Dalam Cengkeraman Iblis

Ervan dan Ernan pisah karena memang harus mencari masing masing barang yang sedang mereka cari ini, ayam hitam sudah akan di carikan oleh Arya sendiri sehingga tidak perlu mereka sudah payah mencari. ini tinggal mencari arak dan juga pinang tunggal, kota besar begini mencari pinang bukan lah hal yang mudah untuk di lakukan.

Jangan kan kita yang bisa di bilang sudah tidak ada lagi batang pinang di sini, di desa saja kalau yang tunggal maka sulit bukan main untuk menemukan nya. dalam ribuan batang pinang, mungkin saja hanya satu yang berbuah tunggal dan itu lah yang sedang di cari oleh Ervan dan Ernan.

Tugas di bagi menjadi masing masing karena mereka juga mau mencari nya sampai dapat untuk malam ini juga, tapi sudah di bilang juga dengan Arya kalau tidak dapat sekarang maka besok lah baru di lakukan ritual nya, memang ini harus sangat lengkap semua persyaratan karena ritual yang di lakukan juga sangat berbahaya.

Ini dari tadi mencari arak putih pun sejak tadi tak kunjung bisa ketemu, yang selalu di tawarkan adalah arak merah sehingga Ervan mulai mengeluh juga. tadi dia pikir kalau mencari arak akan lebih mudah, namun ternyata sulit sekali sehingga pusing dan mulai lelah karena tidak tau harus kemana.

"Ya Allah ku kira gampang mencari arak, ini sudah jam enam sore pula." keluh Ervan duduk sendirian di trotoar jalan.

"Cari apa, Mas?" tegur tukang ojek yang sedang mangkal juga.

"Lagi cari arak putih, pernah lihat enggak ya?" tanya Ervan balik karena siapa tau saja ada yang tau.

"Lah susah mencari arak putih memang, kalau merah ada lah." jawab tukang ojek.

"Memang susah sekali, padahal sudah sejak siang tadi saya keliling mencari benda itu." angguk Ervan mulai putus asa juga.

"Buat apa memang nya arak putih, Mas?" tukang ojek jadi kepo pula karena Ervan seolah sangat butuh.

Ervan menarik nafas panjang sebelum menjawab karena otak dia begitu pusing dan berputar putar terus, ingin menjerit dengan masalah yang datang tiba tiba dalam keluarga nya. malah sekarang dia juga harus pusing memikirkan dan mencari barang sulit, tapi dia tidak boleh menyerah begitu saja, untung ada orang yang mau menolong.

"Mau untuk obat, adik saya lagi ada ganguan jadi membutuhkan nya." jawab Ervan.

"Gangguan ghaib maksud nya?" tukang ojek tambah kepo pula.

"Iya." angguk Ervan pelan.

"Saya ada kenalan seorang dukun tua, dia begitu sakti dan selama ini tidak pernah ada yang tidak sehat saat berobat pada nya." tukang ojek semangat memberi tahu.

"Sudah ada yang mau menolong, tapi saya di suruh mencari barang itu untuk ritual." jawab Ervan.

"Ah susah itu, lebih baik dukun yang ini saja biar langsung di sembuhkan." tukang ojek malah menghasut Ervan.

"Apa aku terima saja tawaran nya? dari pada aku sibuk mencari arak dan juga Bang Ernan belum tentu ketemu dengan pinang tunggal." batin Ervan mulai bimbang.

Apa lagi wajah Arya yang kalem dan kelihatan sekali masih muda nya membuat siapa pun pasti ragu kalau pria itu bisa melakukan ritual, ini malah ada tawaran yang kata nya bisa mengusir iblis di rumah mereka. dari pada sibuk mencari barang yang sulit ini, maka tidak ada salah nya mencoba hal lain agar lebih mudah.

Apa bila memang sudah tidak bisa juga maka akan kembali lagi pada Arya, ini kalau sampai Arya tau maka sudah pasti pangeran ular itu akan naik darah karena di jadikan pembanding. tapi kalau yang berpikiran luas, maka mereka bisa saja berpikir kalau pihak mereka sangat kesulitan sehingga butuh waktu yang cepat dan barang gampang.

"Kau gila ya?!" Ernan langsung tidak setuju saat di hubungi adik ipar nya.

"Mau bagai mana lagi, Bang? arak putih saja susah sekali di cari." keluh Ervan.

"Tapi kalau Mas Arya sampai tau kita ketemu dukun lain, maka dia bisa marah." Ernan juga bingung.

"Tidak apa apa lah, bahkan kalau bisa nanti di gabung saja agar mereka lebih kuat." usul Ervan.

"Astaga, bagai mana pula ini jadi nya?" bingung Ernan karena dia pun belum menemukan di mana pinang tunggal.

Malah sekarang ada tawaran dari sang adik untuk menemui dukun baru pula, mungkin saja tidak akan ketahuan oleh Arya tapi kalau sampai ketahuan maka mereka akan sangat sungkan. yang ada nanti Arya tidak akan mau membantu nya sepenuh hati, tapi Ernan malah nekat juga karena dia pun bingung mau mencari di mana lagi barang barang ini.

"Aku kirim lokasi nya dan datang lah sekarang." suruh Ervan.

"Jadi gimana, Mas?" tukang ojek sudah tidak sabar karena dia nanti akan dapat ve kalau mengantar kan pasien.

"Antarkan saya sekarang." pinta Ervan yang sudah tidak sabar.

"Eh enggak langsung dong, saya juga butuh bensin." tukang ojek tersenyum.

Ervan paham dan segera mengeluarkan uang seratus ribu untuk tukang ojek ini, walau itu termasuk uang yang besar tapi wajah tukang ojek nampak masam. karena Ervan kan pakai mobil bagus, jadi di kira nya akan di beri lima ratus sampai satu juta tapi malah cuma seratus ribu.

"Tempat nya jauh, enggak cukup dengan uang segini." tukang ojek memberikan lagi uang itu.

"Saat tiba di sana baru saya beri lagi, kalau tidak maka tidak usah." Ervan pun bukan orang yang bisa untuk di kibuli.

"Hah ya sudah lah, orang kaya memang kebanyakan perhitungan." kesal tukang ojek segera menghidupkan motor nya.

"Kalau tidak butuh mendesak aku tidak akan mau dalam urusan seperti ini." batin Ervan pusing sekali.

Motor segera meluncur dan di ikuti dengan Ervan dari belakang, mereka menuju rumah dukun yang kata nya serba bisa dan nanti nya akan mengobati serta membuang iblis di rumah besar itu. Ervan agak berdebar juga, seolah dia sedang mengkhianati kekasih nya karena berpaling, takut ketahuan Arya.

"Semoga saja tidak lah, bukan tidak percaya tapi karena susah sekali mencari barang itu." batin Ervan.

"Dia juga pasti tidak akan tau, nanti tinggal bilang saja kalau barang nya belum ketemu." Ervan mengira kalau Arya adalah manusia yang mudah untuk di tipu.

Belum kenal saja siapa Arya dan bagai mana tindakan nya, nanti kalau sudah di beri gebrakan maka baru lah terkaget kaget dan tidak bisa lagi mau bicara, sudah niat mau di tolong tapi malah banyak tingkah pula sehingga membuat yang menolong tidak suka.

Selamat pagi besty, jangan lupa like dan komen nya ya.