NovelToon NovelToon
BUKAN IBLIS

BUKAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Kutukan
Popularitas:777
Nilai: 5
Nama Author: yotwoattack.

Berfokus pada Kaunnie si remaja penyendiri yang hanya tinggal bersama adik dan sang mama, kehidupannya yang terkesan membosankan dan begitu-begitu saja membuat perasaan muak remaja itu tercipta, membuatnya lagi dan lagi harus melakukan rutinitas nyeleneh hanya untuk terbebas dari perasaan bosan tersebut.

tepat jam 00.00, remaja dengan raut datar andalannya itu keluar dan bersiap untuk melakukan kegiatan yang telah rutin ia lakukan, beriringan dengan suara hembusan angin dan kelompok belalang yang saling sahut-sahutanlah ia mulai mengambil langkah, Kaunnie sama sekali tidak menyadari akan hal buruk apa yang selanjutnya terjadi dan yang menunggunya setelah malam itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yotwoattack., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BI BAB 12 - Setan lidah panjang.

Saat ini aku sedang berada didalam mobil Rama. Rama tadi bersikeras menyuruhku untuk berangkat bersamanya. Ah, bukan bersikeras lagi malah. Ujarannya saat mengajakku tadi benar-benar terdengar mutlak.

Jarang sekali melihat si manja Rama bertingkah lumayan galak.

Ah iya, ngomong-ngomong, si butut ku terbaring ngejengkrak pada kursi belakang.

"Kamu ada urusan apa kesana?" Rama bertanya tanpa menatapku. Ia fokus mengemudi.

Aku terdiam sebentar lalu menjawab dengan lancar. "Aku cuma ngeliatin rumahnya. Gede banget itu." Ujarku sangat natural.

Aku tidak ingin memberitahukan alasan sebenarnya sehingga aku memutuskan untuk melanjutkan akting kardusku saja.

Rama menghembuskan nafas. "Aku nggak sebodoh itu, Kau. Kalau kamu cuma ngeliatin rumah itu nggak mungkin bapaknya tadi sampe berani ngecekal tangan kamu.. Sialan dia." Rama menjeda kalimatnya sebelum melanjutkan dengan nada dingin.

Itu benar! Namun faktanya adalah aku benar-benar hanya mengamati rumah itu saja tanpa melakukan apapun yang mencurigakan, orang gila mana juga yang ingin curiga dengan gadis SMA yang bahkan lebih terlihat seperti gadis SMP ini? Tapi.. kenapa orang tua kasar tadi bereaksi seolah aku ini adalah musuh bebuyutannya, ya?

Rama menghembuskan nafas kasar. Bisa kulihat urat di lehernya yang belum mengendur. "Kamu juga bukan tipikal orang yang mau repot-repot berhenti cuma karena mau ngeliat rumah gede. Aku tau kamu. Tau banget malah." Lanjut Rama lagi sembari mencengkeram kemudi. Rupanya ia bukannya ingin fokus mengemudi melainkan memang sengaja tidak ingin menatapku.

Aku hanya bisa terdiam, pertanda aku tidak ingin menjawab apa yang ia pertanyakan.

Indra pendengaran menangkap hembusan nafas berat pria di sampingku. Rama pasti marah. Iyalah. "Tolong jangan lakuin sesuatu yang ngebahayain kamu, Kau. Kalaupun kamu tetep nekat mau ngelakuin, tolong ajak aku. Aku janji bakal ngejaga kamu."

Lagi-lagi aku hanya bisa terdiam. Bohong kalau aku bilang aku tidak ingin dibantu, bohong kalau aku bilang aku tidak ingin dijaga. Tapi, aku tidak ingin melibatkan orang lain dengan hal ini. Termasuk Rama. Walaupun Rama itu menyebalkan dan cerewet, ia tetap saja masuk dalam salah satu orang yang berjasa didalam hidupku.

Dulu, sewaktu aku masih bocil, Rama lah yang selalu membantu kami. Membantu ibuku mengangkat gas, membantu membenarkan genteng, dan lain sebagainya.

Jadi.. aku tidak ingin Rama kenapa-napa.

Kami melanjutkan perjalanan dalam sunyi. Rama marah kepadaku. Tentu saja.

Setelah sampai di wilayah sekolah, aku meminta untuk diturunkan diwarung yang terletak tidak jauh dari sekolah. Aku ngeri di rujak fans Rama kalau mereka tahu aku dan Rama berangkat bersama. Yeah.. Meskipun disekolah Rama dan aku memang tidak pernah terlihat tidak akrab.

