Pernikahan Nilam dan Angga berjalan dengan lancar. Namun tidak dengan malam pertama mereka. Nilam berhalangan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri karena kedatangan tamu bulanan. Angga pun pamit dan meninggalkan Nilam di kamar hotel seorang diri.
Keluar dari kamar Nilam, Angga mengetuk pintu kamar lain di lantai yang sama. Seorang wanita dengan pakaian tidur yang tipis menyambut Angga.
"Kamu sengaja memberikan aku obat," ucap Angga.
Wanita itu tertawa. Angga tidak lagi bicara. Dia menarik tubuh wanita itu lalu menjatuhkannya ke atas tempat tidur. Hal yang seharusnya tidak terjadi pun terjadi. Angga berbagi peluh dengan wanita yang sengaja menggodanya.
Bagaimana kelanjutan rumah tangga Nilam dan Angga?
Siapa wanita yang sengaja menggoda Angga di malam pertamanya dengan Nilam?
Yuk simak ceritanya di, SELINGKUH DI MALAM PERTAMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Tidak Percaya
"Besok kamu sudah bisa pulang. Ingat, jangan lupa minta maaf pada Maira." Ibu Hanum memberitahu Angga, dia baru saja bertemu dokter yang merawat putranya itu.
Ibu Hanum yang menjaga Angga malam ini, karena ayah Angga dan ummi Laila ada acara. Ibu Hanum tidak tahu, jika a Ara yang dimaksud adalah undangan dari kakek Mahendra. Ibu Hanum pikir, ayah Angga itu akan menghadiri acara pengajian seperti biasanya.
"Dengar tidak Angga!" Ibu Hanum membentak Angga, karena tidak ada jawaban dari putranya itu. Angga yang diajak bicara sedang mengganti acara televisi yang bisa dia tonton.
Mendengar bentakan dari ibunya, Angga pun buka suara dengan menyalahkan ibu Hanum. "Bukannya Mama yang bersalah sama Maira. Siapa yang membentak dia? Mama, kan? Mama yang harusnya minta maaf, bukan Angga." balas Angga membela diri.
"Itu karena Abi kamu. Seenaknya saja dia menceraikan Mama." yang bisa memberikan keturunan untuknya."
Angga tidak membalas keluhan yang ibu Hanum lontarkan. Itu hak ayahnya untuk menceraikan ibunya, Angga tidak akan ikut campur.
"Tadi dokter berpesan, milik kamu itu dijaga baik-baik. Kalau tidak, bisa dipotong sampai habis." Ibu Hanum menakuti Angga. Tapi yang ditakuti tidak merasa takut sedikit pun.
"Itu aset berharga untuk mendapatkan Maira. Sekarang kamu tidak punya apa-apa. Rumah dan harta kamu dicuri sama Nilam, jadi baik-baik sama Maira. Usahakan kamu bisa masuk ke perusahaan keluarga mereka."
Selalu saja ibunya itu mencarikan istri untuknya yang bisa memberikan dia perusahaan. Dulu ibu Hanum setuju menikahkan Angga dengan Nilam, karena Nilam adalah keponakan dari paman Ilham yang memiliki beberapa hotel dan resort di berapa kota.
Sesuai kesepakatan dengan bibi Hesti, Angga akan diberikan kedudukan setelah menikah dengan Angga. Tapi ternyata, hingga saat ini bibi Hesti tidak juga memenuhi janjinya untuk memberikan kedudukan pada Angga di salah satu hotel milik paman Ilham. Karena itu dia berubah haluan.
Kebetulan sekali dia bertemu teman lamanya, ibu Hanum pun berniat menjodohkan Angga dengan putri teman lamanya itu. Bukan karena Maira lebih cantik dari Nilam, melainkan karena temannya itu mengatakan bahwa suaminya adalah anggota keluarga Anderson, pemilik Anderson Group. Siapa yang tidak tertarik?
