NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Lyra tak pernah menyangka bahwa orang yang paling ia percayai telah mengkhianatinya sebulan sebelum pernikahannya.

Alih-alih membelanya, ibu tirinya justru memilih untuk menikahkan tunangannya dengan kakaknya sendiri dan menjodohkannya dengan Adrian— seorang pria yang tak pernah ia tahu.

Namun, di tengah huru hara itu Adrian justru menawarkan padanya sebuah kontrak pernikahan yang menguntungkan keduanya. Apakah Lyra dan Adrian akan selamanya terjebak dalam kontrak pernikahan itu? Atau salah satunya akan luluh dan melanggar kontrak yang telah mereka setujui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Dada wanita itu naik turun, jari-jarinya mengepal erat ujung roknya. Ia menunduk, bibirnya sedikit bergetar.

Dion menarik napas panjang, napasnya memburu. "Safira kumohon, jangan mengacaukan suasana hatiku," pinta Dion, dadanya terasa panas seolah sedang menahan gejolak amarah.

"Kenapa?! Kenapa?!! Oh ... sekarang kau mulai takut karena rahasiamu terbongkar?" balas Safira berusaha memprovokasi. Air mata mulai luruh dari sudut matanya.

"Safira kumohon ...," pintanya sekali lagi, tangannya mencengkram erat setir mobil.

"Laki-laki brengsek!" umpat Safira sambil memukul lengan pria itu.

"Safira!!!" Dion memekik begitu keras hingga urat di lehernya menonjol. Wajahnya mulai memerah sedangkan Safira diam membisu di kursinya.

"Berhenti memprovokasiku, Safira. Kalau bukan karena kesalahanku, aku akan menikah dengan Lyra bulan depan! Kau hanyalah orang asing yang tiba-tiba masuk di tengah-tengah kami! Kau tidak bisa datang— dan menyuruhku melupakan semuanya dalam semalam, Safira. Tidak bisa," jelas Dion terengah-engah, kepalanya menggeleng pelan.

Safira terdiam, matanya berkaca-kaca. Ia memalingkan wajahnya sambil mengelus perut, "Jangan mengatakan hal itu lagi, anak kita bisa mendengarmu," ucapnya dengan suara bergetar seperti menahan tangis.

*

*

*

"Bagaimana dengan ini?" tanya Lyra sembari menunjukkan gaun yang dikenakannya.

"Kau menyukainya?"

"Jangan menanyaiku balik, aku bertanya padamu."

"Jika kau menyukainya kita akan pilih yang itu." jawabnya singkat lalu kembali melirik ponselnya.

"Pria ini ... dia benar-benar tidak memiliki keinginan untuk menikah. Isi kepalanya hanya tentang pekerjaan," batin Lyra, bibirnya mengerucut dibarengi dengan pipinya yang menggembung. Ia tidak kesal karena tidak mendapat perhatian Adrian, tapi karena dirinya merasa tidak dihargai.

Kriingg!

Suara bel yang menggantung di pintu toko menggema, mencuri perhatian keduanya. Refleks Adrian bangkit dari sofa, mengulurkan tangannya di pinggang Lyra. "Bagaimana kalau gaun ini saja? Kau terlihat cantik saat mengenakannya."

"Benarkah? Aku senang kalau kau suka," balas Lyra lalu melingkarkan tangan pada pria itu.

Di sudut ruangan, pelayan toko yang membantu Lyra memilih gaun terheran, mulutnya sedikit terbuka tapi tak ada kalimat yang keluar. "Ada apa dengan pasangan ini?"

Safira dan Dion yang baru saja masuk dibuat bungkam oleh perilaku mereka. "Lyra ... aku tidak percaya kau menerima pria lain secepat itu. Apa sejak awal kau memang mengkhianatiku?" batin Dion, bibirnya mengatup rapat.

Safira yang berada di samping Dion hanya terdiam. Lyra yang melihat pantulan mereka dari cermin mulai menyadari ada sesuatu yang aneh. "Apa mereka habis bertengkar?"

"Tolong bantu aku mencoba beberapa gaun," pinta Safira kemudian berjalan menuju kamar pas begitu pula dengan Lyra. Beberapa menit kemudian, Lyra dan Safira keluar dari kamar pas dan menunjukkan gaun yang mereka kenakan.

Sudut bibir Adrian terangkat, matanya menyipit dengan natural seolah terpanah dengan kecantikan Lyra. "Cantik!" ucapnya dengan penuh antusias.

Sementara itu Safira berusaha menunjukkan gaun yang dikenakannya pada Dion, "Yah, bagus," ucap pria itu datar. Beberapa kali matanya melirik ke arah Lyra yang tengah tersenyum bahagia dengan calon suami barunya.

"Kau sangat cantik, Lyra. Aku hanya pria bodoh yang membuang berlian secantik dirimu. Dan pria itu adalah pria beruntung yang kelak akan memilikimu seutuhnya. Sejujurnya aku masih tidak rela melepasmu," pikir Dion lalu menggerakkan bola matanya perlahan ke arah Safira.

"Dion, aku akan mencoba gaun yang lain. Tunggu, ya!" pintanya dengan penuh semangat kemudian berjalan masuk ke kamar pas.

Dion masih terdiam, sedangkan Lyra dan Adrian sibuk mendiskusikan gaun yang akan mereka pilih. "Bagaimana kalau ini? Tidak terlalu banyak hiasan pada gaunnya," ujar Adrian sambil menunjuk gaun yang telah Lyra coba.

Lyra mengangguk, ia juga setuju dengan pilihan Adrian. Setelah selesai mencoba, Lyra kembali mengganti pakaiannya. Ia tampak bersinar dibalik dress putih yang dikenakannya, rambutnya yang panjang menjuntai ke bawah dengan sedikit aksesoris di kepalanya— sesuatu yang sangat disukai oleh Dion. "Dia tidak pernah gagal menyesuaikan penampilannya," batin Dion, menyunggingkan senyum samar.

Ponsel Adrian tiba-tiba saja berdering, membuatnya keluar dari toko untuk menjawab telepon. Dion yang melihat situasi toko sedang sepi, berpikiran untuk memanfaatkan momen ini. "Lyra," ucap Dion pelan, nyaris tidak terdengar. Pria itu meraih tangan Lyra yang hendak menyusul Adrian keluar.

"Apa yang— lepas!"

"Aku harus memberitahu sesuatu padamu. Tolong dengarkan aku, sebentar saja," pintanya dengan wajah memelas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!