"Permisi buk." Panggilku lalu bisa kudengar sahutan dari ibu warung dari dalam.

Ibu warung keluar lalu langsung mempersilahkan ku untuk duduk. "Hayo mau makan apa, hari ini ibu punya menu pecel spesial ihoo~" ujarnya kelewatan semangat. Ngomong-ngomong ibu warung dan ibu kantin itu dua orang yang berbeda, alasan aku tidak memanggil mereka tanpa embel-embel nama di belakangnya adalah karena aku ini susah untuk mengingat nama orang.

Aku mengangguk pada ibu warung sembari berjalan kearah kulkas untuk mengambil minuman dingin yang tersedia.

Gleg glegg..

Ku teguk sampai setengah tandas lalu aku mendongkak untuk sekedar menatap langit biru diatas sana. Sepertinya.. akan sulit untuk bisa bertemu si tuan muda keluarga Clop itu.

Ah iya, aku masih kepikiran, kenapa bapak-bapak kasar tadi bersikeras ingin membawaku, ya? Bahkan sampai mengancam ingin menghabisi ku pula. cih!

Ada yang tidak beres nih, masa hanya karena nama ku Kaunnie dia langsung ingin menghabisi ku? Seolah nama Kaunnie adalah nama seseorang yang ditakdirkan menghancurkan mereka saja..

"Ini pecelnya," ibu warung meletakan sepiring pecel di meja.

"Makasih, buk." ujarku sebagai formalitas lalu benakku kembali melalang buana lagi.

Orang tua kasar tadi bertanya nama ku dengan nada penuh selidik, Seolah meminta konfirmasi dariku bahwa aku benar Kaunnie. Setelah itu apalagi? Memangnya kenapa kalau aku kaunnie? Hmph.

Aku tidak mengerti. Apa mereka mengenalku sebelumnya? Apa mereka kerabat ibuku? Kalau itu sih tidak mungkin. Kerabat ibuku kere semua soalnya.

...(( komentator W : astagaa.. ))...

Huuhhh~ aku menghembuskan nafas panjang.

Bagaimana pun caranya, aku harus menemui Tuan muda Clop itu. Selain ingin duitnya, aku juga ingin terbebas dari para hantu yang mulai iseng dengan dunia mimpiku.

Walaupun... aku tidak bisa menjamin 100% bahwa mereka akan berhenti menggangguku apabila aku membantu si Tuan muda Clop? Au ah.

Ah iya! Tapi sebelum ini itu, bukankah seharusnya aku harus mengetahui cara melawan hantu? Yeahh.. setidaknya basicnya.

"Dimakan nak Kaunnie, nanti dingin pecelnya." Ibu warung menegur.

Aku mengangguk lalu mulai memakan pecel. Sembari mengunyah netraku mengedar ke sekeliling, ku tatapi warung yang selalu sepi ini.

'makan dulu deh..'

Aku terus mengunyah sampai ketika pandanganku tertuju pada sudut kantin, pecel dengan otomatis menyembur dari mulutku.

'HA?!! Apaan tuh?!!'

Aku berdiri untuk mencari keberadaan ibu warung namun nihil. Ibu warung sudah tidak ada, motor ungu-nya juga. Sepertinya ibu warung tadi sudah pergi keluar tanpa sepengetahuanku. Cepat juga dia.

Tanganku mengepal. Oke! Anggap saja ini akan jadi kali pertama aku melawan hantu.

Aku berjalan mengendap-endap mendekati sudut kantin yang terdapat tong sampah cukup besar namun bukan itu yang ingin ku lawan, bukan! tentu saja bukan! Tapi sesuatu yang muncul dari dalamnya.. sesuatu berbentuk kepala yang menyembul seolah sedang mengintip ku saat makan tadi.

Degh..

Aku merasakan angin dingin menerpa tubuhku, membuat semua bulu yang ku punya langsung berdiri semua. Tak terkecuali bulu jemvut. Merinding borr!!

...(( MissThor : //tepuk jidat ))...

...(( komentator Z : lebih merinding pas lu ngomong jemvat jemvut itu sii?!!!😊🔪🤬🤬 ))...

...(( komentator L : iya.. ngebuat ilfil aja ih Kaunnie.. ))...

Tungkai ku terus berayun.

Semakin dekat semakin jelas juga wujud makhluk tersebut.

Makhluk dengan lidah menjulur yang mengeluarkan aura hitam, entah kotoran mataku yang kebanyakan atau apa! Tapi yang jelas aku seperti bisa melihat aura yang dipancarkan dari sang sosok. Aura hitam pekat bagai kabut sempak milikku yang dulu pernah mama bakar secara tidak sengaja.