Keadaan Nilam yang belum juga memberikan keturunan, ibu Hanum jadikan alasan untuk Angga menikah lagi. Siapa sangka Angga justru ketahuan selingkuh oleh Nilam dengan Novia. Bodohnya Angga, dia membuat perjanjian yang sangat menguntungkan Nilam dan sangat merugikan Angga.
Ibu Hanum tidak tahu mengenai perjanjian tersebut. Karena kesepakatan antara Angga dan Nilam itu hanya diketahui oleh suaminya dan Bintara, sebagai saksi.
Angga tetap memilih diam. Dia belum bisa memikirkan pernikahan dengan Maira, walau maksud ibu Hanum baik. Angga masih ingin Nilam yang menjadi istrinya. Setidaknya sekali saja Angga merasakan milik Nilam, sebagai ganti rugi dari uang dan rumah yang Angga berikan pada Nilam.
Angga tidak mau rugi dan memberikan semua itu cuma-cuma. Tapi sekarang sulit sekali menaklukkan Nilam, di tambah istrinya itu sudah mengetahui semua tentang dirinya, termasuk dia dilarikan kerumah sakit akibat terus-terusan bermain.
"Kamu tahu kan, Anderson Group?"
Pertanyaan ibu Hanum dijawab dengan anggukan oleh Angga. Siapa yang tidak tahu Anderson Group. Bintara bekerja di perusahaan tersebut.
"Ayah Maira itu salah satu keluarga Anderson yang misterius itu," ucap ibu Hanum lagi.
"Ibu yakin?" Angga tidak percaya begitu saja.
"Yakin," jawab ibu Hanum.
"Perusahaan Anderson Group sedang mengadakan gala dinner," balas Angga.
Selingkuhan Novia itu mendapatkan informasi acara tersebut melalui pesan group. Karena media televisi yang mendapatkan hak siaran acara tersebut malam ini, satu naungan perusahaan dengan tempat Angga bekerja. Angga pun mencari siaran acara tersebut.
"Kita lihat ini saja Angga." ucap ibu Hanum begitu mengetahui acar yang Angga pilih adalah acara siaran langsung perusahaan Anderson Group.
"Teman mama dan suaminya pasti ada di sana. Mama jadi penasaran, seperti apa ayah Maira itu. Sudah kaya, baik pula , menurut ibunya Maira."
"Mama mau apa? Mau jadi madu teman mama sendiri?" Angga bertanya seperti itu karena saat ini status ibunya sudah janda, meskipun belum secara resmi.
"Cinta Mama itu hanya untuk Abi kamu," jawab ibu Hanum.
Angga terdiam mendengar jawaban ibunya, ternyata sebesar itu cinta ibunya kepada ayahnya. Pantas saja bersedia menjadi istri kedua. Sayang ayahnya tidak bisa mencintai ibunya sepenuh hati, karena ibunya hanyalah istri kedua.
Angga merasa tertampar dengan pernyataannya sendiri tentang ibu Hanum. Yang terjadi pada ibunya saat ini bisa jadi akibat dari perlakuannya terhadap Nilam. Harusnya Angga ingat, ibunya juga seorang wanita, saat dengan sadar dia menyakiti Nilam.
Angga sadar dan menyesal. Tapi semua tidak bisa merubah yang sudah terjadi. Dia sudah terlanjur berjanji bersedia bercerai dengan Nilam.
"Itu ibunya Maira." Ibu Hanum bicara sambil menunjuk wajah ibunya Maira yang tersorot kamera.
Suara ibu Hanum mengejutkan Angga yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Wajah teman ibunya itu jelas sekali tersorot kamera. Itu berarti ibu Maira tidak berbohong kalau suaminya salah satu keluarga Anderson. Karena tidak semudah itu mendapatkan undangan acara seperti ini.
Angga jadi memikirkan perkataan ibunya. Dia sudah tidak memiliki apa-apa. Perusahaan tempatnya bekerja juga sudah memberikan sangsi atas videonya yang digiring bersama Novia viral. Dia terancam dipecat. Tidak ada salahnya dia menikah dengan Maira untuk memperbaiki ekonominya.
"Disampingnya itu, pasti ayahnya Maira. Mereka benar-benar keluarga Anderson," ucap Ibu Hanum lagi.
