara
Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part - 12
Hari senin adalah hari yang membuat semua orang malas, karena istilahnya setelah bersenang-senang di hari libur semua orang harus menjalani aktivitas dengan rutinitas yang sama lagi di hari berikutnya, yaitu hari Senin.
Begitupun dengan Alisha, ia benar-benar malas untuk menjalani aktivitas.
Untungnya minggu ini ia tidak terlalu sibuk, hanya sedikit saja pekerjaan nya untuk merancang beberapa gaun, sisanya tinggal Sandra yang akan melanjutkan pekerjaannya.
Rencana nya alisha akan ke butik nanti siang saja mungkin setelah makan siang.
"Al ini tinggal finishing semuanya?" tanya Sandra diseberang sana.
Alisha dan Sandra memang sedang berbicara di telepon.
"Iya san." balas Alisha
"Oke deh thanks, ini masih dijalan Al lumayan macet."
"Santai aja San lagian hari ini ga ada klien yang ngambil pesenan, paling yang beli ke offline store doang."
"Benar juga sih Al."
"Kabarin ya Al kalau mau ke butik nya jam berapa." lanjut Sandra
"Paling setelah jam makan siang San, gue mau kerumah mama dulu."
Alisha berencana akan pulang ke rumahnya dahulu, karena sang mama sudah menerornya untuk segera mengunjungi rumah.
Jadi ia akan kesana dulu, entah akan menginap atau tidak itu urusan nanti.
"Tapi kalau mama nyuruh gue buat nginep, tolong handle kerjaan dulu." ucap Alisha.
"Siap boss laksanakan, percayakan kepada sahabat sekaligus asisten mu ini nona muda Alisha."
Alisha terkekeh.
"Thanks san."
"Santai aja kali kan ini emang tugas gue, take care Al gausah ngebut bawa mobilnya."
"Kabarin gue kalau udah sampe sana."
Sungguh mempunyai sahabat yang peduli terhadap kita memang menyenangkan dan bikin terharu.
Disaat Alisha merasa sendirian Sandra selalu ada untuk nya, disaat alisha merasa bahwa tidak ada yang peduli Sandra lah yang akan menjadi garda terdepan untuk menghibur nya. Begitu juga disaat patah hati mereka selalu saling menguatkan.
Bahkan untuk hal sekecil kata-kata
"Hati-hati"
"Kabarin ya"
"Jangan ngerasa sendiri"
"Cerita semuanya jangan dipendem sendiri"
Dan masih banyak lagi, itu sangat berarti untuk kehidupan seseorang yang memang sedikit dapat kasih sayang.
Kata-kata seperti itulah yang mereka sering gunakan untuk menguatkan satu sama lain.
"Siap san, kalau gitu gue tutup yaa. Hati-hati dijalan juga."
"Okayyy bestie thank you." Muachh
Kiss jauh dari Sandra untuk Alisha.
"Idiw." balas Alisha
Panggilan pun terputus.
Alisha pun sudah siap dengan pakaian kasualnya, ia memakai celana dipadukan dengan baju pendek dengan luaran cardigan berwarna biru muda.
Ia berencana akan sarapan diluar saja sambil membeli beberapa cemilan untuk dibawa pulang kerumahnya.
"Oke Alisha Maureen sudah cantik dan siap untuk menjalani hari." ucapnya di depan cermin.
Ia berpose ria seperti trend di sosial media yang memperlihatkan outfit nya hari ini.
Kemudian ponselnya kembali berdering, ia melihat ternyata Askara yang menelponnya kali ini.
"Selamat pagi Al." sapa nya
"Hai kara, pagi juga."
"Hari ini rencananya kamu akan kemana al?"
Askara memang belum mengetahui jika Alisha mempunyai butik, mereka memang belum bercerita tentang kehidupan masing-masing setelah kemarin asing.
Setiap bertemu mereka hanya menikmati waktu berdua saja, mungkin karena rindu yang telah lama membuat mereka enggan untuk membahas hal lain selain menikmati momen berdua.
"Aku akan pulang dulu ke rumah." jawab Alisha.
"Mau aku anter Al?"
"Eh tidak usah kara, sekarang aku sudah bisa menyetir sendiri."
"Wow hebat sekali perempuan ini, sudah banyak sekali kemajuan."