...(( komentator W : HEHHHH ))...

...(( komentator L : 😭😭😭😭 ))...

Bulu ketiakku sedikit berdiri ketika ia menoleh padaku lalu menjulurkan lidahnya sambil menyeringai. Ihh ngewrii biwngitt!!

Tungkai ku berhenti ketika jarakku dan si sosok yang berada didalam tong sampai tersebut tidak kurang dari lima langkah. Kami dekat sekali.

"Kau bisa melihatku ya anak muda? Ihihihiii~"

Aku tidak menghiraukan setan lidah panjang yang cekikikan ribut. Netraku fokus mencari sesuatu yang menurutku bisa 'ngaruh' untuk di pukulkan pada hantu di depanku ini.

'apa ya?..'

Biar ku tekankan, aku ini noob. Aku sama sekali tidak punya pengalaman melawan hantu. Mendapatkan terror saja aku baru, jadi bagaimana aku harus menyikapi hal yang notabenenya masih asing dan membingungkan ini?

'apa langsung aku smekdown atau diulti pake ayat kursi? Eh, apa sekalian dilemparin sama kursi benerannya juga biar Double ulti?..'

Aku bingung, lalu aku melangkah sedikit menjauh dari si setan lidah panjang. Berniat ingin mengambil pel kotor yang terletak di samping pintu masuk warung.

'gebuk aja nggak si?..'

Aku mengerutkan kening lalu kemudian mengangguk lah aku. Aku akan menjadi pel sebagai senjata ohohoo!~

Tanganku bergerak untuk meraih pel lalu cepat-cepat aku kembali menghampiri si hantu yang mulai keluar dari tong sampah dengan cara mengesot.

Hantu itu mendekat kepadaku lalu memeluk lututku dengan lidah menjijikkannya yang setia menjulur. Iwwh!~ Aku tentu menampilkan raut jijik yang kentara.

Ia cekikikan seolah ingin menakut-nakuti ku namun aku yang sudah merasa pro karena bulu ketiakku tidak lagi berdiri dengan bangga mengangkat dagu angkuh.

Aku menarik nafas lalu mulai mengangkat tinggi pel ditangan dan..

PLAKK! PLEK PLEKK PLAK PLAKKK!!

PLAK! PLAKK PLEKKK!!

'mampuaa!'

"Adoh! Adoududuuuh!! AKH! HENTIKAN BOCAH!!!"

Ia mengeram lalu melilit ku dengan lidahnya. Apa ini?! Raut wajahku tidak bisa lagi dikondisikan karena sensasi menjijikan yang kini kurasa.

PLAKK!! PLEKK!!

PLAKKK!!

'setan kampret! Udah jigong bau sempak Fir'aun!'

...(( komentator L : woii😭😭 ))...

Si setan lidah panjang sialan itu membalas tatapan jijik ini sembari menyeringai, lalu ia, dengan ringan dan random tiba-tiba melemparkan tubuh mungilku ini begitu saja.

Nguingg~ BRAK!!

...(( MissThor : 'mampua!' nya back to you, haha. ))...

...(( komentator gang : ampun author! #hormatkepadaauthor#authormahbebas#kejamkauthor ))...

Aku meringis ketika punggungku menghantam kursi. Kampret! Sepertinya damage pel kayu ini sangat kecil.

Aku memandang tajam pada setan lidah panjang yang mengesot ke arahku dengan wajah puas. Ia menjulurkan lidahnya, mengayunkan lidah yang seperti tali tambang batu bara itu kekanan dan kekiri seolah mengejekku. Kampret!

Aku bangkit, Lalu dengan cepat aku berniat ingin mengeluarkan jurus pamungkas.

"Bersiaplah!" Aku berujar kepadanya dengan wajah dingin tak tersentuh.

...(( komentator Z : bakal keren nih pasti ))...

Kutatap ia penuh intimidasi seolah aku bisa menghancurkan hanya dengan jentikan jari padahal beberapa saat yang lalu aku baru di lempar bak permen karet hambar yang tak berharga oleh setan lidah panjang sialan tersebut.

Setan lidah panjang itu tampak was-was, nyalinya pasti digetarkan oleh mata tajam ku. Walaupun tidak terlalu ber-damage namun tetap saja tubuhnya pasti masih sakit karena pukulan dari pel ku yang lumayan kencang. Mana tadi aku mukulnya pake tenaga samson jir.

Aku melangkah percaya diri menghampiri si sosok setan berlidah panjang yang mulai mengesot mundur dengan cemas. Hoho~ Kutatap ia lekat-lekat sebelum tanganku terangkat untuk..