Ibu Hanum sangat yakin dia tidak salah memilih Maira sebagai istri Angga. Dia senang akan memiliki menantu kaya. Tidak seperti Nilam yang hanya bisa menguras uang putranya.
Karena ibu Hanum memikirkan Nilam, maka wajah Nilam ikut memenuhi layar kaca. "Kenapa ada Nilam juga?" Tanya ibu Hanum.
Tentu saja tidak hanya Nilam. Keluarga Anderson yang sebenarnya satu persatu di sorot kamera. Bintara dan Nurma pun ada di samping menantunya itu. Begitu juga dengan mama Ratih. Sehingga ibu Hanum melontarkan pertanyaan. "Bagaimana mereka bisa berada di sana?" Tanya ibu Hanum penasaran.
Bukan hanya ibu Hanum yang melihat ketiga saudara itu, Angga pun melihat istri yang dia sia-siakan selama enam bulan ini terlihat sangat cantik. Menyesal? Rasakan saja sendiri penyesalan mu itu.
"Malam ini tuan Anderson akan tampil di depan umum untuk pertama kalinya. Kalian semua pasti penasaran kan, seperti apa sosok pemimpin tertinggi Anderson Group yang sebenarnya." Penjelasan pembawa acara sangat menarik perhatian Angga dan ibu Hanum. Mereka juga penasaran seperti apa rupa pimpinan besar itu.
Sampai sosok yang mereka kenal selama ini diminta naik ke panggung. "Kakek Mahendra?" Angga bergumam kecil.
Rasanya tidak percaya, tapi yang naik ke panggung itu tidak mungkin orang yang mirip dengan kakek istrinya. Karena Nilam dan keluarganya yang lain juga ada di acara itu. Dia kalah telak, sudah melepaskan intan permata yang sebenarnya.
"Tidak mungkin kakek tua itu adalah pemilik perusahaan Anderson Group!" Novia berteriak histeris, membuat Angga dan ibu Hanum terkejut.
Setelah mengirim pesan pada Nilam, Novia bersiap ke rumah sakit. Dia ingin memeriksakan kehamilannya sore ini. Bukan memeriksakan kesehatan bayinya, Novia ingin tahu perkembangan bayi tersebut. Novia ingin memastikan obat yang dia konsumsi untuk mengeluarkan bayi tersebut berhasil.
Sayang usaha Novia belum membuahkan hasil. Anak yang ada dalam kandungannya masih bertahan, meskipun ibunya tidak menginginkan kehadirannya.
Setelah selesai dari dokter, Novia mencari kamar tempat Angga dirawat. Kebetulan sekali berada di rumah sakit yang sama. Dia ingin menemui Angga dan membuat perhitungan dengan selingkuhannya itu.
Tiba di depan pintu kamar rawat Angga, Novia mendengar percakapan ibu Hanum dan Angga. Novia geram mendengar ibu Hanum menjodohkan Angga dengan Maira. Saat membuka pintu, pembawa acara di televisi sedang memanggil nama yang sudah familiar Novia dengar. Siapa lagi kamu bukan kakek Mahendra. Karena itu Novia berteriak histeris, yang membuat penghuni kamar tersebut terkejut.
"Mau apa kamu datang ke sini?" Ibu Hanum bertanya dengan nada marah. Dia tidak suka melihat kedatangan Novia.
"Mau buat perhitungan dengan Angga,” jawab Novia.
"Kalian berdua diam lah. Dengarkan apa yang akan kakek Mahendra sampaikan." Angga menegur kedua wanita yang beda usia itu.
Selesai Angga bicara, bertepatan dengan kakek Mahendra memanggil Bintara untuk naik ke panggung yang disiapkan panitia untuk acara malam ini.
"Malam ini, Saya akan umumkan, Bintara cucu pertama saya, yang juga cucu laki-laki satu-satunya ini akan memimpin Anderson Group."
"Tidak mungkin," ucap Novia, yang kembali tidak percaya Bintara saat ini seorang ceo.