Askara benar-benar dibuat terkejut dengan semua perubahan yang ada di dalam diri Alisha.
Gadis itu benar-benar memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk merubah diri.
"Hehe jangan gitu juga kali."
"Kita harus cerita tentang kehidupan masing-masing setelah kejadian semua ini ya al."
"Aku sangat penasaran apakah ada hal yang lebih wow daripada ini." Askara antusias sekali untuk mendengar nanti.
Alisha hanya terkekeh mendengar nya.
"Eeumm mungkin ada hal yang akan bikin kamu wow."
"Benarkah? Aku jadi tak sabar."
"Hahaha see u next time ya Kara."
"Aku pergi dulu takut terlalu siang." lanjut Alisha
"Aku menunggu hari itu, Oke al hati-hati dijalan. Jangan lupa untuk mengabari."
Disaat Askara memutuskan panggilan telepon nya, ada sang asisten Rio yang mendengar semua percakapan nya tadi.
Hari ini Askara memang tidak menyetir sendiri, ia akan meeting di sebuah restoran dengan klien nya.
"Kenapa kamu senyum-senyum?" tanya Askara.
"Eh tidak Tuan saya melihat sepasang suami istri tadi di pinggir jalan, saya membayangkan itu saya."
"Cari pacar dulu sana."
Padahal tuan juga belum memiliki kekasih, itu masih proses pdkt. ckckck bisa menyuruh tapi sendirinya sama. batin Rio
Padahal tadi Rio tersenyum karena merasa ikut senang kepada sang bos, setelah sekian lama menjadi asisten baru kali ini Askara bisa tersenyum begitu lepas dengan seorang wanita. Rio bisa memastikan itu karena dengan gaya bicara juga kalimat yang panjang yang dikatakan oleh Askara terhadap orang tersebut.
Jadi bisa dipastikan seorang wanita bukan?
...----------------...
Alisha mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang setelah tadi ia mampir ke sebuah tempat makan untuk sarapan ia kembali melanjutkan perjalanan nya.
Ia sedang melihat-lihat kira-kira makanan apa yang cocok untuk ia beli untuk kedua orangtuanya.
Kebetulan sang kakak beserta istri dan keponakan nya juga akan berkunjung ke rumah kedua orangtuanya.
Kedua orang tua Alisha memang sengaja menyuruh mereka untuk pulang, karena selain rindu mereka juga sangat jarang untuk berkumpul seperti ini.
Alisha juga sebenarnya seminggu sekali selalu mengusahakan untuk pulang, namun beberapa bulan terakhir ini pekerjaannya benar-benar sangat banyak sekali.
Jika ia memaksakan untuk pulang kerjaannya tidak akan pernah selesai, karena jika sudah pulang dipastikan Alisha akan bermalas-malasan. Apalagi ia akan diperlakukan layaknya seorang ratu, karena sang mama selalu mengusahakan anak gadisnya ini nyaman dan enak jika sudah dirumah.
Mama Alisha mengetahui jika hidup di perantauan tidak semudah yang dibayangkan, apalagi alisha seorang wanita yang makan saja sangat susah. Jadi sebisa mungkin jika sedang dirumah ia memperlakukan alisha bak ratu Kerajaan.
"Beli apa ya untuk mereka?" gumam Alisha
Ia sambil melihat-lihat toko di pinggir jalan yang makanannya sekira nya cocok untuk dibawa.
Kemudian Alisha memarkirkan mobilnya ke sebuah toko roti dan kue terkenal dikota ini.
Ia memilih beberapa roti, donat, juga cake mini untuk ia beli, keluarga Alisha memang menyukai hal-hal yang manis.
Pantas saja wajah alisha sangat manis bukan? Ini sih akal-akalan pikiran Alisha ya.
"Roti udah, donat udah, cake mini juga udah. Apalagi ya?" tanyanya pada diri sendiri.
"Oh iya kue sus, sama kue pie deh."
Setelah mengambil itu semua, Alisha pergi ke kasir lalu akan membayar nya. Tak lupa sambil menunggu antrian ia membuka ponselnya dan mengabari sandra dan juga Askara.
Sekarang bertambah personil jika mengabari, biasanya ia akan mengabari Sandra saja sekarang askara juga. Sandra juga belum mengetahui jika Askara sudah kembali lagi.