...pose kebelakang, kedua lututku ku tekuk, lalu aku langsung ngabrit seedan-edannya.

Ngueeengg~

...(( komentator Z : ... ))...

...(( komentator X : AHAHAHAHAHAHAHAAA!! Si gas LPJ langsung kicep ))...

Aku keluar dari warung dengan kecepatan cahaya lalu kutarik sepedaku cepat-cepat dan ku goes sepeda itu dengan kecepatan diatas rata-rata menuju sekolah yang tak jauh dari warung setan tercela ini.

Hosh hosh hosh..

Setibanya di sekolah, aku langsung saja memarkirkan sepedaku lalu aku berjalan dengan langkah riang sembari mengusap dahiku yang terdapat beberapa keringat sebesar biji jagung.

'yes! Selamat! Thank's momm~'

Kata mama kalau aku diganggu atau dipukul oleh seseorang maka aku harus membalasnya sepuluh kali lipat, namun, kalau semisalnya aku tidak sanggup melawannya maka mama menyuruhku untuk mengeluarkan jurus pose tangan kebelakang dengan lutut yang ditekuk lalu.. kuabouurr!

Lawan yang bisa kau lawan.

Atau.

Lari dari lawan.

...(( MissThor : ea. ))...

...(( komentator S : ahahahaa lucu banget sih~ ))...

...(( MissThor : siapa? Kaunnie? ))...

...(( komentator S : kamu sayangg ))...

...(( komentator X : najis bat najis! ))...

Kata mama, lari bukan tindakan pengecut melainkan tindakan orang cerdas yang ingin selamat. Aku terkekeh, lucu juga.

"Kiw! Kiww! Ahahaa,"

"Udah Nu, ga bakal direspon lo Ama diee~"

Aku tidak menghiraukan para kakkel berandal itu. kembali aku merajut langkah menyusuri lorong sekolahku yang panjang.

Hingga sesampainya dikelas, aku langsung saja berniat ingin duduk di kursiku yang ternyata terdapat teman satu kelasku sedang mendudukinya.

"Wey! Cup, minggir lu! Itu si miskin belagu pengen duduk." Murid perempuan ber twe-twe besar menarik Ucup untuk beranjak dari kursi ku. Seingat ku nama siswi itu adalah Clarine, aku bisa sedikit ingat namanya karena Ia adalah murid yang paling sering Starla labrak karena sangat sering menggangguku.

Haish~ aku melupakan satu hal yang berhubungan dengan 'kata mama' barusan. Mama mengajariku banyak hal, namun yang paling ditekankan dalam pelajaran tersebut adalah mengenai aku yang jangan sampai ditindas siapapun, tetapi..

Plak! Tak.. Tak.. Tak..

Itu adalah bunyi buku yang dilempar lalu menghantam tepat diwajahku.

Benar, aku tidak pernah mampu mempraktekkan apa yang mama ajarkan kepada orang-orang disini. Entah karena aku yang cupu atau mungkin karena aku yang tidak sudi. Entahlah, mengingat kejadian diwarung membuatku berpikir bahwa meladeni hantu mungkin lebih baik.

Aku yang sejak awal menampilkan raut datar dengan tenang memunguti buku yang setelah buku tersebut kuambil, aku segera melemparkan pandangan lurus untuk menatap mereka tanpa sedikitpun reaksi berarti. By the way, aku tidak semiskin itu namun kuakui bahwa aku ini memang sangat belagu.

Ku lihat Ucup terkekeh lalu berdiri dan membungkukkan tubuhnya di depanku. "Monggo ndoro belagu," ujarnya sebelum berlalu untuk menghampiri si murid bertwe-twe besar yang terkekeh setelah tadi dengan kurang ajar melemparkan buku sampai nemplok di wajah imut ini.

Aku setia mengantup mulut menunggu kedua orang didepan menyelesaikan urusannya, setelah keduanya bosan sendiri dan beranjak, aku langsung saja duduk, kubuka tas ransel milikku untuk sekedar mengambil buku dan setelahnya aku mulai belajar dengan tenang tanpa gangguan dari murid di kelas yang akhirnya kembali menganggap ku angin setelah tadi berbasa-basi.

1
kalea rizuky
orang mana Thor kok tau pentol/Curse//Curse/
Yoyoo
cemangatt
Yoyoo
kiw
Diana
👍Seru banget, kayak nonton film di bioskop
minsook123
Thor, aku rindu banget sama ceritamu, please update secepatnya!
Jiraiya
Gak bisa move on! